Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

AGENDA IV –ANALSIS SU-ISU MASALAH AKTUALISASI


LATSAR PRAJAB CPNS KEMHAN 2023

Oleh :

NAMA : Pratiwi, A.Md.Keb


NIP : 199510032022032005
Angkatan :2
Kelompok :3
Unit Kerja : Kementerian Pertahanan U.O TNI AL
Satker : Lantamal X/ Rumkital dr. Soedibjo Sardadi
Jabatan : Bidan Terampil

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 31


PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
A. IDENTIFIKASI DESKRIPSI ISU MASALAH

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat bekerja dibagian Kebidanan


Rumkital dr.Soedibjo Sardadi Lantamal X Jayapura, muncul beberapa isu-isu masalah
yang muncul, diantaranya :

1. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang penyakit Pre-Eklamsia pada


Kehamilan.
Kurangnya pengetahuan ibu hamil akan bahayanya penyakit Pre-
Eklamsia pada masa kehamilan dibuktikan tingginya angka penyakit ini dalam
kunjungan bulanan poli kebidanan. Bisa digambarkan perbandingan rata-rata
kunjungan poli kebidanan dalam rentan waktu dari Januari 2022 sampai
Januari 2023 kunjungan di rata-ratakan perbulan 30 kunjungan ibu hamil
dengan 3 ibu hamil mengalami Pre-Eklamsia baik dalam kondisi ringan sampai
kondisi Pre-Eklamsia berat, baik itu kehamilan pertama ataupun kehamilan
kedua tau lebih.
Apaitu Pre-Eklamsia, ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria dan oedema yyang timbul karena kehamilan dan umumnya terjadi
dalam triwulan ketiga atau sebelumnya. Diagnose Pre-Eklamsiia ditegakkan
bergasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada usia kehamilan diatas 20
minggu. Edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostic karena sangat
banyak ditemukan pada Wanita dengan kehamilan normal (Rahyani, 2020).
Penyebab dari Pre-Eklamsia sendiri sampai saat ini belum diketahui
secara pasti, semua didasarkan pada teori yang dihubungkan dengan kejadian
sehingga penyakit ini disebut juga disease of theory. Factor-faktor yang
berperan yaitu faktor prostasiklin dan tromboksan, faktor imunologis dan faktor
genetic. Pre-Eklamsia juga bisa disebabkan karena distensi Rahim berlebihan
yaitu berupa hidramnion dan gemeli (Rahyani, 2020).
Untuk mengoptimalisasikan masa kehamilan agar terbebas dari resiko
tiinggi pada saat hamil yang salah satunya adalah Pre-Eklamsia, ibu dan
keluarga bisa melakukan kontrol selama hamil secara rutin, melakukan tes
laboratorium yang disarankan dokter, minum vitamin hamil secara rutin,
mengatur pola makan dan melakukan olahraga untuk ibu hamil secara rutin
agar kondisi ibu dan bayi selalu dalam keadaan sehat dan optimal. Ibuu dan
keluarga harus proaktif dalam mencari ilmu tentang kehamilan sehat untuk
menciptakann kesejahteraan yang nyata bagi ibu dan bayi karna, ibu yang
sehat dan Bahagia akan melahirkan anak yang cerdas dan sehat guna
membangun bangsa dan negara lebih baik lagi kedepannya.
2. Masih rendahnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi FE
pada masa kehamilan untuk mencegah anemia dan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi.
Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling rentan dan perlu
dijaga dengan baik. Tujuannya apa lagi jika bukan untuk menjaga kesehatan
ibu dan janin. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium pada ibu hamil. Sayangnya mungkin hanya sebagian kecil ibu
hamil yang menyadari hal ini. Padahal pemeriksaan sejak dini pada diri sendiri
saat hamil bisa memiliki berbagai manfaat setiap ibu hamil yang berkunjung ke
poli kebidanan wajib melakukan mengecekan darah lengkap.
Berdasarkan data kunjungan yang telah dikumpulkan dari poli
Kebidanan dari bulan Januari 2022 sampai dengan Januari 2023 didapatkan
70% ibu hamil mengalami anemia. Data ini bisa didapatkan dari jumlah
kunjungan ibu hamil yang telah terindentifikasi anemia (hasil laboratorium
darah) dibagi jumlah kunjungan keseluruhan lalu di ubah dalam bentuk persen.
Dari anamesa dokter dan analisis yang telah dilakukan kebanyakan penyebab
anemia pada ibu hamil karena kurang nya kesadaran ibu hamil tentang manfaat
dari tablet Fe yang diberikan setiap bulan pada kunjungan kehamilan ke poli
kebidanan Rumkital dr.Soedibjo Sardadi Lantamal X.
Banyak alasan yang didapatkan dilapangan kenapa kurangnya
konsumsi tablet Fe pada masa kehamilan seperti, terasa mual setiap minum
tablet Fe, ibu hamil mengalami Konstipasi,serta kurangnya dukungan suami
dan keluarga dalam memperhatihan asupan suplemen yang dikonsumsi ibu
hamil. Pentingnnya menumbuhkan kesadaran akan manfaat mengkonsumsi
tablet Fe bagi ibu hamil sebab dapat mengurani resiko bayi lahir cacat dan mati
mendadak,mengurangi tingkat keguguran, menambah asupan nutrisi dan
oksigen kepada ibu dan janin, mencegah pendarahan saat persalinan,
mencegah persalinan premature serta menurunkan resiko kematian akibat
pendarahan pada saat persalinan.
Untuk menciptakan generasi emas yang membanggakan keluarga dan
bangsa untuk kedepannya ditentukan dari 1000 hari pertama kehidupan anak
yang dimulai dari masa kehamilan ibu. Karenanya masa kehaliman ibu harus
diperhatikan dan dijaga sebaik mungkin, diawali dengan rajinnya ibu
mengkonsumsi vitamin hamil seperti tablet penambah darah/ tablet Fe minimal
90 tabtel selama kehamilan. Sebab bayi didalam kandungan memperoleh
kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang dari ibunya melalui plasenta
yang menggalirkan dan mendistribusikan nutrisi melalui darah. Dari sini kita
harus mulai lebih peduli akan keseimbangan Hb ibu agar nutrisi yang
tersalurkan optimal dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin di dalam
kandungan. Selain ituu juga bisa menurunkan angka kematian ibu yang
disebabkan pendarahan saatt persalinan, menghasilkan anak-anak yang
sehat, aktif dan pintar guna menurunkan angka kemiskinan dan kriminalitas
kedepannya. Untuk menjadikan Indonesia naik level dari negara berkembang
menjadi negara maju dibutuhkan generasi yang mampu bersaing dengan
negara lain, hal ini dimulai dari organisasi terkecil yaitu keluarga dan diawali
dari seorang ibu yang sehat dan cerdas .
3. Kurangnya keinginan ibu dan dukungan suami akan penting memakai alat
kontrasepsi KB untuk mengatur jarak Kehamilan atapun jumlah anak.
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti “mencegah” atau
“melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan sel telur yang matang dan sel
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari
terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur matang dengan sel sperma
(BKKBN, 2013). Program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi merupakan komponen
penting dalam pelayanan Kesehatan reproduksi sehungga dapat mengurangi
risiko kematian dan kesakitan dalam kehamilan (BKKBN, 2013).
Adapun tujuan umum dari perencanaan KB adalah untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera khususnya bagi ibu dan anak serta mengendalikan
pertambahan penduduk suatu negara sesuai dengan Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) yaitu dengan jalan mengendalikan jumlah
kelahiran.
Masalah ini timbul di lingkungan rumah sakit sebab masih terpatri
dipemikiran masyarakat akan kalimat “Banyak anak, banyak rejeki” ataupun
mengatas namakan agama dalam memutuskan untuk memakai KB.
Sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan untuk
memakai KB.
Dampak jika tidak memakai kontrasepsi adalah menurunkan tingkat
kesejahteraan ibu dan anak sebab semakin banyak anak yang ada dikeluarga
ibu akan kekurangan waktu untuk dirinya sendiri, meningkatnya stress, lebih
banyak peluang untuk ibu bisa terkena depresi, meningkatnya resiko di setiap
kehamilan dengan jarak kurang dari 3 tahun, meningkatnya Angka Kematian
Ibu (AKI) dikarenakan persalinan dengan pedarahan atau penyulit lainnya,
anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang, Pendidikan anak kurang
terurus, menurunnya taraf hidup keluarga karna semakin banyak anak
pengeluaran akan semakin banyak sedangkan pendapatan keluarga tidak ada
peningkatan, meningkatkan angka kriminalitas, meninggkatkan kemiskinan
dan pengangguran.
Diharapakan kedepannnya ibu dan suami bisa memenuhi anjuran dari
pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program
Keluarga berencana (KB), untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
ibu. Sebab dizaman sekarang bukan lagi kita mengikuti trend “banyak anak
banyak rejeki”. Sebab dalam memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh
kembang secara optimal kedepannya bukan hanya di butuhkan kesiapan
secara psikologis yaitu kasih sayang serta perhatian yang cukup juga
membutuhkan kesiapan secara finansial yang baik dan stabil. Agar kita sebagai
orang tua mampu memberikan hak kepada anak kita untuk terus menimba ilmu
setinggi-tingginya dan seluas-luasnya, agar kelak apa yang anak kita cita-
citakan tercapai tanpa kita harus menghawatirkan masalah psikologis dan
keuangan. Apalagi harus melibatkan anak dibawah umur untuk mencari uang
guna membantu perekonomian keluarganya yang mempunyai banyak anak
dan hidup dibawah garis kemiskinan. Dalam hal lainpun kita membantu
pemeriintah untuk menghasilkan SDM yang berkualis dan mampu bersaing
dalam dunia kerja baik itu di dalam negeri ataupun diluar negeri. Sebab untuk
menjadikan Indonesia negara maju di mulai dari membangun keluarga kecil
bahagia dan berkualitas. Bukan hal yang mutahil bagi kita semua untuk
mewujudkan hal ini.
B. ANALISIS PENAPISAN ISU MASALAH
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peserta Pelatihan Latsar CPNS
2022 saat bekerja dibagian Kebidanan RSAL dr.Soedibjo Sardadi Jayapura, terdapat
beberapa masalah yang muncul, yaitu:
1. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang penyakit Pre-Eklamsia pada
Kehamilan.
2. Masih rendahnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi Fe
pada masa kehamilan untuk mencegah anemia dan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi.
3. Kurangnya keinginan ibu dan dukungan suami akan penting memakai alat
kontrasepsi KB untuk mengatur jarak Kehamilan atapun jumlah anak.

Dengan adanya deskripsi isu-isu masalah yang telah dijabarkan, kami mulai
menganalisi isu-isu masalah dengan menggunakan metode AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, Layak) yaitu salah satu Teknik tapis dalam menganalisis
isu yang ada dengan indikator penilaian dari 1-5, maka akan di dapatkan nilai tertinggi
untuk menentukan isu masalah yang akan dibahas lebih lanjut untuk menemukan
solusi penyelesaian isu masalah tersebut.

Table 1.1 Pentapisan Isu menggunakan Teknik AKPL

Kriteria
No Isu Masalah Total Kelayakan
A K P L

1. Masih kurangnya pengetahuan


ibu hamil tentang penyakit Pre- 4 4 5 4 17 Kurang Layak
Eklamsia pada Kehamilan

2. Masih rendahnya kesadaran ibu


hamil tentang pentingnya
mengkonsumsi Fe pada masa
5 5 5 5 20 Layak
kehamilan untuk mencegah
anemia dan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi.
3. Kurangnya keinginan ibu dan
dukungan suami akan penting
memakai alat kontrasepsi KB 3 3 5 4 15 Kurang Layak
untuk mengatur jarak Kehamilan
atapun jumlah anak.

Selanjutya dalam penapisan isu masalah bisa juga menggunakan metode


Urgency, Seriousness, Growth (USG) yaitu Teknik tapis dalam memberikan
pembobotan nilai pada isu-isu yang ada untuk mendapatkan isu utama yang akan
dipilih dan dibahas secara mendalam serta kedepannya isu ini dapat terselesaikan di
lingkungan Rumkital dr.Soedibbjo Sardadi Lantamal X Jayapura khususnya dibagiian
Kebidanan.

Table 1.2 Pentapisan Isu menggunakan Teknik USG

No Isu Urgency Seriousness Growth Total Prioritas


Masih kurangnya
pengetahuan ibu hamil
1 tentang penyakit Pre- 4 5 4 13 II
Eklamsia pada
Kehamilan.
Masih rendahnya
kesadaran ibu hamil
tentang pentingnya
mengkonsumsi FE pada
2 masa kehamilan untuk 5 5 4 15 I
mencegah anemia dan
meningkatkan
kesejahteraan ibu dan
bayi.
Kurangnya keinginan ibu
dan dukungan suami
akan penting memakai
3 alat kontrasepsi KB untuk 5 4 3 12 III
mengatur jarak
Kehamilan atapun jumlah
anak.

Dari hasil pembobotan nilai isu-isu masalah diatas, maka diperoleh isu yang layak
memenuhi peniaian tertinggi untuk dibahas, yaitu isu masalah 2 menjadi isu yang
akan dibahas lebih terperinci untuk mengetahui penyebab masalah dan mencari solusi
dari isu masalah tersebut untuk segera diselelsaikan. Isu masalahnya adalah “Masih
rendahnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi FE pada masa
kehamilan untuk mencegah anemia dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi”.
Hal itu menyebabkan tinggi nya angka kehamilan dengan resiko tinggi, persalinan
premature, persalinan dengan pendarahan, bayi lahir cacat dan lainnya.

C. PENYEBAB MASALAH

Beberapa faktor Masih rendahnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya


mengkonsumsi Fe pada masa kehamilan untuk mencegah anemia dan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi, terjabarkan didalam bagan berikut ini :

1.1 Diagram Fishbone

Lingkungan Individu

Umur Jumlah
Status sebagi
anak Masih rendah nya
wanita
Tempat kesadaran ibu
pelayanan hamil tentang
Tempat pentingnya
tinggal Agama mengkonsumsi FE
pada masa
kehamilan untuk
Status mencegah anemia
Pola
sosial dan meningkatkan
fikir
Jenjang kesejahteraan ibu
Pendapatan
pendidikan dan bayi.

Pengalaman Pekerjaan

Pendidikan Ekonomi &


Sosial

D. Dampak Masalah

Jika masalah isu ini tidak cepat ditindaklanjuti, maka akan berdampak ke berbagai
hal yang bisa mempengaruhi dari segala segi-kehidupan bermasyarakat, yaitu :

1. Menurunnya Kesehatan dan kesejahteraan ibu beserta keluarga;


2. Menambah AKI akibat pendarahan saat persalinan
3. Meningkatnya BBLR karena kelahiran premature
4. Menambahnya AKB akibat IUFD
5. Melahirkan bayi cacat;
6. Meningkatkan kemiskinan dan angka pegangguran;
7. Tingkat Pendidikan yang rendah;
8. Meningkatkan angka kriminalitas;
9. Menambah kesenjangan sosial dan budaya.

E. Potensi Akar Masalah

Dari isu masalah kurangnya keinginan ibu dan keluarga dalam pemakain KB,
muncul dari berbagai akar masalah seperti, berikut ini :

1. Kurangnya kepedulian ibu dan keluarga akan manfaat meminum tablet Fe;
2. Faktor Pendidikan,pekerjaan dan pendapatan yang didapatkan ibu dan
keluarga;
3. Tempat pelayanan dari segi jarak, sarana dan prasarana;
4. Pemahaman agama yang dianut serta lingkungan tempat tinggal yang tidak
mendukung;
5. Hamil dengan umur terlalu muda ataupun terlalu tua;
6. Kurangnya pengetahuan karena kehamilan pertama dan kurangnya rasa ingiin
tau, ataupun kehamilan terlalu sering karena menganggap hamil sudah biasa.

F. Solusi Masalah

Untuk menyelesaikan dan mendapatkan solusi dari isu kurangnya keinginan ibu
dan keluarga dalam pemakai KB, yaitu :

1. Memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga akan pentingnya mengkonsumsi


tablet Fe minimal 90 tablet setiap kehamilan lewat pembagian leaflet ataupun
penyuluhan.
2. Memaparkan dampak negatif yang akan timbul jika ibu hamil mengalami
anemia.

Anda mungkin juga menyukai