FAKULTAS FARMASI
TUGAS
KELAS : C1
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
A. Deskripsi Tanaman Lidah buaya (Aloe vera L.)
Aloe vera L. (lidah buaya) merupakan tanaman banyak tumbuh pada iklim
tropis ataupun subtropics dan sudah digunakan sejak berabad-abad lalu
karena fungsi pengobatannya. Secara sistematis, tumbuhan lidah buaya ini
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Aloe vera L. memiliki ciri-ciri morfologi peleah daun yang runcing dan
permukaan yang lebar, berdaging tebal, tidak bertulang, mengandung getah,
permukaan pelepah daun dilapisi lilin, bersifat sukulen, berat rata-rata per
pelepah adalah sekitar 0,5-1 kg. Tanaman lidah buaya ini akan terus
menghasilkan pelepah daun hingga 7-8 tahun.
1. Batang
Jika anda memperhatikan tanaman lidah buaya pasti anda akan kebingungan
untuk membedakan mana daun dan juga batang. Batang pada tanaman lidah
buaya terdapat pada bagian bawah tanaman. Batang lidah buaya ditandai
dengan adanya serat dan berkayu. Secara umum batang tanaman lidah buaya
nyaris tidak dapat dibedakan. Meski begitu batang tanaman lidah buaya
memiliki panjang berkisar antara 4-5 cm jadi sangat wajar bila batang sulit
ditemukan.
2. Daun
Berbeda dengan bagian batang yang sangat sulit ditemukan, bagian daun
lidah buaya sangat mudah ditemukan karena merupakan bagian yang paling
terlihat dari tanaman ini. Bentuk daun lidah buaya melebar dan pada
ujungnya meruncing. Pada sisi daun terdapat duri-duri dan pada pucuk daun
juga terdapat duri.
3. Bunga
Bunga lidah buaya sulit sekali untuk ditemukan karena bunga lidah buaya
hanya akan muncul ketika tanaman telah berumur cukup tua. Bunga lidah
buaya akan muncul pada ujung daun yang telah memiliki panjang hingga 1
meter lebih. Bunga lidah buaya biasanya mudah ditemukan di alam bebas
karena di alam bebaslidah buaya tumbuh subur tanpa ada yang
mengganggunya.
4. Akar
Akar tanaman lidah buaya termasuk jenis akar serabut yang cukup pendek
dan tidak menyebar. Akar tanaman lidah buaya berfungsi untuk mencari
makanan dan air lalu di sebarkan ke seluruh organ tanaman. Akar juga
berfungsi sebagai penegak tubuh tanaman agar tidak mudah roboh.
B. Kandungan Kimia
Kandungan dalam lidah buaya menyebabkan tanaman ini menjadi tanaman
multikhasiat. Kandungan tersebut berupa aloin, emodin, resin, lignin,
saponin, antrakuinon, vitamin, mineral, dan lain sebagainya. Selain itu lidah
buaya tidak menyebabkan keracunan baik pada tanaman ataupun pada hewan,
sehingga dapat digunakan dalam industri dengan diolah menjadi gel, serbuk,
ekstrak, pakan ternak, atau berbagai produk yang lain (Suryowidodo, 1988).
Yaron (1991), melaporkan bahwa pelepah tanaman Aloe vera L. ini terdiri
dari beberapa bagian utama, yakni mucilage gel dan exudates (lendir). Bagian
utama mucilage gel terdiri atas berbagai macam polisakarida (glucomannan,
acetylated glucomannan, acemannan, galactogalacturan, dan
galactoglucoarabinomannan), mineral (calcium, magnesium, potassium,
sodium, iron, zinc, dan chromium), protein (enzimpectolytic, aloctin dan
lectin (glikoprotein), serta jenis protein lain), βsitosterol, hidrokarbon rantai
panjang dan ester.
Bagian utama exudates (lendir) terdiri atas yellow sap (lendir berwarna
kning) dan lendir tidak berwarna. Yellow sap mengandung berbagai
komponen seperti anthraquinone beserta turunannya, aloin (barbaloin), dan
aloe-emodin, sedangkan lendir tidak berwarna mengandung berbagai jenis
komponen fenolik.
C. Kegunaan secara empiris
D. Kegunaan secara Farmakologi
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata zat-zat yang terkandung dalam gel
Aloe vera L. tersebut memiliki aktivitas antara lain sebagai anti-mikroba,
penurun kolesterol darah, anti-diabetes, anti-kanker, anti-virus, mencegah
chilling injury, serta dapat menyembuhkan luka dan mencegah peradangan
(anti-inflammantory) (Reynolds dan Dweck, 1999). Aktivitas anti-
inflammantory pada gel lidah buaya ini disebabkan adanya senyawa
mannose-6-phosphat yang terkandung didalam acemannan lidah buaya
tersebut (Davis, 1994). Kandungan senyawa lectin (glikoprotein_ serta
acemmanan dalam gel lidah buaya ternyata juga dapat menghambat
pertumbuhan sel-sel tumor pada tikus seperti yang telah diteliti oleh Winters
(1981).