Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN UMUM EJAAN

BAHASA INDONESIA
Kata Depan,Tanda Koma,Tanda pisah,Singkatan
dan Akronim,Tanda Kurung

KELOMPOK 2
1. Rosa Noor Amalia
2. Muhammad Ferdian
3. Susanti
4. Nur Fitriyani
5. Muhammad Ziqi
6. Nor Aida
7. Firda Nur Hikmah
KATA DEPAN
• Pengertian Kata Depan
• Kata depan atau disebut juga dengan preposisi adalah kata yang secara sintaksis (tata/susunan kalimat) terletak
di depan kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Sedangkan secara semantis
(makna), kata depan menandai berbagai hubungan makna antara konstituen yang terletak di depan dan di
belakang kata depan tersebut.Jika dijabarkan per kata dalam bahasa latin, maka pengertian dari kata depan atau
preposisi adalah :
• prae : sebelum
• ponere : menempatkan, tempat
• Kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Kata depan dapat berupa kata
(seperti : di dan untuk) ataupun gabungan kata (seperti : bersama dan sampai dengan).
Aturan Penulisan Kata Depan
1. Kata depan (di, ke, dari) jika ia menyatakan tempat, maka penulisannya harus dipisah dari kata yang berada di
belakangnya atau tempat yang dimaksudkan.
contoh :
Aku lahir dan besar di Jakarta.
Ayah akan berangkat ke kantor.
Nenek pulang dari Bandung esok hari.
• 2.Kata depan (di, ke, dari) jika ia merupakan imbuhan dari suatu kata, maka penulisannya digabung dengan kata
yang mengikuti.
• Contoh :
-Baju itu dibeli saat kami liburan akhir tahun lalu.
-Ia sudah mencoba yang kesekian kalinya, namun usahanya masih belum membuahkan hasil
-Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
3.Jika kata depan digunakan dalam kalimat sebagai judul, maka penulisannya harus menggunakan huruf kecil.
Contoh :
-Laskar pelangi di pulau Belitung.
Fungsi Kata Depan
1.untuk menyatakan tempat berada/berlangsung
2.untuk menyatakan arah asal
3.untuk menyatakan arah tujuan
4.untuk menyatakan pelaku
5.untuk menyatakan alat
6.untuk menyatakan perbandingan
7.untuk menyatakan hal atau masalah
8.untuk menyatakan sebab-akibat
9.untuk menyatakan maksud atau tujuan
TANDA KOMA
• Tanda koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau tanda petik tunggal tapi diletakkan di
garis dasar teks. Beberapa jenis huruf menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak melengkung atau
kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian lubangnya.

• Penggunaan Tanda Koma Menurut EYD


Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang Disempurnakan, terdapat 14 penggunaan dari
Tanda baca koma, yaitu :
1. Digunakan untuk menuliskan unsur dalam suatu rincian atau bilangan.
2. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh
kata-kata tertentu (tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali).
3. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut
berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat berada
sebelum/di depan induk kalimat.
4. Digunakan di belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal
kalimat.
5. Digunakan untuk memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang berada dalam
satu kalimat.
• 6. Digunakan untuk memisahkan kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.
7. Digunakan untuk memisahkan antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.
8. Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah/negeri yang ditulis berurut
9. Digunakan untuk memisahkan penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada
penulisan daftar pustaka.
10. Digunakan dalam penulisan catatan kaki.
TANDA PISAH
• Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kaimat. Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
• 1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
Misalnya:
-Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya:
-Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.
-Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita
tentang alam semesta.
-Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.
• 3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai
ke'.
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung
Fungsi Tanda Pisah
Tanda pisah ini memiliki beberapa fungsi dalam kalimat, sebagai berikut :
1.Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
2.Untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Mengapit bagian kalimat yang memberi penjelasan, keterangan, atau komentar pada kalimat induknya.
SINGKATAN DAN AKRONIM
Singkatan dan akronim adalah kependekan dari kata atau gabungan kata.Perbedaan antara singkatan dan
akronim adalah bentuk singkatan dilafalkan huruf per huruf,sedangkan akronim dilafalkan sebagai suku kata.
Huruf besar yang dijadikan pola singkatan tersebut adalah huruf-huruf awal kata.
• Beberapa pola singkatan dan akronim
• A. Akronim (dibaca/dilafalkan)
Akronim yang unsur-unsurnya terdiri atas huruf-huruf besar. Huruf-huruf besar yang membentuknya
terdiri atas huruf-huruf awal kata. Contoh: ABRI<a-bri> (Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia), ASI<a-si> (Air Susu Ibu), HUT<hut> (hari ulang tahun), PAM <pam> (perusahaan air
minum), SIM <sim> (Surat Izin Mengemudi). 
• B. Singkatan (dieja pada umumnya sudah tidak produktif lagi)
– Singkatan ini terdiri atas huruf besar. Huruf besar yang dijadikan pola singkatan tersebut adalah
huruf-huruf awal kata. Pada singkatan ini tidak diperlukan tanda titik.Contoh: APBN <a-pe-be-en>
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),BBM <be-be-em> (bahan bakar minyak),SLI <es-el-i>
(sambungan langsung internasional),PT <pe-te>.(Perseroan Terbatas),TVRI <te-ve-er-i> (Televisi
Republik Indonesia),WNA <we-en-a>(Warga Negara Asing).
TANDA KURUNG
• Tanda kurung  adalah  tanda baca yang digunakan secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk
memisahkan atau menyisipkan teks ke dalam teks lain. Ada empat jenis tanda kurung, yaitu
• tanda kurung/kurung lengkung (round brackets): ( )
• tanda kurung siku/kurung tegak (square brackets): [ ]
• tanda kurung kurawal (curly brackets): { }
• tanda kurung sudut (angle brackets):  < >
• Menurut pedoman EYD,tanda kurung (lengkung) digunakan untuk:
• Mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK
(Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
• Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh:Sajak
Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
• Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh:Pejalan kaki itu
berasal dari (kota) Surabaya.
• Sedangkan tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata,atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.Penggunaan tanda
kurung kurawal disebut juga tanda kurung besar atau akolade dan tanda kurung sudut kadang disebut
juga tanda kurung lancip atau tanda kurung bersudut tidak diatur dalam pedoman EYD.
SEKIAN DARI KAMI TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai