Penulis, Dwito H
ii
DAFTAR ISI
Halaman Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
AL-QUR’AN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Al-Qur’an................................................................................2
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-Qur'an.............................................................2
2.3 Isi Kandungan Al-Qur'an..........................................................................3
2.4 Tujuan Diturunkannya Al-Qur'an..............................................................4
2.5 Al-Qur'an Sebagai Pedoman Hidup Manusia............................................4
BAB III....................................................................................................................5
HADIST...................................................................................................................5
3.1 Pengertian Hadist......................................................................................5
3.2 kedudukan dan Fungsi Hadits...................................................................5
3.3 Isi Kandungan Hadits................................................................................5
3.4 Tujuan Hadits............................................................................................5
3.5 Macam-macam Hadits..............................................................................6
BAB IV....................................................................................................................8
IJMA'(IJTIHAD)......................................................................................................8
4.1 Pengertian IJMA'(Ijtihad)..........................................................................8
4.2 Kedudukkan dan Fungsi Ijma'(Ijtihad)......................................................8
4.3 Jenis-jenis ijma'(Ijtihad)............................................................................8
4.4 Tujuan Ijma'(ijtihad)..................................................................................9
4.5 Contoh Ijma'(ijtihad).................................................................................9
iii
BAB V....................................................................................................................10
QIYAS...................................................................................................................10
5.1 Pengertian Qiyas......................................................................................10
5.2 Kedudukan dan Fungsi Qiyas..................................................................10
5.3 Jenis-jenis Qiyas......................................................................................10
5.4 Rukun Qiyas............................................................................................11
5.5 Contoh qiyas............................................................................................12
BAB VI..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
6.1 Kesimpulan..............................................................................................13
6.2 Hikmah....................................................................................................13
6.3 Saran........................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Islam sebagai agama yang sempurna memiliki hukum yang datang dari
Allah SWT. yang disampaikan melalui rasul Nya nabi Muhammad Saw. yakni Al-
Qur'an Al-karim. kemudian selanjutnya adalah hadits, Alquran dan hadits
merupakan pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalankan hidup dengan
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
v
BAB II
AL-QUR’AN
2.1 Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur'an atau Qur'an, adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam,
yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, yang diturunkan
kepada nabi Islam Muhammad. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah 114
surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
٢ َٰذلِ َك ْال ِك ٰتبُ اَل َري َْب ۛ فِ ْي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْي ۙن
vi
Selain sebagai sumber hukum utama, Al-Qur'an diturunkan juga sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan peringatan sekaligus pelajaran bagi mereka
Menurut S.H Nasr, sebagai pedoman abadi Al-Qur’an mempunyai tiga jenis
petunjuk bagi manusia:
vii
- berisi ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang
suci, para nabi sepanjang zaman dan segala cobaan yang menimpa
mereka.
- Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit dijelaskan dalam bahasa modern.
viii
BAB III
HADIST
3.1 Pengertian Hadist
Hadits adalah pedoman kedua yang digunakan sebagai penjelas bagi ayat-
ayat Al-Quran yang sifatnya masih umum. Secara istilah, hadis diartikan sebagai
berikut:
1. Hadis adalah ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad SAW.
2. Hadis adalah semua yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik
itu yang berupa ucapan, perbuatan, takrir, maupun deskripsi sifat-sifat
beliau.
3. Hadis adalah segala ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad
SAW yang berkaitan dengan hukum.
Yang dimaksud dengan ucapan dalam hadis bukan hanya ucapan yang
datangnya dari Nabi Muhammad, namun juga mencakup ucapan para sahabat atau
yang menceritakan keadaan.
ix
b. Penghambaan diri kepada Allah SWT
c. Mengarahkan destinasi penyelenggaraannya kepada akhirat
d. Mendapatkan kebaikan
e. Mengembangkan fitrah manusia.
x
kepada Rasulullah SAW selain Al Quran yang isinya disusun oleh
Rasulullah SAW. Hadits ini juga kerap disebut sebagai hadits Ilahiyah
atau hadits Rabbaniyah karena datangnya dari Allah SWT.
xi
BAB IV
IJMA'(IJTIHAD)
4.1 Pengertian IJMA'(Ijtihad)
Ijma adalah kesepakatan para mujtahid tentang hukum tertentu pada waktu
tertentu yang dibuat setelah Rasulullah SAW wafat. Ijma adalah sumber hukum
Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadits.
Berdasarkan bahasa ijma memiliki dua arti yakni dilihat dari kata 'azam dan
ittifaq. 'Azam berarti niat dari seseorang untuk melakukan sesuatu dan
memutuskannya. Sedangkan ittifaq artinya kesepakatan beberapa orang untuk
melakukan sesuatu.
Adapun pengertian ijma menurut istilah adalah kesepakatan para mujtahid
dari umat Nabi Muhammad SAW setelah wafatnya beliau pada suatu masa
mengenai hukum syar'i.
xii
2. Ijma' Al Sarih.
Ijma Al Sarih adalah jenis ijma yang di mana para ulama dan ahli ijtihad
masing-masingnya menyampaikan pendapatnya terkait dengan
permasalahan yang secara terjadi, baik itu disampaikan dengan lisan
atau secara tertulis. Pendapat yang disampaikan ini berupa setuju atau
tidak terhadap pendapat yang telah disampaikan oleh para ulama dan
ijtihad lainnya. Ijma' Al Sarih ini memiliki sebutan yang cukup beragam,
seperti ijma qauli, ijma hakiki, ijma bayani, dan lain-lain. Oleh karena
itu, ada yang menyebut ijma Al Sarih dengan sebutan ijma hakiki atau
yang lainnya. Meskipun memiliki sebutan yang berbeda, tetapi tetap
tidak mengurangi arti dari ijma Al Sarih itu sendiri.
xiii
BAB V
QIYAS
5.1 Pengertian Qiyas
Qiyas adalah salah satu dari empat sumber hukum Islam yang
sudah disepakati oleh para ulama dan mujahid. Adapun ketiga sumber
hukum Islam lainnya, yaitu Al-Quran, Hadits, dan Ijma. Secara bahasa
kata qiyas berasal dari akar kata, qaasa-yaqishu-qiyaasan yang berarti
pengukuran. Selain itu, secara bahasa qiyas berarti sesuatu tindakan
untuk mengukur suatu hal atau peristiwa yang kemudian disamakan.
Para ukama ushul fiqh mengatakan bahwa walaupun qiyas sangat
beragam, tetapi masih mempunyai makna yang sama. Sedangkan,
menurut istilah, qiyas adalah suatu tindakan untuk menyamakan suatu
hal yang tidak mempunyai nash hukum dengan sesuatu hal yang
memiliki nash hukum, kemudian dilihat berdasarkan kesamaan illat
yang diperhatikan sesuai dengan syara’. Menurut Imam Syafi’i,
kedudukan qiyas berada di bawah dari ijma, sehingga qiyas menjadi
sumber hukum Islam yang terakhir.
xiv
5.3 Jenis-jenis Qiyas
Qiyas dibagi menjadi 3 jenis, yaitu qiyas illat, qiyas dalalah, dan qiyas
shabah.
1. Qiyas Illat
Qiyas illat adalah jenis qiyas yang sudah memiliki suatu kejelasan dari
kedua persoalan yang sudah dibandingkan dan diukur. Qiyas illat terdiri
dari dua jenis, yaitu qiyas jail, qiyas khafi, dan qiyas.
2. Qiyas Dalalah
Qiyas dalalah adalah jenis qiyas yang sudah memperlihatkan
kepada hukum yang sesuai dengan dalil illat. Qiyas dalalah bisa juga
diartikan sebagai jenis qiyas yang dapat diterapkan dengan cara
menghubungkan pokok dan cabang hukum berdasarkan illat.
3. Qiyas Shabah
Qiyas shabah adalah qiyas yang mempertemukan antara cabang qiyas
dengan suatu pokok permasalahan yang berfungsi hanya untuk
penyerupaan.
xv
Hukum ashl adalah hukum syara yang ditetapkan oleh nash dan
dikehendaki untuk menetapkan hukum terhadap far'u.
4. Illat
Secara bahasa, illat dapat diartikan sebagai hujjah atau alasan. Illat
menjadi landasan dalam hukum ashl. Dalam pengertian lain, illat disebut
juga dengan kemaslahatan yang diperhatikan syara. Illat inilah yang
menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan qiyas.
xvi
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hukum islam adalah bahwa semua hukum Islam itu
berpusat kepada Al-qur'an.termasuk al-hadits dan hasil ijtihad juga tidak boleh
bertentangan dengan Al-qur'an. selain itu semua hukum islam itu menurut saya
memang benar dan menghasilkan kesejahteraan bila dilaksanakan.sebagai umat
Islam kita diwajibkan untuk mengetahui serta memperdalam sumber ajaran agama
yang dibawa oleh Rasulullah SAW,karena sumber ajaran agama Islam merupakan
media beruntun agar kita dapat melaksanakan semua perintah Allah dan semua
larangan-Nya.Karena terdapat tingkatan sumber ajaran agama Islam yang harus
kita pedomani yaitu sebagai berikut:
1. Alquran sebagai sumber hukum Islam
2. Hadits sebagai sumber hukum Islam
3. ijma'(ijtihad)sebagai sumber hukum Islam
4. Qiyas sebagai sumber hukum Islam
6.2 Hikmah
Adapun Hikmah adanya sumber hukum islam yaitu :
1. Dengan adanya sumber hukum, maka setiap perbuatan yang kita
lakukan itu akan memiliki dasarnya sehingga kita tidak akan salah atau
berdosa dalam mengerjakan sesuatu hal.
2. Kita juga akan mendapat syafaat dari Rasulullah Saw. karena mencintai
sunnah-sunnahnya.
6.3 Saran
Saya selaku penyusun sadar bahwa masih banyak kekurangan yang saya
miliki baik dari tulisan maupun bahasa yang saya sajikan oleh karena itu mohon
di berikan sarannya agar saya bisa membuat makalah lebih baik lagi,dan
semoga,makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita
dalam memahami sumber-sumber hukum Islam.
xvii
xviii