Biasanya
diwariskan turun-temurun, kearifan lokal dapat berada di dalam cerita
rakyat, peribahasa, lagu, hingga permainan. Salah satu kearifan lokal
di tanah Sunda adalah pupuh.
Dilansir dari Indonesian Journal of Primary Education, pupuh
merupakan sebuah puisi lama yang terikat dengan aturan-aturan atau
pakeman yang terdiri dari guru wilangan (suku kata pada setiap
barisnya), guru lagu (suara vokal akhir pada setiap barisnya), jumlah
baris atau padalisan, dan watak pupuh.
Seukar Ageung
1. Pupuh Sinom
Tema dari Pupuh Sinom adalah senang dan gembira. Satu bait Pupuh
Sinom terdiri atas 9 baris dengan guru wilangan dan guru lagu 8a, 8i,
8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a. Berikut contoh Pupuh Sinom.
Di wétan fajar balebat
Panon poé arek bijil
Sinarna ruhay burahay
Kingkilaban beureum saeutik
Kaselapan semu biru
Tanda batara surya
Badé lumungsur ka bumi
Murub mubyar langit sarwa burung herang
2. Pupuh Dangdanggula
Pupuh ini menceritakan keindahan, kesenangan, ketentraman, dan
keagungan. Pupuh Dangdanggula memiliki 10 padalisan dalam setiap
baitnya dengan guru wilangan dan guru lagu 10i, 10a, 8o/e, 7u, 9i, 7a,
6u, 8a, 12i, 7a. Berikut contoh Pupuh Dangdanggula.
3. Pupuh Kinanti
Pupuh Kinanti menggambarkan perasaan sayang, menunggu
berjumpa, dan kekhawatiran. Satu baris Pupuh Kinanti terdiri atas 6
padalisan dengan guru wilangan dan guru lagu 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i.
Berikut contoh Pupuh Kinanti.
Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Néangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon baé nu kapanggih
4. Pupuh Asmarandana
Tema dalam pupuh ini adalah perasaan cinta, sayang, atau asmara
yang dapat ditunjukkan pada kekasih, keluarga, dan sahabat. Dalam
setiap baitnya, terdapat 7 baris dengan guru wilangan dan guru lagu
8i, 8a, 8é/o, 8a, 7a, 8u, 8a. Berikut contoh Pupuh Asmarandana.
Seukar Alit
5. Pupuh Lambang
Pupuh ini memiliki tema lelucon atau banyol yang membalut sebuah
bahan renungan. Satu bait Pupuh Lambang terdiri atas 4 baris
dengan guru wilangan dan guru lagu yang sama di tiap barisnya, yaitu
8a, 8a, 8a, 8a. Berikut contoh Pupuh Lambang.
6. Pupuh Maskumambang
Pupuh ini menceritakan tentang sakit hati (nyeri haté), kesedihan
(nalangsa), dan kepedihan (peurih). Satu bait Pupuh Maskumambang
terdiri atas 4 baris dengan guru wilangan dan guru lagu 12i, 6a, 8i, 8a.
Berikut contoh Pupuh Maskumambang.
7. Pupuh Pucung
Pupuh Pucung berisi nasihat, pepatah, atau lelucon. Dalam satu bait
pupuh ini terdapat 4 baris dengan guru wilangan dan guru lagu 12u,
6a, 8i/o, 12a. Berikut contoh Pupuh Pucung.
8. Pupuh Ladrang
Tema yang diangkat dalam pupuh ini adalah sindiran yang dibalut
dalam lawakan. Dalam satu bait Pupuh Ladrang, terdapat 4 padalisan
dengan guru wilangan dan guru lagu 10i, 4a, 8i, 12a. Berikut contoh
Pupuh Ladrang.
9. Pupuh Balakbak
Pupuh ini menggambarkan candaan, komedi, dan guyonan tentang
kehidupan sehari-hari. Satu bait Pupuh Balakbak mengandung 3 bait
dengan guru wilangan dan guru lagu 15é, 15é, 15é. Berikut contoh
Pupuh Balakbak.