Anda di halaman 1dari 26

Membangun Persekutuan

yang Sejati
Galatia 6:2-5
Alkitab tidak menggunakan kata
“komunitas” untuk melukiskan
hubungan di antara orang-orang
percaya, melainkan “persekutuan”
(Yun. koinonia; mis. Kis 2:42; 1 Yoh
1:7) & “keluarga” (Yun. oikos; mis.
Ef 2:19; 1 Tim 3:15).
Gereja pada dasarnya adalah
keluarga Allah. Familia Dei.
Anggota-anggotanya adalah orang-
orang kudus. Demikian tulis Rasul
Paulus kepada orang-orang
percaya di Efesus: “… kamu bukan
lagi orang asing dan pendatang,
melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-
anggota keluarga Allah” (Ef 2:19).
“Kudus,” dari kata Yun. hagios,
bukan cuma perihal status, tapi
juga kualitas moral — cinta & patuh
kepada Allah. Jadi, melampui
ikatan darah, marga, suku, bahkan
bangsa, keluarga Allah terbentuk
karena cinta & kepatuhan kepada
Allah yang menyatakan diri-Nya di
dalam Yesus Kristus & di dalam
kuasa Roh Kudus yang
mempersekutukan itu.
Hal itu dinyatakan Yesus sendiri
ketika bersabda, “Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah
saudara-Ku laki-laki, dialah
saudara-Ku perempuan, dialah ibu-
Ku” (Mrk 3:35). Apa yang
menjadikan seseorang anggota
keluarga Allah bukanlah ikatan
darah, marga, suku, bahkan
bangsa, melainkan kualitas cinta &
kepatuhan kepada Allah, yang
diwujudkan dengan melakukan
kehendak-Nya.
Satu-satunya cara untuk
memastikan bahwa saudara & saya
adalah anggota familia Dei adalah
melakukan kehendak Allah sebagai
wujud cinta & kepatuhan saudara &
saya kepada-Nya.
Dalam Galatia 6:1 Rasul Paulus
menyatakan bahwa di dalam
gereja, keluarga Allah, kualitas
cinta & kepatuhan kepada Allah itu
selayaknya dipelihara &
ditumbuhkembangkan oleh “kamu
yang rohani.”
Dari kata Yunani pneumatikos, kata
“rohani” digunakan sebagai sinonim
dari kualitas kemuridan yang
dinyatakan Paulus di bagian
sebelumnya, pasal 5:25, yaitu
“hidup oleh Roh (Kudus)” atau
“dipimpin oleh Roh (Kudus).” Orang
yang rohani adalah dia yang dalam
kesehariannya bersandar pada
kekuatan & pimpinan Roh Kudus.
Sebagai “kamu yang rohani,” kita
bertanggung jawab memelihara &
menumbuhkembangkan kualitas
cinta & kepatuhan saudara-saudara
kita kepada Allah!
Bagaimana mereka yang rohani
seharusnya berkiprah di tengah
familia Dei?
Pesan Rasul Paulus, “Bertolong-
tolonganlah menanggung
bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus” (ay. 2).
Terjemahan yang lebih harfiah
adalah: “Tanggunglah beban
bersama!” Kata Yun. allelon, selain
“satu sama lain,” juga berarti
“bersama.”
Sedangkan beban, dari kata Yunani
baros, adalah tugas atau tanggung
jawab. Setiap tugas memiliki
kesusahan sendiri. Semakin berat
tugas, semakin banyak kesusahan
yang harus ditanggung.
Kita yang rohani harus menolong
saudara-saudara kita untuk
memiliki hubungan yang harmonis
dengan Tuhan, dengan diri sendiri,
dengan sesama manusia, &
dengan sekalian alam ciptaan.
Serta menyejahterakan mereka —
cukup sandang, pangan, papan, &
sehat. Itu tugas atau beban kita
bersama.
Hukum Kristus, yaitu: “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri!” (Gal 5:14), dipenuhi ketika
anggota-anggota keluarga Allah
berpartisipasi dalam menanggung
tugas atau beban tersebut!
Partisipasi anggota yang satu tentu
berbeda dengan yang lain, sesuai &
sebanding dengan karunia &
kesempatan yang diberikan.
Di gereja, misalnya, tidak semua
anggota menjabat Penatua &
Diaken. Selama di PMK, tidak
semua kita menjabat pengurus.
Namun, kita semua, tanpa kecuali,
menanggung tugas atau tanggung
jawab memelihara &
menumbuhkembangkan kualitas
cinta & kepatuhan saudara-saudara
kita kepada Allah.
Apa yang menjadikan seseorang
berarti bukan cuma kehadirannya di
tengah familia Dei, tapi kiprah &
partisipasinya (Gal 6:3). Di ayat 5,
Paulus menyebutnya sebagai
“tanggungannya sendiri” atau
“bagiannya sendiri” (har. porsi, Yun.
phortion).
Karena itu, hendaklah setiap orang
“menguji pekerjaannya sendiri,”
terjemahan lainnya “menunjukkan
(Yun. dokimazo) kerja kerasnya
(Yun. ergon),” sehingga “ia boleh
bermegah (atau bersukacita, Yun.
kauchema), melihat keadaannya
sendiri dan bukan melihat keadaan
orang lain (ay. 4).”
Dari mahasiswa, menjadi alumni,
lalu bekerja atau menjalankan
usaha, dengan segala tantangan &
persoalannya, ada yang tidak boleh
berubah dari kita, yaitu menekuni
amanat pemuridan terhadap
anggota-anggota familia Dei,
sehingga kita tetap memiliki
hubungan yang harmonis dengan
Tuhan, dengan diri sendiri, dengan
sesama manusia, & dengan
sekalian alam ciptaan. Serta
sejahtera — cukup sandang,
pangan, papan, & sehat.
Konkretnya, ada 3 disiplin
kemuridan yang harus kita tekuni!
Pertama, tekun mempelajari Alkitab. Jika kita membaca Alkitab hanya semasa
PMK, maka kebersamaan kita selama ini adalah kesia-siaan, tidak akan
mengerjakan perubahan yang berarti dalam diri & hidup kita. Tapi jika kita tetap
membaca & merenungkan Alkitab setiap hari, maka nilai-nilai Kristus niscaya
tertanam di hati kita & mengerjakan kebaikan di antara kita.
Kita mungkin tidak bisa lagi bersama, tapi kita tetap bisa bersatu. Bersama itu
belum tentu bersatu. Bersama itu bersifat lahiriah, sedangkan bersatu batiniah.
Apa yang tetap menyatukan kita adalah pengenalan & kecintaan akan Kristus,
yang terbangun dengan tekun mempelajari Alkitab. Seperti kata Jerome sang
bapa Gereja, “Mengabaikan Alkitab berarti mengabaikan Kristus”!
Kedua, tekun memelihara persekutuan di antara kita. Bukan cuma menjadi yang
dilayani, tapi juga yang melayani. Dalam kehidupan jemaat perdana, Sakramen
Perjamuan Kudus & doa syafaat adalah 2 unsur utama dari persekutuan.
Keduanya dihayati sebagai sarana utama berkat Allah atas umat-Nya. Sakramen
Perjamuan Kudus mengingatkan kita akan cinta Tuhan kepada kita &
meneguhkan komitmen kita untuk mencintai Tuhan & umat-Nya. Sedangkan doa
syafaat mengajak kita untuk saling melayani dengan saling mendoakan.
Ketiga, tekun bersama melayani sesama manusia atau kelompok manusia yang
belum sejahtera. Seperti dipesankan Rasul Paulus dalam Galatia 6:10: “…
selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik (Yun. agathos,
yang mendatangkan manfaat atau bersifat menyejahterakan) kepada semua
orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Anda mungkin juga menyukai