Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 2

- Asila Maysa Fatihah

- Dita Paramita
- Luh Medina Farhanaura

- Madihannisa Afifah
- Nafla Mufidah R

- Nazhira Zalfa R

Terjemahan Teks Hal 83-84

HAJI DAN UMROH


Didalam agama kita, Islam, terdapat lima rukun yaitu diantaranya Syahadat (Kesaksian
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya serta rasul-Nya),
dan Mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, Puasa Ramadhan, dan pergi Haji ke Baitullah. Haji
adalah salah satu rukun yang kelima dari lima rukun Islam. Haji ditentukan untuk setiap umat
Muslim yang mampu melakukannya setidaknya sekali dalam hidupnya, seperti yang dikatakan
Allah SWT dalam Al-Qur'an yang Mulia: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah
adalah melaksanakan ibadah Haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) Haji, maka ketahuilah bahwa Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Ali 'Imran: 97)
Dan Haji merupakan tujuan yang dimaksudkan untuk mengunjungi Baitulharam (rumah
suci) dengan perasaan sungguh-sungguh disertai niat yang kuat pada waktu tertentu dan dengan
cara yang ditentukan. Adapun cara-cara yang dikenal dalam syariat, yaitu seperti Talbiyyah,
Ihram, berdiri di Arafah, mengelilingi Ka'bah, dan berlari antara Safa dan Marwah. Hal tersebut
adalah syarat yang harus diikuti dalam ibadah Haji, dan semua hal ini dilakukan dengan niat yang
penuh di Baitulharam (Rumah Suci).
Ibadah Haji adalah ibadah besar yang membutuhkan kesiapan tubuh, jiwa, dan harta
(uang). Dan haji wajib dilakukan pada waktu-waktu tertentu di bulan Dzulhijah, sehingga Haji
tidak berlaku pada waktu-waktu lain. Dan Umroh adalah ibadah dalam rangka untuk mengunjungi
rumah Allah (Baitullah), dengan melaksanakan Thawaf, Sa’i (berlari kecil) diantara Safa dan
Marwah dengan syarat dan hukum tertentu. Akan tetapi jika Umroh, kita tidak mendapatkan gelar
Haji dan ibadah Umroh bisa dilaksanakan pada setiap saat di sepanjang tahun. Diharuskan bagi
seorang Muslim yang melaksanakan Haji dan Umroh untuk mengetahui dasar-dasar rukun,
kewajiban, serta syarat-syarat dan hal-hal yang membatalkan Haji dan Umroh. Sehingga ia dapat
menjalankan prosesnya dengan baik dan mendapatkan (pahala) Haji yang dibenarkan serta dosa
yang diampuni.

Anda mungkin juga menyukai