Anda di halaman 1dari 10

SOP IMUNISASI POLIO

PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Vaksin oral polio adalah vaksin polio bivalent yang tediri dari suspensi virus
PENGERTIAN poliomyelitis type 1 dan 3 yang sudah dilemahkan

Agar anak memiliki daya tahan terhadap penyakit polio.


TUJUAN
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi polio di unit pelayanan pada anak
RUANG
umur 0 – 11 bulan
LINGKUP
A. Alat dan Bahan
- Pinset
- Vaksin polio dan droper

B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik ( perhatikan nomor,
kadaluarsa, dan vvm)
- Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset atau gunting kecil
- Pasang droper diatas botol vaksin
PROSEDUR
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
- BUka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
- Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi
- Jika di muntahkan atau dikeluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
- Saat meneteskan vaksin ke mulut pastikan agar vaksin tetap dalam
kondisi steril
- Rapikan alat
- Petugas mencuci tangan

INDIKATOR Mendapatkan hasil yang baik dan efektif


KERJA
SOP PEMBERIAN IMUNISASI BCG
PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Vaksin BCG adalah vaksin bentuk kering yang mengandung Mycobacterium
PENGERTIAN bovis hidup yang sudah dilemahkan

Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmett-Guerin (BCG) agar


TUJUAN anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)

Semua pasien yang akan melakukan imunisasi BCG di unit pelayanan statis pada
RUANG anak
LINGKUP Umur kurang dari 2 bulan.

A. Alat dan Bahan


- Vaksin BCG
- Pelarut vaksin
- Spuit disposable 0,005 cc
- Disposible 5 cc untuk melarutkan
- Kapas steril (air panas)
- Kartu imunisasi

B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik ( perhatikan nomor,
PROSEDUR kadaluarsa, dan vvm) dan siapkan spuit
- Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul (4 cc)
- Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang
tua anak tersebut dan mengecek di KMS
- Ambil 0,005 cc vaksin BCG yang telah di larutkan tadi.
- Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alcohol/disenfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
- Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya
pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (IC) / dibawah kulit
- Rapikan alat alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku

INDIKATOR Mendapatkan hasil yang baik, tepat, dan akurat


KERJA
SOP PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan vaksin
beku kering berwarna kekuningan pada vial gelas yang harus dilarutkan hanya
PENGERTIAN
dengan pelarut vaksin Campak kering.

Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Campak agar anak mempunyai daya
TUJUAN tahan terhadap penyakit Campak.

Semua pasien yang akan melakukan imunisasi Campak di unit pelayanan pada
RUANG anak
LINGKUP Umur 9 bulan.

A. Alat dan Bahan


- Pinset
- Kapas steril (air panas)
- Disposible spuit
- Vaksin, Pelarut

B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
- Pastikan Vaksin dalam keadaan baik.
PROSEDUR
- Buka tutp vaksin dengan menggunakan pinset
- Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
- Pastikan anak tepat untuk diimunisasi campak (9 bulan)
- Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi.
- Bersihkan lengan kiri bagian atas anak denga kapas steril (air panas)
- Suntikan secara Sub kutan ( SC )
- Rapikan alat alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku

INDIKATOR Mendapatkan hasil yang baik, tepat, dan akurat


KERJA
SOP PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT)
PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Vaksin TT adalah suspensi koloidal homogen berwarna putih susu dalam vial
gelas, mengandung toksoid Tetanus yang telah dimurnikan teradsorbsi kedalam
PENGERTIAN
alumunium fosfat dan mengandung potensi sedikitnya 40 IU

Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk memberikan kekebalan


TUJUAN aktif terhadap tetanus

Mencakup unit pelayanan di ruang tindakan, posyandu, puskesmas, unit


RUANG
pelayanan KIA yang diberikan pada ibu hamil dan calon penganten.
LINGKUP
A. Alat dan Bahan
- Pinset
- Kapas Steril ( air panas)
- Disposable spuit 0,5 cc
- Vaksin TT

B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien
tentang status imunisasi nya
PROSEDUR - Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
- Siapkan bahan dan alat suntik
- Ambil vaksin dengan disposable spuit sebanyak 0,5 c
- Persilahkan pasien duduk
- Oleskan kapas alcohol pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
(IM)
- Buang jarum bekas suntikan kedalam kotak
- Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar dan jika tidak terjadi efek
samping pasien boleh pulang
- Catat pada buku dan KMS ibu Hamil

INDIKATOR Tidak terjadi Tetanus pada saat melahirkan


KERJA
SOP PEMBERIAN IMUNISASI DTP-HB-HIB (PENTABIO)
PUSKESMAS
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Pentabio adalah vaksin DTP-HB-Hib (vaksin jerap Difteri, Tetanus, Pertusis,
Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influenza tepe b) berupa suspensi
homogen yang mengandung toxoid tetanus, dan difteri murni, bakteri pertusis
PENGERTIAN (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan Hepatitis B murni yang tidak infeksius
dan komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida
Hib tidak infeksius yang di konjugasikan kepada protein toxoid tetanus

Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus,
TUJUAN hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenze tipe b secara simultan.

Mencakup unit pelayanan di ruang tindakan, posyandu, puskesmas, unit


RUANG
pelayanan KIA yang diberikan pada ibu hamil dan calon penganten.
LINGKUP
A. Alat dan Bahan
- Vaksin Pentabio
- Kapas Steril ( air panas)
- Disposable spuit 0,5 cc

B. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan
- Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam kondisi baik.
- Jelaskan kepada ibu anak tersebut umur anak (2-11 bulan) jumlah
suntikan 3x dengan interval 4 minggu dari pentabio sebelumnya dan
PROSEDUR booster pentabio pada usia 18 bulan
- Ambil 0,5 cc vaksin pentabio
- Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
- Suntikan secara intra muscular (IM)
- Terangkan kepada ibu anak tersebut tentang efek panas akibat
imunisasi, berikan obat penurun panas
- Anjurkan kompres hangat di lokasi penyuntikan
- Rapikan alat
- Petugas mencuci tangan
- Mencatat dalam buku / KMS
-
INDIKATOR Mendapat hasil yang tepat dan benar
KERJA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PUSKESMAS PELACAKAN KIPI
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Tim Pelacakan, terdiri dari :
- Puskesmas : Kepala Puskesmas dan Koordinator Imunisasi
- Kabupaten/Kota : Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota
PELAKSANA
- Provinsi : Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota dan Komda PP-KIPI Provinsi
- Pusat (bila diperlukan) : Seksi Imunisasi Kemkes RI dan Komnas PP-KIPI

- Formulir KIPI Serius


PERALATAN - Formulir Investigasi / Otopsi Verbal

- Pelacakan dilakukan segera setelah laporan KIPI diterima (baik melalui lisan,
sms, atau telpon)
- Pelacakan dilakukan pada :
1. KIPI serius yaitu setiap KIPI yang menyebabkan kematian, rawat inap, atau
WAKTU perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap atau signifikan atau
yang mengancam kehidupan
2. KIPI yang mrnimbulkan perhatian serius / rumor pada keluarga atau
masyarakat
- Pelacakan dapat diulangi beberapa kali sesuai kebutuhan
INDIKATOR a. Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI
KERJA b. Laporkan informasi KIPI pada pimpinan setempat
c. Lakukan penilaian untuk menentukan apakah pelacakan diperlukan atau
tidak
d. Bila diperlukan pelacakan, segera lakukann koordinasi dengan tim pelacakan
e. Lakukan pelacakan segera setelah menerima laporan dengan membawa
formulir KIPI serius dan Formulir Investigasi
f. Kumpulkan data umum
g. Kumpulkan data kejadian penyakit
h. Kumpulkan data penunjang diagnose penyakit
i. Kumpulkan data tentang tersangka vaksin
j. Kumpulkan data tentang sasaran yang mendapatkan imunisasi dari vial yang
sama
k. Kumpulkan data orang lain yang tidak mendapatkan imunisasi dengan
penyakit yang sama
l. Kumpulkan masalah medikolegal
m. Isilah formulir KIPI serius dan formulir investigasi dengan data telah
terkumpul
n. Lakukan koordinasi dengan Komda PP-KIPI Provinsi untuk menganalisa
laporan yang telah diisi dan menentukan klasifikasi lapangan laporan KIPI
tersebut
o. Membuat kesimpulan hasil pelacakan
p. Lakukan penilaian pelayanan imunisasi
q. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur
r. Mengirimkan hsil pelacakan tersebut ke Komnas PP-KIPI untuk dilakukan
kajian kausalitas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PUSKESMAS PELAPORAN KIPI
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Tim Pelacakan, terdiri dari :
- Puskesmas : Kepala Puskesmas dan Koordinator Imunisasi
PELAKSANA - Kabupaten/Kota : Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota
- Provinsi : Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota dan Komda PP-KIPI Provinsi

- KIPI non Serius :


a. Puskesmas : Formulir KIPI non serius
b. Kabupaten/Kota dan Provinsi: EPI info
PERALATAN - KIPI Serius
a. Formulir KIPI Serius
b. Formulir investigasi / otopsi Verbal

- KIPI non serius : setiap bulan bersamaan dengan waktu pelaporan laporan
rutin cakupan imunisasi
- KIPI Serius : laporan dibuat secepatnya sehingga pelacakan segera dapat
dilakukan. Kurun waktu pelaporan mengacu pada tabel di bawah ini. Pada
keadaan tertentu, laporan satu kasus KIPI dapat dilaporkan beberapa kali
sampai didapatkan kesimpulan akhir.

WAKTU Jenjang Administrasi Kurun Waktu diterimanya laporan


Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota 24 jam dari saat penemuan kasus
Dinas Kesehatan Provinsi / Komda 24 – 72 jam dari saat penemuan
PP-KIPI kasus
Sub Direktorat Imunisasi / Komnas 24 jam – 7 hari dari saat penemuan
PP-KIPI kasus

INDIKATOR 1. KIPI Non Serius


KERJA - Puskesmas
a. Lakukan rekapitulasi laporan KIPI dari setiap tempat pelayanan
imunisasi dengan menggunakan formulir KIPI Non Serius
b. Laporkan rekapitulasi tersebut ke kabupaten/kota setiap tanggal 5
kebersamaan dengan laporan bulanan rutin cakupan imunisasi
- Kabupaten/Kota
a. Lakukan rekapitulasi laporan KIPI dari setiap Puskesmas
b. Masukkan rekapitulasi tersebut ke dalam program EPI Info
c. Laporkan ke Provinsi setiap tanggal 10 bersamaan dengan laporan
bulanan rutin cakupan imunisasi
- Provinsi
a. Lakukan rekapitulasi laporan KIPI dalam EPI Info dari setiap
Kabupaten/Kota
b. Laporkan ke Pusat setiap tanggal 15 bersamaan dengan laporan
bulanan rutin cakupan imunisasi
c. Bila diperlukan, lakukan analisa dari laporan KIPI yang diterima
(misalnya apabila terdapat perubahan pola KIPI berdasarkan lokasi
dan waktu) dan kemudian laporkan hasil analisa tersebut ke Pusat

d. KIPI Serius

a. Lakukan laporan sementara via telepon secara berjenjang dalam waktu


24 jam setelah laporan KIPI serius diterima (Mulai dari penerima laporan
→ Kepala Puskesmas / Koordinator Imunisasi Puskesmas → Seksi
Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota → Seksi Imunisasi Dinkes Provinsi →
Subdit Imunisasi Kemkes RI
b. Lakukan pelacakan oleh Tim Pelacakan
c. Lengkapi formulir KIPI serius dan Formulir Investigasi
d. Lakukan koordinasi
e. Membuat kesimpulan hasil pelacakan
f. Lakukan penilaian pelayanan imunisasi
g. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur
h. Mengirimkan laporan hasil pelacakan tersebut ke Subdit Imunisasi
Kemkes RI sebagai bahan kajian kausalitas yang akan dilakukan oleh
Komnas PP-KIPI
i.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PUSKESMAS UMPAN BALIK PELAPORAN KIPI TINGKAT NASIONAL
SEBAMBAN I NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Subdit Imunisasi Kemkes RI
PELAKSANA
PERALATAN -
Setiap 6 (Enam) bulan sekali
WAKTU
INDIKATOR a. Lakukan rekapitulasi hasil analisa laporan KIPI Non Serius Oleh Provinsi dan
KERJA Hasil audit KIPI Serius oleh KOMNAS
b. Buat analisa kasus berdasarkan klasifikasi lapangan dan kausalitas
c. Buat analisa kelengkapan laporan
d. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur
e. Buat surat umpan balik berdasarkan hasil analisa tersebut di atas ditujukan ke
kepala Dinas Kesehatan Provinsi yan ditanda tangani oleh Direktur Simkar
Kesma
f. Buat Laporan ke Menteri Kesehatan RI berdasarkan hasil analisa tersebut di
atas yang di tanda tangani oleh Direktur Jenderal PP dan PL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN IMUNISASI OLEH PETUGAS KESEHATAN DI POSYANDU DAN
PUSKESMAS PELAYANA LUAR GEDUNG LAINNYA
SEBAMBAN I

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL Di Susun Oleh, Ditetapkan Oleh,


TERBIT Pengelola Program Imunisasi Plt. Kepala Puskesmas
01 JANUARI 2016 Sebamban I
PROSEDUR
TETAP

M.Mujiburrahman, Amd.Kep Rahmani


NIP. 199306192015041001 NIP. 1968092319911002
Vaksinator (Dokter, Bidan dan Perawat)
PELAKSANA
PENANGGUNG Kepala Puskesmas
JAWAB
Alat dan Bahan :
- Alat transportasi dan kelengkapannya
- Buku kuning / buku kohort bayi dan kohort IBU
- Alat Tulis
PERALATAN - Vaccine Carrier dan cool pack
- ADS 0.05 ML, 0.5 ML, 5 ML dan Safety Box
- Vaksin dan pelarut, anafilaktik kit
- Sabun, Kapas, Kantong Plastik dan air bersih

INDIKATOR a. Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua sasaran
KERJA sudah dapat informasi dan kesiapan pelaksanaan posyandu
b. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksin dan logistic (termasuk
anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa, jumlah sesuai
sasaran serta siap untuk dibawa
c. Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencatatan hasil imunisasi (buku
kuning)
d. Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu
e. Kemas semua peralatan dengan baik dikendaraan
f. Setiba di posyandu, letakkan semua logistic ditempat yang aman
g. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang yang tidak terpapar sinar
matahari lansung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat,
format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastic sampah
dibawah meja
h. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
i. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya,
KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini.
j. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat imunisasi
yang akan diberikan saat ini
k. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B
l. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastic kemasan,
buang kemasan kedalam plastik sampah
m. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastic
kemasan buang kemasan kedalam plastic sampah

Anda mungkin juga menyukai