Anda di halaman 1dari 21

Tafsir surah adh-

dhuha
Pokok pembahasan
⊹ Pengenalan surah
⊹ Sebab turunnya surah
⊹ Tafsir surah Adh-dhuha
⊹ Petunjuk ayat
⊹ Faidah
⊹ Latihan

2
Pengenalan surah
Dalam mayoritas mushaf, buku-buku tafsir dan buku
(‫ )جامع الترمذي‬: surah ini dinamakan dengan “Surah
Adh-dhuha” tanpa menyebut kata “Waw”, dikatakan
juga nama lainnya adalah “Surah Wadh-dhuha”
dengan menyebutkan kata “waw”
Para ulama telah bersepakat bahwasannya surah ini
adalah surah makkiyyah

3
Sebab turunnya surah
Telah disebutkan dalam kitab shohihain, hadits dari jundub
bin sufyan al-bajaliy berkata “Jari Rasulullah shallalahu
‘alaihi wasallam terluka kemudian ia pun mengadu dan
tidak keluar selama dua atau 3 malam, maka datanglah
seorang wanita yaitu Ummu jamil binti harb istri Abu
Lahab, kemudian ia berkata : “ Wahai Muhammad, aku
pikir setanmu benar-benar telah meninggalkanmu, aku tidak
melihatnya dekat denganmu semenjak 2 atau 3 malam,
maka Allah pun menurunkan surah ini

4
Makna kata
awal waktu siang, antara terbitnya matahari dan : ‫والضحى‬ ⊹
meninggi hingga setinggi tombak hingga waktu zawal
kegelapannya menutupi dunia dan tenang, : ‫سجى‬ ⊹
manusia pun terhanyut dalam istirahat
Ia tidak meninggalkanmu dan tidak melepaskanmu : ‫ما ودعك‬ ⊹
Ia tidak membencimu : ‫وما قلى‬ ⊹
Ayahnya telah meninggal, yaitu Ayahnya : ‫يتيما‬ ⊹
meninggal sebelum kelahiran beliau
menjagamu dengan mempersatukanmu dengan : ‫فآوى‬ ⊹
pamanmu yaitu Abu Thalib

5
Tidak tahu mengenai agama dan tidak : ‫ضاال‬ ⊹
mendapat petunjuk
miskin : ‫عائال‬ ⊹
dengan Qona’ah, kemudian mencukupimu : ‫فأغنى‬ ⊹
dengan harta khodijah dan Abu Bakar Ash-Shiddiq
jangan merendahkan mereka dan jangan : ‫فال تقهر‬ ⊹
mengambil hartanya
jangan menghardik mereka dengan cercaan atau : ‫فال تنهر‬ ⊹
sejenisnya
Ingatlah kenikmatan yang Allah : ‫وأما بنعمة ربك فحدث‬ ⊹
berikan padamu dan bersyukurlah kepadanya

6
Tafsir surah adh-
dhuha
1
)1( ‫َوالُّضَح ى‬
demi waktu duha (ketika matahari
naik sepenggalah)

Tafsirnya :
Allah bersumpah menggunakan waktu duha yaitu
awal waktu siang hingga tingginya matahari

8
)2( ‫َوالَّلْيِل ِإَذا َسَج ى‬
dan demi malam apabila telah sunyi
Tafsirnya :
Dan Allah bersumpah dengan menggunakan malam yang
sangat gelap, dan menutupi segala sesuatu yang terlihat
Ibnu katsir berkata : Allah bersumpah dengan waktu duha
dan cahaya yang ada pada siang hari, dan dengan waktu
malam yang tenang dan gelap gulita
Ini merupakan bukti yang jelas tentang kekuasaan Allah
sebagai Sang Pencipta

9
)3( ‫َم ا َو َّدَعَك َرُّبَك َو َما َقَلى‬
Tuhanmu tidak meninggalkan engkAU
(MUHAMMAD) DAN TIDAK (PULA)
MEMBENCIMU

Tafsirnya :
Wahai Muhammad, Tuhamu tidak akan meninggalkanmu
semenjak Ia memilihmu, dan tidak membencimu semenjak
Ia mencintaimu
Ini merupakan bantahan terhadap orang musyrik yang
berkata : “Tuhannya telah meninggalkannya”
Ayat ini merupakan isi sumpah

10
)4( ‫َو َلآْل ِخ َرُة َخ ْيٌر َلَك ِم َن اُأْلوَلى‬
dan sungguh, yang kemudian itu
lebih baik bagimu daripada yang
permulaan
Tafsirnya :
Kehidupan Akhirat itu lebih baik bagimu Wahai Muhammad
daripada kehidupan dunia, karena kehidupan akhirat itu
abadi dan kehidupan dunia hanya fana/tidak selamanya
Maka dari itu Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam
berdo’a yang artinya : “Ya Allah, tidak ada kehidupan yang
hakiki kecuali kehidupan akhirat”

11
)5( ‫َو َلَس ْو َف ُيْع ِط يَك َرُّبَك َفَتْر َض ى‬
dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan
karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas

Tafsirnya :
Sesungguhnya Tuhanmu akan memberikan nikmat dunia
dan akhirat kepadamu hingga kamu ridho/puas, Allah
memberikannya nikmat dunia berupa pertolongan dan
kemenangan atas musuh-musuh, (kemudian) banyak
pengikut dan banyak menaklukan (kota-kota), menjunjung
tinggi agamanya, dan menjadikan umatnya adalah sebaik-
baik umat, dan Allah juga memberikan nikmat akhirat
berupa syafaat secara umum, (memberikannya) tempat
yang terpuji, dan nikmat dunia akhirat yang lain.
12
)6( ‫َأَلْم َيِج ْد َك َيِتيًم ا َفآَو ى‬
BUKANKAH DIA MENDAPATIMU SEBAGAI
SEORANG YATIM, LALU DIA MELINDUNGI (MU)

Tafsirnya :
Kemudian setelah Allah memberikan janji berupa janji yang
mulia ini (ayat 3-5), Allah mengingatkan Nabi terhadap
nikmat yang Ia berikan ketika Nabi masih kecil agar ia
bersyukur kepada Tuhannya, maka dari itu Allah berfirman
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu
Dia melindung (mu)”, maksudnya : Wahai Muhammad
bukankah kamu telah menjadi anak yatim sejak masa
kecilmu, kemudian Allah menuntunmu kepada Pamanmu
Abu Thalib dan mempersatukanmu dengannya
13
Ibnu Katsir berkata : “itu karena Ayah Nabi meninggal


ketika ibunya masih mengandung, kemudian ibunya
meninggal ketika ia masih berumur 6 tahun, kemudian
ia diasuh kakeknya yaitu Abdul muthollib hingga
kakeknya meninggal ketika beliau berumur 8 tahun,
maka diasuhlah oleh pamannya yaitu Abu Thalib
kemudian (pamannya) terus melindunginya,
mendukungnya, dan menaikkan derajatnya hingga
Allah mengutusnya (sebagai Rasul-Nya) pada usia 40
tahun. Padahal Abu Thalib tetap menyembah berhala
seperti kaumnya, akan tetapi ia tidak pernah menyakiti
Rasulullah. Semua itu merupakan penjagaan Allah
terhadapnya dan perlindungan-Nya padanya
14
)7( ‫َوَوَج َد َك َض ااًّل َفَه َد ى‬
dan dia mendapatimu sebagai seorang yang
bingung, lalu dia memberikan petunjuk

Tafsirnya :
Ia mendapatimu sebagai orang yang sesat
dalam ilmu syariat, agama dan kamu tidak
mengetahuinya, kemudian Ia memberimu
petunjuk tentangnya (mengajarimu syariat
dan agama)

15
)8( ‫َوَوَج َد َك َعاِئاًل َفَأْغَنى‬
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan

Tafsirnya :
Ia mendapatimu sebagai orang fakir yang sedang
kekurangan kemudian Ia membuatmu kaya dengan akhlak,
membuatmu kaya dengan keuntungan dari perdagangan
dengan harta khadijah, dan Allah memberikan keberkahan
dan sifat Qonaah kepadamu

16
‫َفَاَّم ا اۡل َيِتۡي َم َفاَل َتۡق َه ر‬
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau
berlaku sewenang-wenang.
Tafsirnya : dan setelah Allah menyebutkan 3 nikmat
kepadanya, Allah memberinya 3 pesan, Allah berfirman :
“Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku
sewenang-wenang” yaitu : jangan merendahkan mereka,
jangan merampas harta mereka dan jangan menghambur-
hamburkan harta mereka. Maknanya : jadilah Ayah
penyayang bagi anak yatim, karena dulunya kamu juga
seorang anak yatim kemudian Allah melindungimu

17
‫َوَاَّم ا الَّس ٓإِٮَل َفاَل َتۡن َه ؕۡر‬
Dan terhadap orang yang meminta-minta
janganlah engkau menghardik(nya).
Tafsirnya :
Dan Adapun terhadap pengemis yang meminta-minta, jangan
mencaci mereka ketika mereka meminta-minta kepadamu dan jangan
berkata kasar kepada mereka, tapi berilah (apa yang mereka minta)
atau tolaklah dengan baik
Qotadah berkata : tolaklah orang miskin dengan halus dan lembut.
Atau makna lain ayat ini : Seperti halnya dulu engkau tidak tahu
tentang pengetahuan syariat dan agama, Allah pun memberimu
hidayat (dengan memberimu pengetahuan), maka jangan lah engkau
mencela orang (yang menginginkan hidayah) yang yang sedang
bertanya tentang ilmu (agama), dan jangan mencaci mereka, tetapi
jawablah (pertanyaannya) atau tolaklah dengan baik
18
‫َاَّم ا ِبِنۡع ِة ِّبَك َف ِّد ۡث‬
‫َم َر َح‬ ‫َو‬
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah
engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Tafsirnya :
Katakanlah kepada orang-orang tentang
karunia Allah dan nikmat yang Allah berikan
padamu, karena membicaran tentang
kenikmatan (yang sudah Allah berikan)
merupakan cara bersyukur

19
Petunjuk ayat
⊹ Dunia itu tidak terlepas dari kerja keras dan masalah, dan Allah sudah
membenarkannya dalam firmanNya “Sungguh, Kami telah menciptakan
manusia berada dalam susah payah”.
⊹ Penjelasan tentang tingginya derajat Nabi dan Mulianya kedudukan Nabi
⊹ Disyariatkan untuk menyebut-nyebut kenikmatan yang Allah berikan dan
(mengingat) musibah akan menjadikan seorang hamba sabar dan
bersyukur.
⊹ Diperintahkan untuk lembut terhadap anak yatim, bersikap baik dan
sopan terhadap mereka
⊹ Diwajibkan untuk mensyukuri kenikmatan dengan cara memanfaatkan
kenikmatan tersebut untuk memuaskan Sang Pemberi nikmat yaitu Allah
aza wa jalla
⊹ Menekankan makna hadits “Bila Allah ta’ala memberikan nikmat kepada
seorang hamba, maka Dia suka agar adanya nikmat tersebut dilihat (oleh
orang lain) atas dirinya
20
faidah
⊹ Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan
orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau
mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta
merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhori)
⊹ Dari Abu Sa’id Alkhudri, Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“sesungguhnya Allah itu indah, suka keindahan dan Allah juga menyukai
melihat bekas kenikmatanNya kpd hambaNya dan membenci
kemelaratan dan yang berlagak melarat” (Diriwayatkan oleh Imam AL-
Baihaqi dalam kitab “Syu’bul iiman”.
⊹ Disebutkan dalam dua kitab shohih, Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Hakikat kaya bukan dari banyaknya
harta. Namun kekayaan hati”.
Yaitu ikhlas menerima pemberian dari Allah setelah berusaha

21

Anda mungkin juga menyukai