Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alloy Eginta Ginting S.

No Bp : 2010612123
B. Indo 69

Peternak Ayam kampung Hadapi Empat Persoalan di Tengah Pandemi

Peternak ayam menghadapi empat persoalan besar di tengah wabah virus


corona. Hal itu berdasarkan pemantauan LSM yang bergerak di bidang hukum
dan HAM Lokataru di enam provinsi sepanjang April 2020. Menurut bapak
Tugimen selaku peternak ayam kampong beliau mengungkapakan saat masa
pandemi saat ini membuat para peternak ayam kampong merasakan imbasnya .
Masalah pertama yang dihadapi parah peternak ayam kampong saat ini
adalah harga pakan yang melonjak naik, terutama bahan dasar dari penyusun
ransum pakan itu sendiri yakni jagung.dalam hal ini banyak peternak yang
akhirnya gulung tikar karna tidak sesuai lagi dengan harga jualnya. Pak Tugimen
mengungkapkan kalau peternak yang tidak kereatif dalam manejemen pakan
maupun meracik pakanya sendiri sudah bisa dipastikan akan ikut gulung tikar,
kalau hanya bergantung dari pakan pabrikan tentu harag jual tidak akan sebanding
lagi dengan modal pembesaran. Saat ini pak Tugimen mengungkapkan
bahwasanya pakan yang ia gunakan sudah termasuk murah yaitu di harag
Rp.3200/kg nya. Hal ini bisa didapat karna pak Tugimen menggunakan limbah-
limbah rumah makan seperti ampas kelapa, nasi, sayur, dan lauk yang sudah basi
atau tidak dipakai lagi.
Masalah kedua yang menjadi factor pendorong utama banyaknya peternak ayam
kampong yang gulung tikar adalah pembungan akhir dari ayam-ayam yang sudah
siap dipanen. Hal ini disebabkan karna indusrti kuliner seperti perhotelan,
rumahmakan ataupun tempat tempat yang menggunakan ayam kampong sebagai
menunya ditutup karna pandemic. “Tapi saat ini hal ini sudah tidak terlalu jadi
masalah lagi” ungkap pak tugimen, sebab semua sector perlahan sudah mulai
dibuka. Tapi saat masa awal-awal ditutupnya semua sector saat pandemi sangatlah
berasa sekali bagi peternak ayam kampong. Kata pak tugimen saat ini temanya
sudah banyak yang tidak melanjudkan bisnis ayam kampong inilagi karna
ayamnya yang sudah siap panen pada saat itu tidak tahu ingin buang kemana dan
sampai pada akhirnya ayam merka musna krena wabah di awal tahun 2021
Masalah terakhir yang membuat peternak pada pusing dan menangis dara
pada saat ini adalah wabah dan penyakit ayam yang tidak terkendali. Hal ini
dimulai sejak akhir tanun 2020 yakni saat musim pancaroba. Banyak peternka
yang terkena wabah flu burung dan aratan yang tidak tertangani lagi bahkan
sampai menelan 100% dari jumlah populasi ternak mereka dan pada awal tahun
2021 banyak peternak ayam kampong yang sidah berhenti dan beralih sector
bisni, banyak sekali teman_teman pak Tugimen yang sudah guling tikar saat ini
karena wabah flu burung dan aratan tahun 2020.
BUKTI PELAPORAN LAPANGAN
9 NOVEMBER 2021

Anda mungkin juga menyukai