Anda di halaman 1dari 89

1.

Part Of Speech
A. Pengertian Part Of Speech
B. Jenis-Jenis Part Of Speech

2. Article (Kata Sandang)

A. Pengertian Article
Article adalah kata yang terletak di depan kata benda (noun) yang digunakan
untuk mengklasifikasikan kata benda tersebut menjadi spesifik / tidak spesifik.

B. Jenis-Jenis Article
Secara garis besar article dikelompokkan kedalam 3 bagian, yakni Definite
Article, Indefinite Article, & Zero Article. Adapun penjelasan atas ketiga article
tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Definite Artice  Untuk benda yang udah spesifik & jelas

Definite Article merupakan kata sandang berbentuk “The” yang diletakan di


depan kata benda (noun) dan digunakan untuk menunjukkan suatu benda,
ide, ataupun tempat yang sudah diketahui identitasnya (spesifik). Definite
article bisa dipakai untuk singular noun & plural noun. Adapun beberapa
kegunaan Definite Article yang diantaranya yakni sebagai berikut:

A.) Digunakan pada kata benda yang telah disebut pada kalimat sebelumnya :

I have a book, the book is very interesting  diawal menggunakan


indefinite article karena belum mengetahui buku mana yang dimaksud (masih
bersifat general), kemudian menggunakan definite article dikarenakan sudah
mengetahui bahwa buku yang dibicarakan adalah buku yang disebutkan pada
kata pertama

B.) Digunakan pada kata benda yang baru pertama kali disebut, akan tetapi
kata benda tersebut bisa diketahui dengan jelas karena diterangkan
dengan beberapa kata lainnya :

The boy who called you yesterday is my brother  menggunakan definite


article dikarenakan kalimat berikutnya menjelaskan bahwa anak lelaki yang
dimaksud adalah saudara laki-laki dari anak yang menelpon
C.) Digunakan pada kata benda yang baru pertama kali disebut, tapi benda
tersebut bisa diketahui dengan jelas karena benda yang dimaksud hanya
ada satu

Where is Anton? He is in the classroom 

D.) Digunakan untuk menunjukkan kitab suci, tempat, laut, dan wilayah

The Sempu Island, The Atlantic Ocean  Hal ini dikarenakan hal-hal
tersebut merupakan suatu hal yang sudah jelas keberadaannya

E.) Digunakan untuk menunjukan bangsa atau orang secara kolektif

The Javanese  Hal ini dikarenakan “Javanese” merupakan hal yang


sudah diketahui secara umum oleh banyak orang

F.) Digunakan untuk nama keluarga dalam bentuk jamak yang berarti family

The Cullen 

G.) Digunakan untuk nama benda yang hanya ada satu-satunya

The sun, The Moon 

H.) Digunakan di depan nama alat musik

I can play the guitar  Alat musik tersebut sudah spesifik, dimana secara
umum orang-orang sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan gitar

I.) Digunakan untuk kata benda yang bersifat spesifik

The boss is giving me a hard time  Bos yang dimaksud adalah bos si
orang yang mengucapkan kalimat

J.) Digunakan dalam bentuk superlative adjective & ordinal numbers

The Burj Khalifa is the tallest building in the world (superlative)  Alasan
menggunakan definite article pada superlative adjectie dikarenakan ketika
menggunakan superlative adjective untuk mendeskripsikan kata benda,
benda tersebut langsung menjadi unik / spesifik (hanya satu hal yang bisa
menjadi terbesar, tertinggi, etc)
She is always the first to come (ordinal)  menggunakan definite article
pada ordinal number dikarenakan ketika menggunakan ordinal numbers
untuk mendeskripsikan kata benda, benda tersebut langsung menjadi
spesifik diantara benda-benda dalam golongan tersebut

K.) Gunakan Definite article untuk beberapa kata benda geografis

Mountain Ranges (The himalayas, The Alps), Canals (The panama canal),
Rivers (The river nile), Seas (The black sea), Oceans (The Southern Ocean),
Valleys (The yarra valley), Deserts (The Sahara Desert)  Menggunakan
definite article pada kata benda geografis dikarenakan secara umum hal-hal
tersebut sudah diketahui oleh seluruh orang

Terdapat kondisi dimana definite article tidak dapat digunakan yakni Jangan
menggunakan article apapun (definitie ataupun indefinite) untuk pernyataan
yang bersifat general (karena definite article berfungsi untuk menspesifikan suatu
hal) dan jangan menggunakan definite article untuk proper nouns (hal ini
dikarenakan proper noun merupakan kata benda yang digunakan untuk
menyebutkan nama tempat, orang, ataupun organisasi secara spesifik, karena sudah
spesifik jadi tidak perlu di spesifikan lagi dengan penambahan the)

2.) Indefinite Artice  Untuk benda yang belum spesifik

Indefinite article merupakan kata sandang berbentuk “a” (diletakan di


depan kata benda dengan awalan / bunyi huruf konsonan) dan “an” (diletakan
di depan kata benda dengan awalan / bunyi huruf vokal) yang memiliki arti
satu (sebuah, seorang, seekor, sebutir, etc) dan digunakan pada kata benda yang
masih bersifat umum / belum diketahui identitasnya. Adapun beberapa
kegunaan Indefinite Article yang diantaranya yakni sebagai berikut

- Digunakan untuk kata benda tunggal


- Digunakan untuk mengenalkan kata benda untuk pertama kalinya
- Digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang tidak spesifik
- Digunakan untuk pekerjaan dan jabatan : I’m a teacher (Penggunaan
indefinite article dikarenakan terdapat jutaan orang yang memiliki pekerjaan
sebagai guru)
- Digunakan di depan nama kebangsaan
- Digunakan di depan nama agama
- Digunakan sebelum kata benda tunggal yang digunakan sebagai contoh dari
sebuah kelompok benda
- Digunakan dalam penulisan jumlah tertentu
- Digunakan untuk menyatakan harga satuan tertentu
- Digunakan dalam kalimat seru

3.) Zero Article


dsds

3. Noun (Kata Benda)

A. Pengertian Noun
Noun (kata benda), adalah kata yang digunakan untuk menamai atau menyebut
orang, benda, tempat, dan ide. Dengan kata lain, kata ini merujuk pada benda fisik
dan konsep abstrak

B. Jenis-Jenis Noun
Secara garis besar, noun dikelompokkan kedalam 3 bagian, yakni berdasarkan
wujudnya, berdasarkan perhitungannya, serta berdasarkan jumlahnya. Adapun
penjelasan atas ketiga bentuk noun tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Pembagian Noun menurut wujudnya

Berdasarkan wujudnya noun dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis, yakni


Concrete Nouns (Kata Benda Berwujud), & Abstract Nouns (Kata Benda tak
berwujud). Adapun penjelasan atas kedua noun tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Concrete Nouns (Kata Benda Berwujud) adalah kata benda yang
menunjukkan nama objek yang dapat dilihat, diraba, dipegang, dan
dirasakan oleh panca indra. Concrete Nouns dibagi lagi menjadi 4, yakni:

- Proper Nouns (Kata benda nama diri), yakni kata benda yang
menunjukkan nama orang, negara, kota, hari, bulan, sekolah,
perusahaan, dan tempat-tempat lainnya. Contohnya yakni: Lidya,
Indonesia, Friday
- Common Nouns (Kata benda umum), yakni kata benda yang
menunjukkan benda yang sifatnya umum. Contohnya yakni: book,
teacher, village
- Collective Nouns (Kata benda kelompok), yakni kata benda yang
menunjukkan suatu kumpulan/kelompok benda tertentu yang
merupakan suatu kesatuan. Contohnya yakni: Flock, Fleet, People,
Class
- Material Nouns (Kata benda material), yakni kata benda yang
menunjukkan bahan mentah/berasal dari pertambangan & bahan-
bahan baku lainnya Contohnya yakni: gold, stone, water, silver

B.) Abstract Nouns (Kata Benda Tak Berwujud) adalah kata benda yang tidak
berwujud, tidak dapat dilihat, serta tidak dapat dirasakan oleh panca
indera. Contohnya yakni: Love, Knowledge, Hate, Friendship

2.) Pembagian Noun menurut perhitungannya

Berdasarkan perhitungannya noun dikelompokkan lagi menjadi 3 jenis, yakni


Countable Noun, Uncountable Noun, & Mixed Noun). Adapun penjelasan atas
ketiga noun tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Countable Noun (Kata benda yang dapat dihitung), adalah kata benda
yang menunjukkan nama benda/orang yang jumlahnya dapat dihitung.
Contohnya yakni: book, car, key, a family, a team
B.) Uncountable Noun (kata benda yang tidak dapat dihitung), adalah kata
benda yang menunjukkan nama benda/orang yang jumlahnya tidak dapat
dihitung, dimana untuk menghitungnya memerlukan takaran, timbangan,
meteran, ukuran, dsb. Contohnya yakni: Coffe, food, milk, money, wood,
C.) Mixed Noun adalah kata benda yang dapat dihitung ataupun tidak dapat
dihitung, tergantung kondisi atau konteks dimana ia digunakan Contohnya
yakni:

- I saw a hair on the floor  pada kondisi ini, hair dapat dihitung, ditandai
dengan artikel a di depannya
- She curled her hair  Hair ketika sudah di kepala tidak dapat dihitung
karena tidak lazim untuk dihitung
-
3.) Pembagian Noun menurut jumlahnya

Berdasarkan jumlahnya noun dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis, yakni


Singular Noun & Plural Noun. Adapun penjelasan atas kedua noun tersebut yakni
sebagai berikut:
A.) Singular Noun (Kata benda tunggal), adalah kata benda yang menunjukkan
bahwa benda tersebut tidak lebih dari 1 Contohnya yakni: house, door,
soldier
B.) Plural Noun (kata benda jamak), adalah kata benda yang menunjukkan
bahwa benda tersebut lebih dari 1. Contohnya yakni houses (akhiran –s)

4. Verbs (Kata Kerja)

A. Pengertian Verb
Verbs (Kata kerja) adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan tindakan
(action) atau keadaan wujud (state of being) dari subjek. Kata kerja yang
menunjukkan tindakan (action) dari subjek diantaranya yakni: to buy, to write, to read,
to walk, to run, etc. Kata kerja yang menunjukkan keadaan wujud (state of being) dari
subyek diantaranya yakni: to be (is/was, am/was, are/were), to have, to become, to
seem, etc

B. Jenis-Jenis Verb

Secara garis besar, verb dikelompokkan kedalam 4 bagian, yakni berdasarkan


bentuknya, berdasarkan objeknya, berdasarkan perubahan waktunya, &
berdasarkan fungsinya dalam kalimat. Adapun penjelasan atas keempat bentuk noun
tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya verb dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis, yakni Finitive


Verb & Infinitive Verb. Adapun penjelasan atas kedua verb tersebut yakni sebagai
berikut:

A.) Finitive Verb (Kata kerja terbatas) merupakan kata kerja utama yang
tidak ditemani oleh Auxiliary (kata kerja yang membantu kata kerja
utama), tidak dapat diubah bentuknya menjadi present participle (verb-
ing), serta hanya digunakan pada tenses berbentuk present dan past.
Finitive Verb terbagi lagi kedalam 2 bagian, yakni:

- Present form (bentuk sekarang), merupakan kata kerja yang


digunakan untuk menggambarkan keadaan pada waktu sekarang.
Kata kerja yang sering digunakan adalah kata kerja berbentuk simple
present / present continuous. Contohnya yakni: The boys play
monopoly, She is here now
- Past form (bentuk lampau), merupakan kata kerja yang digunakan
untuk menggambarkan keadaan pada waktu lampau. Kata kerja yang
sering digunakan adalah kata kerja berbentuk simple past / past
continuous. Contohnya yakni: Ria took her book, She was ill all the time

B.) Infinitive / Non-Finitive Verb (Kata kerja tak terbatas) merupakan kata
kerja yang berfungsi sebagai kata benda (noun), kata sifat (adjectives),
ataupun kata keterangan (adverb). Infinitive verb terbagi menjadi 4 bagian,
yakni

- Bare infinitive merupakan infinitive tanpa “to” yang dalam suatu


kalimat dapat berfungsi sebagai verbal (noun, adjective, adverb) dan
berfungsi sebagai verb)
- Infinitive (Kata kerja dasar) adalah kata kerja yang belum mengalami
perubahan bentuk (baik karena perubahan waktu/tenses, ataupun
perubahan penambahan akhiran huruf s/es/ies), atau sering disebut
juga dengan kata kerja pertama (verb 1)
- Participles (Kata kerja partisipatif) adalah kata kerja yang telah di
kata-sifatkan dan berfungsi sebagai adjective atau keterangan atas
kata benda
- Gerunds adalah kata kerja yang diberi tambahan huruf –ing dan
berfungsi sebagai kata benda atau mem-bendakan kata kerja.
Meskipun mempunyai bentuk yang sama dengan present participle,
gerund mempunyai fungsi yang berbeda (artinya bukan “sedang”).

Type Telltale Sign Example & Function

Bare Infinitive tanpa - He may forget his promise


Infinitive “to”

- To understand this sentence, you


must understand English (sebagai
subject)

- I like to play mobile legends alone


(sebagai noun)

Pada kalimat di atas, yang berperan


sebagai verb adalah 'like'. 'To play'
merupakan infinitive yang menerima aksi
dari 'like' dan berfungsi sebagai direct
object. 'To play' juga berperan
Infinitive Biasanya diawali sebagai noun untuk mengekspresikan
dengan kata “to” sebuah pemikiran.

- Reza needs a lamp to read on


(sebagai adjective)

Pada kalimat diatas, 'needs'


berfungsi sebagai verb, dan 'lamp'
adalah noun. 'To read' merupakan
infinitive yang berperan
sebagai adjective untuk menambah
informasi detail dari 'lamp

- My friends were amazed to see me


singing on stage (sebagai adverb)

Pada kalimat di atas, yang termasuk


kata sifat adalah amazed, kemudian
diikuti oleh infinitive 'to see' untuk
memberi informasi yang lebih detail

Participle Present Participle -


Lee was the playing reserve (sebagai
(Diakhiri dengan adjective)
kata –ing) - He is playing badly (verb tense)
Past Participle - The set-piece played failed (sebagai
(Diakhiri dengan "- adjective)
ed," "-d," "-t," "- - He has played two games
en," atau "-n")
The set-piece was played by lee
Gerund Diakhiri dengan Lee likes playing rugby (sebagai noun)
kata -ing

2.) Berdasarkan Objeknya

Berdasarkan objeknya verb dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis, yakni


Transitive Verb & Intransitive Verb. Adapun penjelasan atas kedua verb tersebut
yakni sebagai berikut:

A.) Transitive Verb (Kata kerja transitif) adalah kata kerja yang
membutuhkan objek ataupun pelengkap untuk menyempurnakan arti
kalimat. Adapun bentuk obyek (forms of objects) yang terdapat pada kata
kerja ini yakni:

- Monotransitive Verb yakni kata kerja dengan 1 objek, contohnya


yakni: the boys played soccer in the field, i like swimming
- Distransitive Verb yakni kata kerja dengan 2 objek dimana salah satu
objek berfungsi direct object, dan object lainnya berfungsi sebagai
indirect object. Contohnya kata kerja ini yakni “I give a ring (direct
object) to Sandara (Indirect object)”

B.) Intransitive Verb (Kata kerja intransitif) adalah kata kerja yang tidak
membutuhkan objek atau pelengkap untuk menyempurnakan arti kalimat,
contoh kata kerja ini dalam suatu kaliman yakni:
- We (S) arrived (V) in the afternoon (Adverb Of Time)
- Your dog (S) barks (V) a lot (Adverb Of Frequency)

3.) Berdasarkan Perubahan Waktu / Cara Penulisannya

Berdasarkan perubahan waktunya verb dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis,


yakni Regular Verb & Irregular Verb. Adapun penjelasan atas kedua verb
tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Regular Verb (Kata kerja beraturan) adalah kata kerja yang
perubahannya menambahkan huruf –d atau –ed pada kata kerja bentuk
pertama sehingga menjadi verb bentuk ke-2 atau ke-3. Adapun beberapa
ketentuan terkait regular verbs, yakni:
B.) Irregular Verb (Kata kerja tak beraturan) adalah kata kerja yang
perubahannya tidak sesuai dengan bentuk tense. Bentuk lampau Irregular verbs
(kata kerja tak beraturan) tidak dibentuk dari kata kerja dasar/verb-1
(infinitives) ditambah huruf -d atau huruf -ed untuk membentuk verb-2/past
tense dan verb-3/past participle

4.) Berdasarkan Fungsinya dalam Kalimat

Berdasarkan fungsinya dalam kalimat verb dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis,


yakni Linking Verb / Copula Verb & Auxiliary Verb. Adapun penjelasan atas
kedua verb tersebut yakni sebagai berikut:
A.) Linking Verb / Copula Verb (Kata kerja penghubung)
Merupakan kata kerja yang digunakan untuk menghubungkan antara
subjek dengan kata ganti, kata sifat, ataupun descriptive phrase yang
menerangkan subjek. Perlu diperhatikan bahwa linking verb tidak
menunjukkan suatu aksi/tindakan dalam suatu kalimat, linking verb
hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan atau hasil dari salah
satu panca indera. Adapun beberapa kata yang termasuk kedalam linking verb
diantaranya yakni:

- Be : I am a singer / She was a nurse


- Become : He become a doctor
- Turn : Her face turns red
- Get : They get angry after being cheated
- Seem : After having exam, holiday seems good
- Look : You look cloudy today, what’s up!
- Smell : Those flowers smells good
- Taste : The cake tasted delicious

B.) Auxiliary Verb (Kata kerja bantu)


Adalah kata kerja yang digunakan untuk membantu kata kerja lain
dalam membentuk struktur kalimat yang lengkap. Auxiliary verb dapat juga
diartikan sebagai kata kerja bantu yang diletakan di depan kata kerja
pokok untuk membentuk waktu (tenses), ragam gramatikal (voice), dan modus
(mood). Auxiliary verb dibagi lagi menjadi 3 jenis, yakni:

(1) Primary Auxiliary Verb (Kata kerja bantu utama)

Merupakan kata kerja yang digunakan untuk memberikan karakter


pada bentuk waktu (tenses) dan tidak memberikan tambahan makna
pada kata kerja utamanya (main verbs). Bentuk kata kerja yang
tergolong kedalam primary auxiliary verb diantaranya yakni:

Keterangan
Bentuk
Modal
Singular Plural To Be
(Tunggal) (Jamak)

I am We are Was/were (past)


To Be You are You are Being
(Continuous)
He/She/It is They are Been (Participle)
Will be (Future)

Singular Plural To Have


(Tunggal) (Jamak)

I Have We Have Had (Past)


To Have You Have You Have Having
(Continuous)
She/He/It Has They Have Had (Participle)
Will have
(Future)

Singular Plural To Do
(Tunggal) (Jamak)

To Do I Do We Do Did (Past)
You Do You Do Doing
(Continuous)
He/She/It Does They Do Done (Participle)
Will do (Future)

(2) Modal Auxiliary Verb (Kata kerja bantu mengendalikan)

Merupakan kata kerja yang digunakan untuk memberikan tambahan


makna pada kata kerja utamanya (main verbs). Yang termasuk kedalam
modal auxiliary verb diantaranya yakni:

Modal Uses Example

Ability / Possibility They can control


their own budgets
Can / Can’t Inability / Impossibility We can’t fix it
Asking for permission Can i smoke here?

Request Can you help me?


Polite Request Could i borrow your
pencil?
Suggestion Could you say it
again more slowly?
Future Possibility We could try to fix it
Could / Couldn’t ourselves
Ability in the past I think we could
have another Gulf
War
Asking for permission He gave up on his
old job so he could
work for us
May / May not Asking for permission May i speak?
Future Possibility It may rain
tomorrow
We’d better phone
Present possibility tomorrow, they
might be eating their
Might / Might not dinner now
Future possibility They might give us
a 10% discount
Past form of “May” He said he might
change his mind
Necessity / Obligation We must say good-
Must / Musn’t bye now
Prohibition They musn’t
distruptive
Ought to / Ought Right thing to do You ought to
not to apologize
Offer Shall I help you with
your luggage
Sugestion Shall we say 2.30
then?
Shall / shan’t
Asking what to do Shall i do that or
will you?
Future for “I” and “we” I shall see him
tomorrow
Questions and Let’s continue, shall
suggestions for “I” and we?
“we”
Saying what’s right or We should sort out
Should / shouldn’t correct this problem at once
Recommending action I think we should
check everything
again
Uncertain prediction Profits should
increase next year
Instant decisions I can’t see any taxis
so I’ll walk
Offer I’ll do that for you if
you like
Will / Won’t
Promise and intentions I’ll get back to you
first thing on
Monday
Future actions or Price will go up next
certain prediction year
Asking for permission Would you mind if I
brought a colleague
with me
Polite request, offer, Would you prefer
and invitation tea or coffee?
Would / Wouldn’t
Making arrangements Would three o’clock
suit you?
Imagined situations What would you do
if you were him?
Past form of “will” He told me he would
come
Dare / Daren’t
Need / Needn’t

Selain modal auxiliary verb, terdapat kata kerja bantu mengendalikan


yang juga serupa yang disebut dengan Similar expression of modal. Verb
ini merupakan bentuk yang serupa dengan modal tetapi secara
struktur lebih fleksibel dari pada modal auxiliary verb. Tidak semua
modal auxiliary verb dapat diubah menjadi similar expression of modal
dalam kalimat. Berikut beberapa modal auxiliary verb yang dapat
dirubah bentuknya menjadi similar expression of modal:

Modal Auxiliary Verb Similar Expression of Modal

Shall / Will (Future) Be going to


Can (Ability) Be able to
Must (Necessity) Have to, Have got to, Be to
Can / May (Permission) Be allowed to
Would (Habit in the past) Used to
Should (Advisability) Be supposed to

Terdapat beberapa ciri-ciri Modal Auxiliary verb dalam sebuah kalimat,


yakni:

a. Selalu diikuti oleh kata kerja dasar (bare infinitive)

- He can helps you wash your car (salah)


- He can help you wash your car (benar)

b. Tidak boleh didahului oleh kata dasar “to” (to infinitive)

- They want to can speak Mandarin (salah)


- They want to be able to speak Mandarin (benar)

kata can tidak boleh didahului oleh kata kerja dasar “to” (to
infinitive). Apabila kita ingin mengatakan dengan maksud di atas,
maka kita menggunakan ungkapan yang serupa dengan modal
(similar expression of modal), yaitu kata can diganti dengan kata “be
able to” (dapat, mampu atau bisa).

c. Tidak boleh terdapat 2 modal dalam 1 kalimat

- He may can visit my house tomorrow (salah)


- He may be able to visit my house tomorrow (betul)  ubah
modal menggunakan similar expression of modal

d. Modal auxiliary tidak boleh bertemu dengan primary auxiliary


yang lain (kecuali kata have)

- Does he can sleep in the afternoon (salah)


- Can he sleep in the afternoon (benar)

e. Modal auxiliary verb tidak boleh digunakan pada kalimat perfect


tense (kecuali modal shall, will, should, ataupun wolud  karena
keempat itu memang merupakan to be dalam perfect tense)

- They would have done their duties (benar)


(3) Emphasize Auxiliary Verb (Kata kerja bantu menekankan)

Merupakan kata kerja yang digunakan untuk memberikan penekanan


atau kesungguhan pada suatu tindakan atau peristiwa. Yang termasuk
kedalam verb ini antara lain yakni: Do, does dan did. Adapun contoh
penggunaannya dalam kalimat yakni sebagai berikut:

- You do love Marianne (kamu benar-benar mencintai Marianne)


- He does his job perfectly (Dia melakukan pekerjaannya dengan
sempurna)
- I did swept the whole room

5. Adjective (Kata Sifat)

A. Pengertian Adjective
Adjective (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk memberikan sifat,
menjelaskan, ataupun membatasi arti suatu kata pada kata benda (nouns) atau
kata ganti (pronouns).

B. Jenis-Jenis Adjective

Secara garis besar, adjective dikelompokkan kedalam 9 bagian yakni Proper,


Participal, Compound, Quality, Quantitiy, Numerial, Demonstrative, Interrogative
dan Possesive Adjective. Adapun penjelasan atas kesembilan bentuk adjective tersebut
yakni sebagai berikut:

1.) Proper Adjective (Kata sifat nama diri)

Merupakan kata sifat yang digunakan untuk menerangkan kata benda nama
diri, dimana penulisan adjective ini harus diawali oleh huruf kapital karena
menunjukkan nama bahasa / negara. Adapun contoh penggunaannya dalam kalimat
yakni sebagai berikut:

- I want to eat an Indonesian food


- Shakespearean sonnets are easy to comprehend
- He has always been a Marxist

2.) Participal Adjective (Kata sifat partisipatif)


Merupakan kata sifat dengan bentuk present participle (berakhiran –ing)
atau past participle (berakhiran –ed,-d,-t,-en, atau –n) yang digunakan untuk
menjelaskan ataupun menggambarkan keadaan/kondisi kata benda (noun)
ataupun kata ganti (pronoun). Perbedaan participal adjective dengan participle
yakni participle digunakan untuk menjelaskan subjek dalam suatu kalimat
(dimana subjek tersebut sedang melakukan suatu kegiatan/kegiatan tersebut
telah dilakukan oleh seseorang). Adapun contoh daripada participal adjective
yakni sebagai berikut:

A.) Present participle as participal adjective


- The math class was incredibly boring. (The participial
adjective boring is the subject complement that describes the math
class. The sentence says that the math class bored the students.)
- Teresa bought her niece a coloring book. (The participial
adjective coloring modifies the word book; it indicates that the book is
intended to be colored on.)

B.) Past participle as participal adjective


- He fixed the broken radio. (The participle adjective broken describes
the noun radio; the radio had been broken by someone or something.)
- She tried to guess the deleted words. (Deleted is a participial adjective
describing the noun words.)

3.) Compound / Hypehenated Adjective (Kata sifat gabungan)


Merupakan kata sifat yang digunakan untuk menerangkan kata benda
(noun) & terdiri dari dua kata atau lebih namun berfungsi layaknya
sebuah adjective tunggal. Terdapat 4 pola yang biasa digunakan dalam
menuliskan Compound adjective di suatu kalimat, dimana pola tersebut diantaranya
yakni:

- Adjective/adverb/noun + Past participle : Old-Fashioned


- Adjective/adverb/noun + Present participle : Mouth-Watering
- Adjective/Noun/Number + Noun : Three-hour
- Noun + Adjective : Wold-Famous, Smoke-Free

Adapun aturan yang harus diterapkan dalam menuliskan Compound Adjective


dimana aturan tersebut antara lain yakni:
A.) Compound adjective secara umum ditulis oleh tanda baca hyphen atau
penghubung (-) untuk menghindari ambigu atau makna ganda dalam kalimat
itu sendiri. Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- bad-mouthing
- dirt-poor

B.) Compound adjectives dapat ditulis dengan tidak menggunakan tanda sambung
dengan penulisan terbuka (menggunakan spasi). Adapun contohnya yakni
sebagai berikut:

- Freezing cold
- Burning hot

C.) Compound adjectives dapat ditulis dengan tidak menggunakan tanda sambung


dan dengan penulisan tertutup (tidak menggunakan spasi). Adapun contohnya
yakni sebagai berikut:

- Easygoing
- skintight

D.) Compound adjective dapat ditulis di depan ataupun di belakang noun, apabila
ditulis di depan noun maka dikenal dengan sebutan noun phrase. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- I like your brownish-black hair


-
E.) Compound adjective hanya diberi penghubung (hyphen) apabila ditulis di
depan noun. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:
- Ds
- ds

F.) Tidak diperbolehkan untuk menggunakan tanda hubung (hyphen) dalam kata
sifat majemuk (compound adjective) apabila kata sifat tersebut diawail dengan
huruf kapital. Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- Ds
- ds
G.) Menggabungkan penulisan kata keterangan (adverb) & kata sifat (adjective)
tidak menghasilkan kata sifat majemuk (compound adjective). Hal ini
dikarenakan terhadap kata sifat yang diiringi dengan kata keterangan, tidak
dibutuhkannya tanda hubung (hyphen) dikarenakan kata keterangan tersebut
telah memodifikasi kata sifat, dan bukan memodifikasi kata benda (noun).
Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- It was a terribly hot day


- It is an amazingly good idea

4.) Adjective Of Quality / Descriptive Adjective (Kata sifat keadaan)


Merupakan kata sifat yang digunakan untuk menerangkan kualitas, kondisi
bentuk, potongan, ataupun keadaan atas kata benda ataupun kata ganti.
Adapun jenis-jenis kata yang termasuk kedalam adjective of quality diantaranya
yakni sebagai berikut:

- Adjectives of quality basis of size : short, little, fat, tall, big, large, etc
- Adjectives of quality basis of age : young, old, modern, ancient, etc.
- Adjectives of quality basis of condition : new, old, fresh, clean, etc.
- Adjectives of quality basis of taste : sour, sweet, spicy, etc.
- Adjectives of quality basis of sound : loud, quiet, silence, etc.
- Adjectives of quality basis of material : silver, platinum, gold, diamond, etc
- Adjectives of quality basis of time : daily, weekly, quarterly, yearly, etc.
- Adjectives of quality basis of colour : yellow, green, orange, blue, white, etc.

5.) Adjective Of Quantity (Kata sifat jumlah)


Merupakan kata sifat yang digunakan untuk menunjukan / memperkirakan
jumlah atas kata benda (noun) ataupun kata ganti (pronoun), dimana jumlah
atas kata tersebut tidaklah pasti, Adapun jenis-jenis kata yang termasuk kedalam
adjective of quantity diantaranya yakni sebagai berikut:

Adjective
Keterangan Of Usage Example
Quantity

Merupakan kata yang - I will eat an


menyatakan jumlah tunggal apple
A/An (singular), dimana a - Nanda caught
digunakan untuk kata a butterfly
Untuk berawalan konsonan, dan an
benda yang berawalan vokal
dapat Merupakan ukuran angka, I have three pens
dihitung dimana penggunaan angka di for my friend
(Countable Number depan kata benda
Nouns) menunjukkan jumlah benda
tersebut.
Every Memiliki makna “setiap”, Every girl is
dimana Every  digunakan beautiful
untuk menyatakan
keseluruhan benda
Memiliki makna “setiap”, Each students
Each dimana Each digunakan must come earlier
untuk menyatakan 1 benda

Some /
Several

Dapat diartikan sebagai “tidak


Few banyak (not many)” &
digunakan untuk kalimat
yang memiliki arti negatif
Dapat diartikan sebagai
A Few “beberapa (some)” &
digunakan untuk kalimat
yang memiliki arti positif
Dapat diartikan sebagai “tidak The few remarks
The Few banyak, tetapi semuanya ada that he made were
(not many, but all there are) very good
Many
Much
Dapat diartikan sebagai “tidak There is little hope
Little banyak (not much)” dan of his recovery
digunakan untuk kalimat
yang memiliki arti negatif
Untuk
Dapat diartikan sebagai There is a little
benda yang
“beberapa meskipun tidak hope of his
tidak dapat A Little banyak (some though not recovery
dihitung
much)”, dan digunakan
(Uncountabl untuk kalimat yang
e Nouns) memiliki arti positif
Dapat diartikan sebagai “tidak The little
The Little banyak, tetapi semuanya ada information he had
(not much, but all there is)” was quite reliable
Some
A lot of /
lots of
All
Enough
Sufficient
Whole
Untuk Any /
benda yang Some
dapat & A lot of /
tidak dapat lots of
dihitung
(Count-
Uncountable
Nouns)
Lain-Lain

6.) Numeral Adjective (Kata sifat bilangan)


Numeral Adjective merupakan kata sifat yang digunakan untuk menyatakan
bilangan atau banyaknya suatu benda (tertentu atau tak tentu). Secara garis
besar, numeral adjective dikelompokkan ke dalam 3 bagian yakni Definite,
Indefinite, dan Distributive. Adapun penjelasan atas ketiga bentuk numeral
adjective tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Definite Numeral Adjective (Kata sifat bilangan yang tentu) merupakan
kata sifat yang digunakan untuk menyatakan jumlah benda tertentu.
Adapun jumlah benda tertentu tersebut yakni sebagai berikut:

- Bilangan biasa (cardinal number): one, two three


- Bilangan bertingkat (ordinal number): first, second, third
- Bilangan jumlah perlipat gandaan (Multiplicative number): one only,
single, double, two fold, a dozen, etc
B.) Indefinite Numeral Adjective (Kata sifat bilangan yang tak tentu)
merupakan kata sifat yang digunakan untuk menunjukkan jumlah benda
yang tak begitu tepat namun dapat dihitung / diperkirakan. Contohnya
yakni: all, several, some, any, few, many, enough, etc

C.) Distributive Adjective / Distributive Numeral Adjective (Kata sifat


bilangan distributif)

Merupakan kata sifat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa kata


benda yang dimaksud berkelompok, individu, satu demi satu, atapun
dalam bagian-bagian yang terpisah. Adapun yang termasuk kedalam
distributive adjective yakni:

- Each (setiap): Each women in this room carries a bag


- Every (setiap): Every time i look out the window, he’s always there
- Either (salah satu): You can’t take either book
- Neither (.....):
- Any (....):
- One (...):

7.) Demonstrative Adjective (Kata sifat penunjuk)

Demonstrative Adjective merupakan kata sifat yang digunakan untuk


menunjukkan atau menjelaskan suatu benda yang dimaksud. Secara garis
besar, demonstrative adjective dikelompokkan ke dalam 2 bagian yakni
Definite & Indefinite. Adapun penjelasan atas kedua bentuk demonstrative
adjective tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Definite Demonstrative Adjective (Kata sifat penunjuk yang tentu)


merupakan kata sifat yang digunakan untuk menunjukkan kata benda yang
sudah jelas. Adapun yang termasuk kedalam kata sifat ini yakni sebagai
berikut:

- This : Digunakan untuk membicarakan benda tunggal dengan posisi di


dekat orang yang sedang berbicara
- These : Digunakan untuk membicarakan benda jamak dengan posisi di
dekat orang yang sedang berbicara
- That : Digunakan untuk membicarakan benda tunggal dengan posisi
jauh dari orang yang sedang berbicara
- Those : Digunakan untuk membicarakan benda jamak dengan posisi
jauh dari orang yang sedang berbicara

B.) Indefinite Demonstrative Adjective (Kata sifat penunjuk yang tak tentu)
merupakan kata sifat yang digunakan untuk menunjukkan kata benda yang
belum jelas. Adapun yang temasuk kedalam kata sifat ini yakni: A/An, One,
Any, Certain, Some, Another, Other, Any Other, etc.

8.) Interrogative Adjective (Kata sifat penanya)


Interrogative Adjective merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai kata
tanya dimana kata ini harus diikuti oleh kata benda yang akan ditanyakan.
Adapun yang termasuk kedalam kata sifat ini diantaranya yakni: What, which,
whose, etc.

9.) Possessive Adjective (Kata sifat kepunyaan)

Possessive Adjective merupakan kata sifat yang digunakan untuk


menyatakan kepunyaan / kepemilikan terhadap suatu benda. Adapun yang
termasuk kedalam kata sifat kepunyaan yakni sebagai berikut:

- My (Punyaku)
- Your (Punya kamu)
- Our (Punya kita)
- Their (Punya mereka)
- His (Punya dia  untuk subjek laki-laki)
- Her (Punya dia  untuk subjek perempuan)
- Its (Punya dia  untuk subjek binatang / benda mati)

6. Pronouns (Kata Ganti)

A. Pengertian Pronoun
Pronoun (kata ganti) merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan kata
benda (nouns) dengan tujuan untuk menghindari pengulangan kata

B. Jenis-Jenis Pronoun

Secara garis besar, pronoun dikelompokkan kedalam 8 bagian yakni Personal,


Possessive, Intensive/Reflextive, Demonstrative, Relative/Conjunctive, Indefinite,
Interrogative, dan Reciprocal Pronoun. Adapun penjelasan atas kedelapan bentuk
pronoun tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Personal Pronoun (Kata ganti orang)

Merupakan kata ganti yang digunakan untuk menunjuk kepada orang,


hewan, benda, ataupun suatu hal secara spesifik, dimana kata ganti ini sangat
bergantung kepada peran (sebagai subject, object, atau possessive), jumlah,
sudut pandang, serta gender dari kata (noun) yang digantikan. Adapun
penjelasan atas persan tersebut dalam personal pronoun yakni sebagai berikut:

A.) Person: aspek person dibagi lagi menjadi tiga, yaitu: orang pertama (1st person)
yang berbicara, orang kedua (2nd person) yang diajak berbicara, dan orang
ketiga (3rd person) yang merupakan orang atau benda yang sedang dibicarakan.
B.) Number: untuk aspek number atau angka juga dibagi dua lagi,
yaitu  singluar dan plural.
C.) Gender: Terbagi menjadi 3 yakni kata ganti untuk menunjuk laki-laki
(masculine), perempuan (feminine), dan juga neutral (untuk orang yang
gendernya tidak diketahui, tumbuhan, dan hewan)
D.) Case: case juga dibagi lagi menjadi tiga, yaitu subjective, objective,
dan posessive.

Adapun penjelasan personal pronoun dalam bentuk table yakni sebagai berikut:
2.) Possessive Pronoun (Kata ganti kepunyaan)
Merupakan kata ganti yang digunakan untuk. Menujukkan kepunyaan /
kepemilikan dalam suatu kalimat. Adapun jenis-jenis kata yang termasuk ke
dalam possessive pronoun yang akan dijelaskan dalam bentuk tabel yakni sebagai
berikut:

3.) Intensive / Reflextive Pronoun

Merupakan kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek dan
objek dalam suatu kalimat adalah orang atau benda yang sama. Adapun jenis-jenis
kata yang termasuk ke dalam reflextive pronoun antara lain yakni sebagai berikutt:

A.) Myself (saya sendiri)


B.) Yourself/Yourselves (kamu sendiri / kalian sendiri)
C.) Himself (dia sendri)  subjek laki-laki
D.) Herself (dia sendiri)  subjek perempuan
E.) Itself (dia sendiri)  subjek benda/binatang
F.) Ourselves (kami sendiri)
G.) Themselves (mereka sendiri)

Adapun contoh penggunannya dalam kalimat yakni sebagai berikut:

- I‘m going to buy myself new jeans.


- It’s essential to treat others like you treat yourself.
- Hendri didn’t blame himself for the accident
- She asked herself why she was easy to be panic
- The cat is licking itself.
- We should give time for ourselves to take a rest.
- The students ate cookies that they cooked by themselves

4.) Demonstrative Pronoun (Kata ganti penunjuk)

Merupakan kata ganti yang digunakan untuk menunjuk kepada kata benda,
binatang atau orang (baik tunggal ataupun jamak) yang sedang dibicarakan. Adapun
jenis-jenis kata yang termasuk ke dalam demonstrative pronoun antara lain yakni
sebagai berikut:

- Bentuk tunggal, terdiri dari: this (ini), that (itu), dan one (yang)
- Bentuk Jamak, terdiri dari: these (ini), those (itu), dan ones (yang)

5.) Relative / Conjunctive Pronoun (Kata ganti penghubung)


Merupakan kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat
dengan menghilangkat kata-kata yang sama. Berikut adalah beberapa relative
pronoun beserta dengan fungsi penggunaannya:
A.) Who : Digunakan sebagai pengganti subjek / objek berupa orang ataupun
binatang

- My father who teaches every day is an English Lecturer (manusia sebagai


subjek)
- I think there’d be a lot of children who’d love to have a climbing wall in
school (manusia sebagai objek)
- That’s the dog who doesn’t like me (hewan sebagai objek)

B.) That : Digunakan sebagai subjek atau objek untuk menggantikan kata
benda (orang, benda, binatang) & digunakan dalam keadaan yang tidak
formal

- There is a television in the room that I want to watch (refers to thing as


object)
- We met somebody last night that did the speech therapy course two years
after you. (refers to a person as object)

C.) Whom : Digunakan untuk menerangkan orang yang berfungsi sebagai


objek (jarang digunakan dalam percakapan, lebih sering menggunakan who)
- I see a women whom mother is talking to
- She was a celebrated actress whom he had known and loved, on and off,
almost since her first appearance on the stage.

D.) Whose : Digunakan untuk menyatakan kepunyaan atau kepemilikan untuk


orang atau binatang

- You have a cat whose fur is black


- He’s marrying a girl whose family don’t seem to like him  (The family of
the girl he’s marrying don’t seem to like him)
- It is a rambling Tudor house, whose sitting room looks out over a
wonderful walled garden  (The sitting room of the house looks out over)

E.) Of Which : Digunakan untuk menunjukan kepunyaan atau kepemilikan


untuk benda

- You have a cellphone of which camera does not function well

F.) Which : Digunakan untuk menggantikan selain orang (benda, binatang


tumbuh-tumbuhan)

- That is mother’s scraf which was lost at the airport


- He won’t have much time to prepare for the meeting, which is this
afternoon.

G.) Where : Digunakan untuk menunjukan tempat


- This is the place where father fell down yesterday

H.) When : Digunakan untuk menunjukan waktu


- Lets’s cross the bridge when we come to it

I.) Why : Refers to reasons


- I’d like to know the reason why you’re so late

J.) What : Refers to things


- Pardon me – I didn’t hear what you said

6.) Indefinite Pronoun (Kata ganti tak tentu)


Merupakan kata ganti tidak pasti yang digunakan untuk merujuk ke
seseorang, tempat, atau benda tertentu. Dalam bahasa Inggris, ada sekelompok
kata ganti tidak pasti yang dibentuk dengan kata pembilang (quantifier) atau
distributif (distributive) dan diawali dengan kata any, some, every,  dan no. Secara
garis besar indefinite pronoun dibagi kedalam 2 jenis yakni Indefinite Person
or Thing (orang atau benda tak tentu), dan Indefinite Quantity (jumlah tak
tentu). Adapun yang termasuk kedalam masing-masing bagian tersebut yakni
sebagai berikut:

A.) Indefinite Person or Thing (kata ganti untuk orang / benda yang tak
tentu)

Orang Tempat Benda


Semua Everyone Everywhere Everything
Everybody
Sebagian Someone Somewhere Something
(Positif) Somebody
Sebagian Anyone Anywhere Anything
(Negatif) Anybody
Tidak Ada No one Nowhere Nothing
Nobody

B.) Indefinite Quantity (kata ganti untuk benda dengan jumlah yang tak
tentu)

- None
- All/Most
- Either/Neither
- Each
- Another, Other, The Other, dan The Others
- One/Ones
- Some/Any
- Both/Few : Digunakan untuk menyebutkan jumlah benda jamak yang
dapat dihitung
- Less/Least
- Many/Several
- Plenty (of)/Much
- More
- A lot of/Lots of : Digunakan untuk menyatakan jumlah benda yang
banyak (baik bisa dihitung atau tidak bisa dihitung)
- Little

7.) Interrogative Pronoun (Kata ganti tanya)


Merupakan kata ganti yang digunakan untuk mengajukan atau mengawali
suatu pertanyaan. Yang termasuk pronoun ini antara lain : (Who, whom, what,
whose, which, where, when, why, dan how).

8.) Reciprocal Pronoun


Merupakan kata ganti yang digunakan untuk menyatakan hubungan timbal
balik antara individu. Yang termasuk pronoun ini antara lain: (Each other, One
another)

7. Adverb (Kata Keterangan)

A. Pengertian Adverb

Adverb (kata keterangan / kata tambahan) merupakan suatu atau sekelompok kata
yang digunakan untuk menerangkan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), kata
keterangan lainnya (other adverb), frasa, klausa, ataupun seluruh kalimat. Adverb
digunakan untuk menunjukkan cara (bagaimana suatu hal terjadi), derajat
(sejauh mana), tempat (dimana suatu hal terjadi), dan waktu (kapan hal tersebut
terjadi).
B. Jenis-Jenis Adverb

Secara garis besar, adverb dikelompokkan kedalam 7 bagian yakni Adverb Of


Time, Manner, Degree, Modality, Frequency, Place, Focus, dan Purpose. Adapun
penjelasan atas ketujuh bentuk adverb tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Adverb Of Time (Keterangan waktu untuk menanyakan kapan, berapa lama)

Adverb Of Time merupakan kata keterangan yang digunakan untuk


menerangkan kapan dan berapa lama waktu terjadinya suatu peristiwa,
tindakan, ataupun pekerjaan. Kata keterangan ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan seperti how long (durasi waktu), how often (seberapa sering), how soon
(seberapa cepat), when (kapan), at what time (pada jam berapa), etc. Secara garis
besar, adverb of time dikelompokkan lagi kedalam 2 jenis yakni Adverb Of
Definite Time & Adverb of Indefinite Time. Adapun penjelasan atas keduanya
yakni sebagai berikut:
A.) Adverb Of Definite Time (Keterangan waktu yang pasti)
Digunakan untuk menunjukkan waktu yang sudah tentu. Yang tergolong
kedalam adverb of definite time diantaranya yakni:

- Today
- Yesterday
- Tonight
- Everyday
- Now
- Day (Sunday, etc)
- Last (week/month/year)
- Next (week/month/year)
- In the (afternoon/morning/night)
- At o’clock

B.) Adverb Of Indefinite Time (Keterangan waktu yang tidak pasti)


Digunakan untuk menunjukkan waktu yang tak tentu. Yang tergolong
kedalam adverb of indefinite time diantaranya:

- Ever
- Usually
- Still
- Seldom
- Recently
- Lately
- Soon
- Sometimes
- Often
- Before
- Never
- Afterwards
- Presently

2.) Adverb Of Manner / Quality (Keterangan bagaimana sesuatu bisa terjadi)

Adverb Of Manner merupakan kata keterangan yang digunakan untuk


menerangkan bagaimana suatu
peristiwa/tindakan/pekerjaan/pernyataan/kualitas dapat dilakukan. Kata
keterangan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti how
(bagaimana), in waht, by what method, etc. Adapun yang termasuk kedalam
Adverb Of Manner diantaranya yakni:

Adverb Of Manner yang terbentuk dari Adjective

Adjective Adverb Meaning Keterangan

Bad Badly Dengan Buruk


Clever Cleverly Dengan Pandai Menambahkan
Kind Kindly Dengan Ramah akhiran –ly pada
Fluent Fluently Dengan Lancar adjective
Glad Gladly Dengan Gembira
Proud Proudly Dengan Bangga
Humble Humbly Dengan Rendah
Hati Mengubah
Gentle Gently Dengan Lemah akhiran –le pada
Lembut Adjective
Simple Simply Dengan menjadi –ly
Sederhana
Laughable Laughably Dengan Lucu
Noble Nobly Dengan Mulia
Angry Angrily Dengan Marah
Lazy Lazily Dengan Malas Mengubah
Happy Happily Dengan Senang akhiran –y pada
Lucky Luckily Dengan Adjective
Beruntung menjadi –ily
Easy Easily Dengan Mudah

Adverb Of Manner yang mempuyai makna yang sama dengan Adjective

Adjective Adverb Meaning

Far Far Jauh


Daily Daily Sehari-hari
Deep Deep Dalam
Late Late Terlambat
Hard Hard Cepat

Terdapat beberapa ketentuan dalam penulisan Adverb Of Manner yakni sebagai


berikut:
A.) Kata keterangan cara tidak dapat diletakan diantara kata kerja (verb) dan
objek :
- He (s) ate (v) quickly (adverb) his lunch (o)  salah
- He quickly ate his lunch. / He ate his lunch quickly  betul

B.) Kata keterangan cara biasanya diletakkan setelah kata kerja utama (main
verb) atau setelah objek :
- She (s) performed (v) well (adverb) in the competition  setelah verb
- He (s) ate (v) his lunch (o) quickly (adverb)  setelah objek

C.) Kata keterangan cara harus diletakan setelah kata kerja yang tidak
memerlukan objek (intransitive verb) :
- He (s) walked (v) quickly (adverb) to get in there  no object
- She slept soundly despite the noise outside

D.) Kata keterangan cara dapat diletakan sebelum kata kerja (verb) & objek :
- I (s) gently (adv) rub (v) that stray cat’s fur (o)
- She (s) quickly (adv) asked me (v) to hand over the phone.

E.) Kata keterangan cara bisa kita letakkan di awal kalimat :


- Mysteriously (adv), the blackcoated worker (s) appeared (v) from the dark
- Tragically (adv), they (s) missed (adjective) each other.

F.) Kata keterangan cara bisa kita letakkan sebelum preposisi/kata depan
(misal: on, in, from, at, of), akan tetapi, jika ada preposisi sebelum objek,
maka adverb of manner diletakkan setelah objek :
- It (s) landed (v) on (preposition) the rug (o) softly (adverb)

3.) Adverb Of Degree (Untuk menyatakan intensitas suatu hal, seperti seberapa
banyak dan sejauh mana)

Adverb Of Degree merupakan kata keterangan yang digunakan untuk


menerangkan tingkatan / mengungkapkan seberapa jauh tingkat suatu
keadaan / peristiwa. Kata keterangan ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan “how much, how little, is it more, is it less, in what degree”.
Adapun yang termasuk kedalam adverb ini yakni:

A.) Almost (Hampir)


B.) Entirely (Sepenuhya)
C.) Indeed (Sunguh)
D.) Perfectly (Sempurna)
E.) Absolutely (Benar)
F.) Extremely (Sangat)
G.) Intensely (Sangat)
H.) Positively (Secara Positif)
I.) Completely (Sangat)
J.) Greatly (Sangat)
K.) Little (Sedikit)
L.) Quite (Cukup)
M.) Decidedly (Pasti)
N.) Hardly (Sulit)
O.) Lots (Banyak)

Selain contoh diatas, terdapat 4 adverb of degree yang mempunyai kekhususan


tersendiri yakni enough, too, very, dan so. Adapun penjelasan atas kekuhsusan
mereka yakni sebagai berikut:

A.) Enough sebagai adverb of degree dapat berfungsi kedalam 2 hal yakni sebagai
berikut:

(1) Sebagai Kata Keterangan (Adverb) Enough yang berarti "hingga


tingkatan yang diperlukan", diletakkan setelah kata sifat atau kata
keterangan yang dimodifikasi. Enough dapat digunakan dalam kalimat
positif dan negatif. Adapun penggunaan enough sebagai adverb yakni
sebagai berikut:

- He didn't work hard (adj) enough to pass the exam (enough + to


infinitive)
- The dress was big (adj) enough for me (enough + for
someone/something)

(2) Sebagai Kata Sandang (Determiner), Enough  yang berarti "sebanyak


yang diperlukan", diletakkan sebelum kata benda yang dimodifikasi.
Kata ini digunakan bersama kata benda yang dapat dihitung. Adapun
penggunaan enough sebagai determiner yakni sebagai berikut:
- We have enough bread.
- You have enough children.

B.) Too sebagai adverb of degree dapat berfungsi ke dalam 4 hal yakni sebagai
berikut:

(1) Sebagai kata keterangan yang berarti "juga (also)" diletakkan di


akhir frasa yang dimodifikasi oleh too. Adapun contohnya yakni sebagai
berikut:

- I would like to go swimming too, if you will let me come.


- Can I go to the zoo too?

(2) sebagai kata keterangan yang berarti "terlalu (excessively)"


diletakkan sebelum kata sifat atau kata keterangan yang dimodifikasi
oleh too. Kata ini dapat digunakan dalam kalimat positif dan negatif.
Adapun contohnya yakni sebagai berikut:
- Isn’t she too beautiful (adjective)?
- You walk too fast (adverb)

(3) Too sering diikuti oleh to + infinitive. Adapun contohnya yakni sebagai


berikut:

- The coffee was too hot to drink.


- I am not too tired to go out tonight.

(4) Too dapat diikuti oleh for + seseorang atau for + sesuatu. Adapun


contohnya yakni sebagai berikut:

- The dress was too small for her (for someone)


- He's not too old for this job (for something)

C.) Very sebagai adverb of degree diletakkan sebelum kata keterangan atau
kata sifat untuk membuatnya lebih kuat. Adapun contohnya yakni sebagai
berikut:

- The girl was not very beautiful (adjective) (polite way to say she is ugly)
- The house is very expensive (adverb)
- She runs very fast (adverb)
D.) So sebagai adverb of degree dapat berfungsi kedalam beberapa hal yang antara
lain yakni sebagai berikut:

(1) Menunjukkan tingkat yang berlebihan dari standar, adapun contohnya


yakni sebagai berikut:

- You look so pale, you should take some rest

(2) Ds
(3) Ds
(4) ds

4.) Adverb Of Modality (Memperlihatkan tingkat keyakinan / harapan)

Merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keyakinan atau harapan. Kata keterangan ini biasa digunakan untuk menjawab
pertanyaan seperti: How do you feel, what you feel, what is your feeling, etc.
Adapun yang termasuk kata keterangan ini yakni sebagai berikut:

A.) Certainly (Pasti)

Digunakan untuk menunjukkan kepastian, certainly digunakan ketika


seseorang tidak memiliki keraguan apapun untuk melakukan suatu hal
dalam kalimat. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- The subway certainly more comfortable than the car, i don’t have face to
face crowded traffic (Kereta bawa tanah pastinya lebih nyaman dari pada
mobil, saya tidak perlu menghadapi lalu lintas yang macet)

B.) Surely (Tentunya)

Memiliki arti yang sama dengan certainly dengan fungsi yang berbeda,
Surely digunakan ketika seseorang menginginkan suatu persetujuan dari
orang lain. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:
- I think, the car is surely more comfortable than the motorbike (saya pikir,
mobil pasti lebih nyaman dibandingkan sepeda motor)

C.) Likely (Sangat Mungkin)

Digunakan untuk memberikan keterangan bahwa suatu hal dalam


suatu kalimat sangat mungkin dilakukan / terjadi. Adapun contoh
penggunaannya yakni sebagai berikut:

- I will likely stay in library to study this afternoon (sangat mungkin bagi
saya tetap berada di perpustakaan untuk belajar siang ini)

D.) Probably (Mungkin)

Digunakan pada situasi formal, probably digunakan untuk memberikan


keterangan bahwa suatu hal dapat terjadi dengan kemungkinan 70-95%.
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- It is probably going to snow on Sunday, i have checked it on


accuweather.com

E.) Perhaps (Mungkin)

Dapat digunakan pada situasi formal / informal, perhaps digunakan


untuk memberikan keterangan bahwa suatu hal dapat terjadi
dengan kemungkinan 40-60%. Adapun contoh penggunaannya
yakni sebagai berikut:

- There were perhaps a thousand people at the music concert last


night (mungkin ada 1000 orang di konser musik tadi malam)

F.) Maybe (Mungkin)


Memiliki fungsi yang sama dengan kata perhaps, probably hanya dapat
digunakan pada situasi informal & digunakan untuk memberikan
keterangan bahwa suatu hal dapat terjadi dengan kemungkinan 40-60%.
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Maybe we have to make sure what we’ll get for dinner

G.) Possibly (Mungkin)

Dapat digunakan dalam situasi formal ataupun informal, possibly


digunakan untuk menunjukan sebuah keraguan atas suatu kemungkinan.
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- We could possibly attend your birthday party tomorrow (kami mungkin


akan hadir pada pesta ulang tahunmu besok)

H.) Unlikely (Tidak Mungkin)

Memiliki fungsi yang sama dengan kata sifat imposible, kata keterangan ini
digunakan untuk menyatakan ketidakmungkinan suatu hal. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- We unlikely make our dream come true if we didn’t put our best effort

I.) Necessarily (Seharusnya)

Secara umum digunakan bersama dengan kata “not” di depannya,


necessarily digunakan untuk mengekspresikan tingkat keharusan. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- This pink dress may not necessarily be the best for my birthday party
(gaun merah muda ini mungkn tidak selalu menjadi yang terbaik untuk
pesta ulang tahunku)

J.) Fortunately (Untungnya)


dsd

K.) Hopefully (Mudah-mudahan / Semoga)


dsd
5.) Adverb Of Frequency (Seberapa sering suatu hal terjadi)

Merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan frekuensi,


sering tidaknya atau berapa banyaknya suatu pekerjaan atau peristiwa
terjadi. Secara garis besar Adverb Of Frequency dikelompokkan ke dalam 2 jenis
yakni Adverb Of Definite Frequency & Indefinite Frequency. Adapun
penjelasan atas keduanya yakni sebagai berikut:

A.) Adverb Of Definite Frequency

Adverb of Definite Frequency digunakan ketika peristiwa yang terjadi


sudah diketahui waktu kejadiannya dengan pasti. Adapun yang termasuk
kedalam adverb ini yakni sebagai berikut:

(1) Every

Diartikan sebagai “setiap, tiap-tiap, atau semua”, kata every dalam


adverb of frequency perlu disambung dengan kata lain dengan tujuan
untuk menjelaskan waktunya (everyday, every week, every month, etc).
Adapun contoh penggunaannya dalam suatu kalimat yakni sebagai berikut:

- My father goes to his hometown every month to see my grandparents


and other relatives there

(2) Once, Twice, Three Times, etc

Kata-kata tersebut tergolong ke dalam adverb of definite frequency


dikarenakan angka-angka tersebut memberikan penjelasan terkait
berapa kali suatu peristiwa terjadi. Adapun contoh penggunaannya
dalam suatu kalimat yakni sebagai berikut:

- I only went to the haunted house once and I won’t go to there again
forever

(3) Yearly, Annually, Monthly, Weekly, Daily, Hourly

Adverb of frequency ini memiliki kesamaan dengan “every” dimana


dapat diartikan sebagai “setiap”, akan tetapi pada adverb of frequency ini
tidak diperlukannya tambahan kata untuk dapat menunjukkan
keterangan waktu yang pasti, karena kata-kata itu sendiri sudah
memberikan penjelasan waktu (yearly, anually = setiap tahun, weekly =
setiap minggu, etc). Adapun contoh penggunaannya dalam suatu kalimat
yakni sebagai berikut:

- Our family travelling yearly to get some healing, and this year we will
go to Okinawa in Japan

B.) Adverb Of Indefinite Frequency

Adverb of Indefinite Frequency digunakan ketika tidak diketahui secara


pasti waktu berlangsungnya suatu peristiwa. Adapun yang termasuk
kedalam adverb ini yakni sebagai berikut:

Frequency Adverb Of Frequency Example


100% Always / Constantly I always go to bed before 11 p.m.
90% Usually I usually have cereal for breakfast
80% Normally / Generally I normally go to the gym
70% Often / Frequently I often surf the internet
50% Sometimes I sometimes forget my birthday
30% Occasionally I occasionally eat junk food
10% Seldom I seldom read the newspaper
5% Hardly Ever / Rarely I hardly ever drink alcohol
0% Never I never swim in the sea

Frequency Adverb Of Frequency


100% Always, Constantly
60% Usually, Normally, Frequently, Regulary, Often
50% Sometimes, Occasionally, Infrequently
0% Never

Terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menuliskan adverb


of frequency di dalam kalimat, ketentuan-ketentuan tersebut antara lain yakni
sebagai berikut:

A.) Adverb of frequency diletakan sebelum kata kerja utama (except with To
Be)

Subject + adverb + main verb


I always remember to do my homework
He normally gets good marks in exams

Subject + to be + adverb
They are never pleased to see me
She isn’t usually bad tempered

B.) Ketika di suatu kalimat menggunakan kata kerja bantu / auxilliary verb
(have, will, must, might, could, would, can, etc) & adverb of frequency,
maka adverb diletakan diantara kata kerja bantu & kata kerja utama

Subject + auxiliary + adverb + main verb


She can sometimes beat me in a race
I would hardly ever be unkind to
someone
They might never see each other again

C.) Terdapat beberapa adverb of frequency yang dapat digunakan sebagai


awalan kalimat (usually, normally, often, frequently, sometimes,
occasionally)

- Occasionally, i like to eat thai food

D.) Terdapat beberapa adverb of frequency yang tidak dapat digunakan


sebagai awalan kalimat (always, seldom, rarely, hardly, ever, never)

- Ds
- ds

E.) Hardly Ever & Never digunakan dalam kalimat yang mempunyai makna
positif
- They never say thank you
- She hardly ever comes to my parties

F.) Ever dgunakan dalam kalimat tanya & pernyataan negatif


- Have you ever been to New Zealand?
- I haven't ever been to Switzerland.
6.) Adverb Of Place (Dimana sebuah tindakan terjadi)

Adverb Of Place merupakan kata keterangan yang digunakan untuk


menunjukkan posisi atau tempat terjadinya suatu tindakan atau peristiwa.
Adverb ini tidak dapat digunakan untuk memodifikasi kata sifat (adjective)
ataupun kata keterangan lainnya. Adapun ciri-ciri / beberapa kegunaan adverb of
place yakni sebagai berikut:

- Adverb of place selalu membicarakan terkait lokasi dimana tindakan kata


kerja (verb) dilakukan  jadi adverb ini memberikan fokus utama kepada
verb
- Adverb of place bisa digunakan untuk memberitahukan ke arah mana
seseorang/suatu hal berpindah (up, down, around, away, north, southeast)
- Adverb of place bisa digunakan untuk menunjukan posisi objek (noun)
beserta dengan hubungannya terhadap objek lain (below, between, above,
etc)
- Adverb of place dapat digunakan untuk memberitahukan jarak (distance)
seseorang/suatu hal dengan objek lainnya (Nearby, far away, miles, apart,
etc)

Beberapa kata yang termasuk kedalam adverb of place diantaranya yakni


sebagai berikut:

- Above (di tempat / posisi yang lebih tinggi) : They went for a walk in the
park while the sun shone above
- Below (di tingkat / lapisan yang lebih rendah)
- Abroad (di / ke luar negeri)
- Across (dari satu sisi ke sisi yang lain) : I can’t swim across without goggles
- Anywhere (di / ke tempat apapun)
- Elsewhere (di / ke tempat lain)
- Everywhere (di / ke semua tempat)
- Nowhere (tidak di / ke tempat manapun) : What do you do where there is
nowhere to go?
- Somewhere (di / ke suatu tempat)
- Away (di / ke tempat lain, ke arah lain)
- Back (kembali, ke arah belakang)
- Behind (di / ke belakang)
- Backwards (ke belakang) : Two-year-old son slipped on the ice and fell
backward
- Downwards (ke bawah)
- Eastwards (ke timur)
- Forwards (ke depan)
- Homewards (ke rumah)
- Onwards (ke depan)
- Upwards (ke atas)
- Between (diantara)
- Down (di/ke bawah)
- Downstairs (di/ke lantai yang lebih rendah)
- upstairs (di/ke lantai yang lebih tinggi) : I’ve met the guys who lives upstairs
- east (di/ke timur)
- north (di/ke utara) : My apartment faces north
- south (di/ke selatan)
- west (di/ke barat)
- Here (di sini, ke sini)
- there (di/ke sana)
- over there (di/ke tempat yang dilihat/ditunjuk)
- In (ke dalam suatu objek/area/substansi, di rumah/kantor)
- Indoors (di dalam ruangan)
- outdoors (di luar ruangan)
- Inside (di/ke dalam)
- outside (di/ke luar)
- Left (ke arah kiri)
- Over (di atas atau lebih tinggi dari sesuatu, dari satu sisi ke sisi yang lain)
- Near, nearby (dekat)
- Sideways (dari/ke samping)
- Underneath (di sebelah bawah)
- Up (di/ke atas)
- About (kira-kira)
- Within (di dalam)
- At (di)

7.) Adverb Of Focus (Memusatkan perhatian pada suatu kalimat)

Focusing adverb merupakan kata keterangan yang digunakan untuk


menunjukkan bahwa suatu hal yang dibahas terbatas pada yang sudah
difokuskan di dalam kalimat. Adapun fungsi focusing adverb dalam suatu
kalimat diantaranya yakni sebagai berikut:
A.) Adding Information (menambahan informasi tertentu)

Ketika ingin menekankan informasi yang ditambahkan ke informasi


sebelumnya, beberapa adverb of focus yang dapat digunakan diantaranya yakni
(Also, As well, Too, dan Even). Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai
berikut:

- “Tom is coming to the party, and James is coming too.” 


- Tom is coming to the party and is also bringing James 

B.) Limiting Information (membatasi informasi tertentu)

Ketika ingin menekankan suatu informasi yang menyajikan batasan,


beberapa adverb of focus yang dapat digunakan diantaranya yakni (alone, but,
exactly, exclusively, just, merely, not only, only, precisely, purely, simply,
solely). Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Just Tom is coming to the party  Implikasi nya yakni Tom datang ke


pesta sendirian (not bringing a friend, or nobody else is coming to the
party
- I’m going to study for exactly half an hour, then I’ll go to the party 
Implikasi nya yakni saya tidak akan belajar lebih dari 1 setengah jam
- I’m only bringing James to the party  implikasi nya yakni saya tidak
akan membawa orang lain ke pesta
- The party starts at precisely 10 o’clock  Implikasi nya yakni pesta tidak
akan dimulai sebelum ataupun lewat dari jam 10

C.) Parial Limiting Information (membatasi informasi secara sebagian)

Digunakan untuk memberikan suatu informasi yang menyajikan batasan


secara sebagian, beberapa adverb of focus yang dapat digunakan diantaranya
yakni (chiefly, especially, mainly, mostly, notably, particularly, in
particular, predominantly, primarily, at least, for the most part, by and
large). Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- I want everybody to come to the party, especially James  Implikasi nya


yakni aku ingin semua orang datang ke pesta, tapi yang aku paling
inginkan untuk datang adalah James
- They played mostly techno music at the party  Implikasi nya yakni
mereka memainkan beberapa tipe lagu, tetapi diantara lagu-lagu tersebut
techno music adalah yang paling sering dimainkan
- A few people were missing at the party, notably (terutama) Tom 
Implikasi nya yakni beberapa orang tidak hadir di pesta tersebut, termasuk
Tom
- The people coming to the party are going to be predominantly (dominan)
students  Implikasi nya yakni ada banyak sekali orang yang datang ke
pesta, akan tetapi di dominasi oleh siswa

D.) Negative (memberikan perhatian pada pernyataan negatif)

Ketika ingin memberikan perhatian pada suatu pernyataan negatif, maka


adverb of focus yang digunakan yakni neither/nor. Adapun contoh
penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Neither Tom nor James turned up at the party  Implikasi nya yakni


Tom ataupun James tidak datang ke pesta tersebut

E.) Choices (memberikan perhatian pada pilihan)

Ketika ingin memberikan perhatian pada pernyataan yang memberikan 2


pilihan, maka adverb of focus yang digunakan yakni either/or. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- You can either bring Tom or James to the party  Implikasi nya yakni


pada pesta tersebut hanya diperbolehkan membawa 1 orang, yakni antara
Tom atau James

F.) Surprise (menunjukan bahwa informasi tertentu mengejutkan)

Ketika ingin menunjukan bahwa suatu informasi mengejutkan kita, maka


adverb of focus yang digunakan yakni even. Adapun contoh penggunaannya
yakni sebagai berikut:

- Even Tom was at the party  Implikasi nya yakni Kehadiran Tom pada
pesta tersebut tidak terduga

Perlu diketahui bahwa Focusing adverb dapat diletakan di awal, tengah,


ataupun akhir kalimat tergantung bagian apa yang ingin ditekankan.
Perpindahan posisi focusing adverb sangat mempengaruhi makna daripada
suatu kalimat. Adapun contoh penjelasannya yakni sebagai berikut:

Kalimat dasar : Jen can play piano for her friends at the party

Focusing adverb di awal : Only Jen can play piano for her friends at the party 
menimbulkan implikasi bahwa tidak ada yang dapat memainkan piano selain jen
di pesta tersebut

Focusing adverb setelah auxiliary verb : Jen can only play piano for her friends
at the party  menimbulkan implikasi bahwa tidak ada yang dapat dilakukan
oleh jen di pesta tersebut serta jen tidak dapat memainkan alat musik yang lain di
pesta tersebut selain piano

Focusing adverb setelah main verb : Jen can play only piano for her friends at the
party  menimbulkan implikasi bahwa jen hanya dapat memainkan alat musik
piano di pesta tersebut

Focusing adverb sebelum objek : Jen can play piano for only her friends at the
party  menimbulkan implikasi bahwa jen hanya dapat memainkan piano untuk
temannya dan bukan untuk orang lain

Focusing adverb sebelum adverb : Jen can play piano for her friends only at the
party  menimbulkan implikasi bahwa jen hanya dapat memainkan piano untuk
teman-temannya di pesta tersebut

Perlu diketahui juga bahwa terdapat ketentuan-ketentuan tertentu dalam


penggunaan adverb of focus dalam suatu kalimat. Ketentuan tersebut diantaranya
yakni sebagai berikut:

A.) Ketika focusing adverb digunakan untuk memodifikasi suatu kata (verb) atau
frasa kata (verb phrase), maka adverb tersebut harus diletakan sebelum kata
kerja utama

- We didn’t go to the party. We just stayed at home.”


- “We only went for one hour.”
- “We even danced.”

B.) Apabila kata kerja tersebut merupakan to be (is,am,are,was,were,etc), maka


adverb tersebut diletakan setelah to be

- “It is just Tom.”
- “It was mostly Jen who danced at the party.”
- “I am especially sorry that I missed it.”

C.) Ketika focusing adverb digunakan untuk memodifikasi frasa kata yang
mengandung kata kerja utama & kata kerja pembantu /auxiliary verb (can,
could, have, had, did, etc), maka adverb tersebut diletakan diantara kata
kerja utama & kata kerja pembantu

- “Jen can (auxiliary) only (focusing adverb) play (main) piano for her


friends at the party.”
- “Tom didn’t  even  go to the party!”
- “They had particularly wanted a DJ instead of a band.

D.) Focusing adverb “too” & “as well” biasanya diletakan di akhir kalimat

- “Tom is going to the party, and James is going too.”


- “I want to go to the party as well.”

8.) Adverb Of Purpose (Menjelaskan sebab akibat dari sesuatu)


dsds

Selain kedelapan adverb tersebut, terdapat pula beberapa adverb yang antara lain
yakni Adverb Of Duration, Direction, Quantity, Reason, Relative Adverb,
Interrogative Adverb, Exclamatory Adverb, & Explanatory Adverb. Adapun
penjelasannya yakni sebagai berikut:

1.) Adverb Of Duration


dsd

2.) Adverb Of Direction

Merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menerangkan kearah


mana suatu tempat, kemana suatu pekerjaan, tindakan, perbuatan, atau
kualitas dilakukan, atau suatu peristiwa terjadi. Adapun yang termasuk
kedalam adverb ini diantaranya yakni:

A.) Above
B.) Backward
C.) Below
D.) Forth
E.) In
F.) Inwards
G.) Down
H.) Forwards
I.) In There
J.) Back
K.) Back and Forth
L.) Down There
M.) Thence
N.) In and Out
O.) Onwards
P.) Downwards
Q.) Up There

3.) Adverb Of Quantity

Merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan jumlah atau


berapa kali suatu pekerjaan dilakukan / suatu peristiwa terjadi. Adverb ini
terbagi kedalam 2 jenis, yakni Countable Nouns & Uncountable Nouns dimana
yang termasuk kedalamnya yakni sebagai berikut:

Adverb Of Meaning Example Keterangan


Quantity

A Lot / Lots Banyak


A Few Beberapa - I have lots
Too Many / Too Terlalu Banyak of book in
Few my room Countable Noun
Many / More Banyak (dapat dihitung)
- Sandi has
too many
comics in
the room
A Lot / Lots Of
Little / Less - I drink lots
Much / More of water
Too Much / Too because i am Uncountable
Little very thirsty Noun (tidak dapat
dihitung)
- Do you need
much
money?

4.) Adverb Of Reason


ds

5.) Relative Adverb (Kata keterangan penghubung)


dsd

6.) Interrogative Adverb (Kata keterangan penanya)


dsds

7.) Exclamatory Adverb


ds

8.) Explanatory Adverb


dsds

8. Conjunction (Kata Sambung)

A. Pengertian Conjunction
Conjunction (kata sambung) adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan
kata, frasa, klausa, dan kalimat. Conjunction bersifat tidak variable (tidak berubah
menjadi jamak ataupun mempunyai jenis kelamin she/he selayaknya noun atau
pronoun)

B. Contoh Penggunaan Conjunction

1.) Penggunaan Conjunction pada kata (nouns, verbs, adjectives)

- The data was gathered questionnaires and interviews


- I don’t like to run or swim
- He was clever but lazy
2.) Penggunaan Conjunction pada frasa

- The dog wagged his tails and panted excitedly


- The results were undeniably intriguing yet ultimately inconclusive
- She usually studies in the library or at a cafe

3.) Penggunaan Conjunction Klausa

- Today Jane Austen is one of the most widely read english novelist, but she
achieved little fame during her lifetime (kedua kalimat adalah independent
clause)
C. Jenis-Jenis Conjunction

Secara garis besar, conjunction dikelompokkan ke dalam 3 bagian, yakni


Coordinate Conjunction, Subordination Conjunction, & Correlative Conjunction.
Adapun penjelasan atas ketiga bentuk conjunction tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Coordinate Conjunction (Kata Sambung Koordinatif) adalah kata sambung


yang digunakan untuk menghubungkan dua hal yang secara tata bahasa sama
(dua kalimat, dua frasa, dua klausa independen, etc). Terdapat 7 kata yang
termasuk kedalam coordinate conjunction yakni: For, And, Nor, But, Or, Yet, So
(disingkat FANBOYS). Adapun penjelasan atas ketujuh conjuntion tersebut yakni
sebagai berikut:

A.) For (Karena)  To Show Reason


For merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan 2 kata, frasa, atau kalimat yang mempunyai hubungan
sebab akibat. For disini bukan berarti “untuk”, melainkan berarti “karena”
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- She was absent yesterday, for she was sick


- We must give up this plan, for we are lacking in funds

B.) And (Dan)  To Add Information


And merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan 2 kata, frasa, atau kalimat dimana kalimat berikutnya
tidak memiliki pertentangan / dapat memberikan informasi terhadap
kalimat sebelumnya. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:
- Mr. Wilson invited me and him (Mr. Wilson mengundang saya & dia)
- All the lights went out, and we were left in the dark

C.) Nor (Tidak Juga)  To Add Negative Information


Nor merupakan coordinate conjunction yang digunakan untuk
menghubungkan 2 kata, frasa, klausa, atau kalimat dimana keduanya
bersifat negatif. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- He can not see nor hear (Dia tidak bisa melihat tidak juga mendengar)
- I never saw her again, nor i regretted it
D.) But (Tetapi)  To Show Contrast
But merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan dua hal atau lebih yang saling bertentangan. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- The shoes are old but comfortable (Sepatu ini tua tapi nyaman)
- I saw her in the street, but we didn’t speak

E.) Or (Atau)  To Give A Choice


Or merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih kemungkinan, alternatif, atau pilihan.
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Was the fly alive or dead


- She had to have the operation, or she would die

F.) Yet (Tetapi)  To Contrast


Yet merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan 2 kata, frasa, atau kalimat yang saling bertentangan
(sama dengan but). Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- He lives alone, yet he is happy


- My father never smoked a cigarette in her life, yet he still got lung cancer

G.) So (Sehingga)  To Show Result


So merupakan coordinate conjuntion yang digunakan untuk
menghubungkan 2 kata, frasa, atau kalimat dimana kalimat awal
merupakan sebab/alasan dan kalimat berikutnya merupakan hasil.
Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:
- All the shops were closed, so we couldn’t buy any food
- She wasn’t happy with her appearance, so she had a nose job

Selain dibagi kedalam 7 jenis tersebut (FANBOYS), Coordinate Conjunction juga


dapat dibagi kedalam 4 macam yang antara lain yakni sebagai berikut:

A.) Cumulative Conjunction (sama kayak and)


Merupakan coordinate conjunction yang digunakan untuk menambahkan
atau mengumpulkan. Adapun yang termasuk kedalam Cumulative
Conjunction yakni sebagai berikut:

- And (dan)
- Both...and (dan)
- As well as (dan juga)
- Again (lagi pula)
- In addition (tambahan lagi)
- Also (juga)
- And also (dan juga)
- Likewise (seperti itu juga)
- Besides (disamping itu juga)
- Furthermore (lebih-lebih lagi)

B.) Alternative Conjunction (Sama kayak or)  To Give A Choice


Merupakan coordinate conjunction yang menunjukan pemilihan diantara
2 / lebih suatu kata, kalimat, ataupun frasa. Adapun yang termasuk kedalam
Alternative Conjunction yakni sebagai berikut:

- Or (atau)
- Otherwise (kalau tidak)
- Either..or.. (...atau)
- Less..than (lebih...daripada)
- Else (kalau tidak)
- Neither...Nor... (bukan)
- Whether...or... (apakah...atau...)
- Not... (tidak / bukan)

C.) Adversative Conjunction (Sama kayak yet & but)  To Contrast


Merupakan coordinate conjunction yang mengandung arti pertentangan
antar kalimat, frasa, ataupun klausa. Adapun yang termasuk kedalam
Adversative Conjunction yakni sebagai berikut:

- But (Tetapi)
- Yet (Namun / sekalipun begitu)
- Still (Namun, tetapi....masih)
- Despite (Meskipun)
- Though (Meskipun)
- Conversely (Sebaliknya)
- However (Tetapi)
- Nevertheless (Namun)
- Only (Hanya / Cuma)
- In spite of (Meskipun)
- Although (Meskipun)
- In contrast (Sebaliknya)

D.) Illative Conjunction (Sama kayak so)  To Show Result


Merupakan coordinate conjunction yang digunakan untuk menunjukan
sebab akibat dari suatu peristiwa atau menunjukan suatu kesimpulan.
Adapun yang termasuk kedalam Illative Conjunction yakni sebagai berikut:

- So (Oleh karena itu)


- Therefore (Oleh karena itu)
- So then (Maka)
- Then (Maka)
- For (Karena)
- Accordingly (Karena itu)
- Consequenty (Oleh karena nya)
- Thus (Jadi / maka)
- Wherefore (Mengapa)
- Hence (Sebab itu / karena itu)
- Because of (Sebab / karena)
- For this reason (Alasan)
- As a result (Akibat)

2.) Subordination Conjunction


Merupakan kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan dua
kalimat yang tidak sederajat yakni induk kalimat (main/independent clause)
dan anak kalimat (dependent clause) dimana anak kalimat selalu diawali
dengan subordinating conjunction. Adapun macam-macam subordinate
conjunction antara lain yakni sebagai berikut:

A.) Time (Waktu), yang termasuk kedalam subordinate conjunction


- After (setelah) : I’m going to give her this present after our surprise party
on tuesday
- As (ketika, sementara)
- As soon as (segera setelah) : As soon as/once they finish filling the
questionnaire, I will process the data.
- Before (sebelum) : Before she went to Jakarta, she got her flowers
watered
- Once (segera setelah)
- Since (sejak) : She has been very quiet since she arrived on Sunday
- Until / till (sampai) : Let’s stay here until the sun comes up.
- When (ketika) : He was cleaning his kitchen floor when he found an oil
spill
- Whenever (kapan saja, sewaktu-waktu) : ou can come to my
house whenever you want
- While (ketika, sementara) : His phone kept ringing while he was
sleeping

B.) Place (Tempat)


- Where (di mana) :
- Wherever (di manapun) : We should be polite and humble wherever we
live

C.) Contrast (Pertentangan)


- Although, Even though, Though (meskipun) : The guide seemed
nice though she spoke very little English
- Than (daripada)
- Whereas (sebaliknya, sedangkan)
- While (meskipun)
- Even if (kalaupun) : Even if Bima is not qualified enough to enter the
top university, he’ll try again next year
- Nevertheless (meskipun)
- However (akan tetapi)
- Notwithstanding that (meskipun)
D.) Cause / Reason (Sebab / Alasan)
- As (karena)
- Because (karena) : Many animals died because the dry season was hotter
and drier than usual
- Since (karena) : You no longer have access to the email
address since you’ve deleted your account

E.) Result (Akibat)


- So (sehingga)
F.) Purpose (Tujuan)
- In order that (agar) : He will get up earlier in order that he can arrived
on time
- So that (agar) : Please open the window so that the smell will go
away quickly

G.) Condition (Syarat)


- As long as (jika, dengan syarat) : As long as you follow the traffic
regulation, you won’t get a ticket
- If (jika, dengan syarat) : If you’re not careful, you’ll end up wasting time
- Only if (hanya jika) : She’ll come to my party only if you accompany he
- Otherwise (jika tidak) : Don’t forget to bring your boots, otherwise your
feet will be wet and cold
- Or else (jika tidak)
- Provided / providing (that) (jika, dengan syarat) : We can stroll in the
park this weekend, providing the weather is nice
- Supposing (asumsikan, anggap) : Supposing you’re accepted, what
would you do
- Unless (jika tidak) : Unless TV viewers gave her donations, she would
not be able to buy gold, rice field, and house.

H.) Manner (Cara)


- As if (seperti) : The man drove as if he was an F-1 racer
- As though (seperti)
- How (bagaimana)
- The way (cara)

I.) Comparation (Perbandingan)


- As....as (sama....sama)
- Than (daripada)
- As well as (sebaiknya)
- Rather....than (lebih baik...daripada)

J.) Apposition (Keterangan tambahan)


- That (bahwa)

3.) Correlative Conjunction


Merupakan kata hubung yang digunakan berpasangan untuk menunjukkan
hubungan antara dua kata, frasa, ataupun klausa dimana kalimat yang
dihubungkan biasanya bersifat parallel (kedudukannya sejajar) secara struktur
garamatikal. Berikut beberapa kata yang termasuk kedalam correlative conjunction:

- Between/and : There is no difference between you and him


- Both/and : We’ll have both the cheescake and the chocolate cake
- Either/or : I want either the cheescake or the chocolate cake
- Neither/nor : Oh, you want neither the cheescake nor the chocolate cake?
- Form/to : I traveled from England to Rome in three days
- Hardly/when : Hardly had you left the restaurant when the party was started
- No sooner/than : I’d no sooner lie to you than strangle a puppy
- Scarcely/when : I had scarcely walked through the door when i got an urgent
call and had to run night back out again
- If/then : If you help him now, then he’ll repay you one day
- Not/but : I see you’re in the mood not for desserts but appetizers
- Not only/but also : I’ll eat them both – not only the cheescake but also the
chocolate cake
- Rather/than : My parents would rather have lunch at a traditional restaurant
than at a fast-food restaurand
- The more/the less : The more we study grammar, the less we face difficulties
when writing
- The more/the more : The more you give alms to others, the more you get
rewards from god
- Whether/or : I didn’t know whether you’d want the cheescake or the
chocolate cake, so i got both
- As/as : Bowling isn’t as fun as skeet shooting
- Such/that : Such was the nature of their volatile relationship that they never
would have made it even if they’d wanted to

4.) Adverbial Conjunctions (MASIH BLUNDER MIRIP SAMA SUBORDINATE


CONJUNCTION
A.) Addition (Penambahan)
- Also
- Besides
- In addition

B.) Contrast (Pertentangan)


- In contrast
- In spite of
- Nevertheless
- Nonetheless

C.) Result (Akibat)


- As a result
- Consequently
- Thus

D.) Time (Waktu)


- Meanwhile

9. Preposition (Kata Depan)

A. Pengertian Preposition

Preposisi adalah kata atau kelompok kata yang digunakan sebelum kata benda
(noun), kata ganti (pronoun) atau frasa kata benda (noun phrase) untuk
menunjukkan arah, waktu, tempat, lokasi, hubungan spasial, atau untuk
memperkenalkan objek

B. Jenis-Jenis Preposition

Secara garis besar, preposition dikelompokkan kedalam 6 bagian, yakni


Preposition of Time, Place, Direction, Movement, Instrument, & Manner. Adapun
penjelasan atas keenam bentuk preposition tersebut yakni sebagai berikut:

1.) Preposition of Time

Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu


dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
time diantaranya yakni:
A.) In (selama)  Waktu yang general

Preposition in digunakan untuk menunjukan waktu secara general


(abad, periode, bulan, tahun, musim, jangka waktu tertentu di masa lalu,
masa kini, dan masa depan (long periods of time), serta untuk ketetapan
waktu yang baku) dimana waktu-waktu tersebut tidak diketahui secara
pasti kejadian berlangsungnya. Adapun contoh penggunaannya yakni
sebagai berikut:

- Abad : In the 1990s


- Periode : The scientists will announce their research in the  20th Century.
- Bulan : In December, people in United States celebrate winter holiday
- Tahun : In 2014, Germany won the World Cup
- Musim : In winter, bears hibernate
- Waktu tertentu : Do you think we will go to Jupiter in the future
- Waktu baku : I wake up in the morning

B.) On (pada)  Waktu yang spesifik

Preposition in digunakan untuk menunjukan waktu yang spesifik


(tanggal, hari, hari spesial/perayaan). Adapun contoh penggunaannya yakni
sebagai berikut:

- Tanggal (Dates) : My birthday is on December 31


- Hari (Days) : All students must attend a flag ceremony on Monday
- Perayaan :

C.) At (jam)  Waktu yang sangat spesifik

Preposition ini digunakan untuk menunjukan waktu yang sangat


spesifik (jam tertentu) dan digunakan untuk menunjukkan waktu spesifik
tertentu / particular time (di malam hari, saat makan siang, etc). Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Time : The show starts at 6 p.m.


- Particular time : I usually eat salad at night

D.) By (pada / sebelum)


Preposition ini digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peristiwa
harus terjadi/harus dilakukan/dikerjakan sebelum waktu yang telah
ditetapkan (waktu tertentu) tercapai. By dapat juga digunakan untuk
menunjukkan waktu kapan sesorang akan kembali. Adapun contoh
penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Sebelum durasi waktu tertentu tecapai : Please send me the


report by Tuesday  Pada kalimat ini dapat diartikan bahwa report
tersebut akan jatuh waktu pada hari selasa, sehingga harus diterima
sebelum waktu tersebut
- Menyatakan seseorang akan kembali sebelum waktu tersebut
berlangsung : She is in London. She’ll be back by Saturday  Kalimat
tersebut dapat diartikan bahwa wanita tersebut akan kembali selambat-
lambat nya sebelum hari sabtu

E.) During (selama)

Preposition ini digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu hal


sedang terjadi dalam waktu tertentu. Adapun contoh penggunaannya yakni
sebagai berikut:

- He fell asleep during the film


- We waited for the pizza during dinner time

F.) For (selama)

Preposition ini digunakan untuk menyatakan durasi berlangsungnya


suatu tindakan/peristiwa (baik dalam detik, menit, jam, hari, bulan, ataupun
tahun), dimana jangka waktu peristiwa tersebut bisa disebutkan secara
spesifik ataupun tidak spesifik, serta peristiwa yang dimaksud sudah
selesai dilakukan. Adapun contoh penggunannya yakni sebagai berikut:

- I’ve lived here for nine years  jangka waktu disebutkan secara spesifik.
- I’ve lived here for years  jangka waktu tidak disebutkan secara spesifik.

G.) Since (sejak)

Preposition ini digunakan untuk menunjukkan waktu dimulainya suatu


suatu peristiwa/aktivitas (waktu dimulainya peristiwa harus disebutkan
secara spesifik), serta peristiwa tersebut masih berlangsung hingga saat
ini. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- I’ve lived here since I was nine years old


- Since we met, I haven’t stopped thinking of you.

H.) As of / From (dimulai pada)


ds

I.) Over (selama)


ds

J.) Past (melebihi)


dsd

K.) Until (formal) & Till (informal)  sampai

Mempunyai makna yang sama, until & till digunakan untuk menjelaskan
bahwa suatu tindakan yang sedang dilakukan akan berhenti pada waktu
yang telah ditentukan (specific time). Adapun contoh penggunaannya yakni
sebagai berikut:

- They took the bicycle until 5 to see you there


- I am going to study till 9 o’clock

L.) Before
ds

M.) After
ds

N.) Within (selambat-lambatnya atau sekurang-kurangnya)  gak pasti

Preposition ini digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang akan


terjadi/berlangsung atau kemungkinan akan berlangsung sebelum periode
waktu yang telah ditentukan. Adapun contoh penggunannya yakni sebagai
berikut:

- The ambulance arrived within 10 minutes.
- You'll receive written confirmation of your reservation  within five  days.
O.) Between...and....
dsdsd

Terdapat beberapa kata penunjuk waktu, dimana kata-kata tersebut dalam


penggunaannya sudah menunjukan waktu yang jelas kapan peristiwa tersebut
akan berlangsung sehingga tidak memerlukan penggunaan preposition of
time, kata-kata tersebut diantaranya yakni Every, This, Last, dan Next.
Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- Every : Every day, Every Tuesday


- This : This week, this evening
- Last : Last month, last night
- Next : Next year, next week

2.) Preposition of Place


Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu
dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
place diantaranya yakni:

A.) In (Di, didalam)


Preposition ini digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu sedang
berada di dalam sebuah tempat yang memiliki beberapa batas (baik batas
secara fisik ataupun virtual). Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai
berikut:

- Do you live in Japan?


- She put her drink in the refrigerator

B.) On (Di, diatas permukaan)


Preposition ini digunakan untuk menunjukkan posisi atau letak suatu
benda, dimana posisi benda tersebut berada di permukaan / diatas benda
lainnya. adalah preposisi yang lebih sering digunakan untuk menunjukkan
posisi atau letak suatu benda. Adapun contoh penggunaannya yakni sebagai
berikut:

- I saw your wallet on the coffee table last night. Did you really bring it
home?
- There are no prices on this menu
- You are standing on my foot.
- There was a "no smoking" sign on the wall.
- I live on the 7th floor at 21 Oxford Street in London.

C.) At (Di)
Preposition ini digunakan untuk menunjukkan lokasi yang spesifik atau
untuk nama daerah / tempat saat sedang melakukan perjalanan. Adapun
contoh penggunaannya yakni sebagai berikut:

- Her parents were waiting for her at the enterance of school


- His house is at the end of the street

D.) Under (Di bawah)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

E.) Between (Di antara)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

F.) Below (Di bawah)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

G.) Above (Di atas)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

H.) In front of (Di depan)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

I.) Beside (Di samping)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

J.) Behind (Di belakang)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:
K.) Among (Di antara)
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

L.) Inside (Di dalam)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:
M.) Near (Di dekat)
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

N.) Next to (Di sebelah)


Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

3.) Preposition of Direction


Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu
dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
direction diantaranya yakni:

A.) To
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

B.) Into
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

C.) Onto
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

D.) Across
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

E.) Along
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

F.) Around
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

G.) Over
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

H.) Off
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

I.) Down
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

J.) Through
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

K.) Up
Preposition ini digunakan untuk....... Adapun contph penggunaannya yakni
sebagai berikut:

4.) Preposition of Movement


Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu
dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
movement diantaranya yakni:

5.) Preposition of Instrument


Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu
dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
time diantaranya yakni:
6.) Preposition of Manner
Preposition of time merupakan kata depan yang mengarahkan pada waktu
dan digunakan untuk menunjukan kapan suatu peristiwa telah terjadi, sedang
terjadi, ataupun akan terjadi. Adapun yang termasuk kedalam preposition of
time diantaranya yakni:
10. Interjection (Kata Seru)
A. Pengertian Interjection
B. Jenis-Jenis Interjection

11. Tenses
A. Pengertian Tenses
B. Jenis-Jenis Tenses

12. Present Simple Present Tense


A. Pengertian Simple Present Tense
B. Rumus Simple Present Tense
C. Kegunaan Simple Present Tense

13. Simple Present Continuous Tense


A. Pengertian Simple Present Continuous Tenses
B. Rumus Simple Present Continuous Tenses
C. Kegunaan Simple Present Continuous Tenses

14. Present Perfect Tense


A. Pengertian Present Perfect Tense
B. Rumus Present Perfect Tense
C. Kegunaan Present Perfect Tense

15. Present Perfect Continuous Tense


A. Pengertian Present Perfect Continuous Tenses
B. Rumus Present Perfect Continuous Tenses
C. Kegunaan Present Perfect Continuous Tenses

16. Simple Past Tense


A. Pengertian Simple Past Tense
B. Rumus Simple Past Tense
C. Kegunaan Simple Past Tense
17. Past Continuous Tense
A. Pengertian Past Continuous Tenses
B. Rumus Past Continuous Tenses
C. Kegunaan Past Continuous Tenses

18. Past Perfect Tenses


A. Pengertian Past Perfect Tenses
B. Rumus Past Perfect Tenses
C. Kegunaan Past Perfect Tenses

19. Past Perfect Continuous Tenses


A. Pengertian Past Perfect Continuous Tenses
B. Rumus Past Perfect Continuous Tenses
C. Kegunaan Past Perfect Continuous Tenses

20. Simple Future Tenses


A. Pengertian Simple Future Tenses
B. Rumus Simple Future Tenses
C. Kegunaan Simple Future Tenses

21. Future Continuous Tenses


A. Pengertian Future Continuous Tenses
B. Rumus Future Continuous Tenses
C. Kegunaan Future Continuous Tenses

22. Future Perfect Tenses


A. Pengertian Future Perfect Tenses
B. Rumus Future Perfect Tenses
C. Kegunaan Future Perfect Tenses

23. Future Perfect Continuous Tense


A. Pengertian Future Perfect Continuous Tenses
B. Rumus Future Perfect Continuous Tenses
C. Kegunaan Future Perfect Continuous Tenses

24. Past Future Tense


A. Pengertian Past Future Tenses
B. Rumus Past Future Tenses
C. Kegunaan Past Future Tenses

25. Past Future Continuous Tense


A. Pengertian Past Future Continuous Tenses
B. Rumus Past Future Continuous Tenses
C. Kegunaan Past Future Continuous Tenses

26. Past Future Perfect Tense


A. Pengertian Past Future Perfect Tense
B. Rumus Past Future Perfect Tenses
C. Kegunaan Past Future Perfect Tenses

27. Past Future Perfect Continuous Tense


A. Pengertian Past Future Perfect Continuous Tenses
B. Rumus Past Future Perfect Continuous Tenses
C. Kegunaan Past Future Perfect Continuous Tenses

28. Kalimat (Sentence)

A. Pengertian Sentence
dsd

B. Unsur-Unsur Sentence
dsds

1.) Subject

Subject adalah......Penggunaan suatu subjek dalam suatu kalimat sangat


mempengaruhi bentuk verb yang akan digunakan. Hal ini termasuk kedalam
materi Subject Verb Agreement. Subject verb agreement merupakan
penyesuaian atas verb (kata kerja) dengan subjek dalam sebuah kalimat, baik
dalam hal subjek tersebut tunggal (singular) maupun jamak (plural).  Subjek
itu biasa berupa kata benda (noun), kata ganti (pronoun), serta kata lainnya. Adapun
rumus yang berlaku pada subject verb agreement yakni sebagai berikut:

Singular Subject  Singular Verb, Plural Subject  Plural Verb


Singular Subject: nama orang, he, she, it (subjek tunggal ke-3)
Singular verb diberi imbuhan -s/-es
Plural subject: we, they, you
Plural verb: tidak diimbuhi -s/-es 

Terdapat beberapa ketentuan yang berlaku dalam Subject Verb Agreement yakni
yang antara lain yakni sebagai berikut:

A.) Jika subject yang digunakan adalah singular, maka verb yang digunakan
juga harus berbentuk singular
- She writes every day
B.) Jika subjek yang digunakan adalah plural, maka verb yang digunakan
juga harus berbentuk plural
- They write every day

C.) Sebagai aturan umum, jika dalam kalimat terdapat lebih dari 2 subjek
(compound subject) yang dihubungkan dengan conjunction “and”, maka
verb yang digunakan berbentuk plural
- A car and a  bike are  my means of transportation

D.) Jika dalam 1 kalimat terdapat lebih dari 2 subject dengan bentuk yang
sama dihubungkan dengan conjunction “or” atau “nor”, maka verb yang
digunakan berbentuk singular
- My aunt or my  uncle is  arriving  by train today
- Neither Juan nor Carmen is available

E.) Jika dalam 1 kalimat terdapat lebih dari 2 subject dengan bentuk yang
berbeda (singular dan plural) dan diikuti dengan conjunction “or”
ataupun “nor” maka verb harus setuju dengan subjek yang paling dekat
dengan kata kerja
- Neither the  plates  nor the serving bowl (singular) goes on that shelf
- Neither the serving  bowl  nor the  plates (plural) go on that shelf

F.) Ketika satu kalimat mengandung 1 subjek dan lebih dari 1 verb, maka
verb seluruh kalimat tersebut harus mengacu kepada bentuk daripada
subject (jika subjek singular, seluruh verb singular)
- Interviews (plural subject) are one way to collect data
and allow researchers to gain an in-depth understanding of participants
- An assumption is something that is generally accepted as true and is an
important consideration when conducting a doctoral study

G.) Ketika subjek dalam kalimat diikuti dengan sebuah frasa, maka verb
yang digunakan tetap mengacu pada subjek tersebut (hiraukan frasa nya)
- The politician, along with the newsmen (frasa),  is expected shortly
- Excitement, as well as nervousness (frasa), is the cause of her shaking

H.) Tanda kurung (Parentheses) bukan merupakan bagian dari subjek


- Joe (and his trusty mutt) was always welcome.

I.) Jika subjek dalam kalimat berbentuk indefinite pronouns (each, every, etc)
maka verb yang digunakan haruslah berbentuk singular
- Everyone walks to the store
- Everything comes back eventually.

J.) Jika subjek dalam kalimat berbentuk kata kerja yang tidak dapat dihitung (non
count nouns), maka verb yang digunakan haruslah berbentuk singular
- Education is the key to success.
- Diabetes affects many people around the world.
- The information obtained from the business owners was relevant to
include in the study.

K.) Jika subjek dalam kalimat berbentuk collective nouns (noun yang terdiri dari
beberapa hal yang dihitung sebagai 1 kelompok), maka verb yang digunakan
berbentuk singular
- The group meets every week.
- The committee agrees on the quality of the writing

Akan tetapi, terdapat pengecualian terhadap penggunaan verb tersebut. Apabila


collective noun tersebut melakukan aktivitas nya secara sendiri-sendiri, maka
verb yang digunakan adalah plural (karena subjek dihitung menjadi terpisah)
- The committee participate in various volunteer activities in their private
lives.

Subjek dalam suatu kalimat dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni simple
subject & compound subject. Adapun penjelasan atas keduanya yakni sebagai
berikut:

A.) Simple Subject (Subjek sederhana) merupakan subjek dalam suatu kalimat
yang hanya terdiri dari 1 kata. Adapun yang dapat menjadi subjek sederhana
yakni
(1) Noun (kata benda) as subject :
- Washington DC is the capital of the United States of America
- The bird flies in the sky

(2) Pronoun (kata ganti) as subject :


- She has a new car
- He has breakfast every morning

(3) Adjective used as noun (kata sifat sebagai kata benda)


- The poor have tried to find the aid
- The lazy will not be successful

(4) Infinitive used as noun (kata kerja dasar sebagai kata benda)
- To do is more difficult
- To say is easy

(5) Participle / gerund used as noun


- Collecting stamps is my hobby
- Smoking is not good for health

B.) Compound Subject (Subjek gabungan)

Merupakan subjek yang terdiri dari 2 kata atau lebih, dimana kata-kata
tersebut dihitung sebagai 1 kesatuan dan dihubungkan dengan
conjunction berupa and, or dan nor, serta either/or dan neither/nor.
Adapun penjelasan atas compound subject tersebut yakni sebagai berikut:

(1) Compound Subject dengan and


Apabila compoud subjek dihubungkan dengan conjunction “and”,
maka gunakanlah kata kerja jamak (plural verb). Adapun contohnya
yakni sebagai berikut:

- The doctoral student (subject pertama singular) and the committee


members (subject kedua plural) write (plural verb) every day
- The percentage of employees who called in sick (subject pertama)
and the number of employees who left their jobs within 2 years
(subject kedua) are (plural verb) reflective of the level of job
satisfaction

(2) Compound Subject dengan Or atau Nor


Jika kedua subject dari kalimat merupakan bentuk singular (tunggal)
maka menggunakan singular verb/ additional infinitive (infinitive dengan
tambahan ‘s dibelakangnya), jika bentuk plural (jamak) maka
menggunakan plural verb/ bare infinitive (tanpa s/es), serta jika satu
subject bentuk plural dan satu singular, maka mengikuti subject yang lebih
dekat dengan verb. Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- Ryan or Ellie will call us when they get to town (sama-sama singular
maka menggunakan bare infinitive)
- His friends nor his cousins are coming to pick us up (sama-sama
plural maka menggunakan additional infinitive)
- Her sister (singular) or her parents (plural) plan to visit her next
week (satu singular dan satu plural, yang paling dekat dengan verb
adalah subject plural sehingga verbnya menggunakan bare infinitive)

(3) Compound Subject dengan Either/or dan Neither/nor


Mempunyai ketentuan yang sama dengan compound subject or dan nor,
hanya saja perbedaannya kedua subjek di sini memiliki kedudukan yang
setara sehingga menggunakan either/or dan neither/nor. Adapun contohnya
yakni sebagai berikut:

- Neither the military nor the police has any suitable vehicles (kalimat
mempunyai makna negatif)
- Neither Phil nor I will be able to attend the wedding
- Either squash or cauliflower would make a good side dish for dinner
(kalimat mempunyai makna positif)
- Either Frank or Steve likes coffe

Apabila dalam suatu kalimat tidak terdapat subjek sama sekali, maka kata “It”
dan “There” dapat dianggap sebagai subjek (subjek semu). Adapun contohnya
yakni sebagai berikut:

- It is a beautiful day
- There are many books in my book shelf

2.) Predicat
ds

3.) Object
ds

4.) Complement (pelengkap)


ds

5.) Adjunct (keterangan tambahan)


dsd

C. Jenis-Jenis Sentence
dsds
1.) Berdasarkan bentuk predikatnya
ds

A.) Verbal Sentence (Kalimat Verbal)


ds

B.) Non-Verbal Sentence (Kalimat Bukan Verbal)


ds

2.) Berdasarkan penggunaanya


ds

A.) Declarative Sentence (kalimat yang menyatakan)


ds

B.) Imperative Sentence (kalimat perintah)


ds

C.) Exclamation Sentence


ds

3.) Berdasarkan strukturnya (important)


ds
A.) Simple Sentences
ds

B.) Compound Sentences (Kalimat Majemuk Setara)


ds

C.) Complex Sentence (Kalimat Sempurna)


ds

D.) Compound-Complex Sentence (Kalimat Majemuk Sempurna)


sds

29. Frasa (Phrase)

A. Pengertian Frasa
Frasa merupakan sekelompok kata dalam suatu kalimat yang tidak memiliki
subjek & predikat (bukan termasuk ke dalam kalimat) dan digunakan untuk
mengekspresikan lebih jelas suatu kalimat
Frasa atau phrase adalah kesatuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih
namun perpaduan kata tersebut menimbulkan makna baru dari kata sebelumnya

B. Jenis-Jenis Frasa
dsdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
ddddddddddd

1.) Noun Phrase

Noun Phrase merupakan kumpulan kata yang dibentuk dari gabungan kata
benda (noun), kata ganti (pronoun), kata sifat (adjective), kata keterangan
(adverb), kata kerja (verb), serta determiner, dimana kumpulan kata ini
menjadi satu kesatuan dan mempunyai kedudukan sebagai kata benda dalam
suatu kalimat. Noun Phrase digunakan untuk menggambarkan lebih jelas
suatu kata benda dalam kalimat. Selayaknya noun dalam bahasa inggris, Noun
Phrase sebagai kata benda juga dapat menjadi subjek, objek, ataupun
complement dalam suatu kalimat. Adapun contoh penggunaan Noun Phrase
untuk ketiga posisi tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Noun Phrase sebagai subjek

- Many cases of infectious disease found in Nigeria is spreading in its


nearest countries.

B.) Noun Phrase sebagai objek (direct & indirect)

- He walks in the Mail Streed and meets a wet and stinky dog lying in the
road  noun phrase as direct object
- They bought their eldest daughter a house  noun phrase as indirect
object

C.) Noun Phrase sebagai komplement (subjek & object complement)

- He discovered that creating a website quite easy


Secara garis besar, Noun Phrase dikelompokkan kedalam 2 jenis yakni Basic
Noun Phrase & Complex Noun Phrase. Adapun penjelasan atas keduanya yakni
sebagai berikut:

A.) Basic Noun Phrase

Basic Noun Phrase merupakan Noun Phrase yang hanya terdiri dari
determiner (meliputi pre determiner, central determiner, ataupun post
determiner), serta head (meliputi noun, number, ataupun adjective). Adapun
pembagian beserta contoh daripada determiner tersebut yakni sebagai berikut:

Jenis Determiner Contoh Determiner


Multiplier (double, twice three times)
Fraction (one-third, two-fifths, three-quarters)
Pre Determiner Distributive (both, all, half)
Intensifier (quite, rather, not really, indeed)
Exclamative (what, such)
Article (a, an, the)
Central Demonstrative (this, that, these, those)
Determiner Possessive (my, your, his, her, our, their)
Interrogative (which, what)
Post Determiner Number (one, second, next, last)
Quantifier (each, every, any, some, few, little)

Adapun contoh Basic Noun Phrase tersebut yakni sebagai berikut:


- All (pre determiner) the (central determiner) trees (noun)
- The (central determiner) first (number)
- Four times (pre determiner) his (central determiner) salary (noun)
- Little (determiner quatifier) money (noun)

B.) Complex Noun Phrase

Complex Noun Phrase merupakan Noun Phrase yang terdiri dari Pre
Modifier, Head, & Post Modifier. Adapun penjelasan atas ketiga komponen
penyusun tersebut yakni sebagai berikut:

(1) Pre Modifier


Merupakan modifier yang ditempatkan sebelum head, dan dapat
digunakan secara lengkap ataupun tidak. Adapun penyusun pre
modifier yakni sebagai berikut:

- Determiner (pre, central, dan post determiner)


- Adverb : too, very, etc
- Adjective : smart, messy, hot, etc
- Participle : Present ataupun past participle
- Noun yang berperan seperti adjective

(2) Head
Merupakan bagian complex noun phrase yang dapat diisi dengan
noun, pronoun, number, ataupun adjective

(3) Post Modifier

Merupakan modifier yang ditempatkan setelah head dan mempunyai


panjang yang tidak terbatas. Perlu diketahui bahwa ada kemungkinan
terdapat lebih dari 1 post modifier dalam suatu noun phrase. Adapun
penyusun post modifier yakni sebagai berikut:

- Adjective
- Prepositional phrase : preposition + object of preposition (on the table,
about you)
- Participle phrase : Present participle & Past participle
- Infinitive phrase : to eat, to clean the hous
- Relative clauses : who, which (who make me laugh, which is the
oldest language)

Adapun contoh Complex Noun Phrase yakni sebagai berikut:

(A) A very small school in this country that was build in 1980
- Pre modifier : Determiner (a) + adverb (very) + adjective (small)
- Head : Noun (school)
- Post modifier : Prepositional phrase (in this country) + relative clause
(that was build in 1980)

(B) The first to finish the test


- Pre modifier : determiner (ther)
- Head : noun (first)
- Post modifier : infinitive phrase (to finish the test)

(C) The red sport car that i bought at the showroom that is located on
strawberry street that....
- Pre modifier : determiner + adjective
- Head : noun (sport car)
- Post modifier : relative clause (that i bought at the showroom, that is
located on....)

Untuk memudahkan menemukan Noun Phrase dalam suatu kalimat, Noun


Phrase mempunyai bentuk-bentuk umum yang antara lain yakni sebagai berikut:

A.) Noun Phrase (Noun + Noun)

- My water bottle is new

B.) Noun Phrase (Noun + Of + Noun)

- Student of class A are very smart  noun phrase sebagai subjek

C.) Noun Phrase (Determiner + Adjective + Noun)

- I need a hot coffee to wake up myself  noun phrase sebagai objek

D.) Noun Phrase (Determiner + Adverb + Adjective + Noun)

- She is an amazingly talented person  Noun Phrase sebagai subjek


complement

E.) Noun Phrase (V-Ing + Noun)

- Dad is in the smoking room  Noun Phrase sebagai objek

F.) Noun Phrase (Determiner + V3 + Noun)

- The stolen car was found by the police  Noun Phrase sebagai subjek

2.) Adjective Phrase


Frasa kata sifat (adjective phrase) berfungsi untuk menjelaskan suatu kata
benda dalam suatu kalimat (berperan sebagai adjective) serta dapat diletakan
sebelum atau sesudah kata benda tersebut. Untuk dapat mengetahui apakah
terdapat suatu adjective phrase dalam suatu kalimat, langkah yang perlu dilakukan
adalah mencari kata benda nya terlebih dahulu. Kemudian lihat apakah sebelum
ataupun sesudah kata benda tersebut terdapat kumpulan kalimat yang
memberikan penjelasan lebih mendalam atas kata benda tersebut, serta
cobalah untuk menghapus kumpulan kata tersebut dari kalimat nya, apabila
setelah dihilangkan kalimat tetap memiliki makna yang jelas, maka kumpulan kata
tersebut merupakan suatu frasa. Berikut adalah beberapa contoh adjective phrase:

Adjective Phrase dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk, adapun


contoh atas bentuk daripada adjective phrase tersebut yakni sebagai berikut:

A.) Adjective Phrase dapat ditemukan dalam bentuk Comparative /


Superlative Adjective

- We experienced the decade’s most destructive storm


- They saw only the brightest stars through their telescope.

B.) Gabungan kata sifat (Compound adjectives) juga merupakan bagian dari
adjective phrase

- The movie, short and whitewashed, faced criticism from historians


- The playlist was too slow-paced for the crowd that night. 

C.) Adjective phrases bisa mengandung kata keterangan (adverb)

- It was a deliciously sensational play


- His hair, shockingly dyed pink, surprised his parents

D.) Adjective phrases bisa mengandung kata depan (preposition)

- The kids, like popcorn, were bouncing all over their trampoline. 


- My grandmother from New York makes a delicious egg cream. 

E.) Adjective Phrase dapat berbentuk dengan hanya dari sekumpulan kata-
kata sifat (adjective)

- My old, slow, gas-guzzling minivan finally died. 


- They took an intense, time-consuming physics course. 

Kemudian, apa perbedaan antara Adjective Phrase & Adjective Clause?


Meskipun keduanya memiliki peranan yang sama yakni untuk menjelaskan kata
benda (noun) dalam suatu kalimat, frasa merupakan kelompok kata yang tidak
dapat berdiri sendiri dikarenakan tidak memiliki subjek dan predikat, disisi
lain klausa mengandung subjek dan predikat sehingga di kondisi tertentu dapat
berdiri sendiri sebagai satu kesatuan kalimat yang utuh (independent clause).
Adapun perbedaan antara adjective phrase & adjective clause tersebut dalam 1
kalimat dengan makna yang sama yakni sebagai berikut:

Adjective Phrase Adjective Clause


The very selective school has a small The school, which has a very selective
student body admission policy, has a small student
body
It was compeletly dark, save for the It was completely dark, save for the
bright, short-range cell phone cell phone flashlight that illuminated
flashlight our immediate surroundings
Perpetually hat-wearing Niko P. Niko P., who always wears a hat,
won’t be joining us this year won’t be joining us this year

3.) Adverbial Phrase

Sama halnya seperti adverb (kata keterangan), adverbial phrase dapat


diletakan di berbagai posisi dalam suatu kalimat serta digunakan untuk
menerangkan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), ataupun kata keterangan
lainnya dalam suatu kalimat. Adverbial Phrase mempunyai fungsi yang antara
lain yakni sebagai berikut:

Type Function Example


Manner Menjelaskan bagaimana suatu
Emir spokes of his daughter with
peristiwa bisa terjadi pride
Place Menjelaskan dimana suatu I threw my coat on the chair
peristiwa terjadi (adverbial phrase include
prepositional phrase)
Purpose Menjelaskan mengapa suatu I’m going to the airport to pick
peristiwa terjadi up my aunt and uncle (adverbial
phrase include infinitive phrase)
Time Menjelaskan kapan suatu Let’s go for a walk after dinner
peristiwa terjadi

Secara garis besar Adverbial Phrase mempunyai 3 bentuk yang berbeda,


dimana bentuk-bentuk tersebut antara lain yakni sebagai berikut:

A.) Adverbial Phrase yang dibentuk dengan gabungan adverb + qualifier


dengan contoh dalam suatu kalimat yakni sebagai berikut:

- Bri ate her breakfast very qucikly


- Detective Jones caught the thief quite easily

B.) Adverbial Phrase yang dibentuk dengan gabungan adverb + prepositional


phrase dengan contoh dalam suatu kalimat yakni sebagai berikut:

- The store closes at six o’clock

C.) Adverbial Phrase yang dibentuk dengan gabungan adverb + infinitive


phrase dengan contoh dalam suatu kalimat yakni sebagai berikut:

- To become a better musician, Cassie practiced every day

4.) Prepositional Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

5.) Conjunctional Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

6.) Interjectional Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

7.) Absolute Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

8.) Appositive Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd
9.) Participle Phrase
dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

10.) Gerund Phrase


dsddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddd

11.) Infinitive Phrase


Dsdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
ddddddddd

30. Klausa (Clause)

A. Pengetian Klausa

Klausa merupakan sekelompok kata yang mengandung subjek & predikat (kata
kerja/verb). Meskipun adanya subjek dan predikat tersebut, terdapat 2 kemungkinan
yang dapat terjadi pada klausa, yakni; yang pertama klausa dapat berperan sebagai
kalimat karena telah menyampaikan gagasan secara utuh, di sisi lain terdapat klausa
yang tidak dapat menyampaikan gagasan secara utuh. Adapun contoh atas 2
kemungkinan tersebut yakni sebagai berikut:

- Syahnaz was sleeping


- When I arrived home.

Contoh yang pertama disebut Independent Clause karena klausa tersebut dapat
memberikan informasi yang jelas tanpa membutuhkan bantuan dari klausa yang lain.
Contoh yang kedua disebut Dependent Clause karena klausa tersebut membutuhkan
bantuan dari klausa lain untuk dapat memberikan informasi secara jelas

B. Jenis-Jenis Klausa

Telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat klausa yang dapat memberikan


informasi secara jelas tanpa bantuan klausa lain yang dikenal dengan sebutan
Independent Clause, serta klausa yang membutuhkan bantuan klausa lain untuk dapat
memberikan informasi secara jelas yang dikenal dengan sebutan Dependent Clause.
Adapun penjelasan atas kedua klausa tersebut yakni sebagai berikut:
1.) Independent Clauses / Main Clause (Kalimat Induk)

Independent Clause merupakan klausa yang terdiri dari subject & predikat
(verb) serta tidak mengandung conjunction (konjungsi) di dalamnya sehingga
dapat menyampaikan gagasan nya secara utuh tanpa bantuan dari klausa
lain. Untuk dapat menyampaikan gagasan nya tersebut, Independent Clause
diiringi dengan komponen-komponen lain yang antara lain yakni sebagai
berikut:

- Modifier : adjective (kata sifat), adverb (kata keterangan), ataupun konstruksi


lain yang juga berfungsi sebagai adjective & adverb
- Complement yang dapat berupa direct object jika kata kerja yang digunakan
merupakan transitive verb (hit, kich, touch, want)
- Subject complement berupa noun (kata benda), adjective, ataupun konstruksi
lain yang juga berfungsi sebagai noun / adjective jika kata kerja yang
digunakan merupakan linking verbs

Independent Clause dapat dihubungkan dengan Independent Clause


lainnya dan membentuk Compound Sentence (Kalimat Majemuk Setara),
dimana penggabungan kedua klausa tersebut menggunakan Coordinate
Conjunction (kata hubung koordinatif) & Independent Marker Word. Adapun
penjelasan atas keduanya yakni sebagai berikut:

A.) Coordinate Conjunction  (FANBOYS)  diterapkan dalam compound


sentence

Coordinate Conjunction merupakan kata sambung yang digunakan untuk


menghubungkan dua hal yang secara tata bahasa sama (dua kalimat, dua
frasa, dua klausa independen, etc). Terdapat 7 kata yang termasuk kedalam
coordinate conjunction yakni: For, And, Nor, But, Or, Yet, So (disingkat
FANBOYS). Adapun contoh penggunaan cordinate conjunction tersebut dalam
menghubungkan 2 independent clause yakni sebagai berikut:

- It’s better for you to eat potatoes every morning, for noodles aren’t so


healthy.
- I want to rent that house. it’s very large with four rooms and it has a
wonderful view
- Dsds
- I usually have fried noodles for breakfast, but today I ate some potatoes.
- dsd
- I always get an A on my English subject, yet my favorite subject is
Mandarin
- It is raining heavily, so i can’t go out

B.) Independent Marker Word

Kata penanda independen merupakan kata hubung yang digunakan pada


awal klausa independen dan penggunaannya selalu diawali dengan tanda titik
koma/semicolon (;). Beberapa kata yang termasuk kedalam independent
marker word diantaranya yakni; consequently, furthermore, however,
moreover, nevertheless, & therefore. Adapun contoh penggunaan
independent marker word & semicolon dalam menghubungkan 2 klausa
independen yakni sebagai berikut:

- Jim (s) studied (v) in the Sweet Shop for his chemistry quiz; however, it
(s) was (v) hard to concentrate because of the noise.

2.) Dependent Clauses

Dependent Clause merupakan klausa yang terdiri dari subject & predicat (verb)
namun tetapi tidak dapat menyampaikan gagasan nya secara utuh dikarenakan
penulisannya selalu diawali oleh suatu kata/subordinator berupa dependent
marker word. Yang dimaksud dengan Dependent Marker Word adalah elemen
kata yang berfungsi untuk menghubungkan independent & dependent clause.
Beberapa kata yang termasuk ke dalam dependent marker word antara lain yakni;
(if, when, while, after, although, as, because, before, even if, as if, even though,
unless, until, in order to, since, though, whatever, whenever, dan whether, etc).

Dalam penulisannya, untuk dapat menyampaikan gagasan secara utuh,


dependent clause tidak dapat berdiri sendiri & harus dikombinasikan bersama
dengan Independent Clause, dimana kombinasi atas kedua klausa tersebut
menghasilkan complex sentence (kalimat kompleks).

Fungsi daripada Dependent Clause sendiri adalah untuk menambahkan makna


pada independent clause dengan bertindak seperti adjective (adjective clause),
noun (noun clause), ataupun adverb (adverbial clause) terhadap Independent
Clause.Berdasarkan fungsinya, dependent clause terbagi lagi kedalam beberapa
jenis yang antara lain yakni sebagai berikut:
A.) Noun Clause

Noun Clause merupakan dependent clause yang mempunyai kedudukan


sebagai noun dalam suatu kalimat, serta dapat menempati posisi sebagai
subject, object, ataupun complement dalam kalimat (kalimat complex).
Meskipun mempunyai fungsi yang sama dengan noun (kata benda), noun
clause memudahkan seseorang untuk mengetahui lebih jelas terkait kata benda
yang terdapat dalam kalimat. Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- I want to borrow it (Pronoun)


- I want to borrow the book (Noun)
- I want to borrow whatever the book that sarah ever lent you (Noun
Clause)

Dari ketiga contoh diatas, apabila dilakukan dalam suatu percakapan, noun
clause dapat menjelaskan dengan lebih terperinci terkait objek (buku) yang
dimaksud

Sebagaimana fungsi kata benda (noun), dalam suatu kalimat noun clause
dapat berfungsi sebagai Subjek, objek (langsung ataupun tak langsung),
pelengkap (baik subjek ataupun objek), dan pemberi keterangan
tambahan (noun in apposition). Adapun masing-masing contoh penggunaan
noun clause tersebut yakni sebagai berikut:

(1) Noun Clause sebagai Subjek

- Whoever smelt it dealt it

(2) Noun Clause sebagai Objek (Direct maupun Indirect)

- Light knows when you are looking at it  direct object of “knows”


- It is even harder for the average ape to believe that he has descended
from man  direct object of “believe”
- He knows all about art, but he doesn't know what he likes  direct
object of “know”
- I will give what you said some thought  indirect object
- I never know how much of what I say is true  Object of a
preposition
- My relationships are between me and whomever I'm with, not
between me and the world  the noun clause is the object of a
preposition “with”
- It is a light thing for whoever keeps his foot outside trouble to
advise and counsel him that suffers  object of a preposition “for”

(3) Noun Clause sebagai Complement (Pelengkap)

- Man is what he eats  subject complement


- My one regret in life is that I am not someone else  subject
complement
- My command is whatever you wish  subject complement

Terdapat 2 cara yang biasa dilakukan untuk mereduksi suatu noun clause
(Reduced Noun Clause), dimana kedua cara tersebut yakni Omitting &
Abridgment. Adapun penjelasan atas keduanya yakni sebagai berikut:

(1) Omitting  (That/Whether + S + V)

Omitting adalah peringkasan noun clause dengan menghilangkan


conjunction. Perlu diketahui bahwa cara ini hanya dapat dilakukan
untuk konjungsi “that” yang terletak di tengah kalimat (konjungsi
tidak berfungsi sebagai subjek) serta konjungsi “whether”. Adapun
contohnya yakni sebagai berikut:

- I (s) know (v) that his data is falsified (noun clause sebagai objek)
- I know his data is falsified (noun clause yang telah di reduksi)

(2) Abridgment  (Conj  + SS + V)

Abridgment adalah peringkasan noun clause dengan menghilangkan


subjek dan mengubah bentuk verb atas noun clause tersebut menjadi
to infinitive (to + v1). Cara ini hanya dapat dilakukan apabila
independent clause & noun clause mempunyai subjek yang sama.
Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- I know what should i do (noun clause as object)


- I know what to do (noun clause yang telah direduksi)
Selain subordinate conjunction, noun clause dapat diawali dengan noun
clause marker berupa question word, if/whether, dan that. Untuk lebih
jelasnya, berikut contoh penggunaan noun clause marker dalam suatu noun
clause

Noun Clause Penjelasan Example


Marker

Question word yang - What she cooked was


digunakan pada noun antara delicious (noun clause
lain meliputi: as subject)

Question  What(ever) - I want to know how he


Word  What (time, kind, was in real (noun
day, etc) clause as object)
 Who(ever)
 Whose - The girl comes
 Whom(ever) from where many
 Which(ever) people live in poverty.
 Where(ever)
 When(ever)
 How (long, far,
many times, old, etc

Biasanya digunakan untuk A: Does Andy live on


kalimat pertanyaan yang Banana Street?
If / Whether menyuguhkan jawaban iya
atau tidak, atau kalimat B1: I don’t know if he lives
berbentuk reported on Banana Street or not.
speech dari pertanyaan
tersebut. B2: I don’t know whether
or not he lives on Banana
Street
Biasanya digunakan untuk
mental activity. Adapun
beberapa verb dalam main
clause yang dapat
digolongkan sebagai mental - That today is his
activity serta diikut dengan
birthday is not right.
that clause yakni sebagai
berikut: - I think that the group
will arrive in an hour.
 Assume
 Believe - Many people had
 Discover proved that the method
 Dream was ineffective.
 Guess
That  Hear - Diana believes that her
 Hope life will be happier.
 Know
 Learn
 Notice
 Predict
 Prove
 Realize
 Suppose
 Suspect
 Think

Untuk dapat mengetahui terkait apakah kumpulan kata yang terdapat dalam
suatu kalimat merupakan noun clause, cara yang dapat dilakukan adalah
dengan mengganti kumpulan kata tersebut dengan kata ganti (pronoun).
Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka kumpulan kata tersebut merupakan
noun phrase. Adapun contohnya yakni sebagai berikut:

- What I say is true  Apabilan noun clause tersebut diubah kedalam


bentuk pronoun maka akan berbentul : “It is true”
- Show me how they work  Apabila diubah ke pronoun berbentuk “show
me them”

B.) Adjective Clause / Relative Clause

Merupakan dependent clause yang selalu diawali dengan relative pronoun


(who, whom, whose, that, which, etc) ataupun relative adverb (when, where,
why) yang mempunyai fungsi sebagai kata sifat (adjective) & digunakan
untuk memodifikasi/memberikan informasi tambahan pada noun,
pronoun, ataupun noun phrase yang berada dalam kalimat utama
(independent clause). Relative clause terbagi kedalam 2 jenis yakni
Restrictive Relative Clause & Non-Restrictive Relative Clause. Adapun
penjelasan atas keduanya yakni sebagai berikut:

(1) Restrictive Relative Clause / Defining Clause

Merupakan relative clause yang berfungsi untuk memberikan


informasi penting dalam suatu kalimat guna melengkapi identifikasi
sebuah kata benda (noun). Adapun contohnya kalimat dengan
penggunaan restrictive relative clause yakni sebagai berikut:

- I like the paintings which hang in the SASB North lobby


- Students who study hard will do well in my class. 
- Students whose grades are low can drop one test score

(2) Non-Restrictive Relative Clause / Non-Defining Clause

Merupakan relative clause yang haya berfungsi untuk menyediakan


informasi tambahan, dimana informasi tersebut tidak dapat
mengidentifikasi noun secara tepat. Adapun contoh kalimat dengan
penggunaan non-restrictive relative clause yakni sebagai berikut:

- My mother, who is an excellent cook, is thinking of opening a


restaurant  menjelaskan noun “My mother” yg mana merupakan
bagian dari independent clause
- I’m planning to grow roses, which I find quite beautiful. 
menjelaskan noun “roses”
- I’m driving across the country with three small children, which is
going to be stressful  menjelaskan bahwa mengemudi dengan tiga
anak (noun) akan membuatnya menjadi stress
- My dog Floyd, who loves pizza crusts, eats them under the kitchen
table, where he chews and drools with great enthusiasm

C.) Adverbial Clause

Klausa Adverbial (Adverbial Clause) merupakan dependent clause yang


digunakan untuk memodifikasi atau memberikan informasi pada klausa
utama (independent clause), dimana modifikasi tersebut dihubungkan
dengan menggunakan konjungsi subordinatif (subcordinate conjunction).
Adapun contoh penggunaan adverbial clause pada suatu kalimat yakni sebagai
berikut:

(1) Menjelaskan bagaimana suatu peristiwa terjadi (Manner) dengan


contoh kalimat yakni sebagai berikut:

- He ran as fast as (c) he (s) could (v)

(2) Menjelaskan dimana suatu peristiwa terjadi (Place) dengan contoh


kalimat yakni sebagai berikut:

- I bring my phone wherever (c) i (s) go (v)

(3) Menjelaskan bagaimana suatu peristiwa dapat terjadi (Purpose)


dengan contoh kalimat yakni sebagai berikut:

- Vera bought tom this gift because (c) she (s) thougt (v) he would like
it

(4) Menjelaskan kapan suatu peristiwa dapat terjadi (Time) dengan


contoh kalimat yakni sebagai berikut:

- After (c) they (s) set up (v) the tent, they built a fire

(5) Memperkenalkan suatu peristiwa yang mungkin dapat terjadi


(Condition) dengan contoh kalimat yakni sebagai berikut:

- David will be here at two o’clock if (c) he (s) gets (v) the next train

(6) Membandingkan suatu hal (Comparison) dengan contoh kalimat yakni


sebagai berikut:

- Patrick can speak french as well as (c) i (s) can (v)

(7) Memperkenalkan suatu hal yang bertolak belakang (Concession)


dengan contoh kalimat yakni sebagai berikut:

- Although (c) it’s raining, it’s still warm outside


D.) Participle Clause
ds
E.) Conditional Clause
ds
F.) Coordinate Clause
ds
G.) Suboordinate Clause
Ds

Untuk dapat menghubungkan dependent clause & independent clause (sehingga


membentuk complex sentence) dapat menggunakan subordinate conjunction. Dalam
menghubungkan dependent & independent clause, posisi atas keduanya dapat saling
mendahulukan. Apabila kalimat yang muncul pertama adalah dependent clause, maka
dibutuhkan tanda coma untuk memisahkan kedua clause tersebut. Adapun contoh
penggabungan kedua clause tersebut sehingga membentuk complex sentence yakni
sebagai berikut:

- The students acted differently whenever a substitute taught the class (independent


clause come first)
- Whenever a substitute taught the class, the students acted differently (dependent
clause come first)

C. Proper Punctuation Methods

Berikut adalah beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghubungkan


dependent & independent clause beserta dengan penggunaan tanda bacanya

KETERANGAN :
IC = INDEPENDENT CLAUSE
CC = COORDINATING CONJUNCTIONS
IM = INDEPENDENT MARKER WORD
DC = DEPENDENT CLAUSE

IC.IC. I went to the store. I didn’t buy any bread


IC; IC. I went to the store; I didn’t buy any bread.
IC, CC IC. I went to the store, but i didn’t buy any bread.
IC; IM, IC. I went to the store; however, I didn’t buy any bread.
DC, IC. When i went to the store, I didn’t buy any bread
IC DC. I didn’t buy any bread when i went to the store

D. Beberapa kekeliruan dalam menggabungkan klausa

Dalam mempelajari klausa, kita juga perlu sedikit memahami peraturan yang berlaku
dalam menggabungkan dua klausa; khususnya dalam penggunaan tanda baca.
Adapun kesalahan yang sering terjadi dalam materi klausa yaitu comma splices,
fused sentence, dan sentence fragments.

Comma splices terjadi ketika dua independent clause hanya dipisahkan


oleh comma “,”. Untuk memperbaikinya, kita bisa menggunakan tanda titik “.”, titik
koma “;”, atau merubah salah satu klausanya menjadi dependent sentence.

Fused sentence adalah penggabungan dua independent clause tanpa adanya pemisah


berupa tanda baca apapun. Untuk memperbaikinya, kita bisa menggunakan cara yang
sama dalam membenahi comma splices.

Sedangkan sentence fragment adalah menganggap sebuah dependent


clause sebagai independent clause, sehingga ia dibiarkan berdiri sendiri. Adapun cara
memperbaikinya adalah dengan menyempurnakannya dengan tambahan independent
clause; atau sekedar menghilangkan dependent marker word pada klausa tersebut.

31. Conditionals

A. Pengertian Conditional
dsd
B. Jenis-Jenis Conditionals
ds
1.) Conditionals Tipe 0 (Factual Conditional)
ds
2.) Conditionals Tipe 1 (Possible Conditional / Possible Future Result)
ds
3.) Conditionals Tipe 2
ds
4.) Conditionals Tipe 3 (Regrets / Dissapointment / Unreal Past)
ds
5.) Mixed Conditional (Conditional Tipe Campuran)
ds

32. Reported Speech


A. Pengertian Reported Speech
B. Jenis-Jenis Reported Speech

33. Passive Voice


A. Pengertian Passive Voice
B. Jenis-Jenis Passive Voice

34. Quantifiers
A. Pengertian Quantifiers
B. Jenis-Jenis Quantifiers

35. Determiners
A. Pengertian Determiners
B. Jenis-Jenis Determiners
1.) Articles (Definite & Indefinite)
2.) Demonstrative
3.) Distributives
4.) Possessive Adjectives
5.) Interrogatives (Defining Words)
6.) Quantifiers
7.) Numbers
8.) Ordinals
9.) Difference Words

36. Basic Grammar Rules


dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddddddd

Anda mungkin juga menyukai