Anda di halaman 1dari 8

0

DAMPAK KEBERADAAN TERMINAL BAYANGAN


DI JALAN DR. HAMKA KOTA PADANG

Oleh

Elisa Andriani*Yeni Erita**Nefilinda**

*Mahasiswa Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat


**Dosen Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang dampak keberadaan terminal
bayangan di Jalan Dr. Hamka Kota Padang, meliputi: 1) persepsi masyarakat tentang keberadaan
terminal bayangan di jalan Dr. Hamka Kota Padang, 2) dampak positif keberadaan terminal
bayangan di jalan Dr. Hamka Kota Padang, 3) dampak negatif keberadaan terminal bayangan di
Jalan Dr. Hamka Kota Padang.

Jenis penelitian ini adalah Kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Dinas
Perhubungan , Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas PU Jalan dan Masyarakat
yang tau tentang dampak keberadaan terminal bayangan di jalan Dr. Hamka Kota Padang. Teknik
penentuan informan oleh peneliti adalah secara Snowball Sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian di lapangan menunjukkan bahwa: 1) keberadaan terminal bayangan


di jalan Dr. Hamka Kota Padang mempunyai persepsi masyarakat yang hampir sama, walaupun
ada beberapa orang masyarakat yang menyetujui tentang adanya terminal bayangan di Jalan Dr.
Hamka, 2) Dampak positif dari keberadaan terminal bayangan bagi masyarakat adalah lebih
mudah untuk mencari angkutan dan tidak perlu lagi jauh-jauh untuk ke terminal yaitu ke terminal
Regional Bingkuang yang berada di air pacah dan karena keberadaan terminal bayangan tersebut
memberikan kesempatan kepada pedagang kaki lima sebagai tempat untuk berjualan di trotoar
sehingga menambah pendapatan, 3) Dampak negatif keberadaan terminal bayangan terhadap
masyarakat yaitu dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas bagi kendaraan pribadi baik mobil
atau motor serta mengganggu keindahan tata kota Padang. Untuk itu Pemerintah sudah
merencanakan pembuatan terminal di Kota Padang yaitu terminal Anak Air yang terletak di Lubuk
Buaya yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

1
THE IMPACT OF THE PRESENCE OF SHADOWS
ON THE ROAD TERMINAL DR. HAMKA PADANG CITY

By:

Elisa Andriani*Yeni Erita**Nefilinda**


*the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat
** the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aimed to obtain information on the impact of the existence of a shadow
terminal in Jalan Dr. Hamka city of Padang, include: 1) the public perception of the existence of a
shadow on the road terminal Dr. Hamka city of Padang, 2) the positive impact of the presence of
terminal shadows on the street Dr. Hamka city of Padang, 3) the negative impact of the presence of
a shadow terminal in Jalan Dr. Hamka Padang.
This type of research is qualitative. Informants in this study consists of the Department of
Transportation, Communication and Information (Dishubkominfo), Department of Roads and
Public Works who know about the impact of the presence of shadows on the road terminal Dr.
Hamka Padang. Technique of determining the informant by the researchers is to Snowball
Sampling. Data collected by observation, interview, and documentation.
Results of research in the field shows that: 1) the existence of a shadow on the road
terminal Dr. Hamka of Padang has a public perception that almost the same, although there are
some people who approve of the existence of a shadow terminal in Jalan Dr. Hamka, 2) The
positive effect of the presence of shadow terminal for the community is easier to look for transport
and no longer need all the way to terminal is terminal Regional Bingkuang that are in the water
pacah and because of the existence of shadow terminal provided the opportunity for street vendors
as a place to sell on the sidewalk so that increase revenue, 3) the negative impact on communities
where the shadow terminal that can disrupt the smooth flow of traffic for private vehicles either
cars or motorcycles as well as interfere with the beauty of the layout of the city of Padang. For the
Government had planned to construct a terminal in the city of Padang namely Anak Air terminal
located in Lubuk Buaya which is currently still under construction.

Key Word : Terminal, Shadow Terminal

PENDAHULUAN dan mengemukakan pengertian transportasi.


Para ahli memiliki pandangannya masing-
Perkembangan sebuah kota sangat masing yang mempunyai perbedaan dan
bergantung pada kinerja dari setiap bidang persamaan antara yang satu dengan yang
yang ada didalamnya, seperti sistem lainnya.
pemerintahan, perekonomian, pendidikan, Kata transportasi berasal dari
hukum, dan pertahanan. Bidang bahasa latin yaitu transportare yang mana
perekonomian juga terdiri dari beberapa trans berarti mengangkat atau membawa.
bidang-bidang penunjang lain yang memiliki Jadi transportasi adalah membawa sesuatu
hubungan satu sama lain, salah satunya dari satu tempat ketempat yang lain.
adalah bidang transportasi. Menurut Salim (2000) transportasi adalah
Transportasi adalah pemindahan kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
manusia atau barang dengan menggunakan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
wahana yang digerakkan oleh manusia atau Dalam transportasi ada dua unsur yang
mesin. Transportasi digunakan untuk terpenting yaitu pemindahan/pergerakan
memudahkan manusia melakukan aktivitas (movement) dan secara fisik mengubah
sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan

2
tempat dari barang (comoditi) dan investasi dan perkembangan teknologi serta
penumpang ke tempat lain. terciptanya pasar dan nilai selalu didukung
Menurut Miro (2005) transportasi oleh sistem transportasi yang baik.
dapat diartikan usaha memindahkan, Transportasi faktor yang sangat penting dan
mengerakkan, mengangkut, atau strategis untuk dikembangkan, diantaranya
mengalihkan suatu objek dari suatu tempat adalah untuk melayani angkutan barang dan
ke tempat lain, di mana di tempat lain ini manusia dari satu daerah ke daerah lainnya
objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat dan menunjang pengembangan kegiatan-
berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. kegiatan sektor lain untuk meningkatkan
Sedangkan menurut Nasution (2008) adalah pembangunan nasional di Indonesia.
sebagai pemindahan barang dan manusia Sistem transportasi nasional
dari tempat asal ke tempat tujuan. Jadi memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengertian tranportasi berarti sebuah proses, mendukung pembangunan nasional.
yakni proses pemindahan, proses Transportasi sangat dibutuhkan untuk
pergerakan, proses mengangkut dan menjamin terselenggaranya mobilitas
mengalihkan di mana proses ini tidak bisa penduduk maupun barang sehingga dengan
dilepaskan dari keperluan akan alat adanya ketersediaan sistem transportasi, hal
pendukung untuk menjamin lancarnya ini diharapkan dapat menunjang berbagai
proses perpindahan sesuai dengan waktu aktifitas ekonomi dalam suatu
yang diinginkan. pembangunan.Angkutan darat, sebagai
Menurut Nasution (2008) terdapat bagian dari sistem transportasi secara
unsur-unsur pengangkutan/transportasi keseluruhan, turut memberikan kontribusi
meliputi atas: (a) ada muatan yang diangkut, dalam meningkatkan perekonomian di suatu
(b) tersedia kenderaan sebagai alat wilayah. Ini dapat dilihat bahwa pada
angkutannya, (c) ada jalanan/jalur yang umumnya daerah-daerah yang memiliki
dapat dilalui, (d) ada terminal asal dan jaringan angkutan darat, sebagai sarana yang
terminal tujuan, serta (e) sumber daya dapat menghubungkan daerah tersebut
manusia dan organisasi atau manajemen dengan daerah lain, akan memiliki
yang menggerakkan kegiatan transportasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat
tersebut. dibandingkan daerah-daerah terisolir.
Masing-masing unsur tersebut tidak Menurut Nasution (2008) peranan
bisa hadir dan beroperasi sendiri-sendiri, pengangkutan mencakup bidang yang luas di
kesemuanya harus terintegrasi secara dalam kehidupan manusia yang meliputi atas
serentak. Seandainya ada salah satu saja berbagai aspek social dan budaya, aspek
komponen yang tidak hadir, maka alat politis dan pertahanan, aspek hokum, aspek
pendukung proses perpindahan (system tekhnik dan aspek ekonomi.
transportasi) tidak dapat bekerja atau Dalam transportasi ada dua unsur
berfungsi. Transportasi bukan hanya usaha yang terpenting yaitu
berupa gerakan manusia dan barang dari pemindahan/pergerakan (movement) dan
suatu tempat ke tempat lain dengan gerakan secara fisik mengubah tempat dari barang
secara statis akan tetapi transportasi akan (comoditi) dan penumpang ke tempat lain.
mengalami perkembangan dan kemajuan Transportasi memiliki posisi yang
dari waktu ke waktu baik sarana dan penting dan strategis dalam menunjang
prasaranannya sesuai dengan perkembangan pembangunan sebuah kota. Sebuah kota
ilmu pengetahuan dan teknologi. dapat dikatakan maju jika pengelolaan
Transportasi merupakan salah satu transportasinya sudah berjalan dengan baik.
fasilitas bagi suatu daerah untuk maju dan Sehingga dalam pencapaian tujuan tersebut,
berkembang serta transportasi dapat perlulah perencanaan dan pengembangan
meningkatkan aksesibilitas atau hubungan kota yang ditata dalam satu kesatuan sistem
suatu daerah karena aksesibilitas sering yang terpadu. Khusus dalam bidang
dikaitkan dengan daerah. Untuk membangun transportasi, untuk terlaksananya
suatu pedesaan keberadaan prasarana dan keterpaduan, kelancaran dan ketertiban roda
sarana transportasi tidak dapat terpisahkan transportasi kota, maka satu hal lain yang
dalam suatu program pembangunan. sangat mempengaruhi ialah terminal.
Kelangsungan proses produksi yang efesien,

3
Angkutan jalan raya sebagai sub Seperti diketahui, semenjak
sistem dari transportasi mempunyai peranan Terminal Lintas Andalas dijadikan sebagai
penting dalam memberi pelayanan jasa tempat perbelanjaan (Plasa Andalas) tahun
angkutan penumpang. Pergerakan/mobilitas 2002, maka tidak ada lagi kejelasan
orang terjadi karena adanya kegiatan sehari- keberadaan terminal di Kota Padang saat ini.
hari yang saling membutuhkan satu dengan Pembangunan Terminal Lintas
yang lainnya. Pergerakan yang terjadi sesuai Andalas dilakukan sehubungan dengan
dengan pola perkotaan atau penyebaran makin meningkatnya jumlah kendaraan
pemukiman menimbulkan arus lalu lintas penumpang di Kota Padang sehingga tidak
penumpang dari suatu tempat ke tempat tertampung lagi di Terminal Goan Hoat dan
lainnya. dioperasikanlah tahun 1972 di bawah
Untuk menunjang pergerakan pengawasan Dinas Lalu Lintas Angkutan
orang, Pemerintah berkewajiban Jalan Raya. Lokasi Terminal Lintas Andalas
memberikan pelayanan dan pengaturan yang di pusat kota menjadi lahan perekonomian
memadai baik sarana maupun prasarana baru bagi masyarakat yang bergerak di
transportasi. Salah satu prasarana angkutan sektor informal seperti kelompok pedagang,
jalan raya yang sangat vital adalah terminal buruh angkat dan agen.
angkutan penumpang sesuai dengan Situasi terminal yang sangat padat
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 memicu munculnya permasalahan sosial di
Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi terminal seperti premanisme, kriminalitas
Jalan. dan pengamen jalanan. Lokasi terminal yang
Berdasarkan Keputusan Menteri berada di pusat kota dan tingginya arus
Perhubungan No 31 Tahun 1995, kendaraan yang menuju pusat kota akhirnya
berdasarkan fungsi pelayanannya terminal dirasakan oleh pemerintah mengganggu
penumpang dibagi menjadi tiga jenis yaitu : kelancaran aktivitas masyarakat di pusat
Terminal Penumpang Tipe A yang melayani kota karena arus keluar masuknya bus ke
jasa angkutan antar kota antar propinsi, terminal.
angkutan kota dan angkutan pedesaan, Oleh sebab itu pemerintah
Terminal Penumpang Tipe B untuk menetapkan bahwa lokasi terminal harus
angkutan antar kota dalam propinsi, dipindahkan ke wilayah pinggiran kota.
angkutan kota atau angkutan pedesaan. Dan Sejalan dengan pembangunan jalan By-Pass,
yang terakhir adalah Terminal Penumpang penetapan kawasan Air Pacah sebagai lokasi
Tipe C yang berfungsimelayani kendaraan terminal yang baru dirasa strategis karena
umum untuk angkutan pedesaan. kawasan ini merupakan daerah penghubung
Di Kota Padang, permasalahan dari pelabuhan Teluk Bayur, Bandara
transportasi merupakan salah satu hal yang Internasional Minangkabau (BIM), dan
sangat berpengaruh terhadap kemajuan kawasan Batang Anai yang direncanakan
perekonomian dan tata kota. Transportasi menjadi kawasan Padang Industrial Park
yang dimaksudkan disini adalah transportasi (PIP).
jalur darat. Permasalahan transportasi darat Setelah dimulai pembangunan
bila dikaitkan dengan kemajuan ekonomi terminal di kawasan Air Pacah dengan nama
dapat dilihat dari keberadaan dan fungsi dari Terminal Regional Bingkuang. Pada Tahun
terminal, lebih dititikberatkan pada terminal 1998 dilahirkan uji coba pemakaian
bus, serta angkutan dalam dan luar kota Terminal Regional Bingkuang. Sejumlah
lainnya. perusahaan mobil dan sopir menolak pindah
Pemerintah Daerah menghadapi ke terminal yang baru dengan alasan
berbagai persoalan dalam melaksanakan kurangnya sarana dan prasarana yang
tugasnya. Persoalan-persoalan sosial memadai dan lokasi terminal yang berada
seringkali menghantui implementasi jauh dari pusat kota.
kebijakan Pemerintah Daerah Indonesia. Tahun 2002, Terminal Regional
Persoalan-persoalan tersebut muncul bisa Bingkuang dioperasikan untuk kedua
disebabkan oleh kurang matangnya kalinya. Perpindahan terminal ini ternyata
perencanaan sampai dengan faktor-faktor menimbulkan banyak permasalahan sosial
non teknis. dan ekonomi berupa matinya ekonomi
masyarakat yang menggantungkan hidup di

4
Terminal Lintas Andalas dan munculnya kemacetan. Ketiadaan terminal
terminal bayangan di beberapa titik di Kota mengakibatkan semua orang saling berebut
Padang seperti di Jalan Dr. Hamka Kota tempat di jalan raya. Hal ini disebabkan
Padang, Simpang Duku, Simpang Lubuk karena jalan raya yang padat merupakan
Begalung dan Simpang Gaung Teluk Bayur. suatu sumber daya milik bersama, sehingga
Sebenarnya, Kota Padang memiliki penggunaan oleh seseorang akan
terminal yang sangat bagus dengan Tipe A, mengurangi kemampuan orang lain untuk
yang merupakan satu-satunya di Propinsi mengaksesnya.
Sumatera Barat, namun dalam Berdasarkan fenomena yang
pemanfaatannya terminal ini terbengkalai ditemui di lapangan sesuai dengan uraian
dengan kata lain tidak dapat difungsikan diatas, maka peneliti bermaksud
dengan berbagai persoalan. mengadakan sebuah penelitian dengan
Pelaksanaan pembangunan mengambil judul “Dampak Keberadaan
Terminal Regional Bingkuang (TRB) kota Terminal Bayangan Di Jalan Dr. Hamka
Padang telah mulai dibangun sejak tahun Kota Padang ”.
1999. Namun pemanfaatannya tidak METODELOGI PENELITIAN
dirasakan secara nyata untuk perkembangan
Kota Padang. Kurangnya infrastruktur Berdasarkan judul penelitian dan
penunjang mengakibatkan kurangnya akses masalah serta sesuai dengan tujuan sifat
masyarakat ke terminal, maka bus AKDP masalah yang diteliti maka penelitian ini
dan AKAP Kota Padang beroperasi dengan termasuk jenis penelitian kualitatif. Jenis
menaikkan dan menurunkan penumpang di penelitian ini tertuju kepada pengungkapan
tempat-tempat yang potensial ramai calon masalah yang terjadi pada masa sekarang
penumpang, seperti di Jalan Dr. Hamka Kota dan sebagaimana adanya. Penelitian ini akan
Padang. mendeskripsikan Dampak Keberadaan
Keberadaan Bus dan travel liar Terminal Bayangan bagi Kota Padang.
yang mencari penumpang di depan Kampus Penelitian ini bermaksud untuk mencari
UNP ini, sedikit banyak memberi efek informasi sebanyak mungkin melalui
kurang baik pada kenyamanan berkendara. informan dan pengamatan langsung di
Kalau sore atau pagi, sepanjang Kampus lapangan.
UNP sampai Basko Grand Mall pasti macet, HASIL DAN PEMBAHASAN
salah satu penyebabnya adalah keberadaan
travel liar dan bus yang nongkrong diruas Berdasarkan hasil wawancara yang
jalan sepanjang itu. peneliti lakukan dengan informan penelitian,
Hal ini menjadi persoalan yang serta dilihat dari fokus penelitian yaitu
sangat serius, karena terminal penumpang dampak keberadaan terminal bayangan di
yang telah dibangun dan dirancang jalan Dr. Hamka Kota Padang.
sedemikian rupa namun dalam Pertama, persepsi masyarakat
pengoperasian fungsi dan keberadaannya tentang keberadaan terminal bayangan di
masih belum dilaksanakan secara utuh. jalan Dr. Hamka Kota Padang mempunyai
Terlebih lagi sudah diatur di dalam Pasal 36 persepsi yang hampir sama, bahwa terminal
UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas bayangan ini seharusnya tidak ada, tetapi
dan AngkutanJalan disebutkan bahwa setiap karena di kota Padang tidak ada terminal
kendaraan bermotor umum dalam trayek maka munculah terminal bayangan,
wajib singgah di terminal yang sudah walaupun ada beberapa orang masyarakat
ditentukan, kecuali ditetapkan lain dalam yang menyetujui tentang keberadaan
izin trayek. terminal bayangan ini, karena dengan
Permasalahan inilah yang memicu adanya terminal bayangan ini masyarakat
munculnya “terminal-terminal bayangan” di tidak perlu lagi ke terminal air pacah yang
beberapa ruas jalan di Kota Padang seperti jauh dari pusat kota, sehingga dapat
di Jalan Raya Dr. Hamka. Terminal menghemat waktu dan biaya.
bayangan ini hanya akan menambah Menurut Thoha (2008 : 141),
kesembrawutan kota, mengganggu dimana persepsi pada hakikatnya adalah
kenyamanan dalam proses perkuliahan, serta proses kognitif yang dialami oleh setiap
yang paling vital adalah menimbulkan orang di dalam memahami informasi tentang

5
lingkungannya, baik lewat penglihatan, KESIMPULAN DAN SARAN
pendengaran, penghayatan, perasaan dan
penciuman. Selanjutnya menurut Krech Setelah melakukan penelitian dan
dalam Thoha (2008 : 142), bahwa persepsi menganalisis masalah yang ada dan ditulis
adalah suatu proses kognitif yang komplek pada bab-bab sebelumnya maka dapat
dan menghasilkan suatu gambar unik diambil kesimpulan :
tentang kenyataan yang barang kali sangat 1. Persepsi masyarakat tentang
berbeda dari kenyataannya. keberadaan terminal bayangan. Ada
Kedua, terminal merupakan suatu masyarakat menyatakan bahwa
titik henti perjalanan, dengan demikian persepsi yang hampir sama dengan
terminal angkutan umum selalu diperlukan keberadaan terminal bayangan ini
pada setiap kota baik kota besar maupun bahwa lebih baik lagi di kota
kecil. Keberadaan terminal bayangan Padang ini mempunyai terminal
dianggap sebagai kemudahan bagi yang resmi, walaupun ada beberapa
masyarakat karena mempercepat dan orang masyarakat yang menyetujui
mempermudah bertemunya angkutan umum tentang keberadaan terminal
untuk mendapatkan transportasi. bayangan di jalan Dr. Hamka ini
Hal ini sesuai dengan pendapat karena dapat menambah pendapatan
Nasution (2008) terdapat unsur-unsur terutama masyarakat sebagai
pengangkutan atau transportasi meliputi atas pedagang kaki lima.
: a) ada muatan yang diangkut, b) tersedia 2. Dampak positif keberadaan
kendaraan atau alat angkutan, c) ada terminal bayangan di jalan Dr.
jalanan/jalur yang dapat dilalui, d) ada Hamka Kota Padang yaitu bahwa
terminal asal dan terminal tujuan, serta e) dengan adanya terminal bayangan
sumber daya manusia dan organisasi atau ini masyarakat sebagai penumpang
manajemen yang menggerakkan kegiatan lebih mudah menemukan angkutan
transportasi tersebut . dan dapat naik dan turun angkutan
Ketiga, dampak negatif munculnya di jalan yang mereka inginkan serta
terminal bayangan ini dianggap mengganggu tidak perlu jauh-jauh untuk ke
aktivitas di jalan karena akan mempersempit terminal.
luas jalan sehingga menyebabkan 3. Secara umum terminal bayangan
penumpukan barang dan orang serta yang ada di Jalan Dr. Hamka
kemacetan.. memberikan dampak negatif bagi
Hal ini sesuai menurut masyarakat terutama sebelum
Boediningsih (2011) menyatakan bahwa adanya terminal yang resmi, karena
kemacetan lalu lintas terjadi karena beberapa dapat mengganggu aktivitas jalan
factor, seperti banyak pengguna jalan yang bagi masyarakat yang mempunyai
tidak tertib, pemakaian jalan melawan arus, kendaraan pribadi serta dapat
kurangnya petugas lalu lintas yang mengganggu keindahan tata kota
mengawasi, adanya mobil yang parkir di Padang.
badan jalan, permukaan jalan yang tidak
merata, tidak ada jembatan penyebrangan, Berdasarkan kesimpulan diatas,
dan tidak ada pembatasan jenis kendaraan. maka dapat disarankan sebagai berikut :
Banyaknya pengguna jalan yang tidak tertib, 1. Diharapkan kepada masyarakat
seperti adanya pedagang kaki lima yang agar nantinya kalau sudah ada
berjualan di tepi jalan dan parkir liar. Selain terminal yang resmi di kota
itu, ada pemakaian jalan yang melawan arus. Padang ini dapat menggunakan
Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah dengan sebaik-baiknya,
petugas lalu lintas dalam mengatasi jalannya sehingga menaikkan dan
lalu lintas terutama di jalan-jalan yang rawan menurunkan penumpang tidak
macet. lagi di jalan melainkan di
terminal yang telah disediakan.
2. Diharapkan kepada Pemerintah
untuk lebih memperhatikan
lokasi untuk dijadikan sebagai
terminal agar terminal yang

6
sudah dibangun dapat
difungsikan dengan seharusnya Sahnan, Slamet Rianto, M.Pd, Nefilinda, SE,
agar tidak terjadi macet di jalan M.Si. “Problems and Efforts
yang dijadikan sebagai Transportation of Oil Palm
terminal bayangan.
Plantation Result Communiti in
3. Diharapkan kepada peneliti
selanjutnya untuk meneliti Sungai Tanang Sungai Aua Village
lebih mendalam tentang Sungai Aua District Pasaman Barat
dampak keberadaan terminal Region." Pendidikan Geografi 2.3
bayangan. (2014).

DAFTAR PUSTAKA Faradona, Ridwan Ahmad, Nefilinda "Studi


Penerapan Program Pembangunan
Salim, Abbas. 2000. Manajemen Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Di
Transportasi. Jakarta : PT. Raja
KEecamatan Koto Balingka
Grafindo Persada.
Kabupaten Pasaman Barat."
Nasution, A. 1996. Manajemen Pendidikan Geografi 2.2 (2013).
Transportasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia. Ningsih, Ridwan Ahmad, and Nefilinda.
"Public perception of the plan of
Thoha, Miftah. 2008. PERILAKU conversion of kerosene to LPG in
ORGANISASI : Konsep Dasar dan urban districts bungus bungus west
Aplikasinya. Jakarta: PT. RAJA bay sackcloth desert." Pendidikan
GRAFINDO. Geografi 2.2 (2013).

Boediningsih, W. (2011). Dampak


kepadatan lalu lintas terhadap
polusi udara kota Surabaya. Jurnal
20 (20). Hlm. 122-132.

Anda mungkin juga menyukai