Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN AMELIORAN DALAM UPAYA REKLAMASI LAHAN

BEKAS TAMBANG TIMAH DI PULAU BANGKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Pendidikan Geografi yang diampu oleh:

Prof. Dr. Darsiharjo, MS.


Dr. rer. Nat Nandi, S.Pd., MT., M.Sc.

Disusun oleh:
Muhammad Apriansyah
2102734

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulau Bangka merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbentuk sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Pulau Bangka terkenal karena sumber daya alam
yang berupa bahan tambang, yaitu timah. Sesuai dengan sumber daya alam
yang sangat kaya di Pulau Bangka, pulau ini sebelum menjadi bagian dari
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikenal karena adanya PT TImah
(Persero) yang kemudian berubah menjadi PT Timah Tbk yang menjadi
pengelola pertambangan timah di Pulau Bangka.
Pertambangan memiliki dampak negatif bagi lingkungan, karena merusak
struktur dan unsur hara yang berada pada lahan yang dijadikan Kawasan
pertambangan. Kegiatan penambangan timah di Pulau Bangka menyebabkan
aspek ekosistem dan kondisi lingkungan menjadi rusak. Diantaranya banyak
lahan terlantar dengan kondisi lanskap yang tidak beraturan, degradasi lahan,
hilangnya kesuburan tanah akibat hilangnya lapisan tanah atas. Untuk
memperbaiki tanah pada lahan bekas pertambangan timah, diperlukan
rehabilitasi atau reklamasi lahan bekas pertambangan timah dengan cara
memberikan amelioran.
Amelioran adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah agar dapat
memperbaiki lingkungan akar tanaman. Amelioran diberikan ke tanah sebagai
sumber hara, mengurangi kemasaman tanah dan pengkhelat kation-kation
yang mudah tercuci serta meningkatkan kesuburan tanah di lahan pertanian
(Mastura dkk, 2018). Menurut (Asmarhansyah dan Rahmat, 2018)
penggunaan amelioran mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah, karena amelioran dapat meningkatkan kapasitas menahan air dan unsur
hara, menstabilkan suhu tanah, memasok kebutuhan hara dan mineral, dan
meningkatkan populasi biota tanah.
Pada kenyataannya, penggunaan amelioran belum dilakukan secara
maksimal karena kurangnya daya dukung masyarakat dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Maka dari itu banyak lahan-lahan bekas
pertambangan yang belum direhablitasi sampai sekarang. Lahan yang belum
direhabilitasi menjadi lahan rusak dan tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian.
Rekmalasi atau rehabilitasi lahan bekas pertambangan timah diperlukan
untuk menjadikan lahan tersebut menjadi lahan yang dapat digunakan kembali
oleh masyarakat atau pemerintah. Rehabilitasi ini diperlukan untuk
mengurangi jumlah lahan rusak dan menjadikannya lahan yang bisa
digunakan untuk pertanian atau perkebunan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat atau pemerintah. Maka dari itu penelitian ini memiliki tujuan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis efektifitas penggunaan ameliroan
dalam mengembalikan kesuburan tanah pada lahan bekas tambang timah yang
ada di Pulau Bangka.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana penggunaan amelioran dalam mengembalikan kesuburan
tanah pada lahan bekas tambang timah di Pulau Bangka?
2) Bagaimana kondisi lahan bekas pertambangan timah yang sudah di
reklamasi dengan digunakannya amelioran?

1.3 Tujuan Penelitian


1) Mengidentifikasi penggunaan amelioran dalam mengembalikan
kesuburan tanah pada lahan bekas pertambangan timah di Pulau
Bangka.
2) Mengidentifikasi kondisi lahan bekas pertambangan timah yang sudah
di reklamasi dengan digunakannya amelioran.

Anda mungkin juga menyukai