Anda di halaman 1dari 60

Kuliah Water Quality – Microbiology

Master Students in Aquaculture Specialization


Jakarta Fisheries University – Academic Year 2019/2020

KUALITAS AIR DAN MIKROBIOLOGI


DR. Heny Budi Utari
Kualitas Air dan Mikrobiologi Perairan

• Pengertian Kualitas Air


• Faktor Fisika dan Kimia
• Efek Kualitas air terhadap biota hidup
• Plankton
• Mikrobiologi perairan
Apa Kualitas Air itu?

Kualitas air adalah gabungan dari semua ciri-ciri fisika, kimia, biologi
serta estetika air yang mempengaruh kegunaannya (Boyd and Tucker, 1998)

In Aquaculture, water quality refer to any characteristic that affect to


production system such as survival, reproduction, growth, and production
of aquaculture species or reduces of product quality and safety can be
consider as variable (Boyd and Tucker, 1998)
AIR DI DALAM SISTEM BUDIDAYA

Sebagian besar
parameter kualitas air
menentukan
keberhasilan atau
kegagalan operasi
budidaya
Apa yang mempengaruhi Kualitas Air?

1. Sumber air, jumlah dan kualitas


– Industri, Agriculture, limbah aquaculture
– Hygiene, household
2. Manajemen input (pupuk, pakan, desinfeksi, dll)
3. Cuaca dan musim
Parameter Fisika

• Temperatur/suhu
• Total Suspended Solids
• Turbidity/transparency
• Odour (bau)
• Taste (rasa)
• Warna air
Parameter Fisika
1. Temperatur (◦C)
> 33◦C
> 31◦C Penyakit bacterial, viral (IMNV) (Evans et al, 2006;
32◦C Amal et al, 2008)
31◦C
29-31 ◦ Pertumbuhan optimal untuk grow-out (Popma &
30◦C Masser, 1999) ---- metabolisme meningkat
29◦C
Temperatur 28◦C > 27◦C Optimum reproduksi
27◦C
26◦C 26-26◦C Penyakit bacterial, viral (WSSV) (Lo, 2006; Flegel,
2008), -- metabolisme menurun.
25◦C
< 24◦C Reproduksi menurun drastis - Subtropik
24◦C
20◦C Reproduksi tidak terjadi
Hubungan Temperatur dengan tingkat Infeksi IMNV

Sumber : AAHC Lab. (2009)


Hubungan Temperatur dengan tingkat Infeksi WSSV

Sumber : Sumardi et.al (2008)


Hubungan Temperatur dan Konsumsi Oksigen
Temperatur Kritikal untuk Ikan

Nilai diantara tanda kurung adalah kisaran suhu untuk pertumbuhan tercepat. Kisaran Nilai
terendah dan tertinggi menyebabkan gangguan metabolisme selama ikan tidak mampu
beradaptasi.
Parameter Fisika
2. Transparansi
– Menunjukkan kejernihan air (dalam cm dengan secchidisk)
– Refleksi sinar matahari penetrasi ke dalam air
– Menunjukkan bahan partikel air
3. Warna Air
– Refleksi kelimpahan phytoplankton/material terlarut
– Bio indicator WQ baik/buruk
Parameter Fisika
4. Total Suspended Solids (TSS) /Padatan tersuspensi
– Apabila air di saring, hasil saringan di keringkan dan ditimbang lalu
dibandingkan dengan sample awal
– Satuan part per million (ppm)
Parameter Fisika
5. Turbiditas*)
– Diukur dengan sejumlah cahaya yang dipendarkan oleh sample
– Satuan NTU – Nephelometric Turbidity Units

* http://learnweb.harvard.edu/ent/gallery/pop4/Turbidity_MWRA.pdf
Parameter Kimia
• pH • Nitrit
• Salinitas • Nitrat
• Oksigen Terlarut (DO) • Phosphat
• Alkalinitas • H2S
• Kesadahan • Etc……..
• Ammonia

Davis et al.(2005)
1. pH
pH mengukur keasaman
(konsentrasi ion hydrogen) dalam air /tanah

pH = - log [ H+ ]

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

asam netral basa


Efek pH terhadap ikan di kolam budidaya

Pertumbuhan
dan survival
udang
2. Salinitas
2. Salinitas dan osmoregulasi krustasea
2. Salinitas dan kandungan mineral
Pengaruh suhu, salinitas dan pH terhadap proliferasi WSSV
3. DO (Dissolved Oxygen)
Oksigen Terlarut

Pertumbuhan
dan survival
udang
3. Dissolved Oxygen (DO)
DO dan temperatur bervariasi dalam
siklus 24 jam DO meter

Surface dissolved oxygen, mg/L Surface water temperature, C

15 31

10 29
summer

5 27

0 25

6 a.m. noon 6 p.m. midnight 6 a.m.


DO dan temperatur

Stratifikasi dapat menyebabkan DO dan temperatur bervariasi pada kedalaman


yang berbeda dalam satu sistem yang sama

Epilimnion High temperature


High dissolved oxygen
Thermocline

Hypolimnion Low dissolved oxygen


Low temperature
Kebutuhan Oksigen di Perairan
Makin tinggi suhu dan
salinitas kelarutan
oksigen makin rendah
Aerasi (menambah O2)
4. Alkalinitas dan Hardness
Bentuk alkalinitas berhubungan
dengan pH
4. Alkalinitas dan Hardness

alkalinity hardness
Total titratable bases Total divalent salts
bicarbonate carbonate calcium magnesium
HCO3- CO23- Ca2+ Mg2+

Calcium bicarbonate Calcium carbonate Magnesium Magnesium


Ca( HCO3 )2 CaCO3 bicarbonate carbonate
Mg( HCO3 )2 Mg CO3
4. Alkalinitas dan Hardness

Penyanggah Alkalinitas melawan variasi diurnal pH


5. Siklus Nitrogen di kolam (NH3, NO2 dan NO3)
Hubungan TAN, Nitrit dan Nitrat di kolom air kolam
Ammonia tak terionisasi – pada Temperatur dan pH berbeda
Efek Racun ammonia terhadap ikan
NH3 pemicu infeksi Streptococcus pada ikan nila

6 mg/L
5 mg/L
> 2 mg/L mortality karena Streptococcus (Popma &
4 mg/L Masser, 1999)
3 mg/L
2 mg/L
NH3
1 mg/L > 1 mg/L , predisposisi untuk Streptococcus outbreak
0,5 mg/L
0,2 mg/L 0,2 mg/L , terpapar sangat lama membahayakan
kesehatan dan pertumbuhan
0 mg/L
< 0 mg/L
6. Hidrogen Sulfida (H2S)

• Dihasilkan dari proses anaerob pemecahan


produk limbah di air.
• Berbau seperti telur busuk.
• Cegah overfeeding
• Perlu aerasi untuk mengurangi kondisi anaerob
6. Hidrogen Sulfida (H2S)
Parameter Biologi
1. Plankton
• Meningkatkan DO air, menurunkan gas-gas beracun dari ammonia, nitrite,
hydrogen sulfida, methane, carbon dioxida di air kolam
• Meningkatkan dan menstabilkan kualitas air.
• Sebagai pakan alami.
• Peneduh dan mengurangi kanibalisme.
• Mengurangi bakteri pathogen dan populasi bakteri yang tidak diinginkan
dengan
kompetisi nutrien di dalam air
Diatom Chlorophyta

Dictyosphaerium sp. Scenedesmus sp.

Small species (0,5 - 20 m) with high growth rates adapted to important light variations
Solar energy
Potosintesis
Algae, bakteri fotosintetilk

CO2 + H2O C6H12O6 + O2


carbon Air N,P,S,Fe…. Carbon Oxygen
dioxida Organik

Energi Kimia Respirasi


atau panas
Hewan air Bakteri
Chlorofil
Siklus Phospor di air
AQUATIC MICROBIOLOGY
AQUATIC MICROBIOLOGY

1. Bakteri
2. Virus
3. Fungi

• Air tawar (sal rendah, nol)


• Laut (salinitas >30 ppt)
• Perairan khusus (danau
bergaram, perairan
mengandung besi atau sulfur)
2. Organisme Fototrop
Organisme Fotosintetik
• Bakteri Fotosintetik Anoksigenik
– Bakteri Green dan purple (sulfur dan non-sulfur) serta heliobacteria

• Fotosintetik Oksigenik
- Cyanobacteria
D. J. Des Marais
Science, 8 September 2000
Mode of living in Bacteria
 Dilihat dari mode of nutrition, bakteri dibagi menjadi 2:
1. Autotrophs.
Bakteri yang mampu membangun organik kompleks seperti Karbohidrat dari sumber unorganik
yang sederhana (CO2 dan water).

2. Heterotrophs.
Bakteri yang tidak mampu membangun karbohidrat dari sumber unorganik yang mudah.
Bakteri yang tergantung pada ready made organic materials turunan dari tanaman, hewan dan
manusia. Mereka hanya mampu hidup dari komponen yang sudah dipecah menjadi sederhana
dengan proses enzimatik. Proses pemecahan tersebut menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk membangun material protoplasma yang kompleks dari zat-zat sederhana yang
sudah diserapnya.
Siklus Carbon
Nitrification and Denitrification Bacteria
Kondisi Optimal Proses Nitrifikasi
Inhibitor Proses Nitrifikasi
Brown oxidized soil

Black Reduced soil underneath


Denitrifikasi

Beberapa bakteri menggunakan Oksigen dari Nitrat saat


tidak ada Oksigen, Reaksinya :

6NO3- + 5CH3OH  5CO2 + 3N2 + 7H2O + 6OH-


Molecular analysis of ammonia oxidation and denitrification in natural
environments

FEMS Microbiology Reviews


Volume 24, Issue 5, pages 673-690, 9 JAN 2006 DOI: 10.1111/j.1574-6976.2000.tb00566.x
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1574-6976.2000.tb00566.x/full#f1
Reduksi Ferri Hydroksida dan Mangan Oksida

Beberapa bakteri dapat oksigen turunan dari komponen


besi dan managan:

3CH3COOH + 6H2O  6CO2 + 24H+

8Fe(OH)3 + 24H+ = 8Fe2+ + 24H2O

6MnO2 + 24H+ = 6Mn2+ + 12H2O


Reduksi Sulfate

Bakteria pereduksi Sulfate sebagai sumber


Oksigen :

CH3COOH + 2H2O  2CO2 + 8H+

2SO42- + 8H+  2S2- + 8H2O


Bakteria Methane
Bakteri produksi Methane menggunakan oksigen dari
Karbon diooksida:

CH3COOH + 2H2O  2CO2 + 8H+

8H+ + CO2  CH4 + 2H2O


Karamba Jaring Apung di Cianjur, Indonesia

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai