Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN GANGGUAN

PENDENGARAN
No. Dokumen : SOP.INDRA/38-
8/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 07/01/2017
Terbit
Halaman : 1/1
UPT
MOHAMAD TOHA. ST
PUSKESMAS NIP.196506101986031019
KUPANG
1. Pengertian Suatu kegiatan memeriksa salah satu gangguan kesehatan yang
umumnya disebabkan oleh faktor usia atau karena sering terpapar
suara yang nyaring/keras. Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika
sinyal suara gagal mencapai otak.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk deteksi dini adanya gangguan pendengaran
3. Kebijakan Surat keputusan kepala UPT puskesmas kupang nomor
188.4/SK.PG/93/416/102.12/2016 tentang persetujuan tindakan
(Informed Consent)
4. Referensi
5. Peralatan Garbutala
6. Prosedur 1. Memberikan suara bisik berupa kata-kata kepada telinga penderita
dengan jarak tertentu.  Hasil tes berupa jarak pendengaran, yaitu
jarak antara pemeriksa dan penderita di mana suara bisik masih
dapat didengar enam meter.  Pada nilai normal tes berbisik ialah
5/6 – 6/6.  
2. Penala digetarkan, tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus. 
Setelah tidak terdengar penala dipegang di depan teling kira-kira 2
½ cm.  Bila masih terdengar disebut Rinne positif.  Bila tidak
terdengar disebut Rinne
3. Penala digetarkan dan tangkai garputala diletakkan di garis tengah
kepala (di vertex, dahi, pangkal hidung, dan di dagu).  Apabila
bunyi garputala terdengar lebih keras pada salah satu telinga
disebut Weber lateralisasi ke telinga tersebut.  Bila tidak dapat
dibedakan ke arah teling mana bunyi terdengar lebih keras disebut
Weber tidak ada lateralisasi.  
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Rawat Jalan
9. Rekaman
Histori

Tanggal
No Yang diubah Isi perubahan mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai