Anda di halaman 1dari 5

Nama : Natalia Verawaty Silitonga

NIM : 200501047

M. Kuliah : Analisis Kependudukan

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Rasio Jenis Kelamin di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan Jenjang
Pendidikan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat proyeksi pertumbuhan penduduk di Batam
pada 2019 ini sebanyak 1.376.009 jiwa. Laju Pertumbuhan penduduk per Tahun (2010-2020)
2,32% menurun dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 7,64% Dasar penghitungan ini,
BPS menitikberatkan survei lapangan, sampling dari rumah ke rumah di 12 kecamatan yang ada
di kota ini. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki sebanyak 701.240 jiwa, sedangkan
penduduk perempuan sebanyak 674.769 jiwa.

Jumlah Penduduk Hasil SP2020 (September 2020) sebanyak 1.196.396 Jiwa, Persentase
Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) 70,31% hal ini berarti Kota Batam masih dalam masa
bonus demografi , Persentase Penduduk Lansia 3,67%, naik dibandingkan tahun 2010 yang
sebesar 1,61%, Rasio jenis kelamin yaitu 104, yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.

1. Sekolah Dasar (SD)

SD
Tahun
Laki-laki Perempuan Rasio
Semester 2019/2020 Ganjil 69.416 64.346 1,078
Semester 2019/2020 Genap 69.239 64.260 1,077
Semester 2020/2021 Ganjil 69.535 64.469 1,078
Semester 2020/2021 Genap 57.811 53.028 1,090
Semester 2021/2022 Ganjil 68.858 63.408 1,085
Semester 2021/2022 Genap 68.629 63.262 1,084
Semester 2022/2023 Ganjil 69.749 64.617 1,079
Semester 2022/2023 Genap 69.149 64.146 1,077
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

SMP
Tahun
Laki-laki Perempuan Rasio
Semester 2019/2020 Ganjil 27.006 25.998 1,038
Semester 2019/2020 Genap 26.998 25.949 1,040
Semester 2020/2021 Ganjil 28.407 27.113 1,047
Semester 2020/2021 Genap 19.373 18.544 1,044
Semester 2021/2022 Ganjil 28.886 28.181 1,025
Semester 2021/2022 Genap 28.845 28.157 1,024
Semester 2022/2023 Ganjil 29.540 28.527 1,035
Semester 2022/2023 Genap 29.202 28.245 1,033

3. Sekolah Menengah Atas (SMA)

SMA
Tahun
Laki-laki Perempuan Rasio
Semester 2019/2020 Ganjil 9.701 13.096 0,740
Semester 2019/2020 Genap 9.713 13.088 0,742
Semester 2020/2021 Ganjil 10.899 14.385 0,757
Semester 2020/2021 Genap 7.699 10.037 0,767
Semester 2021/2022 Ganjil 11.748 15.813 0,742
Semester 2021/2022 Genap 11.701 15.822 0,739
Semester 2022/2023 Ganjil 12.681 17.080 0,742
Semester 2022/2023 Genap 12.309 16.692 0,737
4. Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi
Tahun
Laki-laki Perempuan Rasio
Semester 2019/2020 Ganjil 11.967 7.682 1,557
Semester 2019/2020 Genap 11.884 7.672 1,549
Semester 2020/2021 Ganjil 13.218 8.143 1,623
Semester 2020/2021 Genap 9.091 5.491 1,655
Semester 2021/2022 Ganjil 14.216 8.373 1,697
Semester 2021/2022 Genap 14.060 8.311 1,691
Semester 2022/2023 Ganjil 14.675 8.730 1,680
Semester 2022/2023 Genap 14.390 8.501 1,692

Rasio jenis kelamin (RJK) menggambarkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan. Manfaat data rasio jenis kelamin
adalah untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender (perbedaan
jenis kelamin) terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki- laki dan
perempuan secara adil. Sampai saat ini permasalahan ketimpangan gender masih menjadi
polemic di masyarakat kita. Berikut ini beberapa contoh permasalahan dalam ketimpangan
gender :

1. Pendidikan anak laki-laki lebih diutamakan dari perempuan


2. Pemimpin perusahaan lebih diutamakan laki-laki
3. Perwakilan parlemen lebih diutamakan laki-laki
4. Keterbatasan undang-undang perlindungan bagi perempuan

RJK diperoleh dengan membagi jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan dan hasilnya dikalikan dengan 100.
Rumus Rasio Jenis Kelamin

Dengan keterangan sebagai berikut:

• RJK : rasio jenis kelamin


• ∑L : jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada suatu waktu
• ∑P : jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada suatu waktu
• k : 100 penduduk perempuan.
Sudah sepatutnya kesetaraan gender lebih diperhatikan di Indonesia, terlebih bagi kaum
perempuan. Dalam dunia pendidikan, pemerintah telah berupaya dengan membuat kurikulum
yang membahas kesetaraan gender. Pemerintah telah membuat kurikulum gender yang dimana
semua kaum perempuan berhak memperoleh wajib belajar 12 tahun dan boleh mengikuti
Pendidikan apapun yang sama dengan kaum laki-laki.

Sedangkan dalam dunia kerja, beberapa kebijakan pemerintah dalam mendukung kesetaraan
gender adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi perempuan di dunia kerja dengan memberikan akses tidak hanya
pendidikan formal tetapi juga pelatihan-pelatihan.

2. Perlindungan sosial bagi pekerja perempuan.

3. Meningkatkan kepedulian perusahaan dalam menyediakan fasilitas kesejahteraan bagi


pekerja perempuan.

4. Pembentukan gugus tugas kesempatan dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan.

5. Menyusun panduan mengenai kesempatan dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan di
Indonesia.

6. Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di perusahaan sebagai upaya menghapus


diskriminasi di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai