Disusun oleh :
Theresia Virta Ariesti
NIM: 2013011084
Cover ………………………………………………………………………………………… i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dan perkembangan Kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum Darurat
3. Untuk melakukan wawancara guna mengetahui fakta pelaksanaan kurikulum 2013
dan penggunaan RPP di masa pandemi Covid-19.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini dapat mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013 di
masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Pembaca
Dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 di masa pandemi Covid-19.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini, ada 2 hal yang akan dilakukan pemerintah, yaitu perluasan
pembelajaran tatap muka untuk zona kuning dan menerapkan kurikulum darurat (dalam
kondisi khusus). Pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran, meski kondisi
khusus atau pandemi sudah berakhir. Meski demikian, kurikulum darurat tidak wajib
pilih. Ada tiga opsi yang bisa dipilih sekolah, yaitu:
1. Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional
2. Menggunakan kurikulum darurat; atau
3. Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Mendikbud berharap adanya kerjasama dengan semua pihak, baik guru, sekolah
ataupun orangtua. Orangtua juga diharapkan aktif berpartisipasidalam kegiatan proses
belajar mengajar di rumah. Guru diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas untuk
melakukan pembelajaran interaktif, dan sekolah dapat memfasilitasi kegiatan belajar
mengajar dengan metode paling tepat.
3. Guru dapat fokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual.
4. Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat
berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan KTSP. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi
yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Kurikulum 2013 bisa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran secara daring
melalui Kurikulum Darurat. Kurikulum darurat diciptakan untuk penyederhanaan
kompetensi dasar selama pembelajaran jarak jauh. Penyederhanaan ini akan
mengurangi kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran. Sehingga, peserta didik akan
fokus kepada kompetensi yang esensial dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk
kelanjutan pembelajaran ke tingkat selanjutnya. Dalam Kurikulum Darurat
dilaksanakan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) berupa soal-soal cerita yang
memiliki 6 kriteria, seperti: pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, membuat soal
benar/salah, menjodohkan, uraian, dan gabungan.
Dalam kegiatan pembelajaran secara daring pasti terdapat kendala-kendala yang
dialami oleh guru dan para siswa, seperti pemahaman materi yang singkat, banyak
menghabiskan biaya, keterbatasan dalam mengajarkan pelajaran, dll. Namun, dalam
penggunaan RPP dapat berjalan dengan lancar sesuai RPP 1 lembar yang disusun
dengan menyertakan data-data dari materi yang akan diajarkan secara ringkas.
3.2 Saran
Saya berharap semoga makalah yang saya susun bisa berguna bagi banyak orang,
terutama yang ingin mengetahui mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 di masa
pandemic Covid-19. Dalam penyusunan makalah masih banyak kesalahan yang saya
lakukan dan mohon pemaklumannya. Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat saya
harapkan dalam menyusun makalah selanjutnya.
7
Daftar Pustaka
Faris, Fitri Al. 2015. “KURIKULUM 2013 DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN
PROGRESSIVISME”. Dalam
(https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/download/12687/9122). Diakses pada 30 Mei
2021