PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik ( perhatikan nomor,
kadaluarsa, dan vvm)
- Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset atau gunting kecil
- Pasang droper diatas botol vaksin
PROSEDUR
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
- BUka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
- Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi
- Jika di muntahkan atau dikeluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
- Saat meneteskan vaksin ke mulut pastikan agar vaksin tetap dalam
kondisi steril
- Rapikan alat
- Petugas mencuci tangan
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi BCG di unit pelayanan statis pada
RUANG anak
LINGKUP Umur kurang dari 2 bulan.
B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik ( perhatikan nomor,
PROSEDUR kadaluarsa, dan vvm) dan siapkan spuit
- Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul (4 cc)
- Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang
tua anak tersebut dan mengecek di KMS
- Ambil 0,005 cc vaksin BCG yang telah di larutkan tadi.
- Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alcohol/disenfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
- Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya
pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (IC) / dibawah kulit
- Rapikan alat alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Campak agar anak mempunyai daya
TUJUAN tahan terhadap penyakit Campak.
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi Campak di unit pelayanan pada
RUANG anak
LINGKUP Umur 9 bulan.
B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Pastikan Vaksin dalam keadaan baik.
PROSEDUR
- Buka tutp vaksin dengan menggunakan pinset
- Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
- Pastikan anak tepat untuk diimunisasi campak (9 bulan)
- Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi.
- Bersihkan lengan kiri bagian atas anak denga kapas steril (air panas)
- Suntikan secara Sub kutan ( SC )
- Rapikan alat alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku
B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien
tentang status imunisasi nya
PROSEDUR - Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
- Siapkan bahan dan alat suntik
- Ambil vaksin dengan disposable spuit sebanyak 0,5 c
- Persilahkan pasien duduk
- Oleskan kapas alcohol pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
(IM)
- Buang jarum bekas suntikan kedalam kotak
- Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar dan jika tidak terjadi efek
samping pasien boleh pulang
- Catat pada buku dan KMS ibu Hamil
Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus,
TUJUAN hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenze tipe b secara simultan.
B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam kondisi baik.
- Jelaskan kepada ibu anak tersebut umur anak (2-11 bulan) jumlah
suntikan 3x dengan interval 4 minggu dari pentabio sebelumnya dan
PROSEDUR booster pentabio pada usia 18 bulan
- Ambil 0,5 cc vaksin pentabio
- Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
- Suntikan secara intra muscular (IM)
- Terangkan kepada ibu anak tersebut tentang efek panas akibat
imunisasi, berikan obat penurun panas
- Anjurkan kompres hangat di lokasi penyuntikan
- Rapikan alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku / KMS
-
INDIKATOR Mendapat hasil yang tepat dan benar
KERJA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PUSKESMAS PELACAKAN KIPI
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
- Pelacakan dilakukan segera setelah laporan KIPI diterima (baik melalui lisan,
sms, atau telpon)
- Pelacakan dilakukan pada :
1. KIPI serius yaitu setiap KIPI yang menyebabkan kematian, rawat inap, atau
WAKTU perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap atau signifikan atau
yang mengancam kehidupan
2. KIPI yang mrnimbulkan perhatian serius / rumor pada keluarga atau
masyarakat
- Pelacakan dapat diulangi beberapa kali sesuai kebutuhan
INDIKATOR a. Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI
KERJA b. Laporkan informasi KIPI pada pimpinan setempat
c. Lakukan penilaian untuk menentukan apakah pelacakan diperlukan atau
tidak
d. Bila diperlukan pelacakan, segera lakukann koordinasi dengan tim pelacakan
e. Lakukan pelacakan segera setelah menerima laporan dengan membawa
formulir KIPI serius dan Formulir Investigasi
f. Kumpulkan data umum
g. Kumpulkan data kejadian penyakit
h. Kumpulkan data penunjang diagnose penyakit
i. Kumpulkan data tentang tersangka vaksin
j. Kumpulkan data tentang sasaran yang mendapatkan imunisasi dari vial yang
sama
k. Kumpulkan data orang lain yang tidak mendapatkan imunisasi dengan
penyakit yang sama
l. Kumpulkan masalah medikolegal
m. Isilah formulir KIPI serius dan formulir investigasi dengan data telah
terkumpul
n. Lakukan koordinasi dengan Komda PP-KIPI Provinsi untuk menganalisa
laporan yang telah diisi dan menentukan klasifikasi lapangan laporan KIPI
tersebut
o. Membuat kesimpulan hasil pelacakan
p. Lakukan penilaian pelayanan imunisasi
q. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur
r. Mengirimkan hsil pelacakan tersebut ke Komnas PP-KIPI untuk dilakukan
kajian kausalitas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PUSKESMAS PELAPORAN KIPI
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
- KIPI non serius : setiap bulan bersamaan dengan waktu pelaporan laporan
rutin cakupan imunisasi
- KIPI Serius : laporan dibuat secepatnya sehingga pelacakan segera dapat
dilakukan. Kurun waktu pelaporan mengacu pada tabel di bawah ini. Pada
keadaan tertentu, laporan satu kasus KIPI dapat dilaporkan beberapa kali
sampai didapatkan kesimpulan akhir.
d. KIPI Serius
INDIKATOR a. Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua sasaran
KERJA sudah dapat informasi dan kesiapan pelaksanaan posyandu
b. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksin dan logistic (termasuk
anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa, jumlah sesuai
sasaran serta siap untuk dibawa
c. Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencatatan hasil imunisasi (buku
kuning)
d. Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu
e. Kemas semua peralatan dengan baik dikendaraan
f. Setiba di posyandu, letakkan semua logistic ditempat yang aman
g. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang yang tidak terpapar sinar
matahari lansung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat,
format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastic sampah
dibawah meja
h. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
i. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya,
KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini.
j. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat imunisasi
yang akan diberikan saat ini
k. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B
l. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastic kemasan,
buang kemasan kedalam plastik sampah
m. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastic
kemasan buang kemasan kedalam plastic sampah