Anda di halaman 1dari 24

Mengajak kepada

kebaikan dan mencegah


kemungkaran
2

Hadith Pengenalan rowi


Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- Abu Sa’id Al Khudry adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan,
berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ia dari kalangan anshar yang berasal dari khazraj.
‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara Beliau adalah salah satu sahabat yang sangat
kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah dihormati, mereka (sahabat) adalah orang-orang
ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika yang terus membela Rasulullah, mengikuti
tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) Sunnahnya, menyampaikan dakwahnya kepada
dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia orang lain, dan mendukungnya ketika ia ditimpa
merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang ujian.
paling lemah.”

Takhrij hadits : Diriwayatkan oleh Imam Muslim (1/69) no. 78


3

Hello!

Gharib hadits
‫ ﻣن رأى ﻣﻧﻛم‬: bisa dengan melihatnya secara langsung atau mendengarnya, hal ini
diperuntukkan seluruh ummat muslim
‫ﻣﻧﻛرا‬ : Segala perbuatan buruk dari segi syar’I atau akal, baik dalam bentuk
perbuatan, perkataan datau tekad/keyakinan
4

Syarah lafadz hadits


Yang dimaksud adalah melihatnya langsung (kemungkaran) atau ‫ﻣن رأى‬
mengetahuinya walaupun tidak melihat langsung, seperti melihat dengan
matanya, mendengar sendiri dari telinganya atau ada yang mengabarkan
kepadanya dengan jujur atau yang semisalnya
Yaitu seluruh umat muslim ‫ﻣﻧﻛم‬
Segala sesuatu yang dilarang Allah dan Rasulullah. Karena Allah melarang ‫ﻣﻧﻛرا‬
manusia untuk melakukan hal itu (makanya dinamakan kemungkaran)
Yaitu mencegah kemungkaran tersebut ‫ﻓﻠﯾﻐﯾره‬
Karena tanganlah yang paling mampu untuk mencegahnya, seperti ‫ﺑﯾده‬
menghancurkan khamar, menghancurkan tempat hiburan, menghalangi
kekerasan, serta mengembalikan harta yang dirampas kepada pemiliknya
Jika ia tidak mempu mencegah kemungkaran dengan tangannya ‫ﻓﺈن ﻟم‬
‫ﯾﺳﺗطﻊ‬
5

Syarah lafadz hadits


Yaitu cegahlah dengan perkataan, membacakan Al-Qur’an yang ‫ﺑﻠﺳﺎﻧﮫ‬
berisi ancaman, memberikan pelajaran serta peringatan tentang
adzab, menasihatinya dengan kalimat yang baik, atau
menasihatinya dengan tulisan : Sepeti menulis di buku atau kertas
yang menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kemungkaran

Yaitu, cegahlah dengan hatinya, dengan membencinya, ‫ﻓﺈن ﻟم ﯾﺳﺗطﻊ ﻓﺑﻘﻠﺑﮫ‬


mengingkarinya dan tekad untuk tidak melakukannya

Yaitu mencegah/mengingkari dengan hati ‫وذﻟك‬


Yaitu, jika kemampuannya tidak mampu untuk mencegah ‫أﺿﻌف اﻹﯾﻣﺎن‬
kemungkaran kecuali dengan hatinya maka ia sudah berada di titik
terendah iman
6

Faidah hadits
• Wajib mencegah segala bentuk kemungkaran
• Syariat yang mempermudah, yaitu kewajiban ini disesuaikan dengan kemampuan
orangnya, sebagaimana sabdanya : ((Jika ia tidak mampu))
• Menunjukan bahwa Amr ma’ruf nahi Munkar merupakan pokok iman
• Bahwasannya iman memiliki tingkatan, ada yang lemah, ada juga yang kuat, inilah
yang diyakini madzhab ahluss sunnah waljama’ah, dan memiliki banyak dalil dalam
Al-Qur’an dan Sunnah bahwasannya iman itu memiliki tingkatan.
Tafsir surah al-insyirah
8

Pengenalan surah
Surah ini dinamakan dengan surah : ((Surah Alam nasyrah), dikatakan juga
dengan : ((Surah Asy-syarh), juga dengan : ((Surah Al-Insyirah)). Merupakan
surah Makkiyyah. Surah ke 12 sesuai dengan urutan turunnya surah. Turun
setelah surah Ad-dhuha dan sebelum surah Al-Ashr.
9

Makna kata
makna kata

Istifham taqrir, yaitu Allah mengutus Rasulnya dengan ‫أﻟم‬


nikmat-Nya kepadanya
Yaitu dengan nubuwah, dengan membelahnya, ‫ﻧﺷرح ﻟك ﺻدرك‬
meunsucikannya kemudian memenuhinya dengan
keimanan dan kebijaksanaan
Kami singkirkan beban berat darimu ‫ووﺿﻌﻧﺎ ﻋﻧك وزرك‬

Kami tinggikan sebutanmu, maka dari pagi namamu ‫ورﻓﻌﻧﺎ ﻟك ذﻛرك‬


disebut bersama nama-Ku di setiap adzan, iqamah dan
tasyahud
10

Makna kata

Engkau telah selesai melakukan dakwah, jihad atau ‫ﻓﺈذا ﻓرﻏت‬


kesibukan dunia

Lelahkanlah dirimu dalam beribadah dan berdoa ‫ﻓﺎﻧﺻب‬

Dan berdoalah kepada-Nya dengan menginginkan ‫وإﻟﻰ رﺑك ﻓﺎرﻏب‬


kebaikan dan keberkaham yang ada pada-Nya
11
‫أَ َﻟ ْم َﻧﺷْرَ حْ َﻟ َك ﺻَ دْ رَ َك‬
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Tafsirnya : Kami menyinarinya (dada) dengan kebijaksanaan dan kami jadikan
dada tersebut lapang, besar, luas agar dapat menerima apa yang diwahyukan
kepadamu dan untuk menanggung beban nubuwah dan kerasulan
Dan sebagaimana Allah melapangkan dadanya, Allah juga menjadikan
syariatnya luas, toleran, mudah, tidak ada kekurangan, kesulitan dan
kesempitan.
12

‫ووﺿﻌﻨﺎ ﻋﻨﻚ وزرك‬


Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu

Tafsrinya : “ Kami menyingkirkan beban berat darimu dan


kami mengampuni dosa-dosamu
dan yang dimaksud dengan dosa disini bukanlah :
kemaksiatan dan dosa (besar), karena semua rasul terjaga
dari melakukan kemaksiatan. (tetapi) yang dimaksud (dosa) :
Apa-apa yang dilakukan (keputusan) Nabi secara
bersungguh-sungguh yang menyelisihi keutamaan.
13

Contoh :
• Nabi memberi izin kepada orang munafik untuk
mundur dari perang ketika mereka meminta izin
(dengan banyak alasan)
• Nabi memberi tebusan pada tawanan perang badr
• Nabi bermuka masam kepada orang buta dan lain-lain
14

‫اﻟﺬي أﻧﻘﺾ ظﮭﺮك‬


yang memberatkan punggungmu

Tafsirnya : (Beban berupa dosa)Yang berat dan melemahkan


punggungmu dan meletihkan jiwamu, baik sebelum nubuwah
maupun setelahnya yang engkau lakukan dengan menyelisihi
keutamaan, yang tidak sesuai dengan agungnya derajatmu,
kemuliaanmu dan tingginya derajatmu.
15

‫ورﻓﻌﻨﺎ ﻟﻚ ذﻛﺮك‬
dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu

Tafsirnya : Dan Kami tinggikan kedudukanmu dan Kami angkat martabatmu


di dunia dan di akhirat, dan Kami jadikan namamu melekat dengan nama-Ku,
Kami memerintahkan mereka (manusia) untuk taat padamu, dan menjadikaan
ketataanmu sebagai ketaatan kepada Allah ta’ala
Qotadah berkata : “Allah mengangkat penyebutan (nama)nya di dunia dan di
akhirat, maka tidaklah seorang khotib, seseorang yang bertasyahud dan
seorang ahli sholat melainkan mereka menyeru :
“‫ وأن ﻣﺤﻤﺪا رﺳﻮل ﷲ‬،‫“ أﺷﺪ أن ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ‬
16

‫ﻓﺈن ﻣﻊ اﻟﻌﺴﺮ ﯾﺴﺮا‬


maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Tafsirnya : setelah (adanya) kesempitan akan datang kelapangan, setelah


(adanya) kesusahan akan ada jalan keluar. Artinya : sesungguhnya yang
memberikan kenikmatan kepadamu beruapa kenikmatan yang luar biasa ini
(yaitu Allah) Ia akan menolongmu dari mereka (memberimu kemenangan atas
mereka), memudahkan urusanmu, segera mengganti kesulitan ini dengan
kemudahan, mengubah kondisimu dari kemiskinan menjadi kekayaan, dari
(yang tadinya) lemah menjadi mulia dan kuat, dan (yang tadinya) memusuhi
kaummu menjadi cinta terhadap mereka (kaum tsb)
17

‫إن ﻣﻊ اﻟﻌﺴﺮ ﯾﺴﺮا‬


sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Tafsirnya : akan datang kelapangan setelah kesempitan,


kemudahan setelah (adanya) kesempitan, maka janganlah
engkau bersedih dan gelisah.
Di dalam dua ayat ini, Allah menghibur dan menenangkan Nabi
shallalahu ‘alaihi wasallam untuk menyenangkan dirinya dan
menguatkan harapnnya
18

‫ﻓﺈذا ﻓﺮﻏﺖ ﻓﺎﻧﺼﺐ‬


maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan),
tetaplah bekerja keras

Tafsirnya : apabila engkau telah selesai wahai muhammad mendakwai


manusia, atau dari peperangan, atau urusan dunia dan semacamnya,
maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah kepada Sang Pencipta
dan berdo’alah (kepada-Nya), dan lelahkanlah dirimu dalam mencari
akhirat (
19
‫وإﻟﻰ رﺑﻚ ﻓﺎرﻏﺐ‬
maka kepada tuhanmulah engkau berharap
Tafsrinya : dekatkanlah (dirimu) kepada Allah, dan
jadikan (semua) tujuanmu hanya untuk Allah, dan
mohonlah kepada-Nya agar terhindar dari api, dengab
mengharapkan syurga, dan janganlah engkau meminta
balasan (pahala) semua amalanmu kecuali dari Allah,
karena Dialah yang berhak untuk (kita) meminta,
memohon, dan bertawakkal (bersandar).
20

Dan dikatakan : makna perkatan-Nya yaitu : jika engkau


telah selesai (melaksanakan) sholat dan telah
menyempurnakannya, maka fokuslah dalam berdo’a, dan
kepada TuhanMu lah engkau bersungguh-sungguh dalam
meminta segala urusan. Dapat disimpulkan dari
perkataan ini bahwasannya dianjutkan/disyariatkan untuk
berdo’a dan berdzikir setelah sholat maktubah/wajib,
wallalahu a’lam
21

faidah
❖ Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“ketahuilah, sesungguhnya pertolongan (dari
Allah) itu selalu menyertai kesabaran, dan jalan
keluar selalu menyertai kesulitan, dan
keumdahan selalu menyertai kesusahan”
❖ Dari Abu Umamah, ia berkata : (Rasululllah)
pernah ditanya : wahai Rasulullah, do’a seperti
apa yang paling didengarkan? Beliau bersabda :
“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap
22

Petunjuk ayat
Menjelaskan bagaimana Allah
memuliakan Rasul-Nya Muhammmad
shallalahu ‘alaihi wasallam yaitu dengan
melapangkan dadanya, mengampuni
dosanya dan mengangkat penyebutan
(nama)nya
23

Petunjuk ayat
Menjelaskan bahwa dada seorang mukmin Menjelaskan bahwasannya selalu ada
yang dilapangkan dengan keimanan agar kemudahan yang menyertai kesulitan, dan
dapat menanggung ujian dalam berdakwah satu kesulitan tidak akan mengalahkan
di jalan Allah merupakan sebuah dua kemudahan, maka diharapkan bagi
kenikmatan yang besar (jika seseorang orang mukmin untuk selalu berbahagia
dapat bersabar ketika berdakwah (tidak usah sedih karena sebuah ujian,
walaupun diberi ujian yang besar maka ini karena pasti ada kemudahan di
merupakan salah satu nikmat yang besar) dalamnya)
24

Petunjuk ayat
Menjelaskan bahwasannya Perintah untuk Perintah
hidup orang beriman itu selalu mengulangi bahwasannya ketika
tidak bermalas-malasan, amal sholih dan selesai melakukan
tdk bermaksiat, tdk amal kebaikan sesuatu maka
menganggur dan tidak serta beristiqomah bertawakkallah
punya amlan sama sekali dalam ketaatan, hanya kepada Allah,
sampai ia mati karena (kita) dan berharaplah apa
disyariatkan yang ada di sisi-Nya
untuk (pahala) :
menyibukkan sebagaimana firman
waktu dengan Allah : “maka

Anda mungkin juga menyukai