Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMBELAJARAN BERBASIS STUDI KASUS

( SMA NEGERI 3 GORONTALO )

Mata Kuliah

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Dosen pengampu : Prof. Dr. Sayama Malabar M.Pd)

Oleh :

ADELIA EVANKA YUSUF (311421093)

KELOMPOK 2

KELAS D

PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................................................i

Bab I Pendahuluan

1.1 Paparan Kasus...................................................................................................................1


1.2 Rumusan Kasus.................................................................................................................1
...........................................................................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................1

Bab II Pengumpulan Data

2.1 Observasi ..........................................................................................................................3


2.2 Wawancara........................................................................................................................3
2.3 Dokumentasi ....................................................................................................................7

Bab III Analisis Kasus dan Pembahasan

3.1 Rangkuman Kasus.............................................................................................................8


3.2 Analisis Kasus dan Pembahasan.......................................................................................8

Bab IV Simpulan dan Saran

3.1 Simpulan...........................................................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................................................10

Daftar Pusataka
Bab I

Pendahuluan

1.1 Paparan Kasus

Kurikulum merupakan hal yang sangat penting bagi pendidikan. Tanpa adanya
Kurikulum yang tepat, maka peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran
yang sesuai. Kurikulum merupakan sekumpulan rencana, tujuan, dan materi
pembelajaran yang didalamnya termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman
bagi setiap pengajar agar bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik.

Pada kesempatan kami akan membahas tentang dua model kurikulum yaitu
kurikulum 2013 dan kurikulum 2022 (prototype). Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006
dengan tujuan menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang produktif dan inovatif serta mampu
berkontribusi pada peradaban dunia. Sedangkan kurikulum 2022 atau prototype
merupakan kurikulum yang dirancang sebagai obsi kebijakan kurikulum dalam
pemulihan pembelajaran pada masa pandemi covid -19.

Dengan melalui kegiatan studi kasus ini yang telah dilaksanakan di SMAN 3
Gorontalo, kami mendapatkan informasi bahwa di sekolah tersebut menerapkan 2
model kurikulum yaitu kurikulum 2013 diterapkan pada kelas 11 dan 12. Sedangkan
pada kelas 10 mereka menerapkan kurikulum 2022(prototype). Dan kami melakukan
wawancara kepada salah satu tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
ada di kelas 11. Banyak permasalahan yang terjadi terkait kurikulum terutama pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Kasus

2. Mengapa masih terdapat peserta didik yang tidak hadir dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia ?
3. Mengapa masih terdapat peserta didik yang kurang paham mata pelajaran Bahasa
Indonesia ?
4. Bagaimana penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia di masa pandemic

1.3 Tujuan dan Manfaat

 Tujuan
1. Mengetahui permasalahan Implementasi Kurikulum !
2. Mendeskripsikan alternative penggunaan kurikulum!
3. Menguraikan solusinya !
 Manfaat
1. Dapat memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan kurikulum di sekolah,
2. Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi dalam penerapan kurikulum
tersebut,
3. Dapat memberikan alternatif untuk memecahkan permasalahan yang terjadi.
Bab II

Metode Pengumpulan Data

2.1 Observasi
 Teknik Observasi : Dalam teknik observatif kami melakukan (i)
Observatif Partisipatif dan (ii) Observatif Terbuka.

 Tujuan Observasi : Tujuan kami dalam melakukan Observasi ini adalah


untuk memperoleh informasi yang lebih akurat baik berupa tempat, ruang,
pelaku, objek, kegiatan dan peristiwa. Dalam hal ini berupa mengidentifikasi
penerapan kurikulum dalam pembelajaran Bahasa Indonesia baik
perrmasalahan yang terjadi maupun solusi yang diberikan.

 Subjek Observasi : Mahasiswa

 Hasil Observasi : kegiatan observasi ini dilaksanakan pada :


Hari/ tanggal : Senin / 21 maret 2022
Waktu : 09.30- 12.00
Tempat : SMA Negeri 3 Gorontalo
Narasumber : Kasdar, S.pd
Kegiatan :Mengidentifikasi penerapan kurikulum di sekolah

2.2 Wawancara

 Teknik Wawancara : dalam proses wawancara, kami melakukan wawancara


secara tatap muka atau langsung. Dengan telah memperhatikan teknik yang
kami gunakan dalam wawancara yaitu :
1. Menentukan topik wawancara
2. Mengumpulkan informasi sebagai sumber data
3. Menentukan narasumber yang tepat dan sesuai dengan topik
wawancara
4. Menyusun daftar pertanyaan atau garis besar pertanyaan
wawancara

 Tujuan Wawancara : tujuan kami melakukan wawancara yaitu untuk


memperoleh informasi secara langsung dari narasumber terkait penerapan
kurikulum di sekolah.

 Subjek Wawancara : Tenaga pendidik dan peserta didik


 Hasil Wawancara : Dari wawancara yang kami lakukan kami menghasilkan
suatu informasi yaitu sebagai berikut :

Instrument angket untuk guru

N PERTANYAAN JAWABAN
O
1. Apakah di sekolah Bapak/Ibu sudah Disekolah SMA NEGRI 3
menggunakan Kurikulum 2013 revisi GORONTALOmasih menerapkan kurikulum
atau Kurikulum 2022 (Kurikulum 2013 (kurikulum merdeka) terutama dikelas 11
Merdeka)? dan 12, tetapi untuk kelas 10 menggunakan
kurikulum 2022. Disekolah ini kurikulum 2022
diterapkan pada awal covid-19 dan kurikulum
sekolah penggerak diterapkan pada tahun 2021
kemarin. Gambaran untuk kurikulum 2022 ini
dipersempit atau disederhanakan yang awalnya
kompetensi dasarnya 9 KD sekarang tinggal 6
KD.

2. Apakah pada pembelajaran bahasa Pada pembelajaran bahasa Indonesia sudah


Indonesia di sekolah, Bapak/Ibu menggunakan kurikulum 2022 (prototipe)
sudah menggunakan Kurikulum 2013 yang dimana isi mata pelajaran bahasa
revisi atau Kurikulum 2022 Indonesia menggunakan tiga keterampilan
(Kurikulum Merdeka)? yaitu membaca, menulis dan menyimak.

3. Apakah pada pembelajaran bahasa Ya, sudah menggunakan abad21 yang dimana
Indonesia, sudah menggunakan menggunakan keterampilan membaca, menulis
keterampilan abad21 (Literasi, dan menyimak, akan tetapi lebih ke membaca
4C,HOTS dan pendidikan karakter)? dan menulis.

4. Apakah keterampilan abad21 Ya sudah termuat, karena dengan keterampilan


(Literasi, 4C, HOTS dan pendidikan abad21 ini dapat meningkatkan kecerdasan dan
karakter) yang sesuai dengan karakter siswa
Kurikulum 2013 revisi tersebut sudah
termuat dalam RPP?

5. Apakah keterampilan abad21 Ya sudah termuat juga sama halnya dengan


(Literasi, 4C,HOTS dan pendidikan keterampilan abad21 yang sesuai dengan
karakter) yang sesuai dengan kurikulum 2013
Kurikulum 2013 revisi tersebut sudah
diterapkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia?

6. Apakah pembelajaran berdiferensiasi Ya sudah termuat dalam RPP, sebelum turun


yang sesuai dengan Kurikulum 2022 ke kelas-kelas bapak/guru sudah membuat
(Kurikulum Merdeka) sudah termuat rencana pembelajaran
dalam RPP?
7. Apakah pembelajaran berdiferensiasi Ya sama sudah termuat dalam RPP
yang sesuai dengan Kurikulum 2022
(Kurikulum Merdeka) sudah
diterapkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia?

8. Masalah apa Bapak/Ibu hadapi dalam Masalah dalam menerapkan kurikulum 2013
menerapkan Kurikulum 2013 bahasa bahasa Indonesia dalam pembelajaran lebih ke
Indonesia revisi tersebut dan siswa. Contohnya ketika bapak/ibu guru masuk
pembelajarannya? kelas ternyata ada faktor ex nya, disekolah
sman 3 gorontalo ini diterapkan pembelajaran
luring kadang yang hadir hanya 4 atau 5 orang
siswa.

9. Masalah apa Bapak/Ibu hadapi dalam Untuk guru-guru tidak mempunyai masalah
menerapkan Kurikulum 2013 bahasa dalam penerapan kurikulum 2013 ini, tetapi
Indonesia sebelum masa Pandemi masalahnya ada ke siswa dimana ketika guru
Covid-19? Bagaimana solusinya? review atau mengulang kembali materi yang
pernah didapat pada sebelumnya mereka lupa
dengan materi itu, sehingga guru harus efektif
dalam mengajar agar mereka ingat materi
sebelumnya.

10. Masalah apa Bapak/Ibu hadapi dalam Dalam menerapkan Kurikulum 2013 bahasa
menerapkan Kurikulum 2013 bahasa
Indonesia selama masa Pandemi Covid-19
Indonesia selama masa Pandemi
Covid-19? Bagaimana solusinya? mempunyai masalah, dimana ketika masa
pandemi sekolah ini menerapkan model
pembelajaran secara daring dan memiliki
masalah pada jaringan internet, ada siswa yang
kekurangan data internet, dan ada juga siswa
yang tidak memiliki handphone sehingga sulit
dalam melakukan pembalajaran secara daring
ini. Dengan adanya masalah tersebut, sekolah
ini memiliki solusi dengan menerapkan 2 sesi
pembelajaran secara luring dan daring, siswa
yang mendapat sesi pertama secara luring dan
sisanya belajar secara daring begitupun
sebaliknya.
Pedoman wawancara siswa

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa Anda suka dengan pelajaran Dita: ya suka, karena pembelajaran bahasa
Bahasa Indonesia? Mengapa? Indonesia menyenangkan dan untuk
pembelajarannya tidak terlalu formal dan
tidak banyak berpikir atau tidak banyak
hapalan.

Sultan: ya suka dan menyenangkan karena


gurunya juga muda dan menyenangkan.
Untuk saya sendiri semua tergantung gurunya
bagaimana cara dia mengajar

2. Materi apa saja yang diajarkan di kelas Dita dan sultan: karya ilmiah
Anda?
3. Materi apa yang paling disukai dalam Sultan: pidato
belajar pelajaran Bahasa Indonesia? Dita: cerpen
Mengapa?

4. Ketika pelajaran berlangsung, Anda Dita dan sultan: media praktek


lebih suka guru mengajar
menggunakan media apa?

5. Apakah guru dalam mengajar Dita dan sultan: praktek, contohnya disuru
menggunakan alat bantu/media buat text dimana guru mejelaskan kami
pembelajaran dalam bentuk visual/teks, merangkum apa yang dijelaskan
auditif/rekaman, atau praktik?
Contohnya?

6. Masalah apa yang kalian hadapi dalam Dita dan sultan: tidak mempunyai masalah
pembelajaran bahasa Indonesia
sebelum masa Pandemi Covid-19?

7. Masalah apa yang kalian hadapi dalam Dita dan sultan: permasalahan yang
pembelajaran bahasa Indonesia selama dihadapi selama masa pandemi covid-19 itu
masa Pandemi Covid-19? terdapat pada jaringan ketika melakukan
pembelajaran secara daring yang membuat
kami tidak fokus dalam menerima materi
2.3 Dokumen

 Tujuan penggunaan dokumen : Tujuan dari penggunaan dokumen yaitu agar


terdapat satu bukti nyata atas kegiatan yang telah dilakukan. Selain itu dengan
adanya dokumen akan memberikan suatu pernyataan dan keterangan yang
akurat.
 Hasil dokumen :
Bab III

Analisis Kasus dan Pembahasan

3.1 Rangkuman Kasus

Di SMA NEGERI 3 GORONTALO sudah menerapkan kurikulum 2022 pada


awal covid-19 dan kurikulum sekolah penggerak diterapkan pada tahun 2021
kemarin. Kurikulum 2013 diterapkan untuk kelas 11 dan 12, sedangkan kurikulum
2022 diterapkan pada kelas 10. Permasalahan dalam menerapkan kurikulum 2013
Bahasa Indonesia dalam pembelajaran lebih banyak ditimbulkan oleh peserta didik
dan untuk tenaga pendidik hanya bermasalah dalam menentukan metode yang tepat
dalam memberikan pemahaman materi kepada peserta didik.Dalam menerapkan
Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia selama masa Pandemi Covid-19 terdapat satu
masalah yaitu ketikamenerapkan model pembelajaran secara daring dan memiliki
kendala berupa jaringan internet,siswa yang kekurangan data internet, dan ada juga
siswa yang tidak memiliki handphone sehingga sulit dalam melakukan pembalajaran
secara daring. Dengan adanya masalah tersebut, sekolah ini memiliki solusi dengan
menerapkan 2 sesi pembelajaran secara luring dan daring, siswa yang mendapat sesi
pertama secara luring dan sisanya belajar secara daring begitupun sebaliknya. Dan
untuk penerapan kurikulum 2022 memiliki keunggulan dalam meringankan pekerjaan
seorang tenaga pendidik, hal ini dikarenakan gambaran dari kurikulum 2022
dipersempit atau disederhanakan yang awalnya kompetensi dasarnya 9 KD sekarang
menjadi 6 KD.

3.2 Analisis Kasus dan Pembahasan

Dalam penerapan kurikulum disekolah terdapat masalah yang dihadapi oleh


guru maupun siswa terutama pada masa pandemic covid-19, Proses belajar mengajar
dilakukan dengan dua sesi, ada yang mendapat sesi belajar dirumah atau secara online
dan ada yang mendapat sesi tatap muka dan dilakukan secara bergantian. Dan dalam
proses belajar dari rumah memiliki masalah yaitu banyak siswa kesulitan mengakses
internet sehingga mereka sulit dalam mengikuti pembelajaran. Dan masalah sebelum
pandemi yaitu banyak siswa yang lupa dengan materi yang pernah dia dapatkan
sebelumnya.

Dari permasalahan pembelajaran yang terjadi pendidik harus menyesuaikan


atau beradaptasi dengan kondisi seperti ini, terlebih pada pandemi covid 19. Pendidik
harus mempersiapkan metode atau alternatif pembelajaran yang baik kepada peserta
didik agar ini tidak menjadi beban antara pendidik dan peserta didik. Dan mereka
tidak merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam kondisi ini, dan yang
terpenting tujuan pembelajaran tercapai.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu pembelajaran secara projek
base, yaitu dimana peserta didik diberikan tugas untuk membuat project yang sesuai
dengan pembelajaran yang terkait. Hal ini dapat bermanfaat bagi peserta didik karena
dapat merancang proses untuk menentukan sebuah hasil project, dan juga dapat
melatih peserta didik dalam bertanggung jawab, serta dapat memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil project yang ditemukan. Manfaat
bagi pendidik yaitu dapat memberikan kesempatan kepada pendidik untuk menjadi
mentor terhadap peserta didik.

Selain itu, Hal lain yang dapat digunakan yaitu, pendidik dapat memberikan
pembelajaran home visit kepada peserta didik yang malas atau memiliki masalah
dalam hal proses belajar ini dapat membantu interaksi antara pendidik, keluarga dan
peserta didik. Kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi peserta didik karena
mendapatkan perhatian lebih dan bimbingan sesuai dengan situasi dan tingkat
psikologis peserta didik, dalam hal ini pemberian motivasi dan pembelajaran khusus.
Dari kedua alternatif ini, dapat bermanfaat dalam proses belajar mengajar peserta
didik, agar mereka tidak mudah lupa materi pembelajaran dan dapat aktif dalam
menerima materi.
Bab IV

Simpulan dan Saran

4.1 Simpulan

Dari hasil studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah SMA 3
Gorontalo kelas 11 masih menggunakan kurikulum 2013. Namun, dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia telah menerapkan pembelajaran abad 21 seperti
pendidikan karakter dan literasi. Untuk permasalahan dalam pembelajaran tenaga
pendidik berusaha memberikan solusi ataupun alternatif kepada peserta didik. Tetapi
hal ini belum dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga, dengan adanya
kegiatan studi kasus ini, kita dapat menyimpulkan hal apa yang perlu di evaluasi
dalam penerapan kurikulum pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

4.2 Saran

Dari uraian masalah yang telah dipaparkan yaitu guru perlu berusaha dalam
mengatasi masalah-masalah yang ada, terutama dalam melakukan pembelajaran guru
perlu berusaha melakukan pembelajaran yang efektif dan mencari alternatif yang bisa
dijangkau oleh siswa serta berusaha melakukan pembelajaran yang bisa membuat
siswa tidak bosan dan tidak mudah lupa dengan materi yang pernah dia dapatkan.
Diharapkan kepada tenaga pendidik dapat memberikan alternatif seperti yang sudah
dijelaskan pada analisis kasus, hal ini dapat membantu siswa dalam proses berpikir
serta belajar mengajar. Dan di setiap sekolah juga perlu adanya pengembangan
kurikulum,karena sangat berdampak positif bagi kelangsungan pembelajaran di
sekolah. Dngan adanya evaluasi kurikulum, maka kurikulum yang diterapkan oleh
sekolah dapat berkembang dan dengan menyesuaikan kurikulum dengan zaman,
seperti menyediakan fasilitas dan media pembelajaran yang memadai, ini akan
membantu peserta didik dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/
kurikulum-pengertian-fungsi-tujuan-dan-komponennya

https://www.google.com/search?
q=kurikulum+2013+adalah&oq=kurikulum+2013+&aqs=chrome.1.69i57j0i512l4j69i
60j0i512l2.6583j0j9&client=ms-android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=pengertian+kurikulum+2022&oq=pengertian+kurikulum+2022&aqs=chrome..69i5
7j0i512l3j0i22i30l2.14439j0j4&client=ms-android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai