Anda di halaman 1dari 1

Sebagai yang kita ketahui bahwa Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa dan pelopor pendidikan di

Indonesia, memiliki konsep interaksi pendidik dan peserta didik yang disebut "pegangan hidup" atau
"tangan-tangan kasih". ^1 Menurut Ki Hajar Dewantara, interaksi antara pendidik dan peserta didik
harus dilandasi oleh kasih sayang, kebersamaan, saling menghormati, saling percaya, saling
memperhatikan, dan saling membantu.

Dalam model ini, pendidik dan peserta didik bukanlah hanya sekadar pihak yang terlibat dalam proses
belajar mengajar, tetapi juga menjadi rekan hidup yang saling mendukung dalam pengembangan
potensi diri dan membentuk karakter yang baik. Pendidik harus menjadi contoh teladan dalam
berperilaku dan berbuat baik, sehingga dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk mengikuti
jejaknya.

Selain itu, model interaksi pendidik dan peserta didik menurut Ki Hajar Dewantara juga menekankan
pentingnya menghargai perbedaan dan keanekaragaman dalam proses belajar mengajar. Pendidik harus
mampu menghargai keunikan dan keberagaman peserta didik, serta mengembangkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Dalam model interaksi pendidik dan peserta didik menurut Ki Hajar Dewantara, proses belajar mengajar
tidak hanya berlangsung di dalam kelas atau sekolah, tetapi juga melibatkan interaksi antara peserta
didik dengan lingkungan sekitar. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan
pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat memperluas wawasan dan
pemahaman mengenai dunia di luar sekolah.

Referensi:

Dewantara, K. H. (1963). Pendidikan sebagai Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman
Siswa.

Anda mungkin juga menyukai