SIRKUMSISI 1 Docxh
SIRKUMSISI 1 Docxh
Pengertian
Sirkumsisi di Indonesia sering dikenal dengan sebutan khitan. Sirkumsisi terdiri dari dua
kata, yaitu circum dan incision. Kata circum berasal dari bahasa Yunani yang berarti
melingkar sedangkan kata incision berasal dari bahasa Inggris yang berarti memotong atau
menyayat. Jadi secara bahasa, sirkumsisi berarti memotong secara melingkar. Sedangkan
menurut terminologi, sirkumsisi merupakan tindakan operasi kecil yang bertujuan untuk
membuang sebagian kulit (preputium) yang menutupi kepala penis (glans penis) sehingga
glans penis ada dalam keadaan terbuka.
Indikasi
1. Agama
2. Sosial
3. Medis
a. Phimosis : suatu keadaan dimana preputium tidak dapat ditarik ke belakang /
proximal.
b. Paraphimosis : suatu keadaan dimana preputium tidak dapat ditarik ke depan /
distal setelah ditarik ke belakang / proximal.
c. Pencegahan tumor, karena di bawah preputium terdapat kotoran yang disebut
dengan smegma yang merupakan zat karsinogenik.
d. Condyloma acuminata
Kontraindikasi
1. Kontraindikasi Mutlak
a. Hipospadia : suatu keadaan dimana orificium urethrae externum (OUE) terletak di
daerah ventral penis atau hingga ke perineum.
b. Hemofilia
c. Kelainan darah
2. Kontraindikasi Relatif
a. Infeksi lokal pada penis
b. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
c. Infeksi sistemik
d. Diabetes Mellitus
Peralatan
1. Peralatan Operasi
a. 1 buah Gunting Tajam Tumpul
b. 1 buah Gunting Bengkok
c. 1 buah Klem Mosquito
d. 3 buah Klem Pean Kurus
e. 1 Buah Pinset Anatomis
f. 1 Buah Pinset Chirurgis
g. 1 Buah Needle holder
h. Benang
i. Jarum
2. Peralatan Anasthesia
a. Spuit 1 cc dan 3 cc
b. Jarum non-cutting
c. Anasthesi lokal : Lidokain HCl, Lidokain cum adrenalin, Pehakain
d. Vasokonstriktor : Epinephrin
e. Anasthesi semprot : Ethyl chlorin jika perlu
3. Perlengkapan
a. Duk atau kain steril yang tengahnya berlubang
b. Handscoen steril
c. Kassa steril secukupnya
d. Povidon iodine
e. Alkohol
f. Cum
g. Sufratul
h. Gentamicyn cream/zalf
4. Obat-obatan post sirkumsisi
a. R/ Amoxycillyn mg 500 tab No. X
∫ 3 dd 1
b. R/ Asam Mefenamat mg 500 tab No. X
∫ 1-1-1 prn
c. R/ Dexamethason tab No. VI
∫ 1-0-1
d. R/ Vitamin C tab No. VI
∫ 2 dd 1
TUGAS:
OPERATOR:
Bertindak sebagai pemimpin operasi
Menilai kelayakan operasi
Melakukan tundakan anestesi, insisi, hemostasis, sampai hecting
Mengatasi penyulit yang terjadi
Follow up pasca khitan
Bekerja pada zona steril
ASISTEN 1:
Mitra kerja operator di meja steril
Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik
Mempersiapkan alat pada tiap tahapan operasi
Memelihara lapangan operasi agar tetap bersih dari darah dan material yang tidak
diperlukan
Melakukan balutan setelah operasi selesai
ASISTEN 2:
Bekerja di zona nonsteril
Mempersiapkan pasien sebleum operasi
Menata tempat operasi
Mempersiapkan keperluan selama dan setelah operasi
TAHAP-TAHAP SIRKUMSISI
1. Persiapan Operasi
- Persiapan operator/asisten:
a. Memakai pakaian bersih, jika perlu memakai pakaian bedah minor
b. Mencuci tangan dengan antiseptik
c. Menggunakan sarung tangan steril selanjutnya dilarang memegang benda
nonsteril hanya boleh memegang alat steril. Apabila ada asisten 2 maka asisten 2
tidak perlu menggunakan sarung tangan.
d. Operator di sebelah kanan pasien.
- Persiapan pasien
a. Sebaiknya mandi dan buang air kecil terlebih dahulu
b. Cukur rambut pubis jika ada dan bersihkan dengan air sabun
c. Pasien dimotivasi untuk berdoa(membaca hafalan surat Al Qur’an atau doa lain)
d. Periksa apakah pasien tersebut mempunyai riwayat alergi terhadap obat atau
penyakit tertentu.
PENTING !
Sebelum dilakukan sirkumsisi, kita tentukan tidak ada kontraindikasi untuk melakukan
sirkumsisi. Hal ini diketahui dari anamnesis dan pemeriksaan fisik TIDAK ADA :
Riwayat gangguan hemostatis dan kelainan darah
Riwayat alergi obat, khususnya zat anastesi lokal, antibiotik, dan obat lainnya
Penyakit yang pernah/sedang diderita, misalnya demam, asma, sakit jantung
Status generalis: demam, tanda stress fisik, kelainan jantung dan paru
Status lokalis: hipospadia, epispadia, dan kelainan kongenital lain
Anatomi penis :
Gambar penampang membujur penis
6. Pembalutan
a. Bersihkan dengan betadine dan olesi dengan salep antibiotik
b. Balut dengan sufratul secara melingkar
c. Balut dengan kassa steril kering ujung kain kasa dipilin sebagai tempat fiksasi supra
pubic dengan menggunakan plester (Balutan Suspensorium) atau biarkan berbentuk
cincin (Balutan Ring)
d. Tambahkan fiksasi dengan plester ke arah inguinal dextra et sinistra
e. Jangan sampai penis terpuntir saat membalut
7. Pemberian Obat-obatan
a. Amoxycillyn 500 mg, 10 tablet, diminum 3x1
b. Asam Mefenamat 500 mg, 10 tablet, diminum 3x1
c. Dexamethason, 6 tablet, diminum 2x1
d. Vitamin C, 6 tablet, diminum 2x1
8. Observasi
Observasi 15 menit setelah khitan. Dilihat adakah tanda-tanda perdarahan. Apabila
ada, segera ditangani. Apabila tidak ada, pasien diberi obat yang harus diminum dan
diedukasi.
11. Follow Up
Follow up dilakukan 3 hari pasca sirkumsisi. Peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan sama. Yang dilakukan : mengangkat perban (lihat Bedah Minor), observasi
adanya perdarahan, infeksi atu pun tanda-tanda peradangan. Tangani masing-masing
masalah kalau ada. Jahitan tidak perlu diangkat. Jika sudah mengering tidak perlu
diperban lagi, jikamasih basah bisa dilakukan perban ulang. Olesi lagi dengan salep
atibiotik.