Anda di halaman 1dari 24

Komitmen Manajemen

Visi : Kripik Pisang Goroho “Totabuan kotamobagu”


gurih, renyah, sehat dan halal

Misi : Kripik Pisang Goroho “Totoabuan kotamobagu”


diproduksi menerapkan CPPOB, Dibuat menggunakan
bahan-bahan pilihan yang berkualitas, Dikemas dengan
cara yg bersih dan higienis, dan dikerjakan oleh tenaga
yang terlatih.

Kripik Goroho
“Totabuan Kotamobagu”

Ria sukmawati,

ttd
Formulir 1. Tim GMP
a. Surat penugasan dari Pimpinan Puncak: .SK-GMP-04/06/2021
b. Tabel tim GMP
NO. NAMA BAGIAN KUALIFIKASI PELATIHAN
1. RIA MUTU PEMILIK
PKP OLEH
SUKMAWATI BAPELKES
SULUT
2. AZKA PENYIAPAN MANAGER DILATIH PKP
BAHAN OLEH PEMILIK
3. ASVI PENGOLAHAN STAF DILATIH PKP
PENGOLAHAN OLEH PEMILIK
4. DAVIN PENGEMASAN STAF PENGEMAS DILATIH PKP
OLEH PEMILIK
5. RIFKI DISTRIBUSI STAF DISTRIBUSI DILATIH PKP
OLEH PEMILIK

Diskripsi produk
Formulir 2a. Komposisi bahan ingredien dan bahan baku serta bahan tambahan
Pisang Goroho
BAHAN BAKU
UTAMA

Minyak kelapa
BAHAN INGREDIEN
Bawang putih
LAIN Garam
Air isi ulang

Primer : kemasan Plastik ukuran 250gr berbahan polipropilen nomor 5


BAHAN yang tahan panas dan bebas bahan kimia
PENGEMAS Sekunder : kardus berisi 10 bungkus ditempelkan fragil, tidak boleh
ditumpuk lebih dari 5 kardus dan diletakan ditempat yang kering dan
jauh dari pencemaran
Formulir 2b. Diskripsi bahan baku

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Pisang Goroho

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)
4. Pengemasan Karung

5, Masa kadaluarsa dalam 2 hari


kondisi penyimpanan
.......................
6. Cara transportasi Kendaraan oprasional roda 4 khusus

7. Cara penyimpanan Suhu ruang di gudang penyimpanan bahan yang


tersedia di Keripik Goroho Totabuan kotamobagu
8. Persyaratan SNI/regulasi Pisang berdasarkan 644-SNI-7422-2009
-buah utuh (berdasarkan kondisi buah tunggal);
- padat (firm);
- sesuai dengan ciri varietas atau kultivar dalam hal:
• kesegaran;
• bentuk;
• warna;
• rasa;
• tekstur;
• bintik pada permukaan kulit buah,
• bersih, bebas dari benda-benda asing yang tampak;
- bebas dari kerusakan fisik akibat goresan atau
benturan;
- bebas dari hama dan penyakit;
- dalam bentuk sisiran, bebas dari cendawan;
- pistil sudah lepas;
- bebas dari kerusakan akibat perubahan temperatur;
- bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal,
kecuali pengembunan sesaat setelah
pemindahan dari tempat penyimpanan dingin;
- bebas dari aroma dan rasa asing.

9. Persyaratan yang -Harus sesuai dengan Persyaratan SNI -7422-2009


ditetapkan -ukuran besar
-Pisang Goroho sudah Tua
-Pisang goroho mentah
No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Minyak kelapa

3. Komposisi (diisi bila produk -


formulasi)
4. Pengemasan gelon

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 2 bulan


penyimpanan .......................
6. Cara transportasi mobil

7. Cara penyimpanan Suhu ruang di gudang penyimpanan


barang
6. Persyaratan SNI/regulasi Minyak kelapa Berdasarkan
24549_SNI_01-2902-1992
a) Air maks. 0,5%
b) Kotoran maks. 0,05%
c) Bilangan jod (g jod/100 g contoh) 8 –
10,0
d) Bilangan penyabunan (mg KOH/g
contoh) 255 – 265
e) Bilangan peroksida (mg oksigen/g
contoh) maks. 5,0
f) Asam lemak bebas (dihitung sebagai
asam laurat) maks. 5%
g) Warna, bau normal
h) Minyak pelikan negatif
i) Untuk industri makanan tidak boleh
mengandung logam-logam berbahaya dan
arsen.
Persyaratan yang ditetapkan -Sesuai dengan 24549_SNI_01-2902-1992
-tidak tengik
-minyak kelapa kemasan galon

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Garam

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)
4. Pengemasan Plastic

5, Masa kadaluarsa dalam 2 bulan


kondisi penyimpanan
.......................
6. Cara transportasi mobil

7. Cara penyimpanan Suhu ruang di gudang penyimpanan barang


8. Persyaratan SNI/regulasi garam berdasarkan 29472_SNI_01-3556-2000

9
Persyaratan yang -Sesuai dengan SNI
9
ditetapkan

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Bawang putih

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)
4. Pengemasan plastik

5, Masa kadaluarsa 2 minggu


dalam kondisi
penyimpanan
.......................
6. Cara transportasi mobil

7. Cara penyimpanan Suhu ruang di gudang penyimpanan barang

6. Persyaratan Syarat mutu bawang putih berdasarkan


SNI/regulasi 22794_SNI_01-3160-1992
9. Persyaratan yang -Sesuai dengan SNI
ditetapkan -Ukuran Besar
-Tidak Busuk atau rusak

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Air isi ulang

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)
4. Pengemasan galon

5, Masa kadaluarsa 3 hari


dalam kondisi
penyimpanan
.......................
6. Cara transportasi mobil

7. Cara penyimpanan Suhu ruang di gudang penyimpanan barang

6. Persyaratan Syarat mutu air mineral berdasarkan


SNI/regulasi 13059_SNI_01-3553-2006
9. Persyaratan yang -Sesuai dengan SNI
ditetapkan -Air gallon Isi Ulang
Formulir 2c. Diskripsi produk akhir

No Kategori Uraian
1. Nama Produk Keripik Goroho Totabuan

2. Kategori proses Digoreng


3. Komposisi Pisang Goroho, Minyak goreng,
Garam, bawang putih

4. Pengemasan Primer : Kantong plastik premium


berbahan Polipropilen (PP) Kode 5,
yang tahan terhadap panas, bahan
kimia dan minyak sehingga aman
digunakan.
Sekunder: kardus tebal untuk 10
bungkus kemasan keripik di
tempelkan fragil
5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 2 bulan
penyimpanan .......................
6. Cara transportasi Kendaraan roda 4

7. Cara penyimpanan Disimpan disuhu ruang

8. Persyaratan SNI/regulasi Keripik pisang 23382_SNI_01-


4315-1996
9. Persyaratan pelanggan aman, gurih, renyah, lezat, utuh dan
halal
Formulir 3.Tujuan penggunaan produk dan pengguna produk
Nama Produk: Keripik Goroho Totabuan
Umur simpan Lama penggunaan oleh konsumen
-2 bulan (setelah produk dibuka): -1 hari
Kondisi Penyimpanan yang Disarankan
Sarana penyimpanan yang dimiliki distributor:
-Rak khusus makanan
Sarana penyimpanan yang dimiliki konsumen:
-Toples kedap udara

Petunjuk Penggunaan Penggunaan yang Diharapkan oleh


-Langsung dikonsumsi Konsumen
-Sebagai snek
Target Populasi Konsumen Konsumen lain yang mungkin ikut
-Untuk umum menggunakan
-tidak ada
Formulir 4. Identifikasi bahaya dan Pengendaliannya

No. Bahaya Pengendaliannya


1. Fisik :
a. Rambut -Saat pengemasan dan
pengolahan menggunakan
penutup kepala

b. Jarum pentul -karyawan diwajibkan


menggunakan jilbab langsung

c. debu -setelah digoreng bahan pangan


harus dijaga penyimpanannya
agar terhindar dari debu
2. Kimia :
a. Pestisida -bahan makanan di cuci dahulu
sebelum digunakan,
memisahkan bahan makanan
dan bahan kimia
3. Mikrobiologi :
a. Kapang -Menjaga agar penyimpanan
produksi dalam suhu ruang

b. Staphylococcus aureus -kariawan menggunakan masker


dan sarung tangan dalam proses
pengolahan
Formulir 4. Diagram alir proses
Diagram alir proses/prosedur pengolahan

Pembelian bahan Dipisahkan bahan baku Penyimpanan bahan


baku, inggridien dan dan bahan inggridien baku dan bahan
bahan pengemas dan bahan pengemas inggridien dan bahan
pengemas

Proses Pengemasan Proses Pengolahan Persiapan Pengolahan

Proses penyimpanan Proses Distribusi


Formulir 5. Peta unit pengolahan

Penerimaan
bahan baku

SORTASI
Ruang penyimpanan
bahan inggridien

Penyimpanan bahan
baku dan bahan
Ruang APD
inggridien dan bahan
pengemas
Toilet

Persiapan Pengolahan

Proses Pengolahan I
Gudang pengemas

Proses Pengemasan

PENYIMPANAN
Formulir 6. SOP PROSES PENGOLAHAN KERIPIK PISANG GOROHO
“TOTABUAN KOTAMOBAGU”
Penanggung Jawab: Ria sukmawati
Acuan:SNI Kripik Goroho

No Langkah-langkah utama Instruksi kerja Pelaksana


proses
1. Pembelian bahan baku, -Pembelian bahan baku, Manager dan staf
bahan inggridient dan bahan inggridien dan bahan pengolahan
pengemas pengemas
-Pembelian menggunakan
alat transportasi khusus
makanan
2. Pemisahan bahan baku, Bahan disortir menjadi Manager dan
bahan inggridien dan bahaan baku, bahan pemilik
bahan pengemas inggridien dan bahan
pengemas
Bahan di cek sesuai standar
yang diinginkan
3. Penyimpanan bahan Bahan dibersihkan dan Manager dan Staf
baku, bahan inggridien dipisahkan berdasarkan pengolahan
dan bahan pengemas. bahan baku, bahan
inggridien dan bahan
pengemas
Bahan bersih kemudian
disimpan dan dibedakan
berdasarkan bahan baku,
bahan inggridien dan bahan
pengemas.
4. Proses Persiapan 1.Karyawan menggunakan Staf pengolahan
Pengolahan bahan baku APD yang disediakan
2.Pisang goroho di bersihkan
dari kulitnya dan direndam
dalam air agar tidak
menghitam
3.sediakan air bersih untuk
merendam pisang yang akan
dipotong tipis-tipis
4.Haluskan bawang putih
yang sudah dibersihkan dan
masukan kedalam air
bersih yang sudah
disiapkan ditambahkan
garam secukupya
5.Pisang goroho di potong
tipis-tipis menggunakan
alat perajang pisang dan
direndam kedalam air
campuran bawang putih
dan garam
6.panaskan minyak goreng
5. Pengolahan 1. Goreng keripik pisang Staf pengolahan
dengan api sedang
sampai kering dan
berwarna kuning.
5.angkat dan tiriskan biarkan
sampai dingin
6. Pengemasan 1.siapkan pelastik yang akan Staf pengemasan
digunakan untuk mengemas
keripik
2.siapkan timbangan
3.masukan keripik yang
sudah dingin kedalam
kemasan pelastik sambil
ditibang 250gram
4.rekatkan pelastik dengan
menggunakan alat perekat
dan dipastikan tidak ada cela
untuk udara masuk
5.kemas kedalam kardus
7. penyimpanan Keripik pisang goroho yang Staf pengemasan
sudah selesai di kemas di
simpan dalam Rak
penyimapanan khusus
makanan
8. pendistribusian Kariawan mengambil keripik Staf
yang disimpan dalam rak pendistribusian
kemudian didistribusikan ke
distributor.
Formulir 7. Operasionalisasi GMP (SSOP)
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
1 KEAMANAN Menjaga Keamanan Air :  Cek hasil uji laboratorium air yang  Lakukan treatment / Dokumen SSOP
AIR DAN ES 1. Pastikan Suplai air dilakukan tiap 6 bulan sekali dengan cara pengolahan air hingga 01
(tidak aman untuk digunakan visual oleh Quality Control (QC), didapatkan hasil uji
menggunakan es) dengan melakukan uji meliputi: bau, warna, rasa ulang sesuai standar
Laboratorium tiap 6  Cek kebersihan air di bak penampungan air bersih
bulan sekali air setiap sebelum memulai produksi  Hentikan produksi
2. pastikan kejernihan dengan cara visual oleh tim Cleaning  Kuras bak
air untuk digunakan Service. penampungan
dalam proses produksi (Hubungi PDAM )

2 KONDISI DAN Menjaga Kondisi dan - Cek kebersihan meja produksi pada - Hentikan produksi Dokumen SSOP
KEBERSIHAN kebersihan permukaan proses penghalusan bawang; - Bersihkan kembali 01
PERMUKAAN yang kontak dengan perajangan pisang; penimbangan dan meja produksi di setiap
YANG KONTAK bahan pangan : pengemasan produk akhir setiap akan proses pengolahan
DENGAN BAHAN - Lakukan pembersihan dimulai produksi dan setiap 4 jam - Bersihkan kembali
PANGAN
meja produksi untuk sekali dengan cara visual oleh peralatan produksi yang
memotong tipis pisang Penanggung Jawab Produksi. terdiri dari : wadah
goroho, penghalusan - Cek kebersihan peralatan produksi pencucian pisang
bawang; penimbang wadah pencucian pisang goroho, goroho, penghalusan
dan pengemasan penghalusan bawang, blender/mesin bawang, blender/mesin
produk akhir. penghalus bawang, alat perajang penghalus bawang, alat
- Lakukan pembersihan pisang, pisau, dan timbangan sebelum perajang pisang, pisau,
peralatan produksi , dilakukan produksi dan setiap 4 jam dan timbangan.
seperti : wadah sekali dengan cara visual oleh - Bersihkan kembali
pencucian pisang Penanggung Jawab Produksi. lingkungan unit
goroho, penghalusan - Cek kebersihan lingkungan sebelum produksi
bawang, blender/mesin dilakukan produksi dan setiap 4 jam - Bersihkan kembali
penghalus bawang, alat sekali dengan cara visual oleh peralatan ketika tidak
perajang pisang, pisau, penanggung jawab Produksi. disimpan di dalam
dan timbangan. - Cek penyimpanan peralatan setelah lemari tertutup
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
- Pastikan kebersihan dilakukan proses produksi dan setelah
lingkungan pembersihan dengan cara visual oleh
- Pastikan semua penanggung jawab Produksi.
peralatan disimpan
pada lemari tertutup
setelah selesai produksi
3 PENCEGAHAN Mencegah Kontaminasi - Cek penyimpanan bahan baku kering - Kembalikan ke tempat Dokumen SSOP
KONTAMINASI Silang : dan bahan baku basah tidak disimpan penyimpanan yg sesuai, 01
SILANG 1. Pastikan alur proses dalam ruangan yang sama sebelum antara bahan baku basah
tidak bersilangan dilakukan proses produksi dengan cara dan bahan baku kering
dalam unit pengolahan visual oleh quality control (QC) - Bersihkan kembali
peralatan yang akan
2. Pastikan penggunaan - Cek penyimpanan peralatan telah
digunakan di masing-
alat tidak berada pada lemari penyimpanan dan masing ruang produksi
menyebabkan telah dalam kondisi bersih yang sesuai - Perbaiki pengunaan
kontaminasi silang di ruang produksi masing- masing Pakaian kerja dan Alat
3. Pastikan karyawan sebelum memulai proses produksi Pelindung Diri (APD)
mematuhi peraturan dengan cara visual oleh quality control karyawan ketika sedang
personal Hygiene (QC). melakukan proses
(Kuku, Accesoris, - Cek kepatuhan penggunaan pakaian produksi
pakaian kerja dan kerja dan Alat Perlindungan Diri - Lakukan training/
APD ) (APD) karyawan yang digunakan pelatihan kembali
sebelum produksi, pada saat produksi , terkait pentingnya
dilihat tiap 4 jam dengan cara visual penggunaan pakaian
oleh quality control (QC). kerja dan APD di
sarana / unit produksi
4 MENJAGA Menjaga Fasilitas • Cek kebersihan toilet, wastafel cuci • Bersihkan kembali Dokumen SSOP
FASILITAS Pencuci Tangan, sanitasi tangan, setiap 4 jam dengan cara visual toilet, wastafel cuci 01
PENCUCI dan Toilet : oleh penanggung jawab utility. tangan.
TANGAN, • Bersihkan setiap 4 jam • Cek pelaksanaan sanitasi di wastafel • Lakukan training
SANITASI DAN dan / atau setiap habis
cuci tangan, toilet dan peralatan sanitasi /pelatihan kembali
TOILET
digunakan setiap 8 jam dengan cara visual oleh kepada tim pelaksana
• Lakukan treatment penanggung jawab utility. sanitasi serta lakukan
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
sanitasi setiap 8 jam • Cek kondisi supply air setiap 4 jam penggantian peralatan
• Pastikan supply air dengan cara visual oleh penanggung yang sudah rusak.
tersedia dalam jumlah jawab utility. • Lakukan pengecekan
yang cukup dan selanjutnya
dilakukan perbaikan
sarana air yang ada di
unit produksi.
5 PROTEKSI DARI Melakukan proteksi dari  Cek kondisi dan kelayakan atap, langit-  Lakukan pengecekan Dokumen SSOP
BAHAN-BAHAN bahan – bahan langit, dinding, pintu,lampu, dan kembali dan lakukan 01
KONTAMINAN kontaminan : exhaust di tiap ruang produksi apakah perbaikan atap, langit-
 Pastikan atap, langit2, sudah sesuai dengan standar, dilakukan langit, dinding, pintu,
dinding, pintu atau setiap satu minggu sekali sebelum lampu dan exhaust
penerangan serta mulai produksi dengan cara visual oleh yang ada di sarana/
exhaust sbg pengatur bagian utility. unit produksi
sirkulasi udara dalam  Cek tingkat pencahayaan/penerangan  Lakukan pelatihan
kondisi dan pastikan tiap 1 bulan sekali sebelum mulai karyawan kembali
lampu- lampu produksi dengan menggunakan alat untuk menggunakan
berpelindung Luxmeter oleh bagian utility. alat luxmeter
 Pastikan lampu cukup  Cek kondisi dari masing- masing  Lakukan pengecekan
terang peralatan, baik yang masih digunakan alat, apakah rusak atau
 Perbaiki/ pindahkan ataupun yang rusak di tiap ruangan tidak. Jika rusak perlu
peralatan yang rusak produksi tiap satu bulan sekali dengan dilakukan pelabelan
cara visual oleh bagian utility. dan kemudian
 cek apakah sudah diberi label untuk dilakukan perbaikan.
peralatan yang masih digunakan atau
rusak di ruang produksi tiap satu bulan
sekali dengan cara visual oleh bagian
utility.
6 PELABELAN, Pelabelan, • Cek apakah penanganan bahan kimia - Lakukan pelatihan Dokumen SSOP
PENYIMPANAN, penyimpanan, dan yang digunakan telah memenuhi kembali dalam hal 01
DAN penggunaan bahan standard dan menggunakan APD ( Alat penggunaan, penanganan
PENGGUNAAN toksin yang benar : Pelindung Diri, seperti : masker, kaca dan bahan kimia yang
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
BAHAN TOKSIN • Gunakan/tangani mata dan sarung tangan ) setiap selesai digunakan untuk sanitasi
YANG BENAR bahan-bahan kimia produksi oleh bagian cleaning service. - Lakukan modifikasi
dengan cara yang • Cek pelabelan pada bahan-bahan system sanitasi apabila
benar sanitasi ruangan dan sanitasi peralatan hasil yang diperoleh
• Beri label terhadap di tiap minggu sudah ada labelnya di tidak sesuai standar, baik
bahan-bahan kimia ruang Janitor oleh bagian cleaning itu pergantian bahan
dengan benar serta service. sanitasi atau tata cara
simpan bahan kimia • Cek dokumen pelatihan karyawan penggunaan bahan
di tempat yang benar apakah telah disosialisasikan terkait sanitasi
• Lampirkan dan MSDS dari bahan kimia sanitasi yang - Lakukan peltihan
sosialisasikan MSDS digunakan di ruang produksi setiap satu karyawan yang
pada setiap bahan bulan sekali oleh Quality Assurance. didalamnya terdapat
kimia pembersih yang sosialisasi terkait MSDS
digunakan dari bahan kimia sanitasi
yang digunakan agar
penanganan sesuai
standar.
7 PENGAWASAN Pengawasan Kondisi  Cek kuku, penggunaan pakaian kerja  Lakukan pelatihan Dokumen SSOP
KONDISI kesehatan personel : dan Alat pelindung Diri (APD) karyawan kembali 01
KESEHATAN • Pastikan personel yang karyawan di ruangan produksi tiap pagi terkait Hygiene
PERSONEL YANG menangani makanan sebelum mulai produksi dengan cara Perseorangan agar
DAPAT dan prosessing visual oleh Penanggung jawab produksi meningkatkan
MENGAKIBATKA
melakukan tindakan  Cek kondisi karyawan setiap pagi kesadaran akan
N KONTAMINASI
pengamanan untuk sebelum melakukan produksi secara pentingnya kebersihan
mencegah terjadinya visual dan dibantu dengan pengecekan diri
kontaminasi pada dengan thermometer oleh Quality  Lakukan mutasi
makanan Control karyawan ke bagian
• Pastikan karyawan  Cek hasil medical check up terkait : lain ( bagian yang tidak
yang bekerja di Salmonella Typhi, Hepatitis A dan TB kontak dengan pangan )
ruangan produksi tiap 1 tahun sekali secara visual oleh ketika ditemukan ada
dalam kondisi sehat. Quality Control karyawan yang sakit,
• Lakukan Medical atau lakukan
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
Check Up setahun pemulangan karyawan
sekali, minimal untuk pemulihan /
mencakup : Salmonella beristirahat untuk
typhi, Hepatitis A, dan penyakit yg menular
TB  Lakukan penggantian
thermometer ketika
hasilnya menunjukkan
ketidakakuratan/keaneh
an, sehingga
menyulitkan dalam
mengambil keputusan
 Lakukan pemulangan
karyawan dalam rangka
pemulihan / istirahat
hingga kondisi
karyawan normal
kembali

8 MENGHILANGKA Menghilangkan pest dari • Cek kebersihan dan kelembaban serta • Lakukan pembersihan Dokumen SSOP
N HAMA DARI unit pengolahan : tata letak gudang penyimpanan bahan kembali pada gudang 01
UNIT • Pastikan tidak baku dan produk jadi apakah sesuai penyimpanan bahan
PENGOLAHAN terdapat dengan standar , dilakukan tiap hari baku dan gudang
barang/benda/tempat setelah produksi secara visual oleh penyimpanan produk
yang menarik penanggung jawab produksi jadi
kehadiran hewan • Cek kebersihan Saluran atau lubang yang • Lakukan pembersihan
pengerat/serangga ada di area produksi, baik itu ruang kembali saluran atau
• Pastikan tidak ada produksi, toilet serta wastafel cuci tangan lubang yang ada di unit
akses masuk ( lubang setiap hari sebelum dan sesudah produksi produksi
) untuk pest secara visual oleh bagian utility • Lakukan pelatihan
• Pastikan dilakukan • Cek laporan pest control dari bagian karyawan terkait
evaluasi pest control utility terkait hewan /hama apa yang pengendalian hama
• Pastikan pintu akses ditemukan selama produksi dan selama /pest
N 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
O SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
masuk ke ruang tdk produksi di tiap ruangan produksi • Lakukan modifikasi
produksi selalu secara visual dengan menggunakan alat pengendalian hama
tertutup ketika tidak trap hama oleh bagian Quality Assurance yang dilakukan di unit
digunakan ( door • Cek kondisi fisik pintu masuk selama produksi ketika
closer ) proses produksi setiap 4 jam setiap hari hasilnya sudah tidak
• Pastikan pintu akses secara visual oleh penanggung jawab efektif
masuk ke toilet selalu produksi • Lakukan pengecekan
tertutup ketika tidak • Cek Kondisi fisik pintu toilet selama pintu masuk unit
digunakan (door proses produksi setiap 4 jam setiap hari produksi dan pintu
closer) secara visual oleh cleaning service toilet (pastikan kondisi
masih baik dan mudah
tertutup sendiri / door
closer ) , jika setelah
dicek kondisi
rusak,perbaiki atau
ganti bagian yang
rusak.
Contoh
Lampiran 2.
FORMULIR REKAMAN HARIAN PENGENDALIAN SANITASI
Tanggal laporan: 08/09/21 Nama perusahaan : PIRT “TotabuanKottamobagu”
Lajur 1: Alamat : Gogagoman
Lajur 2:

Pre- 4 Post Tia Tia Tiap Keteran


Op Start 8 hour OP p p 6
Area Sanitasi dan Tujuan Hour g an dan
Tim Time: Time Tim min bul bula koreksi
Time
e
07.00 08.00 12.00 16.00 e ggu an n
WITA WITA WITA WITA

1. Keamanan air
 Cek hasil uji laboratorium air yang
dilakukan tiap 6 bulan sekali dengan cara
visual oleh Quality Control (QC),
meliputi: bau, warna, rasa
 Cek kebersihan air di bak penampungan
air setiap sebelum memulai produksi
dengan cara visual oleh tim Cleaning
Service.

2. Kondisi dan kebersihan permukaan


kontak dengan produk
 Cek kebersihan meja produksi pada
proses penghalusan bawang;
perajangan pisang; penimbangan dan
pengemasan produk akhir setiap akan
dimulai produksi dan setiap 4 jam
sekali dengan cara visual oleh
Penanggung Jawab Produksi.
 Cek kebersihan peralatan produksi
wadah pencucian pisang goroho,
penghalusan bawang, blender/mesin
penghalus bawang, alat perajang
pisang, pisau, dan timbangan
sebelum dilakukan produksi dan
setiap 4 jam sekali dengan cara
visual oleh Penanggung Jawab
Produksi.
 Cek kebersihan lingkungan sebelum
dilakukan produksi dan setiap 4 jam
sekali dengan cara visual oleh
penanggung jawab Produksi.
 Cek penyimpanan peralatan setelah
dilakukan proses produksi dan
setelah pembersihan dengan cara
visual oleh penanggung jawab
Produksi.
3. Pencegahan kontaminasi silang
 Cek penyimpanan bahan baku kering dan
bahan baku basah tidak disimpan dalam
ruangan yang sama sebelum dilakukan
proses produksi dengan cara visual oleh
quality control (QC)
 Cek penyimpanan peralatan telah berada
pada lemari penyimpanan dan telah dalam
kondisi bersih yang sesuai di ruang
produksi masing- masing sebelum
memulai proses produksi dengan cara
visual oleh quality control (QC).
 Cek kepatuhan penggunaan pakaian kerja
dan Alat Perlindungan Diri (APD)
karyawan yang digunakan sebelum
produksi, pada saat produksi , dilihat tiap 4
jam dengan cara visual oleh quality control
(QC).

4. Pemeliharaan tempat cuci tangan, sanitasi


tangan dan fasilitas toilet
 Cek kebersihan toilet, wastafel cuci
tangan, setiap 4 jam dengan cara visual
oleh penanggung jawab utility.
 Cek pelaksanaan sanitasi di wastafel cuci
tangan, toilet dan peralatan sanitasi setiap
8 jam dengan cara visual oleh
penanggung jawab utility.
 Cek kondisi supply air setiap 4 jam
dengan cara visual oleh penanggung
jawab utility.

5. Proteksi dari bahan pencemar


 Cek kondisi dan kelayakan atap, langit-
langit, dinding, pintu,lampu, dan exhaust
di tiap ruang produksi apakah sudah
sesuai dengan standar, dilakukan setiap
satu minggu sekali sebelum mulai
produksi dengan cara visual oleh bagian
utility.
 Cek tingkat pencahayaan/penerangan tiap
1 bulan sekali sebelum mulai produksi
dengan menggunakan alat Luxmeter oleh
bagian utility.
 Cek kondisi dari masing- masing
peralatan, baik yang masih digunakan
ataupun yang rusak di tiap ruangan
produksi tiap satu bulan sekali dengan
cara visual oleh bagian utility.
 Cek apakah sudah diberi label untuk
peralatan yang masih digunakan atau
rusak di ruang produksi tiap satu bulan
sekali dengan cara visual oleh bagian
utility.
6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan toksin.
 Cek apakah penanganan bahan kimia yang
digunakan telah memenuhi standard dan
menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri,
seperti : masker, kaca mata dan sarung
tangan ) setiap selesai produksi oleh bagian
cleaning service.
 Cek pelabelan pada bahan-bahan sanitasi
ruangan dan sanitasi peralatan di tiap
minggu sudah ada labelnya di ruang Janitor
oleh bagian cleaning service.
 Cek dokumen pelatihan karyawan apakah
telah disosialisasikan terkait MSDS dari
bahan kimia sanitasi yang digunakan di
ruang produksi setiap satu bulan sekali oleh
Quality Assurance.

7. Kondisi kesehatan pekerja


 Cek kuku, penggunaan pakaian kerja dan
Alat pelindung Diri (APD) karyawan di
ruangan produksi tiap pagi sebelum mulai
produksi dengan cara visual oleh
Penanggung jawab produksi
 Cek kondisi karyawan setiap pagi sebelum
melakukan produksi secara visual dan
dibantu dengan pengecekan dengan
thermometer oleh Quality Control
 Cek hasil medical check up terkait :
Salmonella Typhi, Hepatitis A dan TB
tiap 1 tahun sekali secara visual oleh
Quality Control
8. Pembersihan binatang
• Cek kebersihan dan kelembaban serta tata
letak gudang penyimpanan bahan baku
dan produk jadi apakah sesuai dengan
standar , dilakukan tiap hari setelah
produksi secara visual oleh penanggung
jawab produksi
• Cek kebersihan Saluran atau lubang yang
ada di area produksi, baik itu ruang
produksi, toilet serta wastafel cuci tangan
setiap hari sebelum dan sesudah produksi
secara visual oleh bagian utility
• Cek laporan pest control dari bagian
utility terkait hewan /hama apa yang
ditemukan selama produksi dan selama
tdk produksi di tiap ruangan produksi
secara visual dengan menggunakan alat
trap hama oleh bagian Quality Assurance
• Cek kondisi fisik pintu masuk selama
proses produksi setiap 4 jam setiap hari
secara visual oleh penanggung jawab
produksi
• Cek Kondisi fisik pintu toilet selama
proses produksi setiap 4 jam setiap hari
secara visual oleh cleaning service
✓= Puas / ✗ = Tidak Puas

Tandatangan/paraf ____________________
Tanggal __________________________
Formulir 8. Penarikan produk tidak sesuai
Pernyataan recall procedures : Produksi Keripik Pisang Goroho “Totabuan kotamobagu”
tidak renyah, tidak gurih, sudah timbul jamur, berbau tengik, dan tidak utuh lagi (hancur)

Klasifikasi: penarikan Produksi Karena Keripik Pisang Goroho “Totabuan kotamobagu”


tidak renyah, tidak gurih, sudah timbul jamur, berbau tengik, dan tidak utuh lagi (hancur)

Metode: Kripik pisang goroho yang diproduksi dikembalikan kepada konsumen sesuai
dengan HET yang ditetapkan produsen
Waktu: 24 jam
Penanggung jawab Penarikan produk: pemilik

Prosedur:
1. Proses Produksi keripik pisang goroho “Totabuan Koamobagu” dihentikan sementara
2. Pemberitahuan Recall dilakukan melalui media masa dan media elektronik selama 1
hari
3. konsumen mendapatkan kompensasi pengembalian uang kepada produsen sesuai HET
yang di tetapkan
4. proses recall dilakukan dokumentasi, Pencatatan dan pelaporan
5. proses recall dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
6. kripik pisang goroho “Totabuan Kotamobagu” yang di recall dimusnahkan dan
disakssikan oleh Dinas kesehatan.

Rekaman recall:
 Pemberitahuan Recall dilakukan melalui media masa dan media elektronik selama 1
hari
 proses recall dilakukan dokumentasi, Pencatatan dan pelaporan
 proses recall dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
 kripik pisang goroho “Totabuan Kotamobagu” yang di recall dimusnahkan dan
disakssikan oleh Dinas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai