1. Penalaran Verbal
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
ddddd
E. Pemahaman Teks
Adapun materi-materi yang termasuk kedalam pemahaman teks diantaranya yakni sebagai
berikut:
- Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah
- Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga
(2) Perbandingan Kalimat
Tanda baca koma dapat digunakan untuk memisahkan kalimat setara
yang satu dengan kalimat setara lainnya dengan didahului oleh kata
seperti (tetapi, walau, namun, melainkan). Adapun contoh penggunaannya
yakni sebagai berikut:
dsdsdsdsddsdds
Terdapat beberapa fungsi tanda baca titik koma dalam suatu kalimat ataupun
paragraf yang antara lain yakni sebagai berikut:
- Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta pisang,
apel, dan jeruk.
- Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program
kerja; serta
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
(1) Akhir Pernyataan Lengkap yang langsung diikuti perincian atau penjelasan.
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Adapun contohnya yakni
sebagai berikut:
- Tahun 2019—2022
- Tanggal 5—10 April 2022
- Senin—Jumat
- Jakarta—Bandung
2. Penalaran Numerik
A. Bilangan Bulat
1.) Penjumlahan pada bilangan bulat
2.) Pengurangan pada bilangan bulat
3.) Perkalian pada bilangan bulat
4.) Pembagian pada bilangan bulat
5.) Perpangkatan pada bilangan bulat
B. KPK & FPB
C. Perkalian & Pembagian Spasial
D. Pecahan
1.) Mengubah pecahan biasa ke desimal
2.) Mengubah pecahan desimal ke biasa
3.) Mengubah pecahan desimal berulang menjadi biasa
4.) Mengubah pecahan biasa menjadi persen
5.) Persen ke pecahan biasa
6.) Pecahan biasa ke pecahan campuran
7.) Operasi bilangan pecahan
E. Perpangkatan Bilangan Bulat (eksponen) & Bentuk Akar
1.) Sifat-sifat perpangkatan & bentuk akar bilangan bulat
F. Aljabar, Persamaan, & Pertidaksamaan
1.) Persamaan linear satu variabel
2.) Persamaan linear dua variabel
3.) Pertidaksamaan
4.) Penjumlahan & pengurangan aljabar
5.) Perkalian & perpangkatan aljabar
6.) Pembagian aljabar
G. Komparasi Kuantitatif
H. Skala & Perbandingan
I. Himpunan & Diagram Venn
1.) Irisan (Interseksi)
2.) Gabungan (Union)
3.) Diagram Venn
J. Statistika
1.) Rata-Rata (mean)
2.) Modus (mo)
3.) Median (me)
4.) Interpretasi data
5.) Jangkauan
K. Kaidah Pencacahan & Peluang
L. Jarak, Waktu, & Kecepatan
M. Konversi Ukuran
N. Aritmatika Sosial
1.) Harga pembelian
2.) Harga penjualan
3.) Untung
4.) Rugi
5.) Rabat (diskon)
6.) Bruto, Tara, & Netto
7.) Bunga Tabungan (Bunga bank)
O. Geometri
1.) Garis
2.) Sudut
3.) Bangun Datar
4.) Bangun Ruang
P. Deret & Baris Angka
3. Penalaran Logika
A. Proposisi
Proposisi merupakan.... Adapun unsur-unsur daripada proposisi beserta dengan
penjelasannya antara lain yakni sebagai berikut:
1.) Term sebagai subjek merupakan suatu hal yang diterangkan dalam proposisi.
Term sebagai subjek berhubungan dengan kuantitas (jumlah) proposisi, dimana
term sebagai subjek tersebut dibedakan menjadi 2 yakni:
2.) Term sebagai predikat merupakan suatu hal yang menerangkan dalam proposisi.
Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya, serta merupakan kualitas
proposisi. Term sebagai predikat dibedakan menjadi 2 yakni:
3.) Kopula merupakan hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek
dan predikat
4.) Kuantor merupakan pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksud
oleh subjek. Kuantor dibedakan menjadi 2 yakni:
A.) Kuantor Universal, merupakan kuantor yang menyatakan berlaku untuk
semua anggota himpunan. Kata yang sering digunakan adalah semua /
setiap
B.) Kuantor Eksistensial, merupakan kuantor yang menyatakan setidaknya
terdapat satu anggota himpunan. Kata yang sering digunakan diantaranya:
sebagian, beberapa, ada, atau sementara
- Setiap ayah adalah kepala rumah tangga Setiap kepala rumah tangga
adalah ayah
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddddddddddd
1 Semua burung dapat terbang Tidak ada burung yang tidak bisa
terbang
2 Tidak ada artis yang bebas dari Semua artis tidak bebas dari gossip
gossip
Keterangan Proposisi
Premis Mayor Semua mamalia (M) menyusui anaknya
(P)
Premis Minor Semua kerbau (S) adalah mamalia (M)
Kesimpulan Semua kerbau (s) menyusuk anaknya (P)
Adapun acuan yang dapat digunakan untuk menentukan premis manakah yang
termasuk mayor ataupun minor, dimana acuan tersebut yakni sebagai berikut:
- Agar diperoleh kesimpulan yang sah dan benar maka premis mayor harus
merupakan proposisi universal (semua)
- Premis minor tidak harus universal (bisa partikular ataupun singular)
- Premis minor dapat menyatakan permasalahan yang berbeda dari premis
mayor dan dapat berbentuk kenyataan yang bersifat khusus dari premis
mayor
Secara garis besar Silogisme terbagi kedalam 4 jenis, adapun jenis-jenis silogisme
tersebut antara lain yakni sebagai berikut
1.) Silogisme Kategorial / Kategoris harus memiliki tiga proposisi dan tiga term,
yaitu term subjek, term predikat, dan term penengah. Contoh silogisme kategoris
adalah sebagai berikut:
- Apabila salah satu premis bersifat negatif (tidak) maka kesimpulan harus
bersifat negatif. Contohnya:
- Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak sah diambil kesimpulan
- Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun
premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi
lain. Contohnya yakni sebagai berikut:
2.) Silogisme Hipotesis ditandai dengan premis mayor berupa hipotesis (sebab
akibat) dan premis minor berupa pernyataan kategoris. Silogisme hipotesis
dibagi kedalam 4 jenis yang antara lain sebagai berikut:
Premis mayor : Bila mahasiswa turun ke jalanan (A), pihak penguasa akan
gelisah (K)
Premis minor : Pihak penguasa tidak gelisah (~K)
Konklusi : Mahasiswa tidak turun ke jalanan (konklusi sah)
- Bila antecedent (A) terlaksana, maka konsekuen (B) juga terlaksana (konklusi
sah)
- Bila B tidak terlaksana, maka A tidak terlaksana (Konklusi sah)
- Bila A tidak terlaksana, maka B tidak terlaksana (Konklusi tidak sah)
- Bila B terlaksana, maka A terlaksana (Konklusi tidak sah)
- Intinya Konklusi cuman bisa ditarik jika antecedent (sebab) terlaksana,
ataupun akibat (antecendent) tidak terlaksana
3.) Silogisme Alternatif ditandai dengan premis mayor yang berupa pilihan
(alternatif), dan premis minor yang mengakui salah satu pilihan yang
diberikan, serta kesimpulannya merupakan penolakan atas alternatif yang
lain. Contoh silogisme alternatif adalah sebagai berikut:
(B.) Silogisme Disjungtif dalam arti luas (inklusif) yakni silogisme yang
premis mayor nya mempunyai pilihan (alternatif) yang tidak bersifat
kontradiktif, melainkan menyediakan 2 pilihan. Adapun contohnya yakni
sebagai berikut:
- Silogisme disjungtif dalam arti luas, bila premis minor mengakui salah satu
pilihan (alternatif), maka konklusinya sah (benar). Adapun contohnya
yakni
- Silogisme disjungtif dalam arti luas, bila premis minor mengingkari salah
satu pilihan (alternatif), maka konklusinya tidak sah (salah). Adapun
contohnya yakni:
- Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu sah
apabila prosedur penyimpulannya valid
(PQ) ^ P] Q
Premis Mayor : P => Q
Premis Minor : P
Konklusi : q
Premis mayor : Jika kamu rajin latihan soal (P), maka kamu akan mendapat nilai
bagus (Q)
Premis minor : Kamu rajin latihan soal (P)
Konklusi : Kamu akan mendapat nilai bagus (Q)
[(PQ) ^ ~Q] ~P
Premis Mayor : P => Q
Premis Minor : ~Q
Konklusi : ~P
Premis mayor : Jika zeus seorang manusia (P), maka ia tidak dapat mati (Q)
Premis minor : Zeus dapat mati (~Q)
Konklusi : Zeus bukan seorang manusia (~P)
4. Penalaran
A. Penalaran Logis
B. Penalaran Analitis
5. Penalaran Spasial
A. Klasifikasi Gambar, Pandang Ruang, Visualisasi, Hubungan, & Konsistensi Logis