Anda di halaman 1dari 5

RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT

No Dokumen: No Revisi : Halaman


71/PPK/RSLM/2022 00 1 dari 5

Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS (PPK)
3 Juni 2022

dr. Ronny Novianto, M.Kes


Separasi dari lapisan sensoris retina dari lapisan epitel pigmen retina
1. Pengertian (Definisi) (RPE) yang disebabkan oleh robekan retina dan berakibat akumulasi
cairan subretina
1. Gangguan lapang pandang berbentuk aeperti tirai, sifatnya mendadak
2. Penurunan tajam penglihatan mendadak, terutama bila sudah mengena makula
3. Diawali floaters yang semakin bertambah banyak
2. Anamnesis 4. Fotopsia yang bertambah sering
5. Ditanyakan riwayat pemakaian kacamata dengan minus sedang sampai tinggi
(≥ -3.00 D), riwayat trauma, riwayat keluarga, dan riwayat retinal detachment
atau degenerasi retina perifer pada fellow Eye
1. Pemeriksaan visus terbaik (BCVA) dilakukan dengan snellen chart, bila
tidak bisa dengan hitung jari/ lambaian tangan/ lampu senter
2. Pemeriksaan tonometri dengan tonometer Schiotz dilakukan sebelum
dilatasi pupil
3. Pemeriksaan segmen anterior dilakukan pada kedua mata dengan
slitlamp biomicroscopy
4. Pemeriksaan gangguan lapang pandangan dikerjakan untuk kelengkapan
diagnosis, sebagai penunjang bila diperlukan, misalkan didapatkan
shallow retinal detachment
5. Dilatasi pupil dengan jalan pemberian tetes mata Tropicamide 0,5% dan/
3. Pemeriksaan Fisik atau Phenylephrine 10%, dilakukan punctal occlusion pada penderita
dengan kelainan kardiovaskular
6. Pemeriksaan pada kedua mata dengan oftalmoskopi direk, oftalmoskopi
indirek dengan indentasi sklera dan atau Goldmann 3 mirror : dicari
adakah degenerasi retina perifer, kelainan vitreus, retina yang lepas
memberikan gambaran retina yang konveks, warna lebih pucat,
konfigurasi pembuluh darah retina yang berkelok-kelok serta retina
bergoyang jika mata bergerak
7. Melokalisir retina yang robek, dan mencari tipe robekan serta apakah
robekan tersebut tunggal atau multipel.
8. Retinal chart (gambar peta retina sesuai hasil pemeriksaan)
4. Kriteria Diagnosis 1. Penurunan visus mendadak, bila makula sudah terkena
2. Gangguan lapang pandangan mendadak
3. Floaters dan atau fotopsia
4. Riwayat miopia sedang-tinggi atau faktor resiko lain (diabetes mellitus,
trauma, riwayat operasi intraokuler/ LASIK)
5. Oftalmoskopi direk dan atau indirek : tampak retina yang lepas berbentuk
RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT
No Dokumen: No Revisi : Halaman
71/PPK/RSLM/2022 00 2 dari 5

konveks, warna lebih pucat, konfigurasi pembuluh darah retina yang


berkelok-kelok serta retina bergoyang jika mata bergerak
6. Goldmann Three Mirror: tampak lokalisasi & luasnya retina yang lepas
serta lokasi break/hole (tipe robekan tunggal/ multipel), degenerasi retina
perifer/kelainan vitreus

5. Diagnosis Kerja RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT (H 33.0)

1. Posterior Vitreous Detachment


2. Degenerative Retinoschisis
6. Diagnosis Banding 3. Choroidal Detachment
4. ChoroidalTumor
5. Uveal Effusion Syndrome
No Pemeriksaan Rekomendasi GR Ref
1 Ultrasonografi Dilakukan pada kasus dengan IIA 6
kecurigaan retinal detachment pada
media keruh (ditemukan katarak
7. Pemeriksaan
komplikata dan atau obscura corpus
Penunjang
vitreus seperti
pada perdarahan vitreus)
2 Foto Fundus Dilakukan untuk dokumentasi, IIA 8
data preoperative
8. Tata Laksana No Terapi Prosedur (ICD 9 CM) GR Ref
1 Laser Dilakukan pada break tanpa retinal IIA 4
Tindakan Operatif Fotokoagulasi detachment yang ditemukan, dan
(14.54) sebagai preventif pada fellow eye
Terapi Konservatif dengan anestesi topikal, jika
didapatkan degenerasi retina perifer
Lama Perawatan terutama bila didapatkan kelainan
vitreus demikian juga pada kasus
dengan miopia patologis pada kedua
mata dengan mata satunya riwayat
retinal detachment
2 Pneumatic (14.75) Dilakukan dengan anestesi IIA 2
Retinopexy lokal yaitu dengan menginjeksikan
(14.75) expandable gas untuk menutup
robekan retina dan menempelkan
kembali retina tanpa pemasangan
Scleral Buckle, dengan positioning
penderita setelah injeksi. Gas yang
digunakan dapat berupa SF6 atau
C3F8
3 Operasi Pemasangan segmental scleral buckle IA 3
RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT
No Dokumen: No Revisi : Halaman
71/PPK/RSLM/2022 00 3 dari 5

(Pemasangan atau encircling; dapat disertai prosedur


Scleral tambahan seperti drainage cairan
Buckle) (14.4) subretina, cryotherapy dan pneumatic
retinopexy, dapat dilakukan dengan
anestesi lokal dan anestesi umum.
Sebelumnya disiapkan pemeriksaan
laboratorium darah lengkap,
pemeriksaan RFT, LFT, profil lipid
dan faal hemostasis.
Kemudian konsultasi dengan
departemen terkait bila diperlukan,
misalnya pada
spesialis jantung dan anestesi
4 Operasi (Pars Operasi mikro untuk mengevakuasi IA 1
Plana vitreus yang patologis, menghilangkan
Vitrectomy) tarikan membran vitreoretina agar
(14.72, 14.54, dapat lebih mudah mendekati retina
14.75) untuk melakukan prosedur internal
drainage, endolaser, pemberian
tamponade atau prosedur lainnya.
Dilakukan dengan anestesi lokal,
anestesi lokal dengan back up
resusitasi oleh tim anestesi reanimasi,
atau dengan anestesi umum.
Sebelumnya disiapkan pemeriksaan
laboratorium darah lengkap,
pemeriksaan RFT, LFT, profil lipid
dan faal hemostasis.
Kemudian konsultasi dengan
departemen terkait bila diperlukan,
misalnya pada spesialis jantung dan
anestesi.
Pada anestesi lokal dilakukan
persiapan sebagaimana persiapan
anestesi umum di atas.
Pada saat penderita MRS mulai
diberikan antibiotika sistemik
profilaksis dan dilanjutkan selama 5
hari, dapat menggunakan golongan
ciprofloksasin oral/ cefotaxim i.v.
Kemudian pasca operasi, diberikan
antibiotika steroid topikal (ditentukan
jenisnya) dan dosis pemberiannya.
RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT
No Dokumen: No Revisi : Halaman
71/PPK/RSLM/2022 00 4 dari 5

Bila diperlukan dapat diberikan anti


nyeri. Bila didapatkan peningkatan
TIO dapat diberikan antiglaukoma
seperti timolol dan atau acetazolamid
oral dan KSR. Pemberian NSAID
topikal dan atau dapat diberikan pada
keadaan edema palpebradan atau
konjungtiva.
Penderita yang telah dilakukan rawat
inap kurang lebih selama 1 minggu
dapat melakukan rawat jalan. Kecuali
pada kasus dengan penyerta atau
komplikasi yang membutuhkan
perawatan
lebih lanjut.
1. Menjelaskan bahwa gangguan penglihatan yang terjadi adalah akibat dari
lepasnya lapisan saraf mata/ retina yang dapat disebabkan oleh faktor resiko
antara lain kelainan minus tinggi, degenerasi retina perifer atau trauma.
9. Edukasi
2. Menjelaskan bahwa terapi dari penyakit ini adalah tindakan operatif yang
(Hospital Health
bertujuan untuk menempelkan kembali secara anatomis lapisan saraf
Promotion)
mata/retina yang lepas.
3. Menjelaskan bahwa prognosis visus setelah tindakan dapat membaik
terutama pada kasus dengan fresh retinal detachment dan macula on.
1. Quo ad vitam : Dubois ad bonam
2. Quo ad visam dan Quo ad functionam : Dubia
Prognosis baik pada kasus fresh retinal detachment terutama yang tidak
10. Prognosis
mengenai makula, tidak didapatkan PVR dan segera dilakukan repair
Prognosis buruk pada kasus longstanding retinal detachment dan
macular detachment disertai PVR berat
11. Tingkat Evidens 1b
12. Tingkat
A
Rekomendasi
1. Prof. Dr. dr. Gatut Suhendro, SpM(KVR)
2. dr. Moestidjab, SpM(KVR)
3. dr. Wimbo Sasono, SpM(KVR)
13. Penelaah Kritis 4. dr. Muh. Firmansjah, SpM(K)
5. dr. Sauli Ari Widjaja, SpM
6. dr. Ima Yustiarini, SpM
7. dr. Ady Dwi Prakosa, SpM
1. Anatomical reattachment retina
14. Indikator (outcome) 2. Perbaikan tajam penglihatan
3. Perbaikan lapang pandangan
RHEGMATOGENOUS RETINAL DETACHMENT
No Dokumen: No Revisi : Halaman
71/PPK/RSLM/2022 00 5 dari 5

1. Brazikitos, Periklis, et al., 2005. Primary Pars Plana Vitrectomy Versus


Scleral Buckle for The Treatment of Pseudophakic Retinal Detachment.
Volume 25. Pp 957-964.
2. Fabian ID, Kinori M, Efrati M, Alhalel A, Desatnik H, Hai OV, Katz G,
Platner E, Moisseiev J, 2013. Pneumatic Retinopexy for The Repair of
Primary Rhegmatogenous Retinal Detachment: A 10-year retrospective
analysis: JAMA Ophthalmology 131(2): 166-171
3. Falavarjani KG, Alemzadeh SH, Modarres M, Parvaresh MM, Hashemi M,
Naseripour M, Khanamiri HM, Askari S, 2015. Scleral buckling surgery for
rhegmatogenous retinal detachment with subretinal proliferation: Eye 29:
509-514
4. Gratton I, Gazocchi M, Smonini F, Fattori CM, Citroni M, 2005. Argon laser
phoyocoagulation in the management of retinal detachment and predisposing
lesions: Laser in Surgery and Medicine 4(4): 337-344
15. Kepustakaan 5. Regillo C.,et al., 2011-2012. Basic and clinical science course : Retina and
vitreous. San Fransisco: LEO- American Academy of Ophthalmology section
12. pp 292-299
6. Shinar Z., Chan L., Orlynsky M., 2009. Use of Ocular Ultrasound for the
Evaluation of Retinal Detachment. The Journal of Medicine. Los Angeles.
Volume 40. pp 53-57
7. Tornambe P. E., Hilton G. F., 1989. Pneumatic Retinopexy. A Multicenter
Randomized Controlled Trial Comparing Pneumatic Retinopexy and Scleral
Buckling. The Retinal Detachment Study Group. Europe PubMed Central. Pp
772-783.
8. Witmer MT, Kiss S, 2012. The Clinical Utility of Ultra-Wide-Field Imaging:
Reviem of Ophthalmology August 2012.
9. Yang S., Jiang T., 2013. Vitrectomy combined with silicone oil tamponade in the
treatment of severely traumatized eyes with no visual acuity or light perception. Int J
Ophthalmology 2013; 6(2) ; 198-203

Anda mungkin juga menyukai