Anda di halaman 1dari 3

EPISTAKSIS

No. Dokumen : UKP/LKBP/7.2.1/EP3


No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 1/2
Kepala
UPTD Puskesmas Bungatan
UPTD
PUSKESMAS
BUNGATAN
Asari, S.Kep, Ners
NIP.196703061989011003

1. Pengertian Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga
hidung atau nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari
suatu kelainan yang hampir 90% dapat berhenti sendiri. Perdarahan dari hidung
dapat merupakan gejala yang sangat mengganggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Epistaksis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor tentang penanganan Epistaksis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa dengan keluhan perdarahan dari hidung
2. Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan :
a. Lampu kepala
b. Rekam medis
c. Spekulum hidung
d. Alat penghisap (suction )
e. Pinset bayonet
f. Kaca rinoskopi posterior
g. Kapas dan kain kassa
h. Lidi kapas
i. Nelaton kateter
j. Benang kasur
k. Tensimeter dan stetoskop
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas menegakkan diagnosa
5. Petugas melakukan penanganan dengan cara sebagai berikut:
a. Perbaiki keadaan umum penderita, penderita diperiksa dalam posisi
duduk kecuali bila penderita sangat lemah atau keadaaan syok,
pasien bisa berbaring dengan kepala dimiringkan.
b. Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan, perdarahan
dapat dihentikan dengan cara duduk dengan kepala ditegakkan,
kemudian cuping hidung ditekan ke arah septum selama 3-5 menit
(metode Trotter)
6. Diagram Anamnesa
Alir Perdarahan dari hidung

Pemeriksaan fisik

Diagnosa

Penanganan :
Perbaiki keadaan umum penderita, penderita diperiksa dalam posisi duduk
kecuali bila penderita sangat lemah atau keadaaan syok, pasien bisa
berbaring dengan kepala dimiringkan.
Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan, perdarahan dapat
dihentikan dengan cara duduk dengan kepala ditegakkan, kemudian cuping
hidung ditekan ke arah septum selama 3-5 menit (metode Trotter)

Konseling dan Edukasi

7. Unit 1. UGD-Rawat Inap Semua proses ditulis dalam rekam medis


Terkait 2. Pemeriksaan Umum
3. Pemeriksaan KIA

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal


EPISTAKSIS

No. Dokumen : UKP/LKBP/7.2.1/EP3


Daftar No. Revisi :-
Tilik Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 1/1
Kepala
UPTD Puskesmas Bungatan
UPTD
PUSKESMAS
BUNGATAN
Asari, S.Kep, Ners
NIP.196703061989011003

Unit : UPTD PUSKESMAS BUNGATAN


Nama Petugas :
Tgl. Pelaksanaan :

TIDAK
No KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 Apakah petugas melakukan anamnesa terhadap keluhan
pasien berupa perdarahan dari hidung?
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
3 Apakah petugas menegakkan diagnosa?
4 Apakah petugas melakukan penanganan dengan cara pasien
diminta untuk duduk dengan kepala ditegakkan, kemudian
cuping hidung ditekan ke arah septum selama 3-5 menit
(metode Trotter)?

Compliance Rate ( CR ) : %
Bungatan, 5 Agustus 2017
Pelaksana / Auditor

( …………………………………. )

Anda mungkin juga menyukai