Panduan
Praktis
R SUD Dr. So e to m o
Klinis
Divisi Retina
Penyusun
5. Degenerative Myopia
6. Diabetic Retinopathy
7. Endophthalmitis
Changes
Pengertian (Definisi) Separasi dari lapisan sensoris retina dari lapisan epitel pigmen retina
(RPE) yang disebabkan oleh robekan retina dan berakibat akumulasi
cairan subretina
Anamnesis 1. Gangguan lapang pandangan berbentuk seperti tirai, sifatnya
mendadak
2. Penurunan tajam penglihatan mendadak, terutama bila sudah
mengenai makula
3. Diawali floaters yang semakin bertambah banyak
4. Fotopsia yang bertambah sering
5. Ditanyakan riwayat pemakaian kacamata dengan minus sedang
sampai tinggi (≥ -3.00 D), riwayat trauma, riwayat keluarga, dan
riwayat retinal detachment atau degenerasi retina perifer pada fellow
eye
Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan visus terbaik (BCVA) dilakukan dengan snellen chart,
bila tidak bisa dengan hitung jari/ lambaian tangan/ lampu senter
2. Pemeriksaan tonometri dengan tonometer Schiotz dilakukan sebelum
dilatasi pupil
3. Pemeriksaan segmen anterior dilakukan pada kedua mata dengan
slitlamp biomicroscopy
4. Pemeriksaan gangguan lapang pandangan dikerjakan untuk
kelengkapan diagnosis, sebagai penunjang bila diperlukan, misalkan
didapatkan shallow retinal detachment
5. Dilatasi pupil dengan jalan pemberian tetes mata Tropicamide 0,5%
dan/ atau Phenylephrine 10%, dilakukan punctal occlusion pada
penderita dengan kelainan kardiovaskular
6. Pemeriksaan pada kedua mata dengan oftalmoskopi direk,
oftalmoskopi indirek dengan indentasi sklera dan atau Goldmann 3
mirror : dicari adakah degenerasi retina perifer, kelainan vitreus,
retina yang lepas memberikan gambaran retina yang konveks, warna
lebih pucat, konfigurasi pembuluh darah retina yang berkelok-kelok
serta retina bergoyang jika mata bergerak.
7. Melokalisir retina yang robek, dan mencari tipe robekan serta
apakah robekan tersebut tunggal atau multipel.
8. Retinal chart (gambar peta retina sesuai hasil pemeriksaan)
PPK SMF I.K. Mata RSUD Dr Soetomo
Kriteria Diagnosis 1. Penurunan visus mendadak, bila makula sudah terkena
2. Gangguan lapang pandangan mendadak
3. Floaters dan atau fotopsia
4. Riwayat miopia sedang-tinggi atau faktor resiko lain (diabetes
mellitus, trauma, riwayat operasi intraokuler/ LASIK)
5. Oftalmoskopi direk dan atau indirek : tampak retina yang lepas
berbentuk konveks, warna lebih pucat, konfigurasi pembuluh darah
retina yang berkelok-kelok serta retina bergoyang jika mata
bergerak
6. Goldmann Three Mirror: tampak lokalisasi & luasnya retina yang
lepas serta lokasi break/hole (tipe robekan tunggal/ multipel),
degenerasi retina perifer/kelainan vitreus
Diagnosis Kerja RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT (H 33.0)
Pengertian (Definisi) Kelainan retina dan sistem vaskuler yang diakibatkan Diabetes Melitus.
HYPERTENSIVE RETINOPATHY
BACKGROUND RETINOPATHY AND RETINAL VASCULAR CHANGES
ICD X : H 35.0
Pengertian (Definisi) Gambaran fundus mata akibat hipertensi yang mengenai
sistem vaskuler, retina, kapiler, khoroid dan saraf optik.
Anamnesis 1. Umumnya tidak ada keluhan penurunan visus dari
penderita biasanya diketahui secara kebetulan pada
pemeriksaan funduskopi atau rujukan dari sejawat
dokter kardiovaskuler.
2. Penurunan visus terjadi karena oklusi arteri/vena yang
mengenai makula atau terjadinya edema makula.
3. Hipertensi Khoroidopati : Berhubungan dengan episode
akut hipertensi misalnya preeclampsia, eclampsia,
pheochromocytoma atau renal hypertension dan pada
usia muda.
4. Riwayat Hipertensi (terkontrol obat, lama menderita)
dan faktor resiko (merokok, dislipidemia)
Pemeriksaan Fisik 26. Pemeriksaan visus terbaik (BCVA) dilakukan dengan
snellen chart, bila tidak bisa dengan hitung jari/ lambaian
tangan/ senter.
27. Pemeriksaan segmen anterior dilakukan pada kedua
mata dengan slitlamp biomicroscopy
28. Pemeriksaan tonometri dengan tonometer Schiotz
dilakukan sebelum dilatasi pupil
29. Dilatasi pupil dengan jalan pemberian tetes mata
Tropicamide 0,5% dan/atau Phenylephrine 10%,
dilakukan punctal occlusion pada penderita dengan
kelainan kardiovaskular
30. Pemeriksaan kedua mata dengan oftalmoskop direk
dan/atau indirek dicari :
1. Fase akut : angiospasme, focal intraretinal
periarteriolar transudates (FIPTs) yang tampak lebih
kecil dan dalam dari cotton-wool spots.
2. Fase kronis : sklerosis vaskuler ,oklusi
mikrovaskuler, mikroaneurisma, intraretinal
microvascular abnormalities (IRMAs), blot
RETAINED (OLD) INTRAOCULAR FOREIGN BODY, MAGNETIC, IN POSTERIOR SEGMENT (ICD X: H 44.6)
RETAINED (OLD) INTRAOCULAR FOREIGN BODY, NON MAGNETIC, IN POSTERIOR SEGMENT (H 44.7)