Anda di halaman 1dari 7

2 Pekerja

Tambang

Batubara Tewas

Tertimbun

Longsor
Presented by:
Ahmad Kurniawan Pratama. (119150074)
Ahmad Dennil Zainuddin (119150093)
Naufal Aziz (119150077)
Outline
KRONOLOGI
TINJAUAN
PERMASALAHAN
SOLUSI
KRONOLOGI
Longsor terjadi di tambang batubara milik PT Kuansing Inti Makmur (KIM), di Desa
Tanjung Belit Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo. Akibat kejadian itu, dua orang
pekerja dikabarkan tewas akibat tertimbun material longsor. Sementara dua lainnya
mengalami luka-luka.Tambang tersebut dikelola anak perusahaan PT KIM, yakni PT
Cipta Kridatama (CK). Kedua korban tewas atas nama Suhanda Mulya alias Wanda
(33) dan Agus Setiyono (32). Kedua korban merupakan karyawan PT Hanwa, Sub
Kontraktor yang menangani penggalian tambang. Jenazah Wanda baru ditemukan Tim
SAR dan Polres Bungo dari timbunan longsor, Kamis (10/3/2022) pagi. Sementara
dua karyawan lagi, Pirna Irwansyah (35) mengalami patah tulang kaki, dan Riwayat
(42) hanya mengalami luka ringan dan trauma. Keduanya merupakan karyawan PT CK
yang bertugas sebagai operator eksavator. Selain empat korban, satu unit alat bor
dan 2 ekskavator juga rusak tertimpa material longsor.
KRONOLOGI
Data yang diperoleh dari kepolisian menyebutkan, longsornya area penggalian
tambang batubara itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wib. Longsor terjadi diduga
akibat tingginya curah hujan yang turun sejak Selasa. Saat kejadian Rabu pagi,
sekitar pukul 06.30 Wib, keempat karyawan yang jadi korban mulai bertugas.
Agus Setiyono (pengawas blasting) dan Wanda (Mekanik) bermaksud melakukan
pengecekan dan persiapan lubang titik ledak pada ketinggian +- 50 meter dari
permukaan dasar jalan tambang. Tiba-tiba dari ketinggian +- 100 terjadi
longsoran material yang mengakibatkan kedua korban beserta satu unit alat bor
(drilling) terseret longsoran material tanah hingga ke permukaan dasar tanah.
Sementara itu di seputaran terjadinya longsoran juga terdapat dua unit alat berat
jenis eskavator yang sedang beroperasi. Dua operatornya, Pirna Irwansyah dan
Riwayat ikut terseret longsoran material tanah. Namun kedua korban berhasil
menyelamatkan diri dari longsoran tanah tersebut. Pirna Irwansyah mengalami
luka berat (patah kaki) sementara Riwayat hanya mengalami luka ringan.
TINJAUAN PERMASALAHAN
Pada kecelakaan ini, yang mengalami kecelakaan yaitu “Pengawas” dan “Mekanik”. Yang
menjadi sangat ironi disini adalah pengawas yang seharusnya bertanggung jawab
keselematan dirinya dan semua orang dibawahnya, malah menjadi korban. Dan juga
keadaan tambang yang mengalami longsor, juga menjadi bahan evaluasi bagi PT yang
bertanggung jawab, karena kurangnya dalam perhitungan dalam membangun suatu lereng.
Dapat disimpulkan dari permasalahan diatas yaitu :
Pengawas Pertambangan sebagian masih belum memenuhi kualifikasi menajadi
pengawas.
Pengawas tidak melaksanakan prosedur dan pengetahuan yang sudah dipelajarinya.
Sertifikasi yang dilakukan oleh pengawas hanya sebagai syara administratif, atau
tidak benar dilaksanakan sesuai prosedur
PT yang bertanggung jawab dalam pembangunan tambang minim memperhatikan atau
mengevaluasi ulang keadaan sekitar tambang dan rawan menjadi kecelakaan.
Untuk kegiatan operasional tambang tidak memperhatikan kondisi tambang saat itu,
yang dimana curah hujan yang tinggi tetapi tetap melanjutkan operasional tambang.
SOLUSI
Adapun solusi yang diberikan yaitu :

Untuk seleksi pengawas tambang harus benar-benar memahami SOP Pengawas


Operasional Tambang dan dilakukan training kembali oleh perusahaan, agar dapat
melihat kualitas dari pengawas dan bisa menjadi mengevaluasi pengawas yang akan
masuk.Pengawas tidak melaksanakan prosedur dan pengetahuan yang sudah
dipelajarinya.
Untuk pekerja yang akan masuk lebih baik diajakarkan tentang K3 terlebih dahulu, agar
memahami kegiatan keselamatan lapangan.
Sebelum membuka tambang, PT lebih memperhatikan dari segala aspek seperti aspek
geologi teknik, lingkungan, pengondisian waktu prosedur kerja, dan pemeliharaan
daerah tambang.
Terimakasih
Thank you

Anda mungkin juga menyukai