SISTEM AKUNTANSI
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
2023
BAB III
FORMULIR
A. DEFINISI FORMULIR
Formulir (Dokumen) adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dengan
informasi tanggal penjualan, nama wiraniaga dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan
kodenya, kuantitas, harga satuan, harga total setiap barang, harga total semua barang, dan tanda
tangan wiraniaga. Di samping informasi ini, formulir tersebut, berisi informasi yang telah
tercetak, misalnya nomor urut formulir dan nama formulir. Definisi formulir tersebut dibuat pada
waktu komputer belum digunakan secara luas dalam bisnis. Formulir dapat berupa kertas atau
dapat berupa elektronik.
B. FORMULIR ELEKTRONIK
Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang
digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Penggunaan formulir elektronik sebagai media untuk menangkap data yang akan diolah dalam
pengolahan data elektronik memiliki berbagai manfaat, yaitu :
1. Tidak pernah kehabisan formulir. Dengan formulir elektronik, penawaran selalu sama
dengan permintaan.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah di sesuaikan dengan
perubahan kebutuhan dan peraturan.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari. Penggunakan formulir elektronik
memungkinkan dengan segera menyesuaikan isi dan format formulir untuk memunihi
perubahan keaadaan sehingga memungkinkan penyediakan formulir tepat sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah. Dengan formulir elektronik,
pengendalian formulir dapat dilakukan dengan penentuan pemakai formulir tertentu
hanya terbatas pada orang yang memiliki password.
5. Kecepatan pengisian formulir. Kecepatan pengisian formulir elektronik jauh melebihi
kecepatan pengisian formulir kertas.
6. Penangkapan data dilakukan sekali. Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi
penangkapan dan pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
7. Tidak ada data yang mengambang. Dengan formulir elektronik, data dimasukkan dan
dikirimkan dari satu tempat lain secara elektronik, sehingga tidak ada data yang
mengambang.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir. Dengan penggunakan formulir elektronik,
perancangan, pengelolaan, dan pengisian setiap formulir dapat dilakukan melalui sistem
yang terintregasi. Sistem komputer dapat menyediakan data berapa kali suatu formulir
telah digunakan, bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir dan berapa lama
suatu formulir telah digunakan sejak revisi terakhir.
C. MANFAAT FORMULIR
Formulir memegang peran penting dalam sistem akuntansi. Formulir bermanfaat untuk :
Formulir digunakan dalam suatu organisasi dapat digolongkan menurut sumbernya. Menurut
sumbernya, formulir dapat dibedakan menjadi 3 golongan.
a. Formulir yang Dibuat dan Disimpan dalam Perusahaan. Perusahaan, digunakan secara intern,
dan kemudian disimpan dalam perusahaan .contoh formulir ini adalah surat permintaan
pembelian, memo kredit, memo kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang
gudang.
b. Formulir yang Dibuat dan Dikirimkan Kepada Pihak Luar Perusahaan. Formulir di buat
dalam perusahaan dan digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar
perusahaan. Contoh golongan formulir ini adalah : faktur penjualan tunai, faktur penjualan
kredit, surat order pembelian,surat permintaan penawaran harga, bukti keluar, dan surat order
penjualan.
c. Formulir yang Diterima dari Pihak Luar Perusahaan .formulir ini diterima dari pihak luar
sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan dengan pihak luar tersebut. Contohnya
golongan formulir ini adalah : faktur pembelian, surat order dari piutang yang diterima dari
kreditur, dan rekening koran bank.
Formulir yang digunakan oleh perusahaan perlu ditinjau secara periodik untuk menentukan
perlu tidaknya diadakan penyempurnaan, penggantian, atau penghentian pemakaian formulir
yang sekarang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan survai guna mengumpulkan informasi:
a. Yang bersangkutan dengan formulir itu sendiri, misalnya mengenai isinya, jumlah lembar
tembusannya, dan jenis kertas yang digunakan.
b. Yang bersangkutan dengan kegiatan penyediaan, pengisian, dan pencatatan informasi dari
formulir tersebut.
Daftar pertanyaan yang digunakan oleh analis sistem untuk mengumpulkan informasi
formulir yang akan diperbaiki desainnya meliputi aspek secara umum, teks, desain, kertas, dan
produksi.
1. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi
operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan
(misalnya pembelian). Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk menyimpan aset perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap
suatu transaksi.
Filosofi dan Gaya Operasi. Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs)
yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Berfungsinya Dewan
Komisaris dan Komite Audit. Dalam perusahaan berbentuk perseoran terbatas, jika
penunjukan akuntan public dilakukan oleh manajemen puncak, kebebasan akuntan public
dapat tampat berkurang dipandang dari sudut pemegang saham. Metode Pengendalian
Manajemen. Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanaan dan
pengendalian alokasi sumberdaya perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Melalui
tahap yaitu : (1) penyusunan program (rencana jangka panjang), (2) penyusunan anggaran
(rencana jangka pendek), (3) pelaksanaan dan pengukuran dan (4) pelaporan dan analisis.
Penggunaan aset perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan
Konversi Data. Konversi data adalah proses pengubahan data dari bentuk yang tidak
dapat dibaca o mesin menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. Karena proses
konversi data merupakan kegiat manual, diperlukan pengendalian untuk menjamin bahwa
konversi data dilaksanakan dengan tela Teknik yang biasa dipakai untuk mengawasi
konversi data adalah:
Formulir Bernomor Unit Tercetak. Seperti halnya dalam sistem manual, penggunaan
formulir bernom urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggungjavallan merupakan
unsur sistem pengendalian internal untuk mendorong adanya praktik yang rehat.
Validasi Masukan. Cara ini merupakan upaya terakhir untuk mengawal penyiapan
masukan yang akan diolah dengan komputer. Validasi masukan ini dilakukan dengan
menggunakan kemampuan komputer dalam memeriksa (edit) masukan dengan
menggunakan program. Pemeriksaan yang dilakukan oleh komputer mencakup
inspekaian penerimaan (atau penolakan) transaksi sesuai dengan validitas kuantitas kode,
dan data lain yang terdapat dalam masukan, Kemampuan komputer dalam mengedit
matukan dapat mendeteksi kesalahan penyiapan masukan yang tidak dapat terdeteksi
dengan alat pengendalian yang telah diuraikan di atas. Kemampuan mengedit komputer
dapat dicapai dengan memasukkan pengecekan dalam program yang dapat berupa;
1) Validity tests.
2) Completeness tests.
3) Logical tests.
4) Limit tests.
5) Self-checking digits.
6) Control totals.
Validity tests digunakan untuk menjamin bahwa transaksi berisi kode, character,
dan field size yang sah. Sebagai contoh, jika nomor kode persediaan hanya terdiri dari
empat angka, pemasukan data kode persediaan yang melebihi empat angka ke dalam
komputer akan ditolak oleh komputer. Completeness check digunakan untuk menjamin
bahwa masukan mempunyai jumlah data seperti yang telah ditetapkan dalam semua data
field.
Logical checks digunakan dalam transaksi yang berbagai bagian atau field yang terdapat
dalam catatan (record) mempunyai hubungan logis antara yang satu dengan yang lain.
Program komputer dapat digunakan untuk mengecek hubungan logis tersebut untuk
menolak kombinasi yang salah meskipun nilai secara individual dapat diterima.
Limit tests digunakan untuk menguji record field untuk mengetahui apakah batas tertentu
yang ditetapkan telah dilampaui. Sebagai contoh field untuk jam kerja karyawan telah
diprogram tidak mungkin diisi angka lebih besar dari 40 jam. Komputer akan menolak
masukan ke dalam field tersebut jika angka yang dimasukkan mempunyai nilai lebih dari
40.
Control totals dihitung dari field jumlah rupiah atau kuantitas dari kelompok record
dalam komputer yang digunakan untuk mengecek jumlah rupiah atau kuantitas yang
terdapat dalam kelompok dokumen sumber yang dihitung secara manual. Control totals
ini digunakan untuk menjamin bahwa semua masukan telah dicatat dalam arsip komputer.
Perautakhiran Arsip dengan Komputer. Setelah data transaksi divalidasi, komputer
kemudian digunakan untuk memutakhirkan arsip induk (master file) dengan
menggunakan arsip transaksi (transaction file) yang telah divalidasi tersebut.
Pemutakhiran arsip induk dengan menggunakan komputer meliputi pengurutan transaksi,
pembandingan record dalam arsip transaksi dengan record dalam arsip induk,
perhitungan, dan manipulasi serta penyusunan data untuk keperluan pemutakhiran arsip
induk dan produksi keluaran untuk didistribusikan kepada departemen pemakai atau
untuk proses pengolahan komputer lanjutan.
1) Record counts
2) Control totals
3) Hast totals
4) Limit cchecks
5) Cross-footing balance check
6) Overflow test;
7) File check
Record counts adalah jumlah record yang diolah oleh komputer. Hasil penghitungan
record tersebu kemudian dibandingkan dengan jumlah yang ditentukan sebelumnya.
Hash totals adalah jumlah angka yang terdapat dalam nonquantity field, seperti nomor
kode pemasok at nomor kode langganan.
Limit checks adalah batasan yang dibuat dalam program komputer untuk menolak data
yang di luar batas yang ditetapkan sebelumnya. Misalnya gaji karyawan perusahaan
berkisar antara Rp1,500,000 sampai dengan Rp5.000.000 per bulan. Program pembuatan
daftar gaji dibuatkan limit chek-nya untuk memungkinkan komputer menolak data
jumlah gaji yang berada di luar kisaran gaji tersebut.
Overflow test digunakan untuk menentukan apakah ukuran hasil perhitungan melebihi
ukuran yang t disediakan untuk menampung hasil perhitungan tersebut.
File check merupakan pengendalian yang digunakan untuk menjamin bahwa arsip yang
digunakan dalam pengolahan data adalah benar.
2. Pengendalian Detektif
Pengendalian detektif tidak akan mencegah terjadinya masalah, namun akan
memberi petunjuk di mana letak terjadinya masalah. Contoh pengendalian detektif adalah
data transmission, control register, control totals, dokumentasi dan testing, penggunaan
label, dan output check.
Setelah data sumber disiapkan, diotorisasi, dan diubah ke dalam bentuk yang
dapat diproses dengan komputer, data tersebut kemudian dikirim dari departemea sumber
ke Departemen Pengolahan Data Elektronik. Pengiriman data dapat dilakukan secara
konvensional (melalui pos atau pengantar) atau melalui alat transmisi. Satu teknik
pengendalian yang penting dalam pengiriman data adalah dengan mengelompokkan
transaksi dalam jumlah yang banyak ke dalam satu kelompok kecil (disebut batching).
Batching dan control totals merupakan teknik pengendalian baik dalam konversi data
maupun pengiriman data. Cara pengendalian ini dapat mengecek kelengkapan transaksi
yang diproses melalui komputer dan dapat menjamin bahwa semua transaksi telah
diterima oleh Departemen Pengolahan Data Elektronik Cara lain untuk menjamin bahwa
pengiriman data adalah dengan mencatat control totals dalam suatu control log yang
memungkinkan Grup Pengawas dalam Departemen Pengolahan Data Elektronik.
1) Rekonsiliasi data keluaran, terutama control totals, dengan control totals yang
ditentukan sebelumnya pada waktu menyiapkan data masukan.
2) Review terhadap data keluaran mengenai kewajaran dan formatnya.
3) Pengendalian terhadap data masukan yang ditolak oleh komputer dalam pengolahan
data, dan pendistribusian data yang ditolak tersebut kepada karyawan yang
bersangkutan.
4) Pendistribusian laporan yang dikeluarkan oleh computer kepada departmen pemakai
pada waktu yang tepat.