Anda di halaman 1dari 27

Komitmen Manajemen

Keripik Ubi Gurih, renyah dan enak_aman

Misi : cara untuk mencapai


Keripik Ubi menerapkan CPPOB dan hanya menggunakan bahan
baku yang berkualitas

KERIPIK UBI

“ ASNAZ ”

Produksi : IRTP ASNAZ


Jl. Raya Pataruman No.99
Garut - Jabar

Pimpinan / Pemilik

SABRINA

___________________________________________
Formulir 1. Tim GMP
a. Surat penugasan dari Pimpinan Puncak: .SK-GMP-....../08/2018
b. Tabel tim GMP
NO. NAMA BAGIAN KUALIFIKASI PELATIHAN
SABRINA PRODUKSI OWNER PELATIHAN
1. KEAMANAN
PANGAN
2. NURDIANI MUTU MANAJER PELATIHAN
KEAMANAN
PANGAN
3. ASTY PRODUKSI STAF PELATIHAN
KEAMANAN
PANGAN
4. NAZWA PRODUKSI STAF PENYULUHAN
PANGAN
5. DINI MARKETING STAF PENYULUHAN
PANGAN

Diskripsi produk
Formulir 2a. Komposisi bahan ingredien dan bahan baku serta bahan
tambahan
UBI JALAR
BAHAN BAKU
UTAMA

BAHAN INGREDIEN
GARAM
LAIN
MINYAK GORENG

Primer : Plastik spesifik


BAHAN PENGEMAS Sekunder : Karton
Formulir 2b. Diskripsi bahan baku
1. Ubi Jalar

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Ubi Jalar

3. Komposisi (diisi bila


produk formulasi)

4. Pengemasan Kotak Kayu atau Anyaman Bambu yang dilapisi


dengan kartun

5, Masa kadaluarsa dalam 1 bulan pada kondisi kering (suhu kamar)


kondisi
penyimpanan .................
......
6. Cara transportasi Dalam Kemasan Kotak kayu atau anyaman bambu,
diangkut dengan motor atau mobil

7. Cara penyimpanan Disimpan di tempat kering pada suhu kamar, tidak


terkena sinar matahari
8. Persyaratan SNI/regulasi 1. SNI 01-4493-1998 Tentang Ubi Jalar

Batas cemaran
mikrobiolgionya mana?

SNI 01-4493-1998 Tentang Ubi Jalar

a. Ubi Jalar tidak boleh mengandung bau


asing
b. Ubi Jalar harus bebas dari hama dan
penyakit
c. Ubi Jalar harus bebas dari bahan kimia
seperti insektisida dan Fungisida
d. Ubi Jalar harus memiliki keseragaman
warna ,bentuk maupun ukuran umbinya
e. Ubi Jalar harus sudah mencapai masak
Fisiologis optimal
f. Ubi Jalar harus dalam keadaan bersih
SNI 01-4493-1998 Tentang persyaratan khsusu
ubi jalar

9. Persyaratan yang SNI 01-4493-1998 Tentang Ubi Jalar


ditetapkan
g. Ubi Jalar tidak boleh mengandung bau
asing
h. Ubi Jalar harus bebas dari hama dan
penyakit
i. Ubi Jalar harus bebas dari bahan kimia
seperti insektisida dan Fungisida
j. Ubi Jalar harus memiliki keseragaman
warna ,bentuk maupun ukuran umbinya
k. Ubi Jalar harus sudah mencapai masak
Fisiologis optimal
l. Ubi Jalar harus dalam keadaan bersih
2. Garam

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Garam

3. Komposisi (diisi bila produk -


formulasi)

4. Pengemasan Plastik dan kantong

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 12 bulan


penyimpanan
6. Cara transportasi Diangkut dengan motor atau mobil tidak boleh dgancu

7. Cara penyimpanan Suhu kamar

6. Persyaratan SNI/regulasi
1. SNI 01-3556-2010 – Garam

2. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 13 Tahun


2019 tentang batas maksimum cemaran mikroba
untuk garam dan bumbu kering:
a. ALT : 103 koloni/g – 106 koloni/g
b. Salmonella: negatif/25 g – NA
c. Bacillus cereus: 104 koloni/g – 105
koloni/g
d. Clostridium perfingen: 103 koloni/g – 104
koloni/g
e. Kapang dan Khamir: 4 x 103 koloni/g-104
koloni/g
3. Minyak Goreng

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku (bahan pembantu) Minyak Goreng Sawit

3. Komposisi (diisi bila produk formulasi) -

4. Pengemasan Plastik dan karton

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 12 bulan


penyimpanan
6. Cara transportasi Diangkut dengan motor atau mobil tidak
boleh digancu

7. Cara penyimpanan Dalam suhu kamar diterangi lampu pijar


untuk mengurangi kelembaban.

Diletakkan dalam rak dan tidak


bersentuhan langsung dengan lantai.

6. Persyaratan SNI/regulasi 1. SNI 7709-2019 – Minyak goreng sawit

2. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 13 Tahun


2019 tentang batas maksimum cemaran
mikroba untuk butter oil substitue:
a. ALT : 102 koloni/g – 103 koloni/g
b. Salmonella: negatif/25 g – NA
c. Staphyloccocus aureus: 102koloni/g – NA
Kapang dan Khamir: 2 x 10 koloni/g-102
koloni/
Persyaratan yang ditetapkan Warna kuning keemasan
Harus selalu tersimpan dalam keadaan tertutup
dalam kemasan.
Formulir 2c. Diskripsi produk akhir

No Kategori Uraian
1. Nama Produk Keripik Ubi ASNAZ

2. Kategori proses Penggorengan

3. Komposisi Ubi Jalar, Garam, minyak goreng

4. Pengemasan Dalam wadah yang tertutup rapat dan tidak dipengaruhi dan
mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan

5, Masa kadaluarsa 30 hari kalender


dalam kondisi
penyimpanan .........
..............
6. Cara transportasi Diangkut dengan motor atau mobil

7. Cara penyimpanan Dalam wadah yang tertutup rapat dan tidak dipengaruhi dan
mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan
8. Persyaratan SNI 01-4306-1996 Tentang Keripik Ubi Jalar
SNI/regulasi
SNI 01-4306-1996 Tentang Keripik Ubi Jalar

9. Persyaratan Gurih, renyah, Enak serta bebas dari benda asing, tidak pecah.
pelanggan dan tidak tengik
Formulir 3.Tujuan penggunaan produk dan
pengguna produk

Nama Produk:
Umur simpan Lama penggunaan oleh konsumen
Pada suhu ruang 155 hari untuk (setelah produk dibuka): diatas 7 hari
kemasan aluminium Foil, 117 hari untuk
kemasan PP dan 37 hari untk kemasan
HDPE

Kondisi Penyimpanan yang Disarankan


Sarana penyimpanan yang dimiliki distributor
Sarana penyimpanan yang dimiliki distributor
Ruang penyimpanan yang bersih, kering, tidak lembab, cahaya cukup,

Sarana penyimpanan yang dimiliki konsumen


Soples kering bertutup.rapat ( kedap udara )

Petunjuk Penggunaan………………. Penggunaan yang Diharapkan oleh


…………………………… Konsumen : sebagai Camilan

Target Populasi Konsumen Konsumen lain yang mungkin ikut


………………………………………… menggunakan
……………………………………. …………………………………
Formulir 4. Identifikasi bahaya dan Pengendaliannya
Batas cemaran mikroba tdk ada?,
Ini dtulis adasarnya apa?.....

No. Bahaya Pengendaliannya


1. Escherichia coli Menggunakan air dengan
spesifikasi air minum.
Untuk tenaga kerja, selalu
mencuci tangan menggunakan air
dan sabun sebelum dan sesudah
bekerja, sesudah ke kamar mandi
dan tidak menyentuh
barang/hewan sebelum dan
selama mengolah pangan.
2. Salmonella Menggunakan air dengan
spesifikasi air minum.
Untuk tenaga kerja, selalu
mencuci tangan menggunakan
sabun sebelum dan sesudah
bekerja, sesudah ke kamar mandi
dan tidak menyentuh
barang/hewan sebelum dan
selama mengolah pangan.
3. Bacillus cereus Memasak makanan dengan benar
sampai matang
4. Enterobacteriaceae Memasak makanan dengan benar
sampai matang
5. Clostridium perfingen Memasak makanan dengan benar
sampai matang
6. Jamur dan khamir Menyimpan makanan di tempat
kering (tidak lembab)
7. Rambut, klip Tenaga kerja menggunakan
penutup kepala dan APD yang
memenuhi persyaratan, tidak
boleh menggunakan klip untuk
mengemas.
Formulir 4. Diagram alir proses
Diagram alir proses/prosedur pengolahan
Penerimaan Bahan baku : Ubi jalar, Garam, Minyak goreng

dismpan dalam satu tempat ???? Penyimpanan bahan baku

Ubi Jalar

Pengupasan

Air Air kotor


Pencucian
bersih

Perendaman

Air bersih Pencuci Air kotor


an

Pemoto
ngan

Larutan Garam
Perendaman dalam bumbu

Penggorengan Minyak goreng


Minyak T: 170-180oC t : 5-10 sisa
menit

Penirisan

Pengemas
an

Keripik
Ubi Jalar
Formulir 5. Peta unit pengolahan (pintu masuk
dan keluarnya mana)
Mana toilet dan tempat cuci tangannya

TEMPAT TEMPAT
PENERIMAAN PENCUCIAN DAN
PENGUPASAN
BAHAN BAKU PERENDAMAN
BAHAN BAKU
BAHAN BAKU

TEMPAT
PEMOTONGAN
BAHAN BAKU

GUDANG BAHAN TEMPAT


BAKU KERING DAN PERENDAMAN
BAHAN KEMAS UBI DAN BUMBU

GUDANG PRODUK TEMPAT


JADI PENGORENGAN

TEMPAT
PENIRISAN

TEMPAT
PEGEMASAN
Formulir 6. SOP PROSES PENGOLAHAN KERIPIK UBI JALAR
Penanggung Jawab: Nurdiani
Acuan: …………………..

No Langkah-langkah utama Instruksi kerja Pelaksana


proses
1. Menerima Bahan Baku Cek Ubi Jalar sesuai Asty
spesifikasi
Cek bahan pembantu
(garam dan minyak
goreng sesuai dengan
spesifikasi)
2. Mengupas Ubi Jalar Kupas kulit luar Ubi Jalar Asty
sampai terlihat bagian
dalam Ubi Jalar
(jangan terlalu tebal)

3. Mencuci Ubi Jalar Cuci Ubi Jalar yang telah Asty


dikupas di area yang
disediakan menggunakan
air mengalir hingga tidak
ada sisa kulit luar
maupun tanah yang
tertinggal

4. Merendam Ubi Jalar Rendam Ubi Jalar yang Asty


telah dicuci bersih dalam
wadah bersih
menggunakan air bersih

5. Mencuci Ubi Jalar Cuci/ bilas Ubi Jalar yang Asty


telah direndam sampai
bersih dengan
air yang mengalir

6. Memotong Ubi Jalar Potong Ubi Jalar setebal 1 Asty


mm, Panjang sesuai bentuk
Ubi Jalar

7. Merendam larutan bumbu Rendam potongan Ubi Asty


Jalar dalam larutan garam
agar memberi rasa gurih

8. Menggoreng Ubi Jalar Goreng dengan minyak Nazwa


panas, berapa 0 C….
selama 5-10 menit atau
sampai warna kuning
keemasan

9. Meniriskan Keripik Ubi Tiriskan Ubi Jalar yang Nazwa


telah
digoreng sampai minyak
tidak menetes dan uap
panas hilang
10. Menimbang Keripik Ubi Timbang Ubi Jalar kentang Nazwa
seberat 250 gr

11. Memasukan Keripik Ubi Keripik Ubi Jalar Nazwa


dimasukan kedalam plastic

Kapan dimasukan dalam


kartonnya

12. Pemberian Label Plastik zipper diberikan Nazwa


label Keripik Ubi ASNAZ
Formulir 7. Operasionalisasi GMP (SSOP) Keripik Ubi “ ASNAZ ”
NO 8 KUNCI POKOK MONITORING
PROSEDUR KOREKSI REKAMAM
. SANITASI (4 W (what, where, when, who), 1 how)
1. KEAMANAN AIR Menjaga Keamanan  Cek hasil uji laboratorium air yang dilakukan - Lakukan treatment / Dokumen SSOP
DAN ES Air : tiap 6 bulan sekali dengan cara visual oleh pengolahan air hingga 01
(tidak 1. Pastikan Suplai Quality Control (QC), meliputi: bau, warna, didapatkan hasil uji ulang
menggunakan es) air aman untuk rasa sesuai standar air bersih
digunakan  Cek kebersihan air di bak penampungan air - Hentikan produksi, jika hasil
dengan setiap sebelum memulai produksi dengan cara uji lab TMS
melakukan uji visual oleh tim Cleaning Service. - Kuras bak penampungan
Laboratorium tiap ( Hubungi PDAM )
6 bulan sekali
2. pastikan
kejernihan air
untuk digunakan
dalam proses
produksi

2. KONDISI DAN Menjaga Kondisi dan  Cek kebersihan meja produksi pada; - Hentikan produksi Dokumen SSOP
KEBERSIHAN kebersihan pemotongan Ubi, tempat perendaman Ubi, - Bersihkan kembali meja 01
PERMUKAAN YANG permukaan yang penggorengan Keripik Ubi , tempat penirisan produksi di setiap proses
KONTAK DENGAN kontak dengan bahan Keripik Ubi dan alat penimbangan dan pengolahan
BAHAN PANGAN pangan : bahan pengemasan produk akhir setiap akan - Bersihkan kembali peralatan
1. Lakukan dimulai produksi dan setiap 4 jam sekali produksi yang terdiri dari :
pembersihan dengan cara visual oleh Penanggung Jawab wadah perendman Ubi ,
meja produksi Produksi. talenan, pisau, dan timbangan.
untuk ;  Cek kebersihan peralatan produksi wadah - Bersihkan kembali lingkungan
pemotongan Ubi; pencucian Ubi ,wadah perendaman Ubi , unit produksi
perendaman Ubi, talenan, pisau, dan timbangan sebelum - Bersihkan kembali peralatan
penggorengan dilakukan produksi dan setiap 4 jam sekali ketika tidak di[akai disimpan di
rempeyek; dengan cara visual oleh Penanggung Jawab dalam lemari tertutup
penirisan Keripik Produksi.
Ubi,  Cek kebersihan lingkungan sebelum
penimbangan dan dilakukan produksi dan setiap 4 jam sekali
pengemasan dengan cara visual oleh penanggung jawab
produk akhir. Produksi.
2. Lakukan  Cek penyimpanan peralatan setelah
pembersihan dilakukan proses produksi dan setelah
peralatan pembersihan dengan cara visual oleh
produksi , penanggung jawab Produksi.
seperti : wadah
perendaman Ubi ,
talenan, pisau,
dan timbangan.
3. Pastikan
kebersihan
lingkungan
4. Pastikan semua
peralatan
disimpan pada
lemari tertutup
setelah selesai
produksi
3 PENCEGAHAN Mencegah  Cek penyimpanan bahan baku kering dan - Kembalikan ke tempat Dokumen SSOP
KONTAMINASI Kontaminasi Silang : bahan baku basah, sesuaikan dengan alitr penyimpanan yg sesuai, antara 01
SILANG 1. Pastikan alur proses, disimpannya dtidak di[isahkan bahan baku basah dan bahan
proses tidak tidak disimpan dalam ruangan yang sama baku kering
bersilangan - Bersihkan kembali peralatan
sebelum dilakukan proses produksi dengan
yang akan digunakan di
dalam unit cara visual oleh quality control (QC) masing- masing ruang produksi
pengolahan  Cek penyimpanan peralatan telah berada - Perbaiki pengunaan Pakaian
2. Pastikan pada lemari penyimpanan dan telah dalam kerja dan Alat Pelindung Diri
penggunaan alat kondisi bersih yang sesuai di ruang (APD) karyawan ketika sedang
tidak produksi masing- masing sebelum memulai melakukan proses produksi
menyebabkan proses produksi dengan cara visual oleh - Lakukan training/ pelatihan
kontaminasi quality control (QC). kembali terkait pentingnya
silang  Cek kepatuhan penggunaan pakaian kerja penggunaan pakaian kerja dan
3. Pastikan APD di sarana / unit produksi
dan Alat Perlindungan Diri (APD) karyawan
karyawan yang digunakan sebelum produksi, pada
mematuhi saat produksi , dilihat tiap 4 jam dengan
peraturan cara visual oleh quality control (QC).
personal Hygiene
( Kuku,
Accesoris,
pakaian kerja dan
APD )
4 MENJAGA Menjaga Fasilitas  Cek kebersihan toilet, wastafel cuci - Bersihkan kembali toilet, Dokumen SSOP
FASILITAS Pencuci Tangan, tangan, setiap 4 jam dengan cara visual oleh wastafel cuci tangan. 01
PENCUCI TANGAN, sanitasi dan Toilet : penanggung jawab utility. - Lakukan training /pelatihan
SANITASI DAN  Bersihkan setiap  Cek pelaksanaan sanitasi di wastafel kembali kepada tim
TOILET 4 jam dan / atau cuci tangan, toilet dan peralatan sanitasi pelaksana sanitasi serta
setiap habis setiap 8 jam dengan cara visual oleh lakukan penggantian
digunakan penanggung jawab utility. peralatan yang sudah rusak.
 Lakukan  Cek kondisi supply air setiap 4 jam - - Lakukan pengecekan dan
treatment sanitasi dengan cara visual oleh penanggung jawab selanjutnya dilakukan
setiap 8 jam utility. perbaikan sarana air yang
 Pastikan supply ada di unit produksi.
air tersedia dalam Dalam LAY OUT, tidk ada toilet dan tempat cuci
jumlah yang tangan…. dibetulkan : LAY OUT
cukup
5 PROTEKSI DARI Melakukan proteksi  Cek kondisi dan kelayakan atap, langit-langit, - Lakukan pengecekan Dokumen SSOP
BAHAN-BAHAN dari bahan – bahan dinding, pintu,lampu, dan exhaust di tiap kembali dan lakukan 01
KONTAMINAN kontaminan : ruang produksi apakah sudah sesuai dengan perbaikan atap, langit-langit,
 Pastikan atap, standar, dilakukan setiap satu minggu sekali dinding, pintu, lampu dan
langit2, dinding, sebelum mulai produksi dengan cara visual exhaust yang ada di sarana/
pintu atau oleh bagian utility. unit produksi
penerangan serta  Cek tingkat pencahayaan/penerangan tiap 1 - Lakukan pelatihan karyawan
exhaust sbg bulan sekali sebelum mulai produksi dengan kembali untuk menggunakan
pengatur sirkulasi menggunakan alat Luxmeter oleh bagian alat luxmeter
udara dalam utility. - Lakukan pengecekan alat,
kondisi dan  Cek kondisi dari masing- masing peralatan, apakah rusak atau tidak. Jika
pastikan lampu- baik yang masih digunakan ataupun yang rusak perlu dilakukan
lampu rusak di tiap ruangan produksi tiap satu bulan pelabelan dan kemudian
berpelindung sekali dengan cara visual oleh bagian utility. dilakukan perbaikan.
 Pastikan lampu  cek apakah sudah diberi label untuk
cukup terang peralatan yang masih digunakan atau rusak
 Perbaiki/ di ruang produksi tiap satu bulan sekali
pindahkan dengan cara visual oleh bagian utility.
peralatan yang
rusak
6 PELABELAN, Pelabelan,  Cek apakah penanganan bahan kimia yang - Lakukan pelatihan kembali Dokumen SSOP
PENYIMPANAN, penyimpanan, dan digunakan telah memenuhi standard dan dalam hal penggunaan, 01
DAN PENGGUNAAN penggunaan bahan menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri, penanganan dan bahan
BAHAN TOKSIN toksin yang benar : seperti : masker, kaca mata dan sarung kimia yang digunakan untuk
YANG BENAR 1. Gunakan/tangani tangan ) setiap selesai produksi oleh bagian sanitasi
bahan-bahan cleaning service. - Lakukan modifikasi system
kimia dengan  Cek pelabelan pada bahan-bahan sanitasi sanitasi apabila hasil yang
cara yang benar ruangan dan sanitasi peralatan di tiap minggu diperoleh tidak sesuai
2. Beri label thd sudah ada labelnya di ruang Janitor oleh standar, baik itu pergantian
bahan-bahan bagian cleaning service. bahan sanitasi atau tata cara
kimia dengan  Cek dokumen pelatihan karyawan apakah penggunaan bahan sanitasi
benar serta telah disosialisasikan terkait MSDS dari - Lakukan peltihan karyawan
simpan bahan bahan kimia sanitasi yang digunakan di ruang yang didalamnya terdapat
kimia di tempat produksi setiap satu bulan sekali oleh Quality sosialisasi terkait MSDS dari
yang benar Assurance. bahan kimia sanitasi yang
3. Lampirkan dan digunakan agar penanganan
sosialisasikan sesuai standar.
MSDS pada
setiap bahan
kimia pembersih
yang digunakan
7 PENGAWASAN Pengawasan Kondisi  Cek kuku, penggunaan pakaian kerja dan - Lakukan pelatihan karyawan Dokumen SSOP
KONDISI kesehatan personel : Alat pelindung Diri (APD) karyawan di kembali terkait Hygiene 01
KESEHATAN 1. Pastikan personel ruangan produksi tiap pagi sebelum mulai Perseorangan agar
PERSONEL YANG yang menangani produksi dengan cara visual oleh meningkatkan kesadaran
DAPAT makanan dan Penanggung jawab produksi akan pentingnya kebersihan
MENGAKIBATKAN prosessing  Cek kondisi karyawan setiap pagi sebelum diri
KONTAMINASI melakukan melakukan produksi secara visual dan - Lakukan mutasi karyawan ke
tindakan dibantu dengan pengecekan dengan bagian lain ( bagian yang
pengamanan thermometer oleh Quality Control tidak kontak dengan
untuk mencegah  Cek hasil medical check up terkait : pangan ) ketika ditemukan
terjadinya Salmonella Typhi, Hepatitis A dan TB tiap 1 ada karyawan yang sakit,
kontaminasi pada tahun sekali secara visual oleh Quality atau lakukan pemulangan
makanan Control karyawan untuk pemulihan /
2. Pastikan beristirahat untuk penyakit yg
karyawan yang menular
bekerja di - Lakukan penggantian
ruangan produksi thermometer ketika hasilnya
dalam kondisi menunjukkan
sehat. ketidakakuratan/keanehan,
3. Lakukan Medical sehingga menyulitkan dalam
Check Up mengambil keputusan
setahun sekali, - Lakukan pemulangan
minimal karyawan dalam rangka
mencakup : pemulihan / istirahat hingga
Salmonella typhi, kondisi karyawan normal
Hepatitis A, dan kembali
TB

8 MENGHILANGKAN Menghilangkan pest • Cek kebersihan dan kelembaban serta tata - Lakukan pembersihan Dokumen SSOP
HAMA DARI UNIT dari unit letak gudang penyimpanan bahan baku dan kembali pada gudang 01
PENGOLAHAN pengolahan : produk jadi apakah sesuai dengan standar , penyimpanan bahan baku
1. Pastikan tidak dilakukan tiap hari setelah produksi secara dan gudang penyimpanan
terdapat visual oleh penanggung jawab produksi produk jadi
barang/benda/te • Cek kebersihan Saluran atau lubang yang ada - Lakukan pembersihan
mpat yang di area produksi, baik itu ruang produksi, toilet kembali saluran atau lubang
menarik serta wastafel cuci tangan setiap hari sebelum yang ada di unit produksi
kehadiran hewan dan sesudah produksi secara visual oleh - Lakukan pelatihan karyawan
pengerat/serangg bagian utility terkait pengendalian hama
a • Cek laporan pest control dari bagian utility /pest
2. Pastikan tidak terkait hewan /hama apa yang ditemukan - Lakukan modifikasi
ada akses masuk selama produksi dan selama tdk produksi di pengendalian hama yang
( lubang ) untuk tiap ruangan produksi secara visual dengan dilakukan di unit produksi
pest menggunakan alat trap hama oleh bagian ketika hasilnya sudah tidak
3. Pastikan Quality Assurance efektif
dilakukan • Cek kondisi fisik pintu masuk selama proses - Lakukan pengecekan pintu
evaluasi pest produksi setiap 4 jam setiap hari secara visual masuk unit produksi dan
control oleh penanggung jawab produksi pintu toilet (pastikan kondisi
4. Pastikan pintu • Cek Kondisi fisik pintu toilet selama proses masih baik dan mudah
akses masuk ke produksi setiap 4 jam setiap hari secara visual tertutup sendiri / door closer )
ruang produksi oleh cleaning service , jika setelah dicek kondisi
selalu tertutup rusak,perbaiki atau ganti
ketika tidak bagian yang rusak.
digunakan ( door
closer )
5. Pastikan pintu
akses masuk ke
toilet selalu
tertutup ketika
tidak digunakan
(door closer)
FORMULIR REKAMAN HARIAN PENGENDALIAN SANITASI
Tanggal Laporan: Nama Perusahaan: IRTP “ASNAZ ”
Lajur 1: Alamat: Jl. Pataruman no 99 Garut-Jabar
Lajur 2:

Pre- 4 Post Tiap Keterang


Start 8 hour OP ming Tiap Tiap 6
Area Sanitasi dan Tujuan Op
Time:
Hour
Time bulan bulan
an dan
Time Time Time gu koreksi

06.00 WIB 10.00 WIB 14.00 16.00

1. Keamanan air
 Cek hasil uji laboratorium air
yang dilakukan tiap 6 bulan
sekali dengan cara visual oleh
Quality Control (QC), meliputi:
bau, warna, rasa
 Cek kebersihan air di bak
penampungan air setiap
sebelum memulai produksi
dengan
2. Kondisi cara visual
dan kebersihan oleh tim
permukaan
kontak dengan produk
 Cek kebersihan meja produksi
pada proses pemotongan Ubi ,
perendaman Ubi , Baca kembal, kenapa
penggorengan Ubi Keripik Ubi ada tiapa 8 jam
dan penimbangan dan
pengemasan produk akhir setiap
akan dimulai produksi dan setiap
4 jam sekali dengan cara visual
oleh Penanggung Jawab
Produksi.
 Cek kebersihan peralatan
produksi wadah pencucian Ubi ,
Perendaman Ubi, talenan, pisau,
dan timbangan sebelum
dilakukan produksi dan setiap 4
jam sekali dengan cara visual
oleh Penanggung Jawab
Produksi.
 Cek kebersihan lingkungan
sebelum dilakukan produksi dan
setiap 4 jam sekali dengan cara
visual oleh penanggung jawab
Produksi.
 Cek penyimpanan peralatan
setelah dilakukan proses
produksi dan setelah
pembersihan dengan cara visual
3. Pencegahan kontaminasi silang
 Cek penyimpanan bahan baku
kering dan bahan baku basah
tidak disimpan dalam ruangan
yang sama sebelum dilakukan
proses produksi dengan cara
visual oleh quality control (QC)
 Cek penyimpanan peralatan
telah berada pada lemari
penyimpanan dan telah dalam
kondisi bersih yang sesuai di
ruang produksi masing- masing
sebelum memulai proses
produksi dengan cara visual
oleh quality control (QC).
 Cek kepatuhan penggunaan
pakaian kerja dan Alat
Perlindungan Diri (APD)
karyawan yang digunakan
sebelum produksi, pada saat
produksi ,tempat
4. Pemeliharaan dilihat tiap 4 jam
cuci tangan,
sanitasi tangan dan fasilitas toilet
 Cek kebersihan toilet,
wastafel cuci tangan, setiap 4
jam dengan cara visual oleh
penanggung jawab utility.
 Cek pelaksanaan sanitasi di
wastafel cuci tangan, toilet dan
peralatan sanitasi setiap 8 jam
dengan cara visual oleh
penanggung jawab utility.
 Cek kondisi supply air setiap
4 jam dengan cara visual oleh
penanggung jawab utility.
5. Proteksi dari bahan pencemar
 Cek kondisi dan kelayakan
atap, langit-langit, dinding,
pintu,lampu, dan exhaust di tiap
ruang produksi apakah sudah
sesuai dengan standar,
dilakukan setiap satu minggu
sekali sebelum mulai produksi
dengan cara visual oleh bagian
utility.
 Cek tingkat
pencahayaan/penerangan tiap
1 bulan sekali sebelum mulai
produksi dengan menggunakan
alat Luxmeter oleh bagian utility.
 Cek kondisi dari masing-
masing peralatan, baik yang
masih digunakan ataupun yang
rusak di tiap ruangan produksi
tiap satu bulan sekali dengan
cara visual oleh bagian utility.
 Cek apakah sudah diberi label
untuk peralatan yang masih
digunakan atau rusak di ruang
produksipenyimpanan,
6. Pelabelan, tiap satu bulan
dan sekali
penggunaan bahan toksin.
 Cek apakah penanganan bahan
kimia yang digunakan telah
memenuhi standard dan
menggunakan APD ( Alat
Pelindung Diri, seperti : masker,
kaca mata dan sarung tangan )
setiap selesai produksi oleh
bagian cleaning service.
 Cek pelabelan pada bahan-
bahan sanitasi ruangan dan
sanitasi peralatan di tiap minggu
sudah ada labelnya di ruang
Janitor oleh bagian cleaning
service.
 Cek dokumen pelatihan
karyawan apakah telah
disosialisasikan terkait MSDS dari
bahan kimia sanitasi yang
7. Kondisi kesehatan pekerja
 Cek kuku, penggunaan pakaian
kerja dan Alat pelindung Diri
(APD) karyawan di ruangan
produksi tiap pagi sebelum
mulai produksi dengan cara
visual oleh Penanggung jawab
produksi
 Cek kondisi karyawan setiap
pagi sebelum melakukan
produksi secara visual dan
dibantu dengan pengecekan
dengan thermometer oleh
Quality Control
 Cek hasil medical check up
terkait : Salmonella Typhi,
Hepatitis A dan TB tiap 1 tahun
sekali secara visual oleh Quality
Control

8. Pembersihan binatang
• Cek kebersihan dan
kelembaban serta tata letak
gudang penyimpanan bahan
baku dan produk jadi apakah
sesuai dengan standar ,
dilakukan tiap hari setelah
produksi secara visual oleh
penanggung jawab produksi
• Cek kebersihan Saluran atau
lubang yang ada di area
produksi, baik itu ruang
produksi, toilet serta wastafel
cuci tangan setiap hari sebelum
dan sesudah produksi secara
visual oleh bagian utility
• Cek laporan pest control dari
bagian utility terkait hewan
/hama apa yang ditemukan
selama produksi dan selama
tdk produksi di tiap ruangan
produksi secara visual dengan
menggunakan alat trap hama
oleh bagian Quality Assurance
• Cek kondisi fisik pintu masuk
selama proses produksi setiap
4 jam setiap hari secara visual
oleh penanggung jawab
= Puas / = Tidak Puas

Tandatangan/paraf Tanggal
Formulir 8. Penarikan produk tidak sesuai
Pernyataan recall procedures :
IRTP “ ASNAZ” menetapkan kebijakan penarikan kembali terhadap produk-produk yang tidak
sesuai dengan kategori.
Klasifikasi:
1. Kategori 1. Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2. Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3. Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraud

Metode:
1. Notifikasi pada jaringan distribusi
2. Penarikan produk
3. Menentukan sumber masalah
4. Menangani keluhan konsumen
5. Melakukan tindakan koreksi
Waktu: S e g e r a s e t e l a h d i t e m u k a n k e t i d a k s e s u a i a n m a k s i m a l 24
jam

Penanggung jawab Penarikan produk:


Bagian mutu ( Nurdiani )

Prosedur:
1. Memeriksa produk yang sudah kadaluwarsa/rusak
a. Periksa produk rusak dan atau kadaluwarsa dari keterangan pada kemasan plastik maupun
kemasan dos/karton maupun dari keterangan distributor
b. Ambil dan pisahkan produk yang sudah kadaluwarsa
c. Catat jumlah dan tanggal pembuatan produk kadaluwarsa/rusak
d. Masukkan dalam wadah khusus dan angkut ke tempat pembongkaran produk kadaluwarsa
2. Menangani produk kadaluwarsa/rusak
a. Buka kemasan sekunder maupun primer produk yang sudah kadaluwarsa/rusak
b. Hancurkan dan masukkan produk yang sudah kadaluwarsa/rusak dalam karung
c. kadaluwarsa/rusak yang telah dihancurkan ke tempat pembuangan sampah akhir atau dapat
digunakan untuk pakan ternak.????

Rekaman recall:
Rekaman notifikasi, jumlah produk yang berhasil ditarik, sumber masalah
Formulir 8. SOP PROSES PENARIKAN PRODUK KERIPIK
UBI “ ASNAZ ”
Penanggung Jawab: Nurdiani
Acuan: Prosedur wajib ISO 9001:2015 untuk UMKM Part 1

No Langkah-langkah Instruksi kerja Pelaksana


utama proses
1. Memeriksa produk yang sudah 1. Periksa produk rusak dan Dini
kadaluwarsa/rusak atau kadaluwarsa dari
keterangan pada kemasan
plastik maupun kemasan
dos/karton maupun dari
keterangan distributor
2. Ambil dan pisahkan
produk yang sudah
kadaluwarsa
3. Catat jumlah dan tanggal
pembuatan produk
kadaluwarsa/rusak
4. Masukkan dalam wadah
khusus dan angkut ke
tempat pembongkaran
produk kadaluwarsa
2. Menangani produk 1. Buka kemasan sekunder Nazwa.
kadaluwarsa/rusak maupun primer produk
yang sudah
kadaluwarsa/rusak
2. Hancurkan dan
masukkan produk yang
sudah kadaluwarsa/rusak
dalam karung

3. Buang produk
kadaluwarsa/rusak yang
telah dihancurkan ke
tempat pembuangan
sampah akhir atau dapat
digunakan untuk pakan
ternak.

Anda mungkin juga menyukai