Anda di halaman 1dari 15

1

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG DAMPAK POLIGAMI


TERHADAP ISTRI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Syari’ah


Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Dayah AMAL
Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum

Oleh

NAMA : IIN HERLINA


NIM : 010117010
FAKULTAS : HUKUM SYARI’AH
PROGRAM STUDI : HUKUM KELUARGA ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH
FAKULTAS HUKUM SYARI’AH
PEUREULAK BARAT
2020
2

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Poligami merupakan masalah yang kontroversial dalam islam, para ulama


berpendapat bahwa poligami adalah bagian dari syariat islam dan karenanya pria
boleh mempunyai istri hingga empat. Di pihak kaum modermis dan pejuang dan
pejuang hak-hak asasi wanita berpendapat bahwa poligami diperbolehkan hanya
dalam kondisi tertentu dengan persyaratan ketat berupa keadilan bagi semua istri.
Menurut kaum modermis, pria tidak bisa begitu saja mengambil lebih dari satu
istri hanya karna dia menyukai wanita-wanita lain atau jatuh cinta dengan
kecantikannya.1

Meskipun poligami telah di legalkan oleh islam, akan tetapi bukan berarti
tidak diwajibkan kepada seluruh umatnya. kerena orang orang yang berpoligami
jarang yang mampu membebaskan diri dari kedzaliman yang diharamkan. orang
yang berpoligami perlu untuk memikirkan hal tersebut secara bersungguh-
sungguh agar terhindar dari hal-hal yang tidak di ingginkan. 2

Menurut rashid ridha, sebagaimana yang telah dikutip oleh masyfuk zuhdi,
bahwa islam memandang poligami lebih banyak mebawa resiko/muzharat dari
pada mamfaatny, karena manusia itu menurut fitrahnya mempunyai watak
cemburu, iri hati, dan suka mengeluh. Watak-watak tersebut akan mudah timbul
dengan kadar tinggi, jika hidup dalam dalam kehidupan keluarga yang poligami.
Dengan demikian, poligami itu bisa menjadi sumber komflik dalam kehidupan
keluarga, baik komflik antara suami dengan istri-istri dan anak2 dari istri istrinya.
Dari berbagai kutipan di atas, jelas bahwa poligami merupakan pintu darurat yang

1
Ibnu Hamdan,dkk”Tinjauan Hukum Islam Tentang Dampak Poligami Terhadap Istri Di
Kabupaten Gowa “,Qadauna vol 1 Desember 2019,h,35.
2
Ibid,h,35
3

di anjurkan islam apabila dibutuhkan pada saat tertentu, kemudian semua itu jika
mampu berlaku adil dan tidak melakukan penyelewengan.3

Adapun Ayat yang sering dipakai untuk memjelaskan kebolehan ini


adalah firman allah SWT Q.S An-nisa/4:3. yg artinya: “dan jika kamu khawatir
tidak akan mampu berlaku adil terhadap {hak-hak} perempuan {bilamana kamu
menikahinya} maka nikahilah perempuan {lain} yang kamu senangi: dua, tiga,
atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka
{nikahilah} seorang saja,atau hamba sahaya yang kamu miliki.Yang demikian itu
lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.4

Selain uraian di atas, syaikh al-zamakhs ari dalam karyanya menjelaskan


bahwasanya ayat tersebut turun di karenakan untuk membatasi jumlah istri.
Pembatasan ini bertujuan untuk menangulangi adanya ketidakadilan terhadap
istri., apabila istri terlalu banyak. Kemudian pada ayat 129 surah an-nisa juga
menjelaskan tentang poligami yg artinya: “Dan kamu sesekali tidak akan dapat
berlaku adil di antara istri-istri{mu}, walaupun kamu sangat ingin berbuat
demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung {kepada yg kamu cintai},
sehingga kamu biarkan yg lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan
perbaikan dan memelihara diri {dari kecurangan}, Maka sesungguhnya allah
maha pengampun lagi maha penyayang.5

Berlaku adil terhadap istri-istri pada kenyatannya memang sangat sulit


apalagi saat akan mendapatkan izin istri untuk beristri lagi dengan dalil darurat,
maka pada saat berunding dan membahas dengan istri apapun hasil keputusannya,
maka suami harus bijaksana dengan hasilnya. Sekiranya harus diketahui terlebih
dahulu perkawinan itu sendiri yg termuat dalam hukum perkawinan. Perkawinan
ialah ikatan lahir batin.6

3
Ibid,h,j5
4
Ibid,h,35-36.
5
Ibid,h,36-37.
6
Ibid,h,37.
4

Dari penjelasan diatas, untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas


mengenai pembahasan skripsi ini, diperlukan beberapa penjelasan yang berkaitan
dengan judul skripsi ini yakni “Tinjauan Hukum Islam Tentang Dampak
Poligami Terhadap Istri di Buket Kuta Kec. Peudawa .

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam tentang keadilan poligami?


2. Bagaimana Bentuk Keadilan poligami pada masyarakat muslim di Buket
Kuta Kec. Peudawa?
3. Bagaimana pandangan masyarakat muslim dari dampak positif dan negatif
dari poligami?

C. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:


a. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Hukum islam Tentang Keadilan
poligami.
b. Untuk mengetahui bagaimana Bentuk Keadilan poligami pada masyarakat
muslim di Buket Kuta Kec. Peudawa.
c. Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat muslim dari dampak
positif dan negatif.

D.Manfat Penelitian

Adapun mamfaat yang hendak di capai dari penelitian skripsi ini adalah:

a. untuk menambah hasanah pengembangan ilmu hukum, khususnya tentang


hukum poligami.
5

b. untuk dapat di ambil mamfaat ataupun hikmahnya bagi pembaca ataupun


instansi terkait dalam membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah,
setidak-tidaknya sebagai bekal penulis di masa mendatang.

c. untuk memenuhi syarat memperoleh gelar kesarjanaan di fakultas STIS dayah


amal.

E. Penjelasan istilah

1. Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah atau undang-undang, peraturan, dan
sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.7

2 Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman pada
kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.8

3. Poligami adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini
beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan.9

4. Istri adalah wanita (perempuan) yang telah menikah atau yang bersuami atau wanita
yang dinikahi: almarhum meninggalkan seorang -- dan dua orang anak.10

F. Kerangka Teori

Dalam kerangka teoritik ini menyusun mendeskripsikan teori-teori yang


ada relevasinya dengan objek kajian sebagai pisau analisis untuk mengkaji
masalah yang di kaji. Hukum islam secara umum memiliki lima tujuan yaitu:
perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal, yang bisa di sebut

7
https://www.kbbi.web.id/hukum, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib
8
https://www.kbbi.web.id/Islam, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib
9
https://www.kbbi.web.id/poligami, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib
10
https://www.kbbi.web.id/Istri, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib
6

dengan maqasit syari’ah. Maqasit syari’ah bertujuan untuk menegakkan


kemaslahatan, sebagai unsur pokok tujuan hukum kedudukannya adalah sebagai
metode yang terkandung dalam syari’ah dan menjadi jiwa hukum islam untuk
menghadapi perubahan sosial.11

Dari kelima tujuan hukum islam yang salah satunya adalah untuk
melindungi atau menjaga keturunan, tentunya jalan yang dapat ditempuh dari hal
ini adalah dengan melakukan sebuah pernikahan.

Poligami merupakan salah satu bentukl pernikahan yang sudah tidak asing
bagi orang islam, poligami juga sudah sudah di kenal sejak zaman sebelum islam.
poligami merupakan hal yang sering dilakukan oleh bangsa di Barat dan Timur
jauh sebelum islam datang, dengan didukung legitimasi perbuatan raja-raja yang
melembagakan pernikahan dengan lebih seorang istri, maka poligami menjadi
salah satu hal yang kaprah dalam kehidupan.12 Akan tetapi yang masih menjadi
perdebatan panjang adalah kebolehan untuk melakukan poligami, yang salah satu
syaratnya adalah berlaku adil, sebagaimana yang di sebut dalam KHP pasal 55
pada ayat (2)”Syarat utama beristri lebh dari seorang , suami harus mampu
berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya.13

Islam melarang poligami tidak terbatas yang di praktikan oleh orang-


orang jahiliyah Arab maupun bukan Arab. Sudah merupakan kebiasaan para
pemimpin dan kepala suku untuk memelihara harem/gundik yang banyak.
poligami semacam ini tidak diperkenankan dalam islam.Bahkan menurut Imam
Asy-Syafi’i haram hukumnya bagi setiap orang selain Nabi SAW, menikah lebih
dari empat istri pada waktu tertentu.14 Begitu orang muslim menikahi lebih dari
seorang istri, maka dia berkewajiban untuk memperlakukan mereka secara dalam
hal makan, kediaman, dan pakaian, dan bahkan hubungan seksual sejauh yang

11
Ali Sodiqin, Fiqh Ushul Fiqh Sejarah Metodologi Dan Implementasinya Di Indonesia,
(Yogyakarta: Beranda, 2012), h.166.
12
Moh Sodik, Menyoal Keadilan Dalam Poligami, (Yogyakarta: The Asia
Foundation,2009),h.43.
13
Pasal 55 Ayat 2 KHI (Kompilasi Hukum Islam).
14
Abdur Rahman I, Perkawinan Dalam Syariat Islam, (Jakarta : PT.Rineka Cipta,
1992).h.47.
7

memungkinkan. kalau seseorang ragu dapat memberikan perilaku yang sama


dalam memenuhi hak mereka, maka dia tidak boleh beristri dari seorang. kalau
ampu memenuhi kewajibanya terhadap seorang istri, maka tidak diperkenankan
menikahi yang kedua. jika hanya dapat berlaku adil terhadap dua istri, maka tidak
boleh menikahi lagi. Batas terakhir adalah empat orang istri, maka mrasa perlu
melakukannya maka di perbolehkan tetapi syarat-syarat yang sudah ada

adil yang mana di terapkan dalam alqur’an adalah adil yang dapat di penuhi
dan di sanggupi oleh seseorang yang akan melakukan poligami. adail yang tidak
mungkin adalah adil yang tidak mungkin sulit untuk di penuhi adalah adil yang
meliputi kecintaan hati. karena yang banyak terjadi adalah suami lebih cenderung
kepada salah seorang istrinya saja, hal tersebut ada di luar kemampuan manusia.15

Bagi seorang suami yang berpoligami harus mampu memposisikan sebagai


suami bagi semua istrinya tnpa membedakan diantara istri yang muda dan yang
tua, Suami yang tidak mampu berlaku adil dia sebenarnya tidak di benarkan
untuk berpoligami ,karena poligami merupakan kebolehan bukan anjuran dalam
islam.16

G. Kajian Terdahulu

Berdasarkan penelusuran yang telah di lakukan oleh penyusun, terdapat


beberapa peneitian yang membahas mengenai adil dalam poligami, di anataranya:

pertama, skripsi “Konsep Adil Dalam Poligami”(Study Atas Pemikiran


Muhammad Quraish Shihab).17 Disana dijelaskan berlaku adil ialah perlakuan adil
dalam meladeni istri, seperti; pakaian, tempat, giliran, dan lain-lain yang bersifat
lahiriah. itulah sebabnya, maka kaum pria wajib memeliki keteguhan jiwa
pengaruh rasa cinta dan dampaknya dalam pergaulan suami istri yang melibatkan

15
Nasaruddin Latif, Ilmu Perkawinan Problematika Seputar Keluarga Dan Rumah Tangga,
(Jakarta: Pustaka Hidayah, 2001), h.89.
16
Anshori Fahmie, Siapa Bilang Poligami Itu Sunnah, (Depok: Pustaka Iman, 2007),h.94-
95.
17
Ahmad Nadzif, Konsep Adil Dalam Poligami (Studi Atas Pemikiran Muhammad Quraish
Shihab), Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
2010.
8

pemberian nafkah, giliran tidur bersama, dan lain sebagainya yang merupakan
aspek- aspekutama dimana suami harus berlaku adil. Istilah adil yang menjadi pria
syarat dalam legalitas poligami disini hanyalah keadilan lahiriah, artinya yang
masih dalam batas kemampuan seseorang.

Letak perbedaan skripsi ini dengan skripsi di atas adalah pada fokus
kajiannya, walaupun tokoh yang skripsi di atas memfokuskan kajiannnya pada
pemikiran tokoh sedangkan skripsi ini memfokuskan kajian kepada realita yang
terjadi di masyarakat (studi lapangan) dengan menggunakan pemikiran tokoh
sebagai pisau analisis.

kedua, skripsi “Konsep Adil Dalam Poligami” (perspektif KH.Husein


muhammad).18 Disana dilelaskan relatifitas keadilan dalam konteks keluarga
poligami sulit ditakar, tetapi dengan teks tersebut KH. Husein muhammad
menyimpulkan bahwa keadilan yang tercipta dalam sebuah keluarga poligami
harus sebai hasil yang didapat dari negosiasi antara suami dan isri dalam
kehidupan rumah tangganyadengan landasan kebaikan, sehingga suami atau istri
tidak memiliki peluang untuk berbuat zalim. Letak perbedaan skripsi ini dengan
skripsi di atas adalah konsep adil yang dilakukan oleh suami dalam keluarga
poligami merupakan adil dalam semua hal lahir maupun batin dan tidak dengan
negolasi tetapi dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab masing-masing,
sehinnga tidak memicu terjadinya komplik dalam keluarga tersebut.

Ketiga, skripsi “Konsep Adil Dalam Poligami” (Perspektif Imam Malik


Dan Imam Asy-Syafi”i).19 Disana Dijelaskan Menurut Imam Malik, seorang laki-
laki yang hendak berpoligami harus bersikap adil terhadap istri-istrinya. Untuk
dapat berlaku adil, maka harus memenuhi persyaratan- diantaranya: Pertama,
seorang laki-laki harus memiliki kemampuan dana yang cukup untuk membiayai
berbagai keperluan dengan bertambahnya istri yang dinikahi. Kedua, seorang laki-
laki harus memperlakukan semua istri-istrinya dengan adil, tiap istri harus di
18
Bani Aziz Utomo, Konsep Adil Dalam Poligami (Perspektif KH.Husein Muhammad),
Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010.
19
Juryah Astuti, Konsep Adil Dalam Poligami (Perspektif Imam Malik dan Imam Syafi’i),
Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2005.
9

perlakukan sama dalam memenuhi hak perkawinan serta hak-hak yang lain.
sedangkan menurut imam Asy- Syafi”i, bahwa sikap adil yang dapat dilakukan
sperti menyamakan rumah, nafkah dan giliran menginap. Berarti keadilan yang
hanya berhubungan dengan usaha yang memungkinkan secara kemanusian.
Keempat, skripsi”Pemahaman Perilaku Adil Dalam Poligami Menurut Istri
Perilaku poligami Yanbg Konsultasi Di KKSP Solo Dalam Mengenai Kasus
Poligami).20 Disana menjelaskan tolak ukur yang di jadikan acuan untuk mmelihat
apakah sikap adil sudah terwujud atau belum adalah kesanggupan dari seorang
suami untuk merealisasikannya, kepuasanistri seorang istri dalam menerima
perlakukan suami, serta tertanamnya sikap kerelaan dalam jiwa seorang istri.
Ssungguhnya syarat adil dalam poligami yang di tekankan oleh agama adalah
terkait dengan hal-hal yang dapat dijangkau oleh seorang suami dan diluar
kemampuannya samasekali tidak terwajibkan, seperti kecendrungan hati, cinta
dan kasih sayang, Letak perbedaan skripsi ini dengan skripsi di atas pada pisau
analisis yang digunakan dan dijadikan tolak ukur. jika, skripisi di atas yang
dijadikan tolak ukur untuk menentukan adil dalam keluarga yang berpoligami
adalah kerelaan hati seorang istri, sedangkan skripsi ini yang dijadikan tolak ukur
dan pisau analisis adalah nash al-Qur”an dan hadist tentunya dengan mengutip
pendapat para ulama.Konsep adil dalam berpoligami telah bantak di tulis dan di
kermas memenuhi khazanah koleksi perpustakaan, baik dalam bentuk karya
ilmiah, jurnal, maupun buku, lokasi dan pembahasaan. Posisi penelitian ini
adalah, jika penelitian sebelumnya mengulas tentang pandangan para ulama
tentang adil dan poligami, penelitian ini adalah cenderung kepada mengulas
realita yang terjadi di masyarakat mengenai poligami dan praktiknya.

H. Metode penelitian

Metode dalam hal ini di artikan sebagai salah satu cara yang harus di
lakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu, sedangkan

20
Istirokhah, Pemahaman Perilaku Adil Dalam Poligami Menurut Istri Pelaku Poligami
Yang Konsultasi Di BKKSP Solo (Studi Atas Metode Bimbingan Konseling Di BKKSP Solo Dalam
Menangani Kasus Poligami), Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2005.
10

“penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, dan mencatat, merumuskan dan
menganalisis sampai menyusun laporannya.

Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis
penelitian yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat
searang berdasarkan berdasarkan fakta yang tampak.

Dalam hal ini menggambarkan sikap masyarakat tentang perkawinan poligami.

2. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di Buket Kuta karena


merupakan salah satu lokasi terjadinya perkawinan poligami.

3. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah orang yang
berpoligami yang terdiri 10 orang.

4.Sumber Data

a. Data primer

Data ini merupakan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta yang


langsung di peroleh dari lapangan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang di
pandang mengetahui objek yang di teliti.

b. Data Sekunder

Data yang di peroleh dari bahan-bahan pustaka, berupa peraturan perundang-


undangan, buku literatur, dokumen-dokumen resmi, Al- Qur’an Al-hadist yang
berhubungan dengan objek yang di teliti.
11

5.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di pakai dalam skripsi ini adalah:

a.observasi(pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang di lakukan cara mengamati


huini di gunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan. observasi sendiri
adalah suatu alat pengumpulan data yang harus di lakukan secara teliti, cermat,
jujur, objektif, dan terfokus pada data yang akan dibutuhkan untuk penulisan
karya ilmiah ini.

b. Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan wawancara


langsung dengan responden, yaitu masyarakat Buket Kuta, Ketua Pengadilan
Agama Kabupaten aceh guna memperoleh data-data yang di perlukan.

c .Dokumentasia
H. Sistematika Penulisan
Penulis menggunakan sistematika penulisan adalah untuk mempermudah
dalam mengkaji dan menelaah permasalahan yang akan diteliti, maka di susun
sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I membahas pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, telah pustaka, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.

BAB II membahas tentang yang menyangkut dengan poligami terdiri dari:


pengertian poligami, dasar hukum poligami,dan hikmah poligami

BAB III membahas metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, sabjek
penelitian, sumber data, dan pengumpulan data.

BAB IV membahas hasil penelitian tentang tinjauan hukum islam tentang


dapak poligami terhadap istri.
12

BAB V merupakan bab penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran


yang merupakan bab terakhir dalam penelitian ini.

OUTLINE
KATA PENGANTAR ....................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................


13

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................

E. Penjelasan Istilah..................................................................................

F. Kerangka Teori.....................................................................................

G. Kajian Pustaka......................................................................................

H. Metoda Penelitian.................................................................................

I. Sistematika Penulisan ..........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................

A. Pengertian Poligami ..................................................................................................


B. Dasar Hukum Poligami .............................................................................................
C. Syarat Poligami .........................................................................................................
D. Pengertian Adil ..........................................................................................................
E. Pendapat Ulama Tentang Adil ..................................................................................

BAB III PRAKTIK POLIGAMI MASYARAKAT DESA BUKET

KUTA KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR .......

A. Deskripsi Wilayah Desa Buket Kuta ..............................................................

1. Letak Geografis ........................................................................................................


2. Sarana Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat............................................................
3. Kondisi Perekonomian Masyarakat ..........................................................................
4. Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat ...................................................................
14

B. Gambaran praktik poligami di Desa Bulus Kecamatan


1. Gebang Kabupaten Purworejo ..................................................................................
2. Pada pasangan MR ...................................................................................................
3. Pada pasangan AL ....................................................................................................

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

POLIGAMI DI DESA BUKET KUTA KECAMATAN

PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR .............................

A. Analisis Terhadap pasangan MJ di Desa Buket Kuta ..........................

B. Analisis Terhadap Pasangan NW di Desa buket Kuta .........................

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................

B. Saran-Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR PUSTAKA

Buku / Skripsi

Abidin, Slamet dan Aminuddin, Fiqh Munakahat, Bandung: CV. PUSTAKA


SETIA, 1999.

Abdullah, Boedi dan Saebani, Beni Ahmad, Perkawinan dan Perceraian


Keluarga Muslim, Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2013.
15

Fahmie, Anshori, Siapa Bilang Poligami Itu Sunnah, Depok : Pustaka Iman,
2007.

Shihab, M. Quraish, Lentera Hati Kisah Dan Hikmah Kehidupan, cet.I,


Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2008.

Sodik, Moh, Menyoal Keadilan Dalam Poligami, Yogyakarta: The Asia


Foundation, 2009.

Latif, Nasaruddin, Ilmu Perkawinan Problematika Seputar Keluarga dan Rumah


Tangga, Jakarta : PUSTAKA HIDAYAH, 2001.

Machali, Rochaya, Wacana Poligami Di Indonesia, Bandung: PT. Mizan Pustaka,


2005.

Juryah Astuti, Konsep Adil Dalam Poligami (Perspektif Imam Malik dan Imam
Syafi’i), Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2005.

Istirokhah, Pemahaman Perilaku Adil Dalam Poligami Menurut Istri Pelaku


Poligami Yang Konsultasi Di BKKSP Solo (Studi Atas Metode Bimbingan
Konseling Di BKKSP Solo Dalam Menangani Kasus Poligami), Skripsi,
tidak diterbitkan, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
2005.

Internet

https://www.kbbi.web.id/hukum, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib


https://www.kbbi.web.id/Islam, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib
https://www.kbbi.web.id/poligami, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20
wib
https://www.kbbi.web.id/Istri, di unduh tanggal 16/12/20, senin jam 13.20 wib

Anda mungkin juga menyukai