0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemeliharaan Gas Insulated Switchgear (GIS) yang merupakan peralatan kelistrikan yang diisolasi oleh gas tekanan SF6. Dibahas pula karakteristik gas SF6, komponen utama GIS beserta fungsinya, dan pendekatan pemeliharaan berdasarkan 5 subsistem utama GIS. ["
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemeliharaan Gas Insulated Switchgear (GIS) yang merupakan peralatan kelistrikan yang diisolasi oleh gas tekanan SF6. Dibahas pula karakteristik gas SF6, komponen utama GIS beserta fungsinya, dan pendekatan pemeliharaan berdasarkan 5 subsistem utama GIS. ["
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemeliharaan Gas Insulated Switchgear (GIS) yang merupakan peralatan kelistrikan yang diisolasi oleh gas tekanan SF6. Dibahas pula karakteristik gas SF6, komponen utama GIS beserta fungsinya, dan pendekatan pemeliharaan berdasarkan 5 subsistem utama GIS. ["
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal POKOK BAHASAN
Konsep Dasar Pemeliharaan GIS
Karakteristik Gas SF6
Komponen dan Fungsi
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Gas Insulated Switchgear (GIS) merupakan peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan (SF6). GIS merupakan peralatan yang dibuat oleh manusia dimana mempunyai umur seperti halnya masa hidup manusia di bumi. Banyak yang beranggapan bahwa GIS bebas pemeliharaan yang dikenal juga dengan istilah “Free Maintenance”. Akan tetapi anggapan itu salah karena setiap peralatan pasti akan mengalami penuaan (ageing) sehingga perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan di mana khusus untuk GIS periode dan item pemeliharaan lebih sedikit “Less Maintenance” dibandingkan dengan peralatan konvensional yang lain. Hal ini bertujuan untuk menjamin kesiapan setiap peralatan GIS sehingga kontinuitas dan keandalan penyaluran tenaga listrik dapat terjamin. Dengan demikian tujuan pemeliharaan adalah untuk meningkatkan reliability, availability dan efficiency, memperpanjang umur peralatan, mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan, meningkatkan tingkat keamanan peralatan, serta mengurangi lama waktu padam akibat gangguan. Konsep dalam pemeliharaan GIS harus sesuai dengan manual instruksi dan operasi (Instruction and Operation Manual) dari pabrikan ataupun pedoman pemeliharaan yang telah disusun. Buku manual instruksi dan operasi dari pabrikan serta pedoman pemeliharaan berisi cara pengoperasian, periode dan item inspeksi, pelaksanaan pemeliharaan secara berkala dan beberapa trouble shooting jika terdapat anomali dan gangguan.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Hingga saat ini sebanyak 80% gas SF6 yang diproduksi di seluruh dunia dipakai sebagai media isolasi dalam sistem kelistrikan. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat gas SF6 sebagai berikut : • Penghantar panas (thermal conductivity) yang bersifat dapat mendisipasikan panas yang timbul pada peralatan. • Isolasi yang sangat baik (excellent insulating). • Mampu memadamkan busur api (arc). • Viskositas rendah. • Stabil dan tidak mudah bereaksi.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Meskipun dinyatakan tidak beracun, SF6 dapat menggantikan udara sehingga mengakibatkan kurangnya kadar oksigen yang dapat dihisap oleh mahkluk hidup. SF6 memiliki Global Warming Potential (GWP) 23.900 kali dari GWP CO2 dan mampu bertahan di atmosfer bumi selama 3500 tahun. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik pada gas SF6 yang sudah tidak terpakai lagi. Namun demikian, SF6 tidak menyebabkan berkurangnya lapisan ozon karena tidak mengandung chlorine.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
SF6 mempunyai sifat kimia: tidak mudah terbakar, stabil dan inert (tidak mudah bereaksi) dengan metal, plastik, dan material lain yang biasanya digunakan di dalam circuit breaker tegangan tinggi hingga suhu 150 ◦C. Pada suhu tinggi (400 ◦C hingga 600 ◦C), pada saat terjadi spark, ikatan gas SF6 mulai pecah. SF6 yang dipakai untuk media isolasi memiliki persyaratan yang dicantumkan dalam IEC 60376-2005 dengan tingkat kemurnian minimum 99,70%.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Berdasarkan hasil kajian PLN dan mengacu pada hasil kajian Knowledge Sharing and Research (KSANDR) Belanda, GIS dibagi menjadi 5 subsistem berdasarkan fungsinya, sebagai berikut : • Subsistem Primary • Subsistem Secondary • Subsistem Dielectric • Subsistem Driving Mechanism • Subsistem Mechanical
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem primary berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dengan nilai losses yang masih diijinkan yang terdiri dari beberapa komponen: Subsubsistem Switching Device o PMT o PMS/PMS Tanah Subsubsistem Current Carrying o Busbar o Bellows Subsubsistem Proteksi o CT (Current Transformer) o VT (Voltage Transformer) o CVT (Capacitive Voltage Transformer) o LA (Lightning Arrester) Subsubsistem Terminasi Subsubsistem Connector/Joint o Tulip Finger o Seal/O-Ring o Epoxy Resin o Bolts Subsubsystem Gauge and Gas Dispenser o Nipple/Valve SF6
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem dielectric berfungsi untuk memadamkan busur api dan mengisolasi active part. Subsistem dielectric meliputi: SF6 Absorbent Kompartemen (Gas Section)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem driving mechanism adalah mekanik penggerak yang menyimpan energi untuk menggerakkan kontak utama (PMT, PMS) pada waktu yang diperlukan. Jenis-jenis driving mechanism terdiri dari (IEEE C37.100-1992) : Pneumatic Hidrolik Hidrolik Spring Spring
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem mechanical adalah peralatan penggerak yang menghubungkan subsistem driving mechanism dengan kontak utama peralatan PMT dan PMS untuk mentransfer driving energy menjadi gerakan pada waktu yang diperlukan.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Failure Mode and Effect Analyis (FMEA) adalah analisa alur kegagalan suatu peralatan yang menyebabkan peralatan tersebut tidak berfungsi dan efek yang ditimbulkan akibat kegagalan tersebut. FMEA berguna untuk menentukan indikasi dan parameter yang dibutuhkan untuk memonitor kondisi peralatan. FMEA GIS PT. PLN (Persero) terdiri dari 5 subsistem. Berdasarkan fungsi masing-masing subsistem GIS, diketahui batasan kondisi kegagalan fungsi dan penyebab utama kegagalan fungsi tersebut, yaitu :
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem primary, mengalami kegagalan fungsi : tidak mampu memutuskan dan menghubungkan aliran listrik pada waktunya tidak mampu menyalurkan energi listrik pada kondisi normal terjadi overheating, bad contact, dan discharge Installasi yang kurang baik Operasi close/open yang tidak serempak akibat kerusakan valve pompa, seal/o-ring sistem hidrolik atau power blok pneumatik yang fatigue, pegas tidak terisi penuh maupun kebocoran pada internal akumulator. Posisi kontak tidak simetri yang disebabkan oleh gangguan fungsi kerja / degradasi subsystem mekanik. Subsistem primary tidak mampu menyalurkan arus listrik disebabkan oleh internal baut yang kendor akibat instalasi yang kurang baik maupun material yang kurang baik
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem secondary, dikatakan mengalami kegagalan fungsi apabila : • Tidak mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untuk mengaktifkan subsistem mechanic pada waktu yang tepat • Mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untuk mengaktifkan subsistem mechanic namun pada waktu yang tidak tepat (diluar setting) • Pressure switch, density monitor, rele bantu tidak berfungsi akibat kontak tidak berfungsi, seal box fatigue/menua, pegas bimetal lemah, kebocoran manometer tipe basah (menggunakan minyak). • Kerusakan wiring kontrol mekanik akibat korosi Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal Subsistem dielektrik, mengalami kegagalan fungsi apabila : • Tidak mampu mengisolasi peralatan • Tidak mampu memadamkan busur api • instalasi yang kurang baik dan ageing yang menyebabkan seal/o-ring menua, lapuk (fatigue) • katup yang rusak/degradasi akibat perlakuan yang tidak sesuai SOP atau ageing, • ageing yang menyebabkan adanya retakan pada sambungan upper/lower serta pada bushing base dan retakan pada disk rupture kompartemen, • degradasi isolasi sealing end akibat instalasi yang kurang baik dan ageing, • pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang kurang baik maupun loss main contact. Sumber partial discharge dapat berupa runcingan (protrusion), celah (void), permukaan tidak rata/halus, free partikel, maupun floating part. • proses pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang menyebabkan pvc tape sebagai isolasi sealing end rusak • Adanya kebocoran akibat penuaan o-ring/seal maupun valve yang rusak / degradasi • Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial • discharge akibat instalasi yang kurang baik. • Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara penanganan gas yang kurang baik pada saat melakukan penanganan gas/gas handling • Kandungan decomposed product yang tinggi akibat tingginya jumlah kerja main contact atau kondisi kontak yang kurang baik maupun instalasi yang kurang baik. Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal Subsistem driving mechanism, mengalami kegagalan fungsi apabila : • Tidak dapat menyimpan energi untuk mengaktifkan subsistem mechanic pada waktu yang tepat • Kebocoran minyak hidrolik akibat pipa hidrolik menua dan korosi, seal akumulator hidrolik menua, seal pilot block hidrolik menua, seal pompa hidrolik menua, partikel asing akibat instalasi maupun refilling minyak yang kurang baik • Kerusakan venting valve sistem hidrolik • kebocoran sistem pneumatik akibat kerusakan membran mekanik pneumatik, kerusakan compression chamber, dan kerusakan power blok pneumatik • kebocoran sistem pneumatik-hidrolik akibat kerusakan compression chamber valve • gangguan subsistem secondary • gangguan sumber AC
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem mekanik, mengalami kegagalan fungsi apabila: • Tidak dapat mentransfer energi penggerak pada waktu yang tepat • Material rod yang kurang baik, instalasi yang kurang baik, desain yang tidak sesuai yang menyebabkan sambungan rod penggerak longgar • Pen pengunci sambungan patah akibat material rod yang kurang baik, dan instalasi yang kurang baik • Kanvas mekanik PMS aus/slip • Perubahan momen beban kerja mekanik PMS akibat posisi kontak tidak simetri atau penurunan kondisi peralatan (aus) • Penuaan gear tooth yang menyebabkan waktu kerja sistem mekanik lama.