Anda di halaman 1dari 17

IMPLIKASI KEPERILAKUAN DARI

PRINSIP AKUNTANSI YANG


DITERIMA SECARA UMUM

Disusun Oleh :
SHANTI YOHANA (C1C013067)
ENDANG SETYAWATI
(C1C013065)
FENTI ELTINI (C1C013076)
PRINSIP AKUNTANSI YANG DAPAT DITERIMA
UMUM KECIL VS PRINSIP AKUNTANSI YANG
DAPAT DITERIMA UMUM BESAR

Berkaitan dengan perbedaan diantara pengguna,


masalahnya adalah bagaimana untuk mengidentifikasikan:
• Apakah terdapat perbedaan yang nyata antara kebutuhan pengguna
laporan keuangan perusahaan publik dengan pengguna laporan
keuangan privat
• Apakah terdapat perbedaan yang nyata diantara pengguna mengenai
derajat kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan privat
sebagai sumber informasi

FASB menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah


untuk melayani kebutuhan pengguna laporan keuangan secara
umum dan bukan kebutuhan khusus bagi pengguna tertentu.
KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN
METODE AKUNTANSI
• Perusahaan membuat perubahan metode akuntansi
sebagai bagian dari kebijakan akuntansinya.
• Literatur akuntansi menjelaskan perubahan-perubahan
dalam prinsip dan estimasi akuntansi dalam hal
keinginan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu.
• Badan pengatur akuntansi telah mencoba membatasi
keleluasaan manajemen dalam menggunakan
perubahan metode akuntansi guna meningkatkan atau
menurunkan laba bersih.
KEBUTUHAN UNTUK MEMPERTIMBANGKAN
IMPLIKASI KEPERILAKUAN

• Tujuan dari akuntansi dan profesi manajemen


adalah mengeliminasi praktikyang
memberatkan dan menciptakan sekumpulan
prinsip akuntansi yang diterima secara umum
yang akan memotivasi manajer untuk
membuat keputusan ekonomi yang kuat.
• APB masuk untuk memperbaiki keputusan-
keputusan dengan memutuskan pendekatan
berdasarkan metode alokasi komprehensif,
tetapi hal ini dilakukan berdasarkan
latarbelakang pembukuan.
 Efek Samping
Potensi implikasi motivasonal yang tidak diinginkan
dari metode arus (flow) terhadap akuntansi pajak
meluas pada banyak keputusan akuntansi dan pajak
menciptan perbedaan waktu antara pengakuan
pendapatan dan biaya untuk tujuan pajak dan untuk
tujuan pembukuan.

 Potensi Kuat
Profesi akuntansi harus melanjutkan pekerjaannya
dalam mengurangi dorongan penyalahgunaan metode
akuntansi, selain itu, profesi akuntansi harus
mengeliminasi praktik yang tidak dapat dibenarkan
oleh lingkungan berbeda.
 Analogi Kontrol Manajemen
Laporan keuangan kepada pemegang saham
menampilkan informasi output sistem publik
untuk mengontrol tindakan manajerial.
- Perbedaan operasi utama antara aspek
motivasional sistem kontrol manajemen internal
dengan sistem pelaporan perusahaan terletak
pada siapa yang menentukan sasaran yang akan
dicapai sistem tersebut.
- Sistem kontrol manajemen digunakan secara
internal oleh manajemen puncak perusahaan
untuk mengkomunikasikan, memahami,
mengukur, dan memengaruhi tindakan manajer
unit operasinya.
Elemen kunci dari sistem kontrol manajemen
adalah standar dimana kinerja aktual diukur.
Hubungan ini menciptakan sistem kontrol.
Manajemen kinerja per lembar saham
merupakan ukuran kasar dari kinerja, hal ini
memengaruhi perilaku manajerial melalui dua
cara :

1. Cara dengan mana korporasi dikapitalisasi


2. Cara dengan mana keputusan-keputusan
akuntansi dan ekonomi dibuat dalam
menciptakan dan menghitung laba.
 Kemajuan Terbaru
 Anak Perusahaan Tidak Dikonsolidasi
Opini APB no 10 yang merupakan amandemen
terhadap Accounting Research Bulletin No.51
mengurangi bias motivasional yang melekat
kepada prinsip konsolidasi yang lama.

 Kerugian dan Laba Luar Biasa


Laba bersih akan mencerminkan seluruh pos
keuntungan dan kerugian yang diakui selama
periode tersebut, kecuali untukk pos-pos
dimana benar-benar dilakukan penyesuaian
sebelum laba periodik perusahaan dihitung.
 Saham Biasa Ekuivalen

Opini no.9 dan No. 15 menghasilkan dorongan bagi


manajer untuk memberikan efek konvertibel khususnya
pada saat penerbitan ekuitas dengan saham biasa.

Namun sejak akhir tahun 1968, SEC menyatakan


bahwa

“perhitungan laba per saham aktual dari korporasi


harus memasukkan seluruh kelas saham biasa yang
beredar, seluruh efek beredar dengan hak dividen
yang sama dengan saham biasa, dan seluruh efek
yang dihasilkan terutama dari niai konversi atau
yang memiliki karakteristik pemegang saham”
 Pengumpulan Retroaktif

Opini No.10 tidak membuang insentif


akuntansi untuk akuisisi, tetapi hal ini
mengurangi kekuatan dari insentif tersebut.
Opini No.10 merekomendasikan untuk
menunjukkan efek pooling terhadap tren
laba perusahaan mungkin perlu disediakan
rekonsiliasi antara nilai laba sebelumnya
dengan yang dilaporkan sekarang.
Area yang Menjadi Perhatian
Sekarang

Terdapat sejumlah praktik akuntansi


yang mempunyai karakteristik perilaku
yang tidak diinginkan karena praktik-
praktik tersebut dapat mengondisikan
keputusan manajerial dengan cara
yang menghasilkan pengukuran kinerja
yang menyesatkan.
1. Menyatukan Kepentingan
Ciri penting dari tren merger dan akuisisi
perusahaan adalah praktik akuntansi “pooling
of interest”. Penanganan ini digunakan untuk
merger melalui pertukaran saham ekuitas dari
dua perusahaan dengan ukuran yang sama.
Kekuatan dari intensif pooling naik secara
signifikan ketika orang mempertimbangkan
disinsentif yang melekat pada anggapan
akuntansi bahwa biaya dari program seperti
penelitian dan pengembangan serta
pengembangan baru dan pemasaran tidak
dikapitalisasi.
2. Pendanaan di Luar Neraca
Faktor yang signifikan dalam pertumbuhan
perusahaan sewa guna adalah praktik
akuntansi yang tidak mengharuskan penyewa
untuk mengapitalisasi pembayaran sewa
mendatang dan menampilkannya sebagai
kewajiban pada neraca.
Metode pendanaan di luar neraca adalah
menciptakan anak perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan untuk menangani
pendanaan hutang melalui penjualan kredit.
Anak perusahaan ini tidak harus
dikonsolidasikan dengan induk perusahaannya
dalam laporan keuangan publik.
3. Kredit Pajak Investasi
Penanganan akuntansi arus kredit pajak
investasi memungkinkan perusahaan untuk
mengakui keuntungan penghasilan secara
penuh dari kredit pajak investasi dalam tahun
ini, sehingga memungkinkan menghasilkan
laporan menyesatkan untuk laba periode
sekarang. Kekuatan penanganan akuntansi
terhadap kredit pajak investasi akan berkurang
jika kredit pajak investasi dicatat dengan
metode penundaan.
4. Perlindungan Melalui Pengungkapan
Memungkinkan untuk mengurangi potensi dari
implikasi perilaku yang tidak diinginkan dari
kasus sebelumnya dengan ketentuan
pengungkapan yang berhubungan. Hal ini
berlaku jika analis sekuritas dan pemegang
saham memahami secara penuh praktik
akuntansi yang terlibat dan secara eksplisit
melakukan penyesuaian terhadap pengaruh
metode akuntansi terhadap laba perusahaan
dan melakukan evaluasi.
5. Pengendalian Internal

Contoh pengendalian internal:


• Terdapat sedikit perusahaan yang mengungkapkan
kapitalisasi sewa guna udaha pada laporan keuangan
publiknya, meskipun sebagian besar dari perusahaan
tersebut menuntut manajer divisional untuk
mengapitalisasi sewa guna usaha pada laporan divisional
• Beberapa perusahaan membolehkan manajer divisi untuk
mengapitalisasi biaya penelitian dan pengembangan
• Untuk alasan serupa sejumlah perusahaan menggunakan
depresiasi dipercepat untuk tujuan internal
• Beberapa perusahaan memberi kredit kepada divisi untuk
kredit pajak investasi yang mengalir dari investasi mereka
Terima
kasih 

Anda mungkin juga menyukai