Peternak Ayam kampung Hadapi Empat Persoalan di Tengah Pandemi
Peternak ayam menghadapi empat persoalan besar di tengah wabah virus
corona. Hal itu berdasarkan pemantauan LSM yang bergerak di bidang hukum dan HAM Lokataru di enam provinsi sepanjang April 2020. Menurut bapak Tugimen selaku peternak ayam kampong beliau mengungkapakan saat masa pandemi saat ini membuat para peternak ayam kampong merasakan imbasnya . Masalah pertama yang dihadapi parah peternak ayam kampong saat ini adalah harga pakan yang melonjak naik, terutama bahan dasar dari penyusun ransum pakan itu sendiri yakni jagung.dalam hal ini banyak peternak yang akhirnya gulung tikar karna tidak sesuai lagi dengan harga jualnya. Pak Tugimen mengungkapkan kalau peternak yang tidak kereatif dalam manejemen pakan maupun meracik pakanya sendiri sudah bisa dipastikan akan ikut gulung tikar, kalau hanya bergantung dari pakan pabrikan tentu harag jual tidak akan sebanding lagi dengan modal pembesaran. Saat ini pak Tugimen mengungkapkan bahwasanya pakan yang ia gunakan sudah termasuk murah yaitu di harag Rp.3200/kg nya. Hal ini bisa didapat karna pak Tugimen menggunakan limbah- limbah rumah makan seperti ampas kelapa, nasi, sayur, dan lauk yang sudah basi atau tidak dipakai lagi. Masalah kedua yang menjadi factor pendorong utama banyaknya peternak ayam kampong yang gulung tikar adalah pembungan akhir dari ayam-ayam yang sudah siap dipanen. Hal ini disebabkan karna indusrti kuliner seperti perhotelan, rumahmakan ataupun tempat tempat yang menggunakan ayam kampong sebagai menunya ditutup karna pandemic. “Tapi saat ini hal ini sudah tidak terlalu jadi masalah lagi” ungkap pak tugimen, sebab semua sector perlahan sudah mulai dibuka. Tapi saat masa awal-awal ditutupnya semua sector saat pandemi sangatlah berasa sekali bagi peternak ayam kampong. Kata pak tugimen saat ini temanya sudah banyak yang tidak melanjudkan bisnis ayam kampong inilagi karna ayamnya yang sudah siap panen pada saat itu tidak tahu ingin buang kemana dan sampai pada akhirnya ayam merka musna krena wabah di awal tahun 2021 Masalah terakhir yang membuat peternak pada pusing dan menangis dara pada saat ini adalah wabah dan penyakit ayam yang tidak terkendali. Hal ini dimulai sejak akhir tanun 2020 yakni saat musim pancaroba. Banyak peternka yang terkena wabah flu burung dan aratan yang tidak tertangani lagi bahkan sampai menelan 100% dari jumlah populasi ternak mereka dan pada awal tahun 2021 banyak peternak ayam kampong yang sidah berhenti dan beralih sector bisni, banyak sekali teman_teman pak Tugimen yang sudah guling tikar saat ini karena wabah flu burung dan aratan tahun 2020. BUKTI PELAPORAN LAPANGAN 9 NOVEMBER 2021