Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2.

Oktober 2018

TUTUR SAPA BAHASA MELAYU-DELI DALAM


"SYAIR PUTRI HIJAU" KARANGAN ABDUL
RAHMAN PADA TAHUN 1955

Nurfah Laila1
Mahasiswa Pascasarjana Bahasa Indonesia UMN Al Washliyah1
perbaungansinar284@gmail.com
Rosmawati Harahap2
Dosen Pascasarjana Bahasa Indonesia UMN Al Washliyah2
dahlanrahmawati59@gmail.com

Abstrak

Masalah penelitian ini adalah apakah leksem tutur sapa bahasa Melayu Deli terdapat dalam
Syair Putri Hijau? Tujuan penelitian ingin mendeskripsikan leksem tutur sapa yang terdapat
dalam Syair Putri Hijau. Tutur sapa bahasa Melayu Deli terdapat dalam Syair Putri Hijau
karangan Abdul Rahman tahun 1955. Syair Putri Hijau adalah genre puisi yang bermakna
tindak tutur yang berisi tutur sapa. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Sumber data penelitian ini adalah naskah teks Syair Putri Hijau dan ekspositori tutur sapa
bahasa yang tertulis dalam naskah Syair Putri Hijau yang sudah pernah diteliti dan
dibukukan oleh Abdul Rahman pada cetakan tahun 1955 tanpa penerbit. Cetak naskah
teksnya dalam huruf Times New Roman. Teknik pengumpulan data yaitu mengidentifikasi
naskah Syair Putri Hijau yang berupa leksem tutur sapa yang terdapat dalam itu. Kalimat
atau klausa diberi tanda untuk menudahkan pendaftarannya ke dalam tabel. Hasil penelitian
adalah sejumlah leksem tutur sapa berbahasa Melayu Deli. Kata sapaan itu diacukan
kepada Kamus Bahasa Indonesia dan ternyata semua leksem tutur sapa dalam teks Syair
Putri Hijau itu terdapat dalam kamus tersebut. Teks Syair Putri Hijau berisi tutur sapa
bahasa Melayu Deli yaitu Saya, Baginda, Ibunda, Adinda, Kakanda, Patik, Beta, Hamba,
Tuan, Paduka.

Kata kunci: teks,tutur-sapa, syair putri hijau, bahasa, melayu-deli

Abstract

The problem of this research is whether the addressing of Deli Malay are found in Syair Putri
Hijau? The aim described of the addressing lexem contained in the Syair Putri Hijau. The
addressing Deli Malay language contained in Syair Putri Hijau by Abdul Rahman in 1955
years. Syair Putri Hijau was a genre of poetry that means speech acts that addressing. This
research method is a qualitative descriptive method. The source of this research data is the
text manuscript Syair Putri Hijau and expository speech spoken in the text Syair Putri Hijau
which had been researched and recorded by Abdul Rahman on the 1955 print without a
publisher. Print the text in Times New Roman. Data collection techniques are identifying
Syair Putri Hijau manuscripts in the addressing lexem contained in the Syair Putri Hijau.
Sentences or clauses are marked to facilitate registration into the table. The results of the
study are a number of lexem the addressing in Deli Malay. The greeting word was referred to
the Indonesian Dictionary and it turned out that all the addressing lexemes in the Syair Putri
Hijau text were in the dictionary. The text Syair Putri Hijau contains the addressing of Deli
Malay language, namely: Saya, Baginda, Ibunda, Adinda, Kakanda, Patik, Beta, Hamba,
Tuan, Paduka.

Keyword: text,the addressing, syair putri hijau, language, melayu deli.

380
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

1. PENDAHULUAN umumnya penelitian bahasa dan sastra


sebagai ujaran dan tuturan maka
1.1 Latar Belakang Masalah
selayaknya menggunakan metode
Irwansyah (2008) belum deskriptif analitik. Hal ini juga tidak
mengkaji teks Putri Hijau berdasarkan bertentangan dengan atau cocok
jenis tutur sapanya dalam naskah digunakan untuk mengedepankan cara
kajian Filologinya. Naskah Syair Putri mengidentifikasi data dari dalam teks
Hijau berteks Bahasa Melayu Deli SPH.
(BMD) yang mirip dengan Bahasa
Indonesia (BI). Leksem BMD hampir 2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
sama variasinya dengan leksem tutur Polulasi penelitian ini adalah
sapanya yang terdapat dalam Kamus teks utuh naskah Syair Putri Hijau
Besar Bahasa Indonesia. Permasalahan (SPH); sedangkan data penelitian ini
dalam penelitian ini adalah adalah teks yang bersifat konten
bagaimanakah leksem tutur sapa dalam kalimat Syair Putri Hijau (SPH).
teks Syair Putri Hijau? (SPH)?
2.3 Sumber Data Penelitian
1.2 Tujuan Penelitian Sumber data dalam penelitian
Setiap penelitian mempunyai ini adalah naskah teks Syair Putri Hijau
tujuan tertentu yang akan memberikan dan tuturan informan tentang narasi
arah pada proses pelaksanaan untuk sejarah dan Hikayat Putri Hijau yang
tercapainya sebuah penelitian. Hal ini sudah pernah diteliti.
penting agar tujuan yang diinginkan
dapat terlaksana dengan konsep 2.4 Teknik Pengumpulan Data
kepustakaan yang relevan. Tujuan Tuturan dalam bentuk kalimat
penelitian ingin menemukan leksem yang di dalamnya terdapat kata sapaan
tutur sapa (TS) yang terdapat dalam seperti /Saya/ ‘orang pertama tunggal’
naskah Syair Putri Hijau. Tutur sapa yang digunakan dalam teks Syair Putri
adalah bagian unsur kebudayaan yang Hijau dapat dibaca dan diidentifikasi
sangat berarti ditinjau untuk teksnya dari dalam manuskripnya yang
kepentingan hasil budaya tak benda ada berupa genre puisi. Tutur
(Ratna,2007). Nilai keindahan bahasa sapa dalam teks Syair Putri Hijau dapat
termasuk bagian budaya yang harus dideskripsikan dan dianalisis untuk
dilestarikan. kepentingan pelestarian ekokultural
Sumatrra Utara. Dengan demikian
2. METODE data utama penelitian ini adalah teks
2.1 Jenis Penelitian hasil identifikasi Syair Putri Hijau,
Penelitian ini berjenis sedangkan data sekundernya adalah
penelitian kualitatif deskriptif yang kisah Putri Hijau yang berkaitan
bersifat kualitatif (Sugiyono, 2005, dengan tempat dan ragam bahasa yang
Moleong, 2005). Sedangkan Arikunto terdapat di kawasan Putri Hijau
(2009) mengacukannya dengan konsep diceritakan. Data yang bersifat teks
sifat penelitian yang deskriptif. Jenis tertulis yang boleh dibarengi dengan
pembentangan hasil penelitiannya teks lisan sebagai informasi yang
bersifat deskriptif. Pakar metodologi menjelaskan Syair Putri Hijau. Variasi
kualitatif dapat dirujuk untuk Kisah Putri Hijau yang dilisankan pun
mendeskripsikan dan mentabelkan boleh ditanyakan kepada informan
kata-kata sebagai data yang dianalisis sekarang maka penelitian ini bersifat
secara kualitatif deskriptif. Pada kualitatif. Dengan demikian

381
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

instrumennya pun adalah dokumen 7. Beta ‘saya’ tutur sapa Anak Raja
berupa naskah, observasi, dan kepada Raja atau Ayahnya.
wawancara. 8. Paduka ‘Tuan’, ‘orang kedua yang
dihormati karena keturunan raja’.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tutur sapa Syair Putri Hijau
(SPH) dilihat dari transkripsi teks Syair
3.1 Hasil Penelitian
Putri Hijau (SPH) yang ditabelkan
Leksem tutur sapa dalam teks
untuk mengidentifikasi tiap bait SPH
Syair Putri Hijau masih terdaftar dalam
tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tutur
sapa bahasa Melayu Deli terdapat
Tabel 1: Teks SPH Berleksem TS
dalam karangan Syair Putri Hijau Teks Asli TS SPH Leksem TS Keteranga
(SPH). dalam bait SPH n
Dalam setiap komunikasi, Transkripsi Bait/
maka manusia saling menyampaikan halaman
informasi yang dapat berupa pikiran, 1. Banyak Saya
keteragan merupakan
gagasan, maksud, perasaan, maupun
sudah di dapati kata atau
emosi secara langsung. Maka dalam ataupun tanda- leksem
setiap proses komunikasi sebagai tanda sebagai Melayu
Saya (bait
peristiwa pertuturan dalam satu bukti tanda
ke-3)
Deli, dan
situasi tutur. Tutur sapa adalah sudah saya leksem
lihati saya
ucapan panggilan kepada seseorang
menjadikan leksem
secara etika berbahasa. Etika percaya di bahasa
berbicara yang bersifat psikologis dalam hati Indonesia.
dan diucapkan dalam situasi 2. Keterangan
pecakapan antara pembicara dan pertama saya
pendengarnya atau antara komunikan membagi suatu
pancuran
dengan audiens seperti dalam teks tepian mandi Saya (bait
Syair Putri Hijau yang teksnya Sda
sampai ke-5)
bersifat genre puisi. Ucapan tokoh sekarang
cerita Putri Hijau kepada Raja, kepada tinggallah sendi
Sultan Aceh, kepada Hulubalang di deli tua
adalah lagi
1. Tutur sapa saya ‘aku, orang 3. Sampai disini
pertama tunggal’ saya berhenti
2. Tutur sapa Kakanda (ucapan Putri keteranagn-
Hijau kepada Mambang Yajid, keterangan
Saya (bait
Mambang Khayali) sudah terbukti
ke-10)
dengan cerita
3. Tutur Sapa Baginda (ucapan Putri baik diganti
Hijau kepada Ayahanda Putri supaya hasil
Hijau). maksud di hati
4. Ayahanda, (ucapan Putri Hijau 4. Kerajaan besar
kepada Ayah Kandungnya Raja nyatalah sudah
negerinya
Deli Tua). ramai kotanya Baginda
Tutur Sapa tersebut terdapat dalam indah (bait ke-
teks SPH. banyaklah 12)
5. Ananda: tutur Sapa Baginda dagang ke sana
kepada Putri Hijau. berpindah
kepada Baginda
6. Patik ‘saya hamba’ yang datang
diucapkan rakyat kepada Rajanya merendah
secara langsung.

382
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

5. Sultan itu penyakit 27)


Sulaiman nama penggoda
baginda setiap waktu
hukumnya adil obatnya tiada
cacat tiada Baginda dapat
kaya, miskin tua (Bit ke-13) membantu
dan muda baginda
dihukum mengangkat
Baginda tidak ketika itu
berbeda 12. Baginda Baginda
6. Baginda berpulang ke merupakan
berputra tiga rahmatullah kata atau
Baginda(b
orang jua laki- tahta kebesran leksem
ait ke-15)
laki konon semua Baginda Melayu
putra yang tua tinggallah harta (bait ke- Deli,
7. Ada pun duli dunia sudah 28) baginda
Baginda terjunlah leksem
istrinya lama Baginda kepada yang bahasa
sudah banyak (bait ke- lain diberikan Indonesia.
dicari gadis 21) Allah swt.
dan randahati 13. Cerita tiada Saya
Baginda penuju saya merupakan
tiada panjangkan kata atau
8. Tinggalah jenazah leksem
Baginda tiada Baginda lalu Saya dan Melayu
beristri dimakamkan Baginda Deli, dan
memerintah dengan alatnya (bait ke- leksem
kota dusun semua 32) baginda
negeri Baginda dikerjakan adat leksem
banyaklah (bait ke- raja-raja bahasa
datang dagang 22) lengkap Indonesia.
senteri putri diadakan.
cantik dan 14. Setelah selesai Ayahanda Ayahanda
putra paras pekerjaan itu (bait ke- merupakan
elok jarang tinggalah 33) kata atau
tersua putera berhati leksem
9. Baginda nan mutu duduk Melayu
gering bukan bermenung Deli, dan
kepalang setiap waktu leksem
badannya kurus terkenanglah ayahanda
Baginda
tinggallah Ayahanda leksem
(bait ke-
tulang tabibpun paduka ratu bahasa
24)
selalu datang Indonesia.
berulang 15. Akan diganti Baginda Baginda
mengobati duli Baginda dan merupakan
Baginda raja putra yang Ayahan-da kata atau
terbilang. sulut menjadi (bait ke- leksem
10. Tabib berusaha raja hukumnya 34) Melayu
bersungguh hati adil samalah Deli, dan
menolong saja dengan leksem
baginda raja marhum ayahanda
Baginda
terbakti Paduka leksem
(bait ke- Sda
sudahlah takdir ayahanda bahasa
25)
rabul’izzati Indonesia.
penyakit tak 16. Pada masa Baginda
dapat lagi suatu ketika (bait ke-
diobati. semayam 40) Sda
11. Dengan hal Baginda dibalai sultan
Sda
yang demikian (bait ke- paduka dihadap

383
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

oleh menteri cerita cahaya


belaka hati apakah
baginda demikian nyata,
sangatlah suka belum pernah
17. Menterinya Baginda di pandang
bercerita ini (bait ke- mata
dan itu 41) 23. Baginda Baginda Sda
beberapa mendengar (bait ke-
nasihat adalah sembah 56)
tentu di Sda wazirnya
sembahkan merasa
kepada paduka berkenan dalam
ratu baginda hatinya ia pun
suka bukan masuk ke dalam
suatu istananya di
18. Demikianlah Baginda atas praduan
halnya setiap (bait ke- membaringkan
hari baginda 42) dirinya.
dihadap 24. Setelah siang
hulubalang sudahlah hari
materi beserta Sda baginda
dengan dagang semayam di Baginda
senteri serta balairung Sri (bait ke- Sda
raja-raja dihadap oleh 58)
takluknya perdana mentri
negeri. rupanya lesu
19. Apabils sudah tiada terperi.
berkata-kata 25. Baginda
baginda tersenyum
menjamu manis berseri
Baginda
sekalian rata mendengar
(bait ke- Sda
tua muda sembah wajir
43)
adalah serta bertari sukanya
menerima tidak lagi
karunia raja terperi dengan
mahkota perlahan
20. Suatu masa duli bagian berperi Baginda
sang ratu hari lemah lembut (bait ke- Sda
Jumat dimalam Baginda 61)
Baginda
sabtu baginda bersabdah,
(bait ke- Sda
berdiri di muka “Aduhai
46)
pintu bersenang wazirku usul
diri peluang yang
waktu bersyahda”
21. Baginda pun suruhkan orang
heran buskan jangan tiada
suatu melihat mencari cahaya
cahaya serupa Baginda di mana ada
itu takjub di (bait ke- Sda 26. Ke negeri aceh
hati duli sang 49) kembali kita
ratu cahaya persembahkan
apakah kepada duli
Baginda
geranagan itu. mahkota segala
(bait ke- Sda
22. Kepada yang
90)
wazirnya sudahdipandan
Baginda g mata supaya
baginda
(bait ke- Sda baginda tiada
berkata,
51)
“Aduhai bercinta.
mamanda,coba 27. Waktu sultan Baginda Sda

384
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

melihat mereka (bait ke- 33. Baginda


hati baginda 95) bertitah
sangatlah suka perlahan suara
berseri-seri “aduhai utusan
warnanya lalu Aceh negara
bertitah itu hatiku suka
ketika tiada terkira
28. 28.Karena sultan mengaku
Baginda hendak jadi saudara Baginda
berpesan ke adapaun akan (bait ke- Sda
delitua kehendaknya itu 152)
mengirim Baginda jika ada allah
utusan (bait ke- Sda membantu
memingan putri 110) harplah
muda yang bersabar sedkit
sopan supaya waktu maksud
tiada harap-ha baginda
rapan terkabullah
29. Baginda tentu.
mendengar 34. Mestika itu
sembah adalah sudah
Biduanda mendapatdi
sangat terkejut tentulah mudah
Baginda
di dalam dada jangan Baginda
(bait ke- Sda
dengan berhati gundah
141)
perlahan ia kapada ia tentu
bersabda brpindah
Baginda
suruhkan begitulah saja
(bait ke- Sda
kemari jangan kami seperti
153)
tiada berperi
30. Kami di titah sabarlah utusan
oleh baginda kadar dua hari
menyampaikan semoga-moga
ikhlas di dalam Baginda ada Allah
dada membawa (bait ke- Sda memberi denan
persembahan 146) segeranya kami
mana yang ada kabari.
harap diterima 35. Setelah sudah
jangan tiada. berkata-kata
31. Itulah utusa pun lalu
Baginda
dipohonkan bermohon rata
(bait ke- Sda
oleh Baginda pada baginda
155)
pada tuanku raja mahkota
Baginda hendak berhenti
usul yang
(bait ke- Sda di luar kota.
syahda tlus dan
150)
ikhlas di dalam 36. Diambil puan
dada harapkan lalu di
kurnia jangan sorongkan
tiada dengan
32. Demi Baginda menyembah Baginda,
mendenga kepala di Kakanda,
kabar hatinya tundukkan Adinda,
Sda
guncang darah baginda duduk dan Beta
Baginda sambil (bait ke-
berdebar tetapi
(bait ke- Sda bertelekan sirih 158)
baginda raja
151) di Puan lalu
yang sabar di
bawa mengucap dimakan,
“Allahu “Ampun
Akbar”. kakanda

385
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

mahkota dulu karena leksem


negeri” apakah patik bodoh Ayahanda,
maksud terlalu belum ibunda,
kakanda ke mengetahui Adinda,
mari makanya hilir dan hulu dan Patik
datang begini akhirnya Ayahanda
hari?” Baginda kakanda leksem
lalu menjawab mendapatkan bahasa
kata: “aduhai malu Indonesia.
adinda usul 41. Baginda Sda
yang po’ta berkata merdu
sebabpun maka suara, “Aduhai
kemari beta utusan Aceh Baginda
adlah sedikit negara pada (bait ke-
membawa Hamba 175)
warta. empunya kira
37. Sebelum baiklah Tuan
Kakanda kembali segera
berkata begitu Ada 50 data bait yang berisi
kabar nan Kakanda tutur sapa bahasa Melayu SPH. Semua
sukar bukan (bait ke- Sda
suatu dari aceh 169) leksem tutur sapa tersebut adalah
datangnya itu kosakata asli Bahasa Indonesia yang
utusan seorang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
ratu. Indonesia (2008).
38. Oleh sebab itu Kakanda Tabel 2: TS-SPH dengan Leksem B-
aduhai Adinda dan
berilah tahu Ayahanda M dan B-I.
Bait Leksem Fre- Posisi Posisi
kami pada merupakan Leksem TS-SPH ku leksem leksem
Kakanda kata atau SPH ensi B-M ke B-I B-M
sudikah Adinda Kakanda leksem ke B-I
atau tiada dan Melayu 1.Ke-3, Saya 27  
5, dan 10
bersuamikan Adinda Deli, dan Ke-25, Baginda 35  
Sultan yang (bait ke- leksem 27, 28,
masih muda. 163) Kakanda 33, 35,
dan 40, 41,
90, 95,
Ayahanda 110, 114,
leksem 146, 150,
bahasa dan 175
Indonesia. 3.ke-158 Baginda, 41  
Kakanda,
39. Harap kakanda Adinda,
bukan seperti dan Beta
Kakanda
pada adinda 4.Ke- Kakanda 20  
dan 163, dan dan Adinda
emas sekati
Adinda Sda 164
permintaannya
(bait ke-
baik kita turuti 5.Ke-170 Ayahanda, 72  
164)
supaya iya Ibunda,
bersenang hati Adinda,
dan Patik
40. Selama tiada Ayahanda,
ayahanda dan Ibunda, Berdasarkan teks SPH maka
bunda pikiran
Ayahanda,
Adinda, tabel 2 di atas adalah tabel TS-SPH
adinda sangat dan Patik dengan leksem Bahasa Melayu Deli ke
Ibunda,
tergoda Ayahanda Bahasa Indonesia yang berfrekuensi
Adinda
semoga-moga merupa-
ada rahim
dan Patik
kan kata sering didapati dalam larik Syair Putri
(bait ke- Hijau (SPH). Dari tabel inilah terlihat
kakanda sudi atau
170)
memelihara diri leksem kesamaan BM-Deli dengan Bahasa
adinda nama Melayu Indonesia. Contoh leksem saya sama
suami mohnkan Deli, dan

386
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

dengan leksem saya dalam Kamus tidak membutuhkan interaksi dua pihak
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). percakapan.
Demikianlah teks TS-SPH Syair adalah teks berbentuk bait yang
dapat dilihat dari tabel yang bersumber berisi kata dasar atau leksem dan berisi
dari kartu data yang dibuat peneliti. kata-kata bentukan atau kata turunan.
Penulis SPH menceritakan kisah Semua tutur sapa dalam teks SPH itu
antara tokoh cerita seperti dalam teks adalah leksem yang terdapat dalam
Putri Hijau yang .bersifat konten Kamus Besar Bahasa Indonesia
kalimat. Syair Putri Hijau (SPH) (2008). Setiap baris dalam bait syair
adalah wacana tindak tutur. Si dapat berupa klausa ataupun kalimat.
penututur /Saya/ ‘ aku’ adalah penulis Dengan demikian setiap sebait syair
SPH ini. harus berisi minimal 4 klausa atau
Jenis tutur sapa (TS) yang kalimat. Klausa. Irwansyah (2008)
terdapat dalam SPH itulah peneliti menganggap Syair Putri Hijau sebagai
melihat kesamaan kosakata seperti naskah Filologi; makanya teks Syair
terdapat dalam KBBI (2008). Syair Putri Hijau yang ditulis Abdul Rahman
Putri Hijau Karangan Abdulrahman adalah naskah filologi yang disadur
1955 adalah Syair Putri Hijau versi dari tulisan sebelumnya. Jadi, teks SPH
Bahasa Indonesia. Situasi tuturan yang karya Abdul Rahman adalah naskah
ada dalam teks SPH adalah situasi Filologi yang berisi leksem tutur sapa
pertemuan resmi antara Raja dengan berbahasa Melayu Deli.
anak-anak dan orang lain. Dengan Dengan demikian sebuah bait
demikian disimpulkan jika Raja Syair Putri Hijau memiliki leksem
berbicara kepada anggota keluarganya tutur sapa dalam bahasa Melayu Deli.
selalu berbahasa resmi. Tutur sapa ini dikaji secara semantik
(Parera, 2004). Namun makna kata
3.2 Pembahasan atau leksem tutur sapa yang terdapat
Bentuk bahasa dalam SPH dalam Syair Putri Hijau dicari tahu
dirujuk kepada Efsi (2014) bahwa Kata maknanya juga berdasarkan makna
Sapaan Baginda dalam Bahasa Melayu kamus bahasa Melayu Deli dan Kamus
Pontianak di wilayah Istana Kadriah Besar Bahasa Indonesia (Moeliono,
sebagai kosakata yang digunakan 2008). Teori yang digunakan adalah
dalam Istana Kadriah. Jadi, bentuk leksem tutur sapa dalam bahasa
sapaan bahasa dalam Syair Putri Hijau Melayu Deli dan Bahasa Indonesia.
itu sama menurut Sapaan dalam Leksem adalah kata yang utuh dalam
Bahasa Melayu Pontianak, dan Melayu daftar kamus. Setiap bahasa
Deli untuk memanggil Sultan yaitu mempunyai leksem sendiri untuk tutur
/Baginda/ ‘Raja’. Begitu juga dengan sapa.
leksem tutur sapa /Ibunda/ ‘orang yang Semua kata sapaan yang
melahirkan seseorang’. Tutur sapa terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
/Kakanda/ ‘ Saudara kandung yang Indonesia yang bersifat istana sentris
lebih tua dari seseorang’. Teks adalah berkategori kata nomina dan
monolog dan dialog dalam Syair Putri pronomina (kata ganti orang).
Hiajau dikarang oleh penulisnya Perkataan yang berleksem kata ganti
sendiri. Teks ini seperti teks fiksi orang atau panggilannya digolongkan
imajinatif dari pengarangnya ke dalam kategori kata pronomina.
Abdulrahman pada tahun 1955. Sistem kata sapaan kekerapabatan
Monolog: sebuah tuturan manusia yang dalam teks Syair Putri Hijau diucapkan
secara dalam pertemuan resmi. Tutur

387
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2. Oktober 2018

sapa termasuk kajian pragmatik karena Geoffrey, L. (1983). Prinsip-prinsip


kajian pragmatik membahas Pragmatik (Terjemahan M.D.D
kesantunan berbahasa yang berisi tutur Oka). Jakarta: Universitas
sapa (Rahardi, 2008). Indonesia.
Irwansyah. (2008). Syair Putri Hijau :
4. KESIMPULAN Sebuah Telaah Filogi. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Pada umumnya tutur sapa Syair
J, M. L. (2005). Metodologi Penelitian
Putri Hijau adalah pronomina yang
Kualitatif. Bandung: Remaja
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
Rosdakarya.
Indonesia. Tutur sapa dalam naskah
Levinson. (1980). Pengajaran
Syair Putri Hijau berjumlah 52 leksem
Pragmatik. Bandung: Angkasa.
dalam jenis orang pertama tunggal
Moleong, L. J. (2005). Metode
yaitu Saya, Hamba, Patik, Beta; jenis
Penelitian Kualitatif. Bandung:
orang kedua tunggal yaitu Ayahanda,
Remaja Rosdakarya.
Ibunda, Kakanda, Adinda, Tuan,
Nika, S. (2013). Sistem kata Spaan
Paduka. Kata panggilan terhadap
Kekerabatan dalam Bahasa
seseorang harus beracuan penentuan
Melayu di Kepenghuluan Bangko
yang sesuai tradisi teori
Kiri Kecamatan Bangko Pusako
berkomunikasi. Leksem tutur sapa
Kabupaten Rokan Hilir.
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
Parera, J. (2004). Teori Semantik (Edisi
Indonesia dan Kamus Melayu. Hal ini
Kedua). Jakarta: Erlangga.
tidak mementingkan persoalan benar
Rahardi, K. (2008). Pragmatik
tidaknya diucapkan dalam konteks
Kesantunan Imperatif Bahasa
tuturan kalimat dalam Syair Putri
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Hijau.
Ratna, N. K. (2007). Estetika Sastra
dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Pelajar.
Rohmadi. (2004). Pragmatik
Chaer, A. d. (2004). Sosiolinguistik Kesantunan Imperatif Bahasa
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Cipta. Sudjiman, P. (1993). Bunga Rampai
Cohen, A. (1996). "Speech act". S.L. Stilistika. Jakarta: Pustaka Utama
Mckay & N.H Hornberger (Eds) Grafiti.
Sosiolinguistics and Language Sugiyono. (2005). Memahami
Teaching. London: Cambridge Penelitian Kualitatif. Bandung:
University Press. Alfabeta.
Cruse, D. A. (2000). Meaning in Tomson, S. (2008). Tindak Tutur
Language : an Introduction to Dalam Upacara Perkawinan
Semantic and Pragmatics. Oxford: Masyarakat Batak Toba. Medan:
Oxford University Press. Pascasarjana USU.
Efsi, K. (2014). Sapaan Dalam Bahasa
Melayu Pontianak Wilayah Istana
Kadriah . Tanjung Pura:
Universitas Tanjung Pura.

388

Anda mungkin juga menyukai