Anda di halaman 1dari 2

PENARIKAN OBAT DAN PERBEKALAN FARMASI LAINNYA

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


445/260.26/2022 02 1/2

Ditetapkan:
Direktur RSUD Kab. Buleleng
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 10 Januari 2022
dr. PUTU ARYA NUGRAHA, Sp.PD
NIP. 19750601 200212 1 009
Penarikan perbekalan farmasi adalah kegiatan penarikan obat atau
PENGERTIAN perbekalan farmasi dari semua unit pelayanan karena sudah tidak layak
untuk digunakan atau penarikan oleh Pemerintah / BPOM atau pabrik.

1. Menjamin mutu, khasiat dan keamanan obat dan perbekalan farmasi.


TUJUAN 2. Menjamin keselamatan pasien dan mencegah masalah yang dapat
membahayakan pasien akibat penggunaan obat dan perbekalan farmasi
yang bermutu.
1. SK Kebijakan Pemberlakuan Buku Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah
Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Nomor
KEBIJAKAN 445/004.1/2022.
2. SK Kebijakan Penarikan Obat dan Perbekalan Farmasi Lainnya Nomor
445/004.26/2022.
1. Lakukan penarikan obat dan perbekalan farmasi jika:
a. Terdapat edaran pemeritahuan penarikan obat baik dari pabrik

PROSEDUR maupun dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).


b. Ditemukan persediaan farmasi yang menjelang (3 bulan sebelum)
kadaluarsa dan sudah melewati kadaluarsa.
c. Laporan dari unit-unit pelayanan terkait mengenai kerusakan obat
dan perbekalan farmasi lainnya seperti terjadi perubahan warna,
terjadi kekeruhan pada sediaan cair, terjadi keretakan atau
kebocoran pada sediaan ampul, vial dan botol, terjadi kekosongan
tablet atau kapsul pada kemasan blister atau strip, terjadi
kekosongan serbuk pada ampul atau vial.
d. Laporan lainnya yang mengindikasikan ketidakstabilan produk.
2. Lakukan pencatatan dan pengkajian terhadap obat dan perbekalan
farmasi yang akan dilakukan penarikan ,lengkap dengan nama dan
kekuatan obat, nama pabrik pembuatnya, nomor batch, tanggal
penerimaan, jumlah yang diterima, dan tanggal kadaluarsa.
PENARIKAN OBAT DAN PERBEKALAN FARMASI LAINNYA

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


445/260.26/2022 02 2/2

3. Lakukan penarikan perbekalan farmasi dari semua unit terkait dan


disimpan pada tempat khusus dan terkunci atau terkarantina.
4. Serahkan perbekalan farmasi kepada produsen atau yang ditunjuk
pemerintah untuk obat yang ditarik oleh pemerintah. Buatkan tanda
terima atau berita acara serah terima penarikan.
5. Beritahukan ke distributor atau supplier untuk perbekalan farmasi yang
menjelang kadaluarsa (3 bulan menjelang kadaluarsa) untuk diganti
dengan obat yang memiliki masa kadaluarsa lebih lama.
Dokumentasikan dalam bentuk dokumen serah terima.
6. Simpan obat atau perbekalan farmasi yang rusak atau kadaluarsa yang
tidak bisa dikembalikan ke supplier untuk diajukan penghapusan.
7. Segera pesan melalui distributor obat atau perbekalan farmasi
alternative atau pengganti perbekalan farmasi yang ditarik.
8. Dokumentasikan kegiatan penarikan obat atau perbekalan farmasi.
9. Simpan dan kaji secara internal dan eksternal dokumen penarikan obat.
10.Kaji efek dari obat yang ditarik yang dilakukan oleh Komite Farmasi
dan Terapi, laporkan ke Kepala Instalasi Farmasi yang kemudian
ditindak lanjuti dengan laporan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Komite Farmasi dan Terapi
3. Unit-unit pelayanan
4. Suplier

Anda mungkin juga menyukai