Anda di halaman 1dari 5

‫ حنمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ باهلل من شرور‬,‫إن احلمد هلل وحده‬

,‫أنفسناوسيئات أعمالنا من يهده اهلل فهو) املهتد ومن يضلله فلن جتد له وليا مرشدا‬

.‫اللهم صل وسلم على نبينا حممد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته اىل يوم الدين‬

: ‫ وقال اهلل تعاىل أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬,‫أما بعد‬


ِ ِ ِ
ْ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف َر ُسول اللَّه‬
َ‫ُأس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكا َن َي ْر ُجو اللَّهَ َوالَْي ْو َم اآْل خَر َوذَ َكَر اللَّه‬
﴾٢١﴿ ً‫َكثِريا‬

Bapak/Ibu dewan juri yang terhormat,

Yang saya hormati bapak/ibu pembimbing lomba pentas PAI gugus


Ciawigebang,

Yang saya cintai dan banggakan rekan-rekan peserta lomba pentas PAI
gugus Ciawigebang,

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan


kenikmatan yang tak terhingga kepada kita semua, semenjak kita lahir
sampai saat sekarang ini nikmat Allah tidak ada henti-hentinya. Dialah
tempat bergantung yang bagi semua makhluk yang tiada bandingnya,
karenanya patut rasanya kita selalu bersyukur kepada-Nya di mana saja
berada. Di antara nikmat Allah yang paling besar yang harus kita syukuri
adalah nikmat Islam dan iman. Sebab keislaman dan keimanan adalah
sebesar-besarnya jalan yang mengantarkan seseorang berbahagia hidup di
dunia terlebih lagi di akhirat.
Shalawat serta salam, semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shalallahu a’laihi wassalam, yang telah membimbing kita ke
jalan yang diridloi Allah Subhaanahu wa Ta’ala

Hadirin yang berbahagia !

Jika kita telah mengucapkan dua kalimat syahadat, yang tentu saja
mengandung konsekwensi yang sangat besar. Syahadat pertama disebut
syahadat Tauhid dan yang kedua Syahadat Rasul yang berarti kita mengakui
bahwa nabi Muhammad SAW. itu adalah rasul Allah.

Dengan mengucapkan syahadat Rasul, seorang muslim sebenarnya tidak


hanya mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul, tetapi juga siap menjadikan
Rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti dan ditaati dalam berbagai
aspek kehidupan. Maka tepatlah Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman
dalam surat Al – Ahzab ayat : 21, agar menjadikan Nabi Muhammad Saw.
sebagai teladan hidup.

٢١﴿ ً‫ُول هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرا‬
ِ ‫﴾لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرس‬

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.: Al-Ahzab : 21

“Uswah Hasanah“ yang terdapat pada ayat di atas mengingatkan kita pada
Perang Khaandaq. yang dialami Nabi Muhammad SAW., ketika beliau
menerima berita tentang maksud musuh yang besar bilangannya itu, beliau
terus bersiap mencari akal buat bertahan mati-matian, jangan sampai musuh
sebanyak itu menyerbu ke dalam kota. Karena jika maksud mereka
menyerbu Madinah berhasil, hancurlah Islam dalam kandangnya sendiri.
Beliau dengar nasehat dari Salman Al-Farisiy agar di tempat yang musuh
bisa menerobos dibuatkan khandaq, atau parit pertahanan. Nasehat Salman
itu segera beliau Iaksanakan.

Beliau sendiri yang memimpin menggali parit bersama sama dengan


shahabat-shahabat yang banyak itu. Untuk menimbulkan kegembiraan
bekerja siang dan malam menggali tanah, menghancurkan batu-batu yang
membelintang, beliau turut memikul tanah galian dengan bahunya. Ketika
tiba giliran perlu memikul, beliau pun turut memikul, sehingga tanah tanah
dan pasir telah mengalir bersama keringat beliau di atas rambut beliau.
Semuanya itu dikerjakan oleh shahabat-shahabatnya dengan gembira dan
bersemangat, sebab beliau sendiri kelihatan gembira dan
bersemangat.Sehingga bekerja, bergotong-royong, menggali tanah,
menyekap pasir, memukul batu sambil bemyanyi gembira, Inilah gaya
kepmimpinan Rasulullah Shalawallahu alaihi wa Sallam, yang selalu
memberikan teladan di tengah-tengah kehidupan shahabatnya , di samping
keteguhan sikap beliau yang tentunya sangat patut diteladani para pemimpin
Islam, agar tidak terjadi krisis kepemimpinan.

Hadirin yang bertbahagia !


Jika kita ingin menjadikan Muhammad Saw. sebagai teladan, maka ada tiga
syarat yang harus dilakukan.

Pertama : Hidup untuk mencari Ridlo Allah

Seorang Muslim senantiasa mengharapkan Ridho Allah dalam setiap sepak


terjang aktivitasnya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan memperoleh Ridho
Allah sajalah hidupnya menjadi lurus, terarah dan benar, sehingga seorang
muslim yang mengejar Ridho Allah berarti menjadi seorang beriman yang
ikhlas. Setiap kata, perbuatan, sikap serta pikiran yang betul-betul diniatkan
untuk mencari ridlo Allah SubhaanahuwaTa’ala, maka tidak akan
menyimpang serta terjauh dari kemurkaan-Nya. Dan memang, Allah
Subhaanahu wa Ta’ala telah menyebutkan ciri-ciri orang yang mengikuti dan
meneladani Rasulullah Saw. Sebagaimana firman-Nya:

ِ َّ‫ين َم َعهُ َأ ِش َّداء َعلَى ْال ُكف‬


ً‫ار ُر َح َماء بَ ْينَهُ ْم تَ َراهُ ْم ُر َّكعا ً ُسجَّدا‬ َ ‫ُم َح َّم ٌد َّرسُو ُل هَّللا ِ َوالَّ ِذ‬
ً ‫ون فَضْ الً ِّم َن هَّللا ِ َو ِرضْ َوانا‬
َ ‫يَ ْبتَ ُغ‬

” Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya,”Al-Fath : 29

Haditin yang berbahagia !

Jika kita ingin menjadikan Muhammad SAW., maka syarat yang Kedua
adalah menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup, tetapi tidak
melupakan dunia. Seorang muslim yang disbukkan Kita bahagia kecuali
karena akhirat, tidak sedih karena akhirat, ridlo karena akhirat , tidak marah
karena akhirat, tidak bergerak karena akhirat. Namun dalam kehidupan
dunia kita tidak boleh melupakan bagiannya , artinya kita harus mencari
anugerah-Nya selama hidup kita untuk bekal diakhirat kelak..Sebagaimana
firman-Nya QS.al-Qoshos : 77

ُ ‫ك ِم َن ال ُّد ْنيَا َوَأحْ ِسن َك َما َأحْ َس َن هَّللا‬ َ َ‫صيب‬ َ َ‫ك هَّللا ُ ال َّدا َر اآْل ِخ َرةَ َواَل ت‬
ِ َ‫نس ن‬ َ ‫َوا ْبتَ ِغ فِي َما آتَا‬
‫ين‬ َ ‫ض ِإ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِد‬
ِ ْ‫ك َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي اَأْلر‬َ ‫ِإلَ ْي‬

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Hadirin yang berbahagia
Syarat yang Ketiga, Selalu ingat kepada Allah, di mana saja kita
berada.
Bagi siapa saja yang ingin menjadikan Muhammad SAW. sebagai teladan,
maka ia harus selalu ingat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, baik hati,
lisan maupun perbuatan. Sebab dengan ingan kepada Allah kita pun akan
ingat apa yang telah diperintahkan-Nya, termasuk meneladani pribadi
Rasulullah Saw. Bukankah Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan kita
untuk mengingat-Nya.?

ِ ‫﴾ َو َسبِّحُوهُ بُ ْك َرةً َوَأ‬٤١﴿ ً‫﴾يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكراً َكثِيرا‬
٤٢﴿ ً‫صيال‬
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya.. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi
dan petang.”QS. Al-Ahzab : 41-42

Semoga dengan pertolongan-Nya kita betul-betul mampu menjadikan


Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam kehidupan , sebab betapa bahagianya
jika kita dapat melakukan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai