Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN

STANDBY STARTUP TRANSFORMER (SST) DAN


UNIT AUXILIARY TRANSFORMER (UAT) DI
PLTU MABAR ELEKTRINDO

Tri Cardo Purba, Zuraidah Tharo*, Siti Anisah*


Konsentrasi Energi Listrik, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), 2018

Abstrak

Pemeliharaan (maintenance) pembangkit adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam
keandalan pembangkit, termasuk Standby Startup Transformer (SST) dan Unit Auxiliary Transformer (UAT).
Permasalahan yang terjadi pada SST dan UAT pada unit pembangkit dapat mempengaruhi kinerja system,
hingga pada proses produksi unit. Pengembangan sistem pemeliharaan dengan pendekatan Reliability
Centered Maintenance (RCM) dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang timbul sebagai suatu
pendekatan untuk memperbaiki sistem pemeliharaan dan mencapi tujuan pemeliharaan itu sendiri. Dari
pengolahan data, pengambilan tindakan yang dilakukan diperoleh tiga rekomendasi tindakan yang dihasilkan
melalui pendekatan RCM yakni; Condition Directed (50%), Time Directed (37.50%) dan Finding Failure
(12.50 %). Prosedur Pemeliharaan SST dan UAT pembangkit yang ditentukan dengan pendekatan RCM, dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan dan menentukan tugas-tugas perawatan di PLTU karena
memberikan basis data yang komprehensif dan sistematis

Kata kunci: Standby Startup Transformer (SST), Unit Auxiliary Transformer (UAT), Maintenance,
Reliability Centered Maintenance (RCM).

1. Pendahuluan
PLTU sebagai produsen listrik tidak dapat perlu mendapatkan manajemen pemelihararaan
dilepas dari sistem operasional dan yang optimal sebagai upaya pencapaian tujuan
pemeliharaan (operation and maintenance) atau strategis perusahaan.
disebut juga dengan OM System. OM System Reliability Centered Maintenance (RCM)
adalah salah salah satu faktor yang penting merupakan suatu suatu proses yang digunakan
dalam sistem produksi PLTU. Dimana untuk menentukan apa yang harus dikerjakan
pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu untuk menjamin setiap aset fisik tetap bekerja
kegiatan untuk merawat atau menjaga serta sesuai yang diinginkan.
mengadakan perbaikan yang diperlukan untuk
mencapai suatu keadaan operasi operasi 2. Sistem Operasi dan Pemeliharaan
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
yang telah direncanakan.
Standby Startup Transformer (SST) dan a. SST dan UAT
Unit Auxiliary Transformer (UAT) adalah Standby Startup Transformer (SST) dan
komponen penting pada sistem kelistrikan Unit Auxilary Transformer (UAT) adalah
PLTU dan berperan sebagai penyalur daya transformer daya yang terdapat pada
listrik terhadap semua beban unit PLTU, seperti pembangkit. Setiap unit pembangkit yang
motor-motor listrik, sistem kontrol, UPS, pump, besar (di atas 10MW) umumnya mempunyai
fan, dsb. Maka, sangat perlu mendapatkan transformer yang mengambil daya dari
pemeliharaan yang handal sesuai dengan tujuan generator untuk memasok alat-alat bantu unit
pemeliaharaan itu sendiri. pembangkit yang bersangkutan, seperti
Penyebab tingginya tingkat kegagalan pompa pendingin, motor pompa minyak
komponen pembangkit dapat disebabkan oleh pelumas, dll. Unit inilah yang disebut sebagai
sistem pemeliharaan yang lebih bersifat UAT.
corrective. Akibatnya, setiap ada kerusakan, Transformer mendapat pasokan daya dari
bagian pemeliharaan hanya melakukan busbar pusat listrik, kemudian memasok daya
perbaikan dengan mencari kerusakannya dan ke busbar pemakaian sendiri untuk startup
mengganti komponen yang rusak. Demikian pembangkit. Seluruh komponen pembangkit
untuk Standby Startup Transformer (SST) dan seperti instalasi penerangan, baterai aki,
Unit Auxiliary Transformer (UAT), sangat mesin-mesin bengkel, mesin pengangkat,
1
FST UNPAB 2018
mendapatkan pasokan daya dari busbar diperlukan untuk memperbaiki desain dan
pemakaian sendiri. Unit inilah yang disebut mengeliminasi atau mereduksi probabilitas dari
dengan SST. mode-mode kegagalan yang kritis.
Pada saat startup pembangkit, daya yang Analisis, dapat memprediksi komponen
masuk ke SST, akan disalurkan ke seluruh mana yang kritis, yang sering rusak dan jika
unit, sehingga akan menghidupkan generator terjadi kerusakan pada komponen tersebut
dan menghasilkan daya. Daya dari gernerator maka sejauh mana pengaruhnya terhadap fungsi
akan secara langsung disalurkan ke UAT sistem secara keseluruhan, sehingga kita akan
karna tidak terdapat circuit breaker antara dapat memberikan perilaku lebih terhadap
generator dan UAT. Setelah mengalami komponen tersebut dengan tindakan
sinkronisasi atar busbar, maka SST di cut-off pemeliharaan yang tepat. Hanya dengan
dari busbar. menggunakan metode FMEA ini secara umum
dibatasi dengan waktu dan sumber-sumber
b. Pemeliharaan (Maintenance) yang tersedia dan kemampuan untuk
Manajemen pembangkit harus mampu mendapatkan database yang cukup detail pada
mengimplementasikan semua aspek tata kelola saat menganalisis (sebagai contoh pendefinisian
pembangkit tenaga listrik dalam rangka sistem akurat, gambar terbaru/up to date) data
mengelola aset fisik pembangkit dengan failure rate.
transparan, accountable (dapat Risk Priority Number (RPN) adalah sebuah
dipertanggungjawabkan), fairness (wajar) dan pengukuran dari resiko yang bersifat relatif.
kompetitif, untuk mencapai profit maksimal RPN diperoleh melalui hasil perkalian antara
atau bahkan mencapai best in class rating Severity, Occurrence dan Detection..
performance. RPN ditentukan sebelum rekomendasi dari
tindakan perbaikan, dan ini digunakan untuk
c. Reliability (Keandalan) mengetahui bagian manakah yang menjadi
Pemeliharaan komponen atau peralatan prioritas utama berdasarkan nilai RPN tertinggi.
tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai
keandalan (reliability). Keandalan merupakan RPN = Severity x Occurrence x Detection
salah satu ukuran keberhasilan sistem RPN = S x O x D
pemeliharaan dan digunakan untuk menentukan
penjadwalan pemeliharaan sendiri. Tabel 1 Nilai Severity
Rating Criteria of Severity Effect
d. Reliability Centered Maintenance (RCM) 10 Tidak berfungsi sama sekali
Reliability centered maintenance (RCM)
Kehilangan fungsi utama dan
merupakan sebuah proses teknik logika untuk
9 menimbulkan peringatan
menentukan tugas-tugas pemeliharaan yang
Dapat membahayakan operator
akan menjamin sebuah perancangan sistem
keandalan dengan kondisi pengoperasian yang Kehilangan fungsi utama
8
spesifik pada sebuah lingkungan pengoperasian Energi listrik tidak dapat dihasilkan
yang khusus. Penekanan terbesar pada RCM Pengurangan fungsi utama
adalah menyadari bahwa konsekuensi atau 7 Gangguan terhadap line electricity
risiko kegagalan adalah jauh lebih penting dari production
pada karakteristik teknik itu sendiri. 6 Kehilangan kenyamanan fungsi pengguna
Mengurangi kenyamanan fungsi
e. Failure Mode and Effect Analysis 5
pengguna
(FMEA) Perubahan fungsi dan banyak pekerjaan
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA 4
menyadari adanya masalah
merupakan suatu metode yang bertujuan untuk Perubahan fungsi dan banyak pekerjaan
mengevaluasi desain sistem dengan 3
menyadari adanya masalah
mempertimbangkan bermacam-macam mode
Tidak terdapat efek dan pekerja
kegagalan dari sistem yang terdiri dari 2
menyadari adanya masalah
komponen komponen dan menganalisis
Tidak terdapat efek dan pekerja tidak
pengaruh-pengaruhnya terhadap keandalan 1
menyadari adanya masalah
sistem tersebut. Dengan penelusuran pengaruh-
pengaruh kegagalan komponen sesuai dengan 0 Tidak ada efek
level sistem, item-item khusus yang kritis dapat
dinilai dan tindakan-tindakan perbaikan

2
FST UNPAB 2018
Tabel 2 Nilai Occurrence Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan
Ratin dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun
Probalility of Occurrence
g prosedur dalam penelitian ini dapat dilihat pada
10 Lebih besar dari 50 per jam penggunaan blok diagram proses penelitian (gambar 2).
9 35-50 per 7200 Jam penggunaan
8 31-35 per 7200 Jam Penggunaan Mulai

7 26-30 per 7200 Jam Penggunaan


6 21-25 per 7200 Jam Penggunaan Studi
Studi Pendahuluaan
Pendahuluaan
Melakukan
Melakukan pengamatan
pengamatan secarasecara langsung
langsung dengan
dengan melihat
melihat
5 15-20 per 7200 Jam Penggunaan fenomena
fenomena yang yang terjadi
terjadi didi perusahaan
perusahaan dan
dan dilanjutkan
dilanjutkan dengan
dengan
studi
studi literatur
literatur untuk
untuk mencari
mencari dan dan memahami
memahami teori
teori pendukung
pendukung
4 11-15 per 7200 Jam Penggunaan dalam
dalam penelitian
penelitian
3 5-10 per 7200 Jam Penggunaan
Lebih kecil dari 5 per 7200 jam
2 Identifikasi
Identifikasi Masalah
Masalah dandan Penetapan
Penetapan Tujuan
Tujuan
penggunaan 1.
1. Identifikasi
Identifikasi masalah
masalah
1 Tidak pernah sama sekali Perencanaan
Perencanaan Pemeliharaan
Pemeliharaan Lebih
Lebih Bersifat
Bersifat Corrective
Corrective
2.
2. Penetapan
Penetapan Tujuan
Tujuan
Menerapkan
Menerapkan metode
metode Reliability
Reliability Centered
Centered Maintenance
Maintenance untuk
untuk
Tabel 3 Nilai Detection tujuan
tujuan pengoptimalan
pengoptimalan sistem
sistem pemeliharaan
pemeliharaan Standby
Standby Startup
Startup
Ratin Transformator
Transformator (SST)
(SST) dan
dan Unit
Unit Auxiliary
Auxiliary Transformator
Transformator (UAT)
(UAT)
Detection Design Control
g
10 Tidak mampu terdeteksi
Pengumpulan
Pengumpulan Data
Data
Kesempatan yang sangat rendah dan sangat Melakukan
Melakukan pengumpulan
pengumpulan data
data yang
yang
9 diperlukan
diperlukan sebagai
sebagai bahan
bahan untuk
sulit untuk terdeteksi untuk
memecahkan
memecahkan masalah
masalah
Kesempatan yang sangat rendah dan sulit
8
untuk mendeteks
7 Bentuk Penyebab Kegagalan Pengolahan
Pengolahan Data
Data
Identifikasi
Identifikasi Sistem
Sistem Perawatan
Perawatan yang
yang telah
telah
Kesempatan yang sangat rendah untuk dibuat
dibuat sekarang
sekarang
6
terdeteksi
Kesempatan yang sedang rendah untuk
5
terdeteksi
Analisis
Analisis Pemecahan
Pemecahan Masalah
Masalah
4 Kesempatan yang sedang untuk terdeteksi Analisis
Analisis metode
metode pemeliharaan
pemeliharaan yang
yang
perusahaan
perusahaan dengan
dengan pendekatan
pendekatan Reliability
Reliability
Kesempatan yang cukup tinggi untuk Centered
3 Centered Maintenance
Maintenance (RCM)
(RCM)
terdeteksi
2 Kesempatan yang tinggi untuk terdeteksi
Kesempatan yang sangat tinggi untuk
1 Kesimpulan
Kesimpulan dan
dan Saran
Saran
terdeteksi

3. Motode Penelitian Selesai


Selesai
Sebagai kerangka konseptual merupakan pola
pikir dari alur penelitian dan hubungannya Gambar 2 Proses Penelitian
terhadap setiap perubahan yang dilakukan dari
hasil penelitian pada gambar 1. 4. Hasil dan Pembahasan
Data kerusakan komponen kritis pada
transformer pembangkit listrik tenaga uap, diambil
dari data kegagalan fungsi transformer, dapat
dihitung Risk Priority Number (RPN).

Tabel 4 Data Kerusakan Komponen Transformer


Occur
Security Detectio Nilai
Jenis Kerusakan ence
Index n Index RPN
Index
Kebocoran Minyak
9 5 3 135
transformer
Kondisi fisik
8 2 3 48
transformer cacat
Gambar 1 Kerangka Konseptual Nilai tahanan
pembumian 8 6 3 144
transformer buruk

3
FST UNPAB 2018
Kondisi Low No Kategori Komponen Persentase
Voltage Switch Condition directed
7 2 3 42 4 50%
Board (LVSB) 1 (CD)
buruk
2 Time directed (TD) 3 37.50%
Pembebanan arus
transformer (% 3 Failure finding (FF) 1 12.50%
9 6 4 216
terhadap KHA
outlet) berlebih c. Tindakan Pemeliharaan CD (Condition
Ketidakseimbangan Directed)
9 6 4 216
arus antar fasa
Tindakan pemeliharaan ini bertujuan untuk
Pembebanan Trafo
yang berlebihan
9 3 4 108 mendeteksi kegagalan berdasarkan kondisi
Berkurangnya komponen dengan cara visual inspection dan
7 3 4 64 pemeriksan mesin. Apabila dalam proses
Breakdown Voltage
pendeteksian, ditemukan gejala-gejala
a. Logic Tree Analysis (LTA) kerusakan maka dilanjutkan dengan proses
Proses yang dilakukan pada tahap Logic perbaikan atau perbaikan komponen.
Tree Analysis (LTA) dengan pendekatan RCM
adalah memberikan kategori komponen Tabel 7 Tindakan Pemeliharaan CD (Condition
Directed)
berdasarkan mode kerusakan yang sudah
Tindakan CD (Condition
dibuat pada langkah FMEA. Komponen
Directed)
Penentuan kategori dilakukan setelah
Periksa tanda kebocoran
menentukan prioritas kerusakan pada critical Tanki Transformer
pada tanki
logic analysis. Keluaran sekunder
Pemeriksaan dari DCS
transformer
Tabel 5 Kategori Komponen
Kategori Komponen Utama Persentasi Belitan tiga fasa Pemeriksaan dari DCS
A atau D/A - 0%
Core dan belitan Pemeriksaan dari DCS
B atau D/B 8 100 %
C atau D/C - 0%
d. Tindakan Pemeliharaan TD (Time
Dapat dilihat pada tabel 4.7, bahwa Directed)
komponen pada sistem berada dalam kategori Tindakan pemeliharaan ini bertujuan untuk
evident problem dan outage problem sama-sama menghindari kegagalan komponen dengan
menjadi prioritas. Adapun komponen yang lebih berfokus pada aktivitas pergantian yang
termasuk dalam kategori ini adalah: dilakukan secara berkala.

Tabel 6 Kategori Komponen Tabel 8 Tindakan Pemeliharaan TD (Time


Evident Outage Directed)
Komponen Tindakan CD (Condition
Problem Problem
Tanki X Komponen Directed)
Pemeriksaan setiap 7 hari dengan
Sirip tanki X
melakukan pembersihan panel
Sistem pembumian X Control Panel
dan melakukan pengecekan
Control panel X sambungan
Keluaran sekunder X Sistem
Pemeriksaan setiap 7 hari dengan
pembumian
Belitan tiga fasa X melakukan pengukuran
transformer
Core dan belitan X
Isolasi Oli X e. Tindakan Pemeliharaan FF (Find
Failure)
b. Prosedur Pemeliharaan Berdasarkan Tindakan pemeliharaan ini bertujuan untuk
Pemilihan Tindakan RCM menemukan kerusakan yang tersembunyi pada
Berdasarkan hasil pemilihan tindakan untuk mesin dengan melakukan pemeriksaan berkala.
komponen-komponen yang mengalami Komponen yang perlu diberikan tindakan
kegagalan, maka dapat diperoleh rekomendasi pemeliharaan FF adalah isolasi oil, dimana
tindakan yang dihasilkan dengan pendekatan selain melakikan pemeriksaan dari DCS, juga
RCM dapat dilihat pada tabel 4. perlu diperiksa lansung.

Tabel 4 Tindakan Pemeliharaan Komponen

4
FST UNPAB 2018
f. Evaluasi Sistem Pemeliharaan Sekarang 6. Referensi
dan Usulan [1] Akbari, Mohsen. 2013. Failure Modes
Perencanaan pemeliharaan SST dan UAT di and Effects Analysis (FMEA) for Power
PLTU Mabar Elektrindo belum memiliki Transformers. Tehran. Nirro Research
analisa sedemikian rupa, sehingga sangat rentan Institute.
mengalami kerusakan. Dengan adanya analisis [2] Alhubaib, Hani. 2013. Reliability-
RCM ini, maka diketahui efek kerusakan yang Centered Maintenance Replacement for
sering terjadi pada transformer. Transformer. Waterlo. University of
Berdasarkan data inspeksi transformer Waterloo.
dan analisis RCM, maka dapat dilihat bahwa [3] Bertling, Lina. 2002. Reliability Centred
komponen yang paling berisiko mengalami Maintenance for Electric Power
kerusakan untuk dalam SST dan UAT adalah Distribution Systems. Stockholm.
sistem pembumian, keluaran sekunder, dan Doctoral Disertation Royal Institute of
belitan tiga fasa. Ketiganya termasuk dalam Tecnology Kungl Teniska Hogskolan.
pemilihan tindakan condition directed. Namun, [4] Bureau Reclamation. 2005. Transformer
pemilihan tindakan untuk ketiga komponen itu Basic, Maintenance and Diagnostics.
juga perlu time directed, sehingga yang Colorado. US Department of the Interior
dihharapkan dari transformer hanya Bureau of Reclamation.
pemeriksaan saat unit mengalami overhaul saja. [5] Changzhou XD Transformer Co,. LTD.
Maka dari Peneliti menyarankan kepada Instruction for Installation and Operation
maintenance planner untuk meyusun jadwal of 110kV Oil-Immersed Power
pemeliharaan sedemikian rupa, sehingga tujuan Transformer. The People’s of China.
dari pemeliharaan itu sendiri dapat dicapai, Changzhou XD Transformer Co,. LTD
yakni mengurangi down time dan meningkatkan [6] Du Mian, dkk. 2017. An Improved
availability. FMECA Method for Wind Turbines
Health Management. Beijing. Scientic
5. Kesimpulan Researces Publishing.
a. Perencanaan sistem pemeliharaan Standby [7] GAPS Guidelines. Transformers
Startup Transformer (SST) dan Unit Maintenance. Hartlout. Publication of
Auxiliary Transformer (UAT) pada PLTU Global Asset Protection Services LLC.
Mabar Elektrindo belum melakukan [8] IAEA. 2007. Application of Reliability
pertimbangan failure mode and effect. Hal Centered Maintenance to Optimize
ini dapat dilihat dari penyusunan daftar Operation and Maintenance in Nuclear
pekerjaan untuk pemeliharaan SST dan Power Plant. Vienna. International
UAT yang tidak membuat pembedaan Automatic Energy Afency Wagramer
pemilihan tidakan atas kondisi, waktu, dan Strasse 5. IEEE/PES Transformers
jenis kerusakan yang ada pada Committee. 2014. Transformers.
trasnformator. Washington DC. Fall 2014 Meeting.
b. Komponen paling prioritas adalah sistem [9] Lee, Reuben. 1955. Electronic
pembumian (RNP =144), keluaran Transformers and Circuit Second
sekunder (RNP = 216), dan belitan tiga fasa Edition. New York. John Wilet & Sons,
(RNP = 216). Inc.
c. Tidak ada kegagalan komponen yang [10] Mamdouh. Estimation of the Lifetime of
disebabkan oleh masalah keselamatan Electrical Components in Distribution
kategori A (safety problems) dan kategori C Networks. Cairo. Cairo University.
(economic problema). Kategori B (outage [11] Theraja, BL dan Theraja AK. 1978.
problem) atau kategori D/B (Hiden Failure Electrical Technology Vol I. New Delhi.
and Outage Problem) mencapai angka S Chand Company.
sekitar 100% berdasarkan pengelompokan [12] Valenta Leos dan Cerny Ivan. 2016.
komponen, dimana terjadi kegagalan Power Transformers and Environmental
komponen yang menyebabkan berhentinya Protection. Czech. IFAC Conference
sebagian / total unit. Papr Archive.
d. Pengambilan tindakan dalam penelitian ini [13] Woodruff, Herbert B Lammers dan
diperoleh tiga rekomendasi tindakan yakni Thomas F Lammers. 2005. Steam Plant
Condition Directed (50%), Time Directed Operation. McGraw-Hill Publishing
(37.50%), dan Finding Failure (12.50 %). Company.

5
FST UNPAB 2018

Anda mungkin juga menyukai