Anda di halaman 1dari 5

Teori behaviorisme

Teori belajar behaviorisme merupakan teori belajar yang menekankan pada perubahan tingkah laku
serta sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Modul Ketbel-Mahasiswa Fixx.pdf

1. Kelebihan
 

1) Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan


praktek dan pembiasaan
2)  Materi yang diberikan sangat detail
3)  Membangun konsentrasi pikiran

1. Kekurangan
 

1)        Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru

2)        Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru

3)      Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil
proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar ini berorientasi pada perilaku yang
lebih baik. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-belajar-behavioristik/

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang


perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.[1] Beberapa ilmuwan yang termasuk
pendiri dan penganut teori ini antara lain adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_belajar_behavioristik

Teori humanisme

 tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika


si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-
baiknya. https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/17/17
- :~:text=Menurut%20Teori%20humanistik%2C%20tujuan%20belajar,aktualisasi%20diri%20dengan
%20sebaik%2D%20baiknya.
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat
dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaian
aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal
(Assegaf, 2011) https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/
17/17.

arti dari humanistik adalah aliran yangg bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan


dan mencita-citakan pergaulan hidup yg lebih baik. https://brainly.co.id/tugas/11719326
- :~:text=HUMANISME%20berasal%20dari%20latin%2C%20humanis,pergaulan%20hidup%20yg
%20lebih%20baik.

Teori kognitivisme

Teori belajar kognitif menyatakan bahwa proses belajar tidak sekadar melibatkan hubungan antar
stimulus dan respon, tetapi melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks Modul Ketbel-
Mahasiswa Fixx.pdf

Menurut tokoh psikologi Pendidikan Jean Piaget menyatakan bahwa, teori belajar
kognitivisme adalah suatu proses belajar melalui interaksi antara individu dengan
lingkungannya dengan melibatkan proses berpikir/bernalar
https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/teori-belajar-abad-21-behaviorisme-vs-kognitivisme/
- :~:text=Menurut%20tokoh%20psikologi%20Pendidikan%20Jean,dengan%20melibatkan%20proses
%20berpikir%2Fbernalar.&text=Karena%20teori%20dapat%20bergeser%20sesuai%20dengan
%20perkembangan%20zaman%20dan%20kebutuhan%20pemakainya.

Menurut Sugihsrtono dkk. (2007:115), proses pembelajaran dan pendidikan dalam pandangan
teori belajar kognitif menekankan pada tercapainya beberapa tujuan pembelaran dan
pendidikan itu sendiri.

 Menghasilkan individu anak yang memiliki kemapuan berfikir untuk menyelesaikan


masalah yang dihadapi.
 Kurikulum dirancang sedemikian rupa agar terjadi proses konstruksi pengetahuan
oleh anak sendiri dalam belajar.
 Peserta didik diharapkan aktif dalam kegiatan belajar sesuai karakteristik dirinya
dalam belajar.
 Guru berperan sebagai mediator, fasilitator, dalam proses konstruksi pengetahuan
anak.

https://www.kompasiana.com/lendylove/58dc3887107f615d50161507/teori-kognitif-dalam-
pembelajaran
teori sibernaktik

Sibernetika adalah sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi. Sibernetika


berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sibernetika

Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru


dibandingkan dengan teori-teori yang sudah dibahas sebelumnya. Menurut
teori ini, belajar adalah pengolahan informasi
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-sibernetik.html

Domain pembelajaran

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku. Menurut Bloom, hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga domain ini telah
mencakup kemampuan hardskill maupun softskill (Huriah, 2018). Modul Ketbel-Mahasiswa Fixx.pdf

1. Domain Kognitif / Proses Berpikir (cognitive domain)


Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Domain Afektif / Sikap/Perasaan (affective domain)
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Domain Psikomotor / Keterampilan (psychomotor domain)
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti
tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Factor factor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.

a.    Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk
kedalam faktor ini adalah:
1)    Faktor jasmani, yaitu meliputi:
 a)    Faktor Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan
atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat.
 b)    Cacat Tubuh. Yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh/badan.
2)    Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.

 a)    Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapai dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
 b)    Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun
semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
 c)    Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
 d)    Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar dan berlatih. Jadi jelaslah bahwa bakat
itu mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
 e)    Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam
menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan
itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri
sebagai daya penggerak/pendorongnya.
 f)    Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus
menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
 g)    Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan
itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,
karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu
perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya
sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3)    Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat
dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang.

b.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang termasuk
kedalam faktor eksternal adalah:
1)    Faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2)    Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa , relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah.
3)    Faktor Masyarakat. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa
karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa
dalam masyarakat, mass media yang juga berpengaruh terhadap positif dan
negatifnya, pengaruh dari teman bergaul siswa dan kehidupan masyarakat disekitar
siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai