Anda di halaman 1dari 3

Pasar Uang dan Pasar Modal

Secara umum perbedaan pasar modal dan pasar uang ada pada apa yang diperjualbelikan.
Jadi pada pasar uang maka di sana akan dijumpai transaksi jual beli surat berharga jangka
pendek (Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan
Negara (SPN) ). Sementara itu pada pasar modal di sana kita akan mendapati transaksi jual
beli efek atau surat berharga jangka panjang (surat utang (obligasi), ekuiti (saham), dan reksa
dana ).

https://artikel.bibit.id/investasi1/8-perbedaan-pasar-uang-dan-pasar-modal#:~:text=Secara
%20umum%20perbedaan%20pasar%20modal,atau%20surat%20berharga%20jangka
%20panjang.

Bursa Efek
Bursa efek adalah pasar di mana terjadi jual beli efek dari suatu perusahaan. Di Indonesia,
tempat jual beli efek ini dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia
Stock Exchange (IDX).

Emiten
 Secara umum, pengertian emiten adalah suatu perusahaan swasta atau BUMN yang
mencari bantuan modal di bursa efek dengan menerbitkan efek dalam bentuk
saham, obligasi, right issue, warrant, atau jenis lain. Dari sini, istilah surat berharga
mulai sering digunakan, yang pada selanjutnya mulai diperjualbelikan di pasar modal.
 Hal yang perlu digaris bawahi adalah tidak semua perusahaan memiliki status
emiten, karena status perusahaan emiten hanya dipegang oleh perusahaan yang
sudah memperjual-belikan saham atau obligasinya di lantai bursa efek.
Untuk itu, suatu emiten harus melakukan IPO atau Initial Public Offering sebelum bisa
disebut sebagai perusahaan emiten.
 Jadi, bisa disimpulkan bahwa perbedaan yang paling mencolok antara perusahaan
emiten dengan perusahaan publik adalah bahwa perusahaan emiten adalah
perusahaan yang melakukan IPO sedangkan perusahaan publik adalah perusahaan
yang berstatus sebagai Perseroan Terbatas atau PT yang sudah melakukan IPO.

Pengertian IPO
IPO atau Initial Public Offering adalah penawaran saham dari suatu perusahaan secara
terbuka di pasar modal (bursa efek) untuk pertama kalinya. Hal ini membuat saham yang
awalnya dijual secara tertutup, dapat masyarakat luas beli. Nama lain dari IPO adalah go
public. IPO atau Initial Public Offering (Penawaran Umum Perdana) ini menandakan bahwa
perusahaan yang sudah IPO alias go public. Maka, perusahaan sudah mulai bisa menjual
sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal seperti halnya Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berikut ini BUMN raksasa yang belum IPO :

 Pertamina
 PLN
 Pelindo
 Pupuk Indonesia
 Hutama karya

Perusahaan besar yang belum IPO :


1. Djarum
2. Wings group ( Mie sedap, Jas Jus)
3. Kapal Api
4. Sinar sosro
5. Freeport Indonesia

https://bigalpha.id/news/daftar-bumn-raksasa-yang-belum-ipo-2021
https://bigalpha.id/news/5-perusahaan-besar-yang-belum-ipo-di-bei

Daftar Perusahaan IPO :


1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
2. PT Net Visi Media Tbk
3. Ace Hardware Indonesia Tbk
4. Bank Bukopin
5. XL Axiata
6. Gudang Garam
7. Matahari Department Store
8. Mustika Ratu
9. Unilever Indonesia
10.

Untuk menjadi perusahaan go public, perusahaan tersebut harus lolos seleksi BEI. Berikut
adalah syarat yang diperlukan perusahaan jika ingin mencatatkan sahamnya di BEI:
https://kampungpasarmodal.com/article/detail/174/syaratsyarat-ini-wajib-dipenuhi-
perusahaan-jika-ingin-ipo-apa-saja-syaratnya-

Anda mungkin juga menyukai