Anda di halaman 1dari 18

PT PLN (Persero) Udiklat Semarang

(TLM Academy)

PENGENALAN GAS INSULATED


SUBSTATION (GIS)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
POKOK BAHASAN

 Konsep Dasar Pemeliharaan GIS

 Karakteristik Gas SF6

 Komponen dan Fungsi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Gas Insulated Switchgear (GIS) merupakan peralatan yang terpasang di dalam
sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan (SF6). GIS merupakan
peralatan yang dibuat oleh manusia dimana mempunyai umur seperti halnya masa
hidup manusia di bumi. Banyak yang beranggapan bahwa GIS bebas pemeliharaan
yang dikenal juga dengan istilah “Free Maintenance”. Akan tetapi anggapan itu salah
karena setiap peralatan pasti akan mengalami penuaan (ageing) sehingga perlu
dilakukan perawatan dan pemeliharaan di mana khusus untuk GIS periode dan item
pemeliharaan lebih sedikit “Less Maintenance” dibandingkan dengan peralatan
konvensional yang lain. Hal ini bertujuan untuk menjamin kesiapan setiap peralatan
GIS sehingga kontinuitas dan keandalan penyaluran tenaga listrik dapat terjamin.
Dengan demikian tujuan pemeliharaan adalah untuk meningkatkan reliability,
availability dan efficiency, memperpanjang umur peralatan, mengurangi resiko
terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan, meningkatkan tingkat keamanan
peralatan, serta mengurangi lama waktu padam akibat gangguan.
Konsep dalam pemeliharaan GIS harus sesuai dengan manual instruksi dan
operasi (Instruction and Operation Manual) dari pabrikan ataupun pedoman
pemeliharaan yang telah disusun. Buku manual instruksi dan operasi dari pabrikan
serta pedoman pemeliharaan berisi cara pengoperasian, periode dan item inspeksi,
pelaksanaan pemeliharaan secara berkala dan beberapa trouble shooting jika terdapat
anomali dan gangguan.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Hingga saat ini sebanyak 80% gas SF6 yang diproduksi di seluruh
dunia dipakai sebagai media isolasi dalam sistem kelistrikan. Hal
ini disebabkan oleh sifat-sifat gas SF6 sebagai berikut :
• Penghantar panas (thermal conductivity) yang bersifat dapat
mendisipasikan panas yang timbul pada peralatan.
• Isolasi yang sangat baik (excellent insulating).
• Mampu memadamkan busur api (arc).
• Viskositas rendah.
• Stabil dan tidak mudah bereaksi.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Meskipun dinyatakan tidak beracun, SF6 dapat
menggantikan udara sehingga mengakibatkan
kurangnya kadar oksigen yang dapat dihisap oleh
mahkluk hidup. SF6 memiliki Global Warming Potential
(GWP) 23.900 kali dari GWP CO2 dan mampu bertahan
di atmosfer bumi selama 3500 tahun. Untuk itu
diperlukan penanganan yang baik pada gas SF6 yang
sudah tidak terpakai lagi. Namun demikian, SF6 tidak
menyebabkan berkurangnya lapisan ozon karena tidak
mengandung chlorine.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


SF6 mempunyai sifat kimia: tidak mudah terbakar,
stabil dan inert (tidak mudah bereaksi) dengan metal,
plastik, dan material lain yang biasanya digunakan di
dalam circuit breaker tegangan tinggi hingga suhu 150
◦C. Pada suhu tinggi (400 ◦C hingga 600 ◦C), pada saat
terjadi spark, ikatan gas SF6 mulai pecah.
SF6 yang dipakai untuk media isolasi memiliki
persyaratan yang dicantumkan dalam IEC 60376-2005
dengan tingkat kemurnian minimum 99,70%.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Berdasarkan hasil kajian PLN dan mengacu pada hasil
kajian Knowledge Sharing and Research (KSANDR)
Belanda, GIS dibagi menjadi 5 subsistem berdasarkan
fungsinya, sebagai berikut :
• Subsistem Primary
• Subsistem Secondary
• Subsistem Dielectric
• Subsistem Driving Mechanism
• Subsistem Mechanical

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem primary berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dengan nilai losses yang masih diijinkan
yang terdiri dari beberapa komponen:
 Subsubsistem Switching Device
o PMT
o PMS/PMS Tanah
 Subsubsistem Current Carrying
o Busbar
o Bellows
 Subsubsistem Proteksi
o CT (Current Transformer)
o VT (Voltage Transformer)
o CVT (Capacitive Voltage Transformer)
o LA (Lightning Arrester)
 Subsubsistem Terminasi
 Subsubsistem Connector/Joint
o Tulip Finger
o Seal/O-Ring
o Epoxy Resin
o Bolts
 Subsubsystem Gauge and Gas Dispenser
o Nipple/Valve SF6

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem dielectric berfungsi untuk memadamkan busur
api dan mengisolasi active part. Subsistem dielectric
meliputi:
 SF6
 Absorbent
 Kompartemen (Gas Section)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem driving mechanism adalah mekanik
penggerak yang menyimpan energi untuk
menggerakkan kontak utama (PMT, PMS) pada waktu
yang diperlukan. Jenis-jenis driving mechanism terdiri
dari (IEEE C37.100-1992) :
 Pneumatic
 Hidrolik
 Hidrolik Spring
 Spring

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem mechanical adalah peralatan penggerak
yang menghubungkan subsistem driving mechanism
dengan kontak utama peralatan PMT dan PMS untuk
mentransfer driving energy menjadi gerakan pada
waktu yang diperlukan.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Failure Mode and Effect Analyis (FMEA) adalah analisa
alur kegagalan suatu peralatan yang menyebabkan
peralatan tersebut tidak berfungsi dan efek yang
ditimbulkan akibat kegagalan tersebut. FMEA berguna
untuk menentukan indikasi dan parameter yang
dibutuhkan untuk memonitor kondisi peralatan. FMEA
GIS PT. PLN (Persero) terdiri dari 5 subsistem.
Berdasarkan fungsi masing-masing subsistem GIS,
diketahui batasan kondisi kegagalan fungsi dan
penyebab utama kegagalan fungsi tersebut, yaitu :

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem primary, mengalami kegagalan fungsi :
 tidak mampu memutuskan dan menghubungkan aliran listrik
pada waktunya
 tidak mampu menyalurkan energi listrik pada kondisi normal
 terjadi overheating, bad contact, dan discharge
 Installasi yang kurang baik
 Operasi close/open yang tidak serempak akibat kerusakan
valve pompa, seal/o-ring sistem hidrolik atau power blok
pneumatik yang fatigue, pegas tidak terisi penuh maupun
kebocoran pada internal akumulator.
 Posisi kontak tidak simetri yang disebabkan oleh gangguan
fungsi kerja / degradasi subsystem mekanik.
 Subsistem primary tidak mampu menyalurkan arus listrik
disebabkan oleh internal baut yang kendor akibat instalasi
yang kurang baik maupun material yang kurang baik

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem secondary, dikatakan mengalami kegagalan fungsi
apabila :
• Tidak mampu memberikan trigger pada subsistem driving
mechanism untuk mengaktifkan subsistem mechanic pada
waktu yang tepat
• Mampu memberikan trigger pada subsistem driving
mechanism untuk mengaktifkan subsistem mechanic namun
pada waktu yang tidak tepat (diluar setting)
• Pressure switch, density monitor, rele bantu tidak berfungsi
akibat kontak tidak berfungsi, seal box fatigue/menua, pegas
bimetal lemah, kebocoran manometer tipe basah
(menggunakan minyak).
• Kerusakan wiring kontrol mekanik akibat korosi
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem dielektrik, mengalami kegagalan fungsi apabila :
• Tidak mampu mengisolasi peralatan
• Tidak mampu memadamkan busur api
• instalasi yang kurang baik dan ageing yang menyebabkan seal/o-ring menua, lapuk (fatigue)
• katup yang rusak/degradasi akibat perlakuan yang tidak sesuai SOP atau ageing,
• ageing yang menyebabkan adanya retakan pada sambungan upper/lower serta pada bushing
base dan retakan pada disk rupture kompartemen,
• degradasi isolasi sealing end akibat instalasi yang kurang baik dan ageing,
• pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang kurang baik
maupun loss main contact. Sumber partial discharge dapat berupa runcingan (protrusion),
celah (void), permukaan tidak rata/halus, free partikel, maupun floating part.
• proses pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang menyebabkan pvc tape sebagai isolasi
sealing end rusak
• Adanya kebocoran akibat penuaan o-ring/seal maupun valve yang rusak / degradasi
• Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial
• discharge akibat instalasi yang kurang baik.
• Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara penanganan gas yang kurang baik pada saat
melakukan penanganan gas/gas handling
• Kandungan decomposed product yang tinggi akibat tingginya jumlah kerja main contact atau
kondisi kontak yang kurang baik maupun instalasi yang kurang baik.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Subsistem driving mechanism, mengalami kegagalan fungsi apabila :
• Tidak dapat menyimpan energi untuk mengaktifkan subsistem
mechanic pada waktu yang tepat
• Kebocoran minyak hidrolik akibat pipa hidrolik menua dan korosi,
seal akumulator hidrolik menua, seal pilot block hidrolik menua,
seal pompa hidrolik menua, partikel asing akibat instalasi maupun
refilling minyak yang kurang baik
• Kerusakan venting valve sistem hidrolik
• kebocoran sistem pneumatik akibat kerusakan membran mekanik
pneumatik, kerusakan compression chamber, dan kerusakan power
blok pneumatik
• kebocoran sistem pneumatik-hidrolik akibat kerusakan compression
chamber valve
• gangguan subsistem secondary
• gangguan sumber AC

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Subsistem mekanik, mengalami kegagalan fungsi apabila:
• Tidak dapat mentransfer energi penggerak pada waktu yang
tepat
• Material rod yang kurang baik, instalasi yang kurang baik,
desain yang tidak sesuai yang menyebabkan sambungan rod
penggerak longgar
• Pen pengunci sambungan patah akibat material rod yang
kurang baik, dan instalasi yang kurang baik
• Kanvas mekanik PMS aus/slip
• Perubahan momen beban kerja mekanik PMS akibat posisi
kontak tidak simetri atau penurunan kondisi peralatan (aus)
• Penuaan gear tooth yang menyebabkan waktu kerja sistem
mekanik lama.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai