0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Skrining katarak bertujuan untuk mendeteksi dini kekeruhan lensa kristalin sehingga dapat menurunkan gangguan penglihatan. Prosedurnya meliputi pemeriksaan visus, segmen anterior mata dengan slit lamp, tekanan darah mata, dilatasi pupil, dan pemeriksaan derajat kekeruhan serta fundoskopi jika memungkinkan.
Skrining katarak bertujuan untuk mendeteksi dini kekeruhan lensa kristalin sehingga dapat menurunkan gangguan penglihatan. Prosedurnya meliputi pemeriksaan visus, segmen anterior mata dengan slit lamp, tekanan darah mata, dilatasi pupil, dan pemeriksaan derajat kekeruhan serta fundoskopi jika memungkinkan.
Skrining katarak bertujuan untuk mendeteksi dini kekeruhan lensa kristalin sehingga dapat menurunkan gangguan penglihatan. Prosedurnya meliputi pemeriksaan visus, segmen anterior mata dengan slit lamp, tekanan darah mata, dilatasi pupil, dan pemeriksaan derajat kekeruhan serta fundoskopi jika memungkinkan.
1/2017 No. Revisi : 00 SOP Tanggal : 07/01/2017 Terbit Halaman : 1/2 UPT MOHAMAD TOHA. ST PUSKESMAS NIP.196506101986031019 KUPANG 1. Pengertian Kegiatan penjaringan kekeruhan lensa kristalin yang menyebabkan turunnya tajam penglihatan dan menyebabkan keluhan gangguan penglihatan lainnya seperti penurunan kontras sensitivitas, silau dan tidak nyaman. 2. Tujuan Sebagai acuan untuk deteksi dini terjadinya katarak 3. Kebijakan Surat keputusan kepala UPT puskesmas kupang nomor 188.4/SK.PG/93/416/102.12/2016 tentang persetujuan tindakan (Informed Consent) 4. Referensi 5. Peralatan 1. Kartu snellen 2. Chart projector 6. Prosedur 1. Pemeriksaan visus dengan kartu Snellen atau Chart projector dengan koreksi terbaik serta menggunakan pinhole 2. Pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat segmen anterior 3. Tekanan intraocular (TIO) diukur dengan tonometer non contact, aplanasi atau schiotz 4. Jika TIO dalam batas normal (kurang dari 21 mmHg) dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata Tropicanamide 0.5%. setelah pupil cukup lebar dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat derajat kekeruhan lensa apakah sesuai dengan visus pasien. a. Derajat 1 : Nukleus lunak, biasanya visus masih lebih baik dari 6/12, tampak sedikit kekeruhan dengan warna agak keputihan. Reflek fundus masih mudah diperoleh. Usia penderita biasanya kurang dari 50 tahun. b. Derajat 2 : nucleus dengan kekerasan ringan, biasanya visus antara 6/12 – 6/30, tampak nucleus mulai sedikit berwarna kekuningan. Reflek fundus masih mudah diperoleh dan paling sering memberikan gambaran seperti katarak subkapsularis posterior. c. Derajat 3 : nucleus dengan kekerasan medium, biasanya visus antara 6/30 – 6/30, tampak nucleus berwarna kuning disertai kekeruhan korteks yang berwarna abu-abu. d. Derajat 4 : nucleus keras, biasanya visus antara 3/60 – 1/60, tampak nucleus berwarna kuning kecoklatan. Reflek fundus sulit dinilai. e. Derajat 5 : nucleus sangat keras, biasanya visus biasanya hanya 1/60 atau lebih jelek, usia penderita sudah di atas 65 tahun. Tampak nucleus berwarna kecoklatan bahkan sampai kehitaman. 5. Pemeriksaan fundoskopi jika masih memungkinkan 7. Diagram Alir - 8. Unit Terkait Rawat Jalan 2/2
9. Rekaman Histori
Tanggal No Yang diubah Isi perubahan mulai diberlakukan