Anda di halaman 1dari 2

PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU BIBIT/ BENIH TERNAK

KOMODITAS : BIBIT DOC BROILER SNI 4868-1:2019

Nama Pengawas :
Waktu Pelaksanaan :
Lokasi pengawasan :
Obyek pengawasan :
Alamat pengawasan :
Nama responden :
Hari/ Tanggal :

A. PERSYARATAN UMUM

NO PARAMETER KESESUAIAN DENGAN SNI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

Berasal dari pembibit ayam bibit induk (parent stock) yang bebas
1. Salmonella pullorum yang dinyatakan dengan surat keterangan dari dinas
yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan setempat.
Pelaksanaan pengendalian penyakit hewan menular strategis di
2.
pembibitan, di bawah tanggung jawab dokter hewan perusahaan
Keterangan tentang asal ayam bibit niaga (final stock) tipe pedaging,
3. dinyatakan dengan surat keterangan dari perusahaan pembibitan ayam
bibit induk (parent stock).
Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dokter hewan
4.
berwenang.

Berasal dari ayam bibit induk (parent stock) tipe pedaging yang berumur 24
5.
minggu - 68 minggu dengan bobot telur tetas minimum 53 g.

Perusahaan menginformasikan potensi performa bibit niaga tipe pedaging


6. (bobot badan, konsumsi dan konversi pakan) berdasarkan umur per
minggu kepada konsumen secara tertulis dalam bahasa Indonesia.

7. Jaminan tingkat kematian kuri sampai di konsumen 2%

B. PERSYARATAN KHUSUS

NO PERSYARATAN KUALITATIF HASIL INSPEKSI KETERANGAN


Kondisi fisik sehat: tampak segar dan aktif serta tidak ada kelainan bentuk,
paruh normal, kedua mata terbuka, kondisi bulu kering dan mengembang,
1.
perut tidak kembung, pusar tertutup dan kering, dubur kering, kaki normal
dan dapat berdiri tegak, tidak dehidrasi (kaki tidak kering).
Warna bulu, kaki dan paruh seragam sesuai dengan warna spesifikasi bibit
2.
niaga (final stock).

NO PERSYARATAN KUANTITATIF HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

1. Bobot kuri di penetasan per ekor minimum 35 gram

C. CARA UJI

NO PARAMETER KESESUAIAN DENGAN SNI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN


1. Pengambilan contoh kelompok dan individu dilaksanakan secara acak
Jumlah contoh yang diambil sebanyak 1% dari jumlah kemasan siap edar
2. (salable chick) sebanyak 1% untuk produksi ≥ 1.000 boks atau sebanyak
10 boks untuk produksi < 1.000 boks
Jumlah contoh individu sebanyak 10% dari jumlah kuri yang terdapat
3.
dalam setiap kemasan contoh kelompok
Cara mengukur bobot kuri dilakukan dengan penimbangan, menggunakan
4.
satuan gram
5. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan pengamatan langsung
D. PENGEMASAN

NO PARAMETER KESESUAIAN DENGAN SNI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN


Kemasan kuri dengan bahan karton sesuai dengan ketentuan teknis
1.
sebagaimana ditetapkan dalam SNI 2043
Kemasan kuri dengan bahan lainnya harus memenuhi prinsip
kesejahteraan hewan dan sesuai persyaratan teknis:
2. Terdapat sekat pemisah, alas tidak licin, dan tidak melukai, kokoh dan
memiliki tutup, bentuk kemasan kotak dan mudah disanitasi, memiliki
lubang yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.
Keterangan pada kemasan berisikan nama, alamat perusahaan dan lokasi
3.
penetasan

4. Tiap kemasan kuri berisi 102 ekor

E. PELABELAN

NO PARAMETER KESESUAIAN DENGAN SNI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN


1. Label diletakkan pada bagian atas dan samping kemasan
2. Bahan label tidak mudah rusak dan lepas.
3. Tulisan mudah dibaca dan tidak mudah luntur.
Label berisikan keterangan minimum mengenai, tipe produk, kode produk,
4.
tanggal penetasan, bobot kuri, jumlah kuri dan cap perusahaan

F. PENGANGKUTAN

NO PARAMETER KESESUAIAN DENGAN SNI HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN


Pengangkutan kuri sesuai dengan ketentuan teknis sebagaimana
1.
ditetapkan didalam SNI 2044
2. Umur kuri sampai kekonsumen maksimum 48 jam

G. DATA PENDUKUNG

NO URAIAN PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

1. Bagaimana manajemen pakan bibit ayam pedaging

2. Bagaimana manajemen perkandangan bibit ayam pedaging

3. Bagaimana manajemen kesehatan bibit ayam pedaging

4. Bagaimana manajemen pemuliabiakan bibit ayam pedaging

Dibuat oleh
Pengawas Bibit Ternak

Finna Kurniasih, S.Pt


NIP. 19921224 202012 2 003

Anda mungkin juga menyukai