Khabib Ridwan, Ryan Yudha, Rayhan Nashir, Muhammad Nur Amin, Mochammad Nur Hasyim *
1
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Pembangkit Energi, Departemen Teknik Mekanika dan
Energi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Indonesia
ABSTRAK
PLTU merupakan industri pembangkit listrik yang beroperasi secara terus menerus.
Pada saat produksi listrik yang terus menerus sebuat alat maupun komponen semakin lama
akan mengalami penurunan performa. Terdapat bagian penting dalam sistem produksi
listrik pada PLTU yaitu feedwater system. Yang terdiri dari deaerator, boiler feedwater
pump, high preasure heater. Pada sistem ini yang berfungsi men-transfer air umpan adalah
boiler feedwater pump (BFP). BFP merupakan komponen yang sangat kritis dan setiap saat
mendapatkan perawatan secara kecil maupun besar. Sebelum melakukan perawatan
terlebih dahulu melakukan perencanaan perawatan agar tepat dan terjadwal. Adapun
perencanaan perawatan yang dapat dilakukan perusahaan disaat suatu komponen kritis
mengalami kegagalan fungsi yang dalam hal ini berisiko yang akan terjadi proses produksi
akan terganggu. Salah satu metode untuk menganalisa kegagalan fungsi kompenen yaitu
menggunakan Failure Mode and Effect Analysis. Sehingga didapatkan nilai RPN yang
dianalisis menggunakan Pareto Chart dapat mengetahui risiko kegagalan dan menentukan
prioritas pemeliharaan yang tepat pada komponen BFPT di PT PJB UBJ O&M PLTU
Pacitan dalam melakukan perencanaan pemeliharaan
Kata kunci: Boiler Feedwater Pump, Maintenance, FMEA, Risk Priority Number,
ABSTRACT
Pendahuluan
Progam Percepataan 10.000 MW merupakan salah satu tonggak penting
dalam mempersiapkan ketersediaan energi Nasional di masa depan. Landasan
hukum progam ini adalah Perpres No. 71 Tahun 2006 tentang penugasan kepada
PT. PLN (persero) untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga
listrik dengan menggunakan bahan bakar batubara(Kementrian Energi dan Sumber
Daya Mineral, 2021). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit
listrik yang memanfaatkan bahan bakar batubara untuk dijadikan uap yang
digunakan untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan
energi listrik.
Salah satu sistem yang menjadi penunjang pada PLTU adalah feedwater
system. Feedwater System merupakan sistem air pengisi bertekanan tinggi yang
digunakan untuk men-transfer feedwater yang berasal dari Deaerator menuju Steam
Drum. Komponen yang berfungsi untuk men-transfer feedwater pada feedwater
system adalah boiler feedwater pump (BFP). Pada PT PJB UBJ O&M PLTU
Pacitan terdapat dua jenis BFP yaitu boiler feedwater pump motor (BFPM) dan
boiler feedwater pump turbine (BFPT). Setiap unit memiliki satu buah BFPM dan
dua buah BFPT yang terhubung secara interlock.
Seiring bertambahnya waktu BFPM dan BFPT akan mengalami penurunan
performa, yang dalam hal ini disebabkan oleh kegagalan fungsi. Sehingga
diperlukan pencegahan agar kegagalan fungsi tidak terjadi. Mode kegagalan fungsi
yang umum terjadi pada BFPM dan BFPT meliputi, kavitasi, misalignment, korosi,
vibrasi dan kegagalan lubrikasi. Dari mode kegagalan fungsi yang terjadi tentunya
akan mengakibatkan life time dari boiler feedwater pump singkat, dalam kasus yang
fatal dapat mengakibatkan shut down, agar life time suatu unit operasi dapat
bertahan lama maka perlu menjaga nilai reliability boiler feedwater pump.
Reliability adalah kemungkinan suatu komponen atau sistem dapat
beroperasi sesuai dengan fungsinya dalam periode dan kondisi operasi
tertentu(Aldo S., 2020). Untuk menjaga nilai reliability agar tidak menurun seiring
berjalannya waktu, maka diperlukan suatu perencanaan kegiatan maintenance yang
tepat, pemeliharaan yang umum digunakan adalah corrective maintenance,
preventive maintenance, dan predictive maintenance(UPK PLTU Pacitan, 2018).
Pada boiler feedwater pump dalam merancang pemeliharaan akan menggunakan
preventive maintenance. Dikarenakan preventive maintenance dilakukan saat
sebelum kegagalan fungsi terjadi.
Pada dasarnya tindakan preventive maintenance mengacu pada histori
kerusakan yang pernah terjadi sebelumnya ataupun bisa mengacu pada referensi
pada pedoman pengoperasian. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan
preventive sebelum terjadi kegagalan fungsi. Salah satu metode Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA). FMEA digunakan untuk mengidentifikasi potensi
kerusakan setiap komponen dan dampaknya terhadap suatu sistem(Nurtanto, 2018).
selain itu dengan FMEA dapat dibuat risk priority number (RPN) yang akan
3
pemeliharaan dengan membersihkan kotoran atau benda asing pada filter. Kotoran
atau benda asing pada filter dalam jumlah sedikit dilakukan preventive maintenance
dan Apabila jumlah banyak maka dilakukan corrective maintenance dengan
mengganti beberapa filter.
Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari mesin pompa BFPT. Bentuknya seperti
corong dan didesain seperti diffuser yang mengelilingi impeller. Biasanya casing
ini disebut dengan casing volute pada pompa. Fungsi casing pada pompa jenis ini
adalah untuk mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan. Caranya adalah
dengan menurunkan kecepatan aliran fluida lalu tekanannya dinaikkan. Selain itu,
casing berfungsi untuk menutup serta melindungi bagianbagian utama pompa BFP-
t. casing ini merupakan salah satu komponen yang memiliki resiko kegagalan besar
sehingga nilai RPN-nya tinggi. Jenis kegagalan yang sering terjadi pada casing
yaitu terjadinya Leakage casing BFPT mengakibatkan korosi pada komponen di
dalam pompa selain itu dapat menyebabkan Losses steam tinggi berakibatkan
mesin pompa tidak efisien dan menurunkan perfoma. Oleh karena itu dilakukan
tindakan pemeliharaan secara preventive maintenace dengan melakukan checking
internal casing dan eksternal casing setiap hari, serta dilakukan predictive
maintenance dengan mengecat dan memberikan cairan senyawa kimia untuk
menghilangkan korosi. Jika bagian casing terjadi korosi dengan bagian yang luas
maka segera dilakukan corrective maintenance dengan menggantikan casing yang
lebih baru
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap risiko kegagalan pada Boiler
Feedwater Pump Turbine didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Komponen dengan nilai RPN tertinggi merupakan komponen terkritis,
sehingga memiliki risiko mengalami kerusakan tertinggi dan dampaknya
akan signifikan terhadap kinerja dari BFPT, maka komponen dengan RPN
tertinggi akan diprioritaskan perawatan.
2. Menganalisa kerusakan komponen beserta efek kerusakan menggunakan
metode FMEA terdapat lima komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi,
yaitu Journal bearing Pump BFP-T, Shaft Pump BFP-T, Impeller Pump
BFP-T, Stainer Filter Pump BFP-T, dan Rumah Turbin (casing).
3. Dalam merencanakan preventive maintenance, metode FMEA berperan
untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang terjadi pada komponen
beserta penyebab dan akibatnya. Sehingga memudahkan dalam
pengumpulan data secara kualitatif
11
Bidang
No Nama Posisi Penulis Kontribusi
Ilmu