Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN UTAMA, SAMPINGAN


(by-catch), DAN HASIL TANGKAPAN BUANG (discard)
PADA GOMBANG YANG DIOPERASIKAN SIANG DAN MALAM
Di DESA SIALANG PASUNG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

OLEH

YULIAWATI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
DIFFERENCE IN MAIN CATCH,
BY-CATCH, AND DISCARD RESULTS
ON THE WAVE THAT IS OPERATED DAY AND NIGHT
IN SIALANG PASUNG VILLAGE, MERANTI ISLAND REGENCY

Yuliawati(1), Arthur Brown(2), Pareng Rengi(2)


Email : Watiyulia27@yahoo.com

Abstract
This research was conducted on 13-19 July 2018, located in Sialang Pasung Village,
Meranti Islands Regency. The purpose of this study is to find out the main catch, by-catch
and discard, and to find out the difference between day and night catches. The method used in
this study is the survey method, namely, making direct observations in the field of the catch
on the wave fishing gear, then each fish catch is identified, counting the number of fish and
weighing the weight of fish. the object used is the catch on the wave fishing gear. The
research results are described in graphical form. The results showed the highest value of the
main catch during the day, by-catch in the afternoon and discard at night.

Keyword: Sialang Pasung village Meranti island, catch, catching tool


1)
The Student at Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau
2)
The Lecturer at Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau
1

PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN UTAMA, SAMPINGAN


(by-catch), DAN HASIL TANGKAPAN BUANG (discard)
PADA GOMBANG YANG DIOPERASIKAN SIANG DAN MALAM
Di DESA SIALANG PASUNG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Yuliawati(1), Arthur Brown(2), Pareng Rengi(2)


Email: Watiyulia27@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-19 juli 2018, berlokasi di Desa Sialang
Pasung Kabupaten Kepulauan Meranti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil
tangkapan utama, sampingan (by-catch) dan hasil tangkapan yang dibuang (Discard)
sertadapat mengetahui perbedaan antara hasil penangkapan siang dan malam. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode survey yaitu, melakukan pengamatan langsung
dilapangan terhadap hasil tangkapan pada alat tangkap gombang, kemudian setiap hasil
tangkapan diidentifikasi jenis ikan, menghitung jumlah ikan dan menimbang berat ikan (kg).
objek yang digunakan yaitu hasil tangkapan pada alat tangkap gombang. Hasil penelitian
yang diuraikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi tangkapan
utama pada siang hari, tangkapan sampingan (by-catch) pada siang hari dan tangkapan
buang (discard) pada malam hari.
Kata Kunci: Sialang Pasung Kabupaten Kepulauan Meranti, Hasil Tangkapan, Alat

tangkap.
1)
Mahasiswa Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau
2)
Dosen Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau

PENDAHULUAN sebelumnya di dasar perairan. (Subani dan


Barus dalam syofyan, 2004).
Perikanan tangkap adalah suatu
Gombang adalah perangkap pasang
upaya/kegiatan yang menyangkut
surut (filternet) yang terdiri dari bagian-
pengusahaan suatu sumberdaya dilaut
bagian: kaki/sayap, badan dan kantong.
atau melalui perairan umum melalui cara
Alat tangkap ini terbuat dari jaring dengan
penangkapan baik secara komersial atau
bahan dasar dari nilon polyfilament dan
tidak. Gombang adalah perangkap pasang
sisal. Dalam pemasangan di perairan
surut (filternet) yang terdiri dari bagian-
untuk membuka mulut jaring digunakan
bagian: kaki/sayap, badan dan kantong.
pelampung dari bamboo atau
Agar alat tidak hanyut oleh tekanan arus
menggunakan drum yang dikaitkan pada
air yang kuat dan mengatur posisi
ujung depan bawah sayap diberi
pemasangan di dalam air pada kedua
pemberat. Agar alat tidak hanyut oleh
ujung sayap dipasang tali yang
tekanan arus air yang kuat dan mengatur
disambungkan dengan tali selembar dan
posisi pemasangan di dalam air pada
diikatkan pada patok yang ditancapkan
kedua ujung sayap dipasang tali yang
2

disambungkan dengan tali selembar dan X1 = rata-rata hasil tangkapan pada


diikatkan pada patok yang ditancapkan siang hari (dalam kg)
sebelumnya di dasar perairan. (Subani dan X2 = rata-rata hasil tangkapan pada
Barus dalam syofyan, 2004). malam hari (dalam kg)
1
Tujuan Penelitian n = jumlah sampel pertama
2
n = jumlah sampel kedua
Penelitian ini bertujuan untuk S2 = standar devisiasi
mengetahui hasil tangkapan utama, Si = ruang sampel
sampingan (by-catch) dan hasil tangkapan
yang dibuang (Discard) sertadapat HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui perbedaan antara hasil Keadaan umum daerah penelitian
penangkapan siang dan malam. Desa Sialang Pasung merupakan
METODE PENELITIAN salah satu desa yang ada di Kecamatan
Waktu dan Tempat Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan
Penelitian ini dilaksanakan pada Meranti Propinsi Riau. Desa Sialang
bulan juli 2018. Lokasi penelitian di Desa Pasung memiliki luas Desa 747 Ha, dan
Sialang Pasung Kabupaten Kepulauan batas wilayah sebelah utaranya Desa
Meranti. Sagomeng, sebelah Selatan Desa Selat Air
Hitam, sebelah Barat Desa Bantar, sebelah
Alat dan Bahan
Timur Desa Lemang.
Bahan yang digunakan pada
penelitian ini merupakan hasil tangkapan Konstruksi alat tangkap gombang
gombang. Alat yang digunakan pada
penelitian ini adalah : Timbangan, Setelah peneliti melakukan
Stopwatch, Termometer, Keranjang, pengamatan di Desa Sialang Pasung, alat
Kamera, Kertas PH, Alat tulis digunakan tangkap gombang memiliki konstruksi
untuk mencatat hasil wawancara bersama yaitu berupa jaring gombang yang terdiri
nelayan Alat Tangkap Gombang . dari panjang keseluruhan 26.89m, bagian
kaki atau sayap dengan panjang 13m,
Analisis Data
badan memiliki panjang 10m, dan bukaan
Untuk mengetahui adanya pengaruh mulut gombang 6 m dengan bahan nilon
perbedaan hasil tangkapan dalam jumlah polyfilament. Untuk membuka mulut,
(kg) hasil tangkapan gombang secara jaring dilengkapi dengan pelampung
total, maka peneliti akan melakukan Uji-t berupa drum yang diikatkan pada ujung
Sudjana (1992): depan atas dan bagian mulut jaring. Pada
ujung depan bawah, kedua kaki diberi
pemberat. Pada ujung depan kaki melalui
tali kendali yang kemudian disambung
dengan tali berikutnya diikatkan pada
√ tiang pancang yang berfungsi untuk
S1 = n Σx12- (Σx1)2
2 menjaga jarring agar tidak mudah hanyut
n (n-1) s12 = Σx1 – X2 saat arus kuat.
n-1
( ) ( )

Dimana:
3

Nelayan di Desa Sialang Pasung


mengoperasikan alat tangkap gombang
sejauh 500m dari garis pantai, dan setiap
gombang berjarak sekitar 50m.
Kedalaman perairan 10m dengan
karakteristik perairan berlumpur.

Teknik Pengoperasian

Adapun teknik pengoperasian pada


alat tangkap gombang ini terlebih dahulu
melihat posisi daerah penangkapan,
Gambar 1. Konstruksi Gombang setelah itu saat arus tenang alat tangkap
yang sudah terpasang diperairan tersebut,
Daerah Penangkapan maka harus segera membuka tali

pelampungnya yang berupa drum besar tanggal 15 juli 2018 saat surut yaitu
sebagai penanda bahwa alat tangkap dengan berat tangkapan 11,262 kg dan
gombang sudah mulai beroperasi. 1018 ekor. Sedangkan hasil tangkapan
Prameter lingkungan perairan pada terendah terjadi pada tanggal 19 juli 2018
siang dan malam hari selama penelitian di yaitu pada arus pasang hasil tangkapan
Desa Sialang Pasung Kabupaten Meranti. diperoleh sebanyak 6,60kg dan dalam
kecepatan arus mulai dari tanggal 13 juli ekor yaitu sebanyak 89 ekor.
2018 sampai 19 juli 2018 pada saat siang
dan malam atau saat pasang dan surut Hasil Tangkapan Utama
berkisar antara 0,2 m/s sampai 0,6 m/s.
hasil pengukuran suhu perairan di daerah hasil tangkapan utama atau target
Desa Sialang Pasung yaitu kisaran 29- spesies yaitu ikan bilis(engraulidae), ikan
0
30 C, serta pengukuran pH air yang layur (Trichiuruslepturus), dan udang duri
merupakan besarnya konsentrasi ion (Panulirus sp). Jenis tangkapan yang
hidrogen yang terdapat di dalam perairan memiliki nilai paling tinggi beratnya ialah
tersebut. Nilai pada pH akan menunjukkan ikan bilis (engraulidae) dengan jumlah
tingkat asam basa perairan Desa Sialang berat 25,078kg dan 3.475 ekor, sedangkan
Pasung Kabupaten Meranti yaitu berkisar jenis tangkapan yang jumlahnya paling
antara 7 sampai 8 yang berarti netral, serta rendah yaitu udang duri (Panulirus sp)
pengukuran kedalaman perairannya adalah dengan jumlah 7,794 kg dan 2343 ekor. Ini
21,7 m. adalah total keseluruhan tangkapan selama
penelitian dilakukan.
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan sampingan (by-catch)
Berdasarkan pengamatan selama
Hasil tangkapan sampingan adalah
melakukan penelitian diperoleh jenis,
hasil tangkapan bukan target, namun jenis
jumlah dalam ekor, dan berat dalam
ini ikut tertangkap dan dapat
kilogram (kg) dari 3 kantong gombang
dimanfaatkan oleh nelayan. Berikut ini
dengan 4 kali pengambilan hasil
data hasil tangkapan sampingan yang
tangkapan. Hasil tangkapan dari 24 trip
diperoleh selama penelitian, yang
pada musim selatan ini diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel agar lebih
sebanyak 104,455 kg yang dihitung dalam
mudah untuk dipahami yang akan
ekor berjumlah 12.209 ekor. Hasil
dijabarkan berdasarkan jenis, jumlah
tangkapan paling tinggi berada pada
4

tangkapan setiap Hasil tangkapan Perbandingan hasil tangkapan utama


sampingan (by-catch) pada alat tangkap pada siang dan malam hari.
gombang ini ada banyak macam ikan
sebagai tangkapan sampingan nelayan. Hasil tangkapan utama merupakan
Maksud dari tangkapan sampingan disini hasil tangkapan yang menjadi prioritas
ialah, jenis ini ikut terperangkap didalam nelayan ataupun yang memiliki nilai
alat tangkap gombang yang dipasang oleh ekonomis tertinggi dan merupakan hasil
nelayan. Namun, hasil tangkapan ini akan tangkapan yang diinginkan nelayan.
berharga jika ada yang bersedia membeli,

13.438
atau nelayan memasarkan jenis ini. HASIL TANGKAPAN UTAMA

11.64
Walaupun bukan tangkapan utama, Berat Siang Berat Malam
namun jenis-jenis ini masih memiliki nilai
ekonomis yang tinggi.

BERAT (KG)

3.966
3.797

3.772
3.96
Hasil tangkapan buang (discard)
Hasil tangkapan buang (discard)
ialah hasil tangkapan yang dibuang
A B C
kembali keperairan dalam keadaan hidup
ataupun mati. jenis yang termasuk Gambar 2. Hasil Tagkapan Utama
kedalam tangkapan gombang, namun
karena tidak memiliki nilai ekonomis
maka hasil tangkapan ini dibuang kembali Perbandingan hasil tangkapan
kelaut. Seperti, ikan buntal kuning sampingan pada siang dan malam hari.
(Lagocephalus lunaris), ikan lepuh
(Leptosynanceia asteroblepa), kepiting Hasil tangkapan sampingan (by-
(Brachuralinnaeus), dan sampah. Dari catch) termasuk juga ikan-ikan target
beberapa jenis yang ada, jenis yang yang masih memiliki ukuran yang terlalu
memiliki nilai tertinggi saat penelitian kecil. Kategori by-catch menjadi dua
adalah sampah yaitu sebesar 9,650 kg, kategori yaitu hasil tangkapan sampingan
sedangkan hasil tangkapan buang yang by-catch yang bernilai ekonomis tinggi
memiliki nilai terendah ialah ikan lepuh dan hasil tangkapan sampingan yang
(Leptosynanceia asteroblepa) yaitu bernilai ekonomis rendah, bernilai
sebanyak 1,243 kg. Berarti sudah jelas ekonomis tinggi artinya yang dapat
terlihat, bahwa alat tangkap gombang dimanfaatkan untuk dikonsumsi, atau
lebih dominan mendapatkan hasil warga setempat lebih menyukai beberapa
tangkapan yang tidak bermanfaat yaitu jenis ikan tersebut dibandingkan jenis
seperti sampah. Data tersebut berdasarkan ikan yang lain dan bernilai ekonomis
pengamatan peneliti selama ada di rendah adalah spesies komersial yang
lapangan. kecil- kecil, ikan muda.

Perbandingan hasil tangkapan utama, Hasil tangkapan sampingan (by-


Sampingan.dan Buang. catch) pada alat tangkap gombang ini ada
banyak macam ikan sebagai tangkapan
Persentasi menunjukkan bahwa dari sampingan nelayan. Maksud dari
ketiga proporsi hasil tangkapan pada alat tangkapan sampingan disini ialah, jenis ini
tangkap gombang tersebut, hasil ikut terperangkap didalam alat tangkap
tangkapan sampingan (by-catch) yang gombang yang dipasang oleh nelayan.
memiliki jumlah terbanyak sebesar 45% Namun, hasil tangkapan ini akan berharga
yaitu pada hasil tangkapan sampingan. jika ada yang bersedia membeli, atau
nelayan memasarkan jenis ini. Walaupun
5

bukan tangkapan utama, namun jenis-jenis (Leptosynanceia asteroblepa), kepiting


ini masih memiliki nilai ekonomis yang (Brachuralinnaeus),dan sampah. Dari
tinggi. Adapun jenis yang tertangkap pada beberapa jenis yang ada, jenis yang
alat tangkap gombang ini adalah: udang memiliki nilai tertinggi saat penelitian
merah (Paneusmonodon), udang putih adalah sampah yaitu sebesar 9,650gr,
(Penaus merguininsis), udang cetak sedangkan hasil tangkapan buang yang
(Acetesindicus), sotong (Loligo sp), memiliki nilai terendah ialah ikan lepuh
kepiting (Brachura linnaeus), ikan bilis / (Leptosynanceiaasteroblepa) yaitu
teri (Clupeodeslile), ikan layur (Thirchius sebanyak 1,243 gr. Berarti sudah jelas
savala), ikan parang (Chirocentrus sp), terlihat, bahwa alat tangkap gombang
ikan kitang (Scatophagus argus), ikan lebih dominan mendapatkan hasil
gonjeng (Anchovy), ikan lomek (Horpodon tangkapan yang tidak bermanfaat yaitu
neherus), ikan bawal putih (Pampus seperti sampah. Data tersebut berdasarkan
argentus), ikan tenggiri (Cybium pengamatan peneliti selama ada di
commersoni), cumi-cumi (Mastigoteuthis lapangan.
flammea), ikan sebelah (Psettodes
erumeri).

HASIL TANGKAPAN BUANG


13.949

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN

3.302
Berat Siang

3.374
3.452
Berat Siang
11.903

3.174
10.272

3.21

2.957
BERAT (KG)
8.837

8.349
7.903
BERAT (KG)

A B C

A B C Gambar 4. grafik hasil tangkapan buang


(discard)
Gambar 3. Grafik Hasil Tangkapan Sampingan
(by-catch) Hasil tangkapan yang tak layak atau
pun tidak memiliki nilai jual lagi yang
Perbandingan hasil tangkapan buang
biasa disebut dengan tangkapan buang
pada siang dan malam hari.
(discard) yaitu Ikan buntal kuning
Hasil tangkapan buang (discard) (Lagocephaluslunaris), ikan lepuh
merupakan spesies target yang dibuang (Leptosynanceia asteroblepa), kepiting
karena ukurannya terlalu kecil. (Brachura linnaeus), dan sampah.
Pembatasan ukuran dapat dilihat sebagai
Pembahasan
upaya untuk mencegah ditangkapnya
anak-anak ikan, walaupun kenyataannya Desa Sialang Pasung merupakan
banyak yang tertangkap sengaja dan salah satu desa yang ada di Kecamatan
dibuang kembali ke perairan laut. jenis Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan
yang termasuk kedalam tangkapan Meranti Propinsi Riau. Rangsang barat
gombang, namun karena tidak memiliki
berada pada letak geografis antara 1020
nilai ekonomis maka hasil tangkapan ini
dibuang kembali kelaut. Adapun jenis 37’ 31”- 1020 47’ 48” Lintang Utara dan
dari tangkapan gombang ini adalah 10 00’ 29” – 10 09’ 36” Bujur Timur yang
sebagai berikut : ikan buntal kuning
memiliki luas sebesar 241.60 km2 . Desa
(Lagocephaluslunaris), ikan lepuh
6

Sialang Pasung memiliki luas Desa 747 paling rendah yaitu udang duri
Ha, dan batas wilayah sebelah utaranya (Panulirussp) dengan jumlah 7,794 kg
Desa Sagomeng, sebelah Selatan Desa dan 2343 ekor.
Selat Air Hitam, sebelah Barat Desa
Bantar, sebelah Timur Desa Lemang. Hasil tangkapan sampingan yang terpakai
atau memiliki nilai ekonomis, jenis yang
Setelah peneliti melakukan tertangkap pada alat tangkap gombang ini
pengamatan di Desa Sialang Pasung, alat adalah: udang merah (Paneus monodon),
tangkap gombang memiliki konstruksi udang putih (Penaus merguininsis), udang
yaitu berupa jaring gombang yang terdiri cetak (Acetes indicus), sotong (Loligo sp),
dari panjang keseluruhan 26.89m, bagian kepiting (Brachuralinnaeus), ikan bilis /
kaki atau sayap dengan panjang 13m, teri (Clupeodeslile), ikan layur (Thirchius
badan memiliki panjang 10m, dan bukaan savala), ikan parang (Chirocentrus sp),
mulut gombang 6m dengan bahan nilon ikan kitang (Scatophagus argus), ikan
polyfilament. Untuk membuka mulut, gonjeng (Anchovy), ikan lomek (Horpodon
jaring dilengkapi dengan pelampung neherus), ikan bawal putih (Pampus
berupa drum yang diikatkan pada ujung argentus), ikan tenggiri (Cybium
depan atas dan bagian mulut jaring. Pada commersoni), cumi-cumi (Mastigoteuthis
ujung depan bawah, kedua kaki diberi flammea), ikan sebelah (Psettodes
pemberat. Pada ujung depan kaki melalui erumeri).
tali kendali yang kemudian disambung Hasil tangkapan buang yaitu jenis
dengan tali berikutnya diikatkan pada yang termasuk kedalam tangkapan
tiang pancang yang berfungsi untuk gombang, namun karena tidak memiliki
menjaga jarring agar tidak mudah hanyut nilai ekonomis maka hasil tangkapan ini
saat arus kuat. dibuang kembali kelaut.
Pasang dan surut yang terjadi saat Untuk mengetahui adanya
penangkapan tangkapan Gombang perbedaan hasil tangkapan waktu siang
berkisar antara 0,2 m/s sampai 0,6 m/s. dan malam hari dilakukan pengujian
Selanjutnya yaitu parameter lingkungan dengan uji t. Berdasarkan uji t, hasil
Suhu dimana hasil pengukuran suhu tangkapan utama, sampingan (by-catch)
perairan Desa Sialang Pasung yaitu dan hasil tangkapan buang (discard) di
0
kisaran 29-30 C, serta pengukuran pH air Desa Sialang Pasung Kabupaten Meranti
yang merupakan besarnya konsentrasi pada waktu siang dan malam hari yakni
ion hidrogen yang terdapat di dalam Thit < Ttab yang berarti H0 diterima dan H1
perairan tersebut. Nilai pada pH akan ditolak.
menunjukkan tingkat asam basa perairan Hasil tangkapan siang dan malam
Desa Sialang Pasung Kabupaten Meranti pada penelitian ini menunjukkan
yaitu berkisar antara 7 sampai 8 yang perbedaan jauh pada hasil tangkapannya.
berarti netral, serta pengukuran Dimana hasil tangkapan siang terlihat
kedalaman perairannya adalah 21,7 m. lebih menononjol dari hasil tangkapan
Jenis hasil tangkapan utama atau malam. Hal ini dapat dibuktikan dari
target spesies yaitu ikan bilis jumlah dan berat hasil tangkapan yang
(engraulidae),ikan layur diidentifikasi oleh peneliti. Hasil
(Trichiuruslepturus) ,dan udang duri tangkapan pada malam hari yaitu sebesar
(Panulirussp). Jenis tangkapan yang 44.684kg selama penelitian dan sebanyak
memiliki nilai paling tinggi beratnya ialah 5.300 ekor hasil tangkapan. Sedangkan
ikan bilis (engraulidae) dengan jumlah pada siang hari yaitu sebanyak 59.591 kg
berat 25,078 kg dan 3.475 ekor, dan sebanyak 6.909 ekor. Maka mendapat
sedangkan jenis tangkapan yang jumlanya kesimpulan dari angka tersebut bahwa
7

hasil penangkapan tertinggi yaitu pada rendah adalah spesies komersial yang
saat siang hari. kecil- kecil, ikan muda (Wahyu, 2008).
Hasil tangkapan utama adalah ikan Pada hasil tangkapan buang dapat
hasil tangkapan atau target utama yang dilihat dengan jelas bahwa perbandingan
dicari dan diharapkan oleh nelayan dalam hanya sedikit berbeda pada hasil
melakukan operasi penangkapan, pada tangkapan siang dan malam. Disini hasil
alat tangkap Gombang hasil tangkapan tangkapan malam lebih banyak dari hasil
yang menjadi sasaran utama. Spesies tangkapan siang, namun hanya
target juga dapat diartikan ikan-ikan yang berbanding sedikit pada angka. Hal ini
telah memenuhi syarat untuk ditangkap juga dapat berarti bahwa perairan
antara lain ukuran, jenis, dan yang mempengaruhi jenis-jenis hasil
mempunyai nilai ekonomis tinggi tangkapan. Hasil tangkapan yang dibuang
(karman, 2008). Pada hasil tangkapan kembali ke laut dalam keadaan hidup
utama dapat diketahui perbedaan saat ataupun mati (Alhikmah, 2014). Hasil
penangkapan siang dan malam hari, tangkapan buang menjadi salah satu
dimana pada hasil tangkapan siang hari ancaman utama bagi kelangsungan hidup
lebih banyak dibandingkan malam hari. bagi banyak organisme laut yang
Hal ini bisa terjadi karna beberapa faktor terancam punah (Werneret al., 2006
seperti cahaya siang hari yang lebih dalam Roland, 2017).
disukai ikan-ikan atau suhu siang hari
yang lebih disukai ikan-ikan tersebut. Kesimpulan

Pada hasil tangkapan sampingan Dari hasil penelitian ini dapat


sangat tampak jelas bahwa hasil disimpulkan bahwa keseluruhan hasil
tangkapan paling banyak terjadi pada tangkapan memiliki nilai tertinggi dan
siang hari. Hal ini bisa terjadi dikarenakan terendah yaitu hasil tangkapa utama
banyak faktor perairan yang dapat (20%), hasil tangkapan sampingan by-
mempengaruhi ikan tersebut sehingga catch (45%), dan hasil tangkapan buang
ikan lebih banyak ditemui pada siang hari. discard (35%). Grafik hasil tangkapan
Hasil tangkapan sampingan (by-catch) utama menunjukkan hasil tangkapan
mencakup semua hewan yang bukan dominan pada siang hari, sedangkan pada
merupakan sasaran utama dan benda- hasil tangkapan sampingan (by-catch)
benda tidak hidup (sampah) yang lebih dominan siang hari, dan hasil
tertangkap ketika melakukan operasi tangkapan buang (discard) sedikit lebih
penangkapan (Earys,2007). dominan malam hari.

Hasil tangkapan sampingan (by- Saran


catch) termasuk juga ikan-ikan target
yang masih memiliki ukuran yang terlalu Untuk menjaga kelestarian sumber
kecil. Kategori by-catch menjadi dua daya ikan yang ada diperairan tersebut
kategori yaitu hasil tangkapan sampingan maka dilakukan penelitian lanjutan pada
by-catch yang bernilai ekonomis tinggi musim lainnya sehingga dapat diketahui
dan hasil tangkapan sampingan yang hasil tangkapan dari alat tangkap
bernilai ekonomis rendah, bernilai gombang di Desa Sialang Pasung
ekonomis tinggi artinya yang dapat Kabupaten Meranti.
dimanfaatkan untuk dikonsumsi, atau
warga setempat lebih menyukai beberapa
jenis ikan tersebut dibandingkan jenis
ikan yang lain dan bernilai ekonomis
8

DAFTAR PUSTAKA Sembilan Kota Dumai Provinsi


Riau. Skripsi. Fakultas Perikanan
Brand,V.A.1986 Fish Catching Methode Dan Ilmu Kelautan Universitas
Of The World. Third Edition.Fishing Riau.Pekanbaru. 102hal (tidak
News (Books)Ltd.London.418 p. diterbitkan)
Budiaryani.R.N,Saptoyo.J, dan Nurhakim. 2006. Peran Lembaga Riset
Sudarto.A.2011.Kajian perikanan DKP dalam Mewujudkan Perikanan
gombang di Kecamatan Rangsang, Tangkap yang Bertanggung jawab.
Kabupaten Bengkalis. Balai Didalam: Sondita, editor. Seminar
Pengembangan Penangkapan Ikan Nasional
Semarang.Hal 14-25. PerikananTangkap;Auditorium
Davis, 1991.Pengaruh Kecepatan Arus Rektorat Institut Pertanian Bogor,
Terhadap Alat Tangkap , 1 juni 10-11 Agustus 2006. Bogor: IPBP
ress Hal 33-34.
2014,http://wwwedypurnomo.blogs
pot.com/2011/01/pengaruharus Pujiono,2015. Pengaruh Kecepatan Arus
terhadap-alat-tangkap.html. Terhadap Tampilan Alat Tangkap
Gombang. Skripsi pada Fakultas
Ghalib,M.1996.Penuntun Praktikum Perikanan dan Ilmu Kelautan
Oseanography Fisika Fakultas Universitas Riau. Pekanbaru.(tidak
Perikanan Dan Ilmu Kelautan diterbitkan).
Universitas Riau, Pekanbaru.42 hal
(tidak diterbitkan). Syofyan,I., Jhonerie, R., AR, Kasman.
2009. Aplikasi Sistem Informasi
Harahap, 1999. Teknologi Pengolahan Geografis Dalam Penentuan Daerah
Limbah. Bahan Kuliah TPL, Pengoperasian Alat Tangkap
Fakultas Perikanan Institut Pertanian Gombang DiPerairan Selat
Bogor.Bogor. 173Hal. Bengkalis Kecamatan Bengkalis
Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Hermawan M. 2006. Keberlanjutan
Jurnal Perikanan dan Kelautan 14
Perikanan Tangkap Skala Kecil
(2): 128-13
(Kasus perikanan pantai diSerang
dan Tegal. Sekolah Pasca Sarjana Subani W dan HRBarus.1989. Alat
IPB. Disertasi. Tidak diterbitkan. penangkapan ikan dan udang laut
354 hal. diindonesia. Jurnal Penelitian
Perikanan Laut.No.50.Jakarta: Balai
Ikhsan,N.2009. Komposisi Hasil
Penelitian Perikanan, Laut, Badan
Tangkapan Sondong DiKelurahan
Penelitian dan Pengembangan
Batu Teritip Kecamatan Sungai
Pertanian, Departemen Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai