Abstrak
Perusahaan jasa petikemas bergerak dibidang penyediaan fasilitas terminal petikemas. Perusahaan ini beroperasi
24 jam melayani seluruh kegiatan bongkar muat. Sarana pendukung yang dapat membantu lancarnya bongkar
muat salah satunya adalah Reach Stacker (RS). Salah satu kegagalan yang terjadi adalah twistlock macet yang
dapat membahayakan pekerja maupun alat disekitar area kerja. Penelitian ini menggunakan metode Failure
Mode Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi
kegagalan pada komponen Reach Stacker (RS) dan menghitung nilai Risk Priority Number (RPN). Kemudian
ditentukan komponen kritis Reach Stacker (RS) dengan menggunakan diagram paretto. Failure mode dari
diagram paretto dijadikan top event pada analisis FTA untuk menentukan basic event dan minimal cutset. Hasil
analisis FMEA pada Reach Stacker (RS) didapatkan 28 mode kegagalan dari 27 komponen yang berbeda.
Selanjutnya dicari komponen kritis menggunakan diagram paretto dan didapatkan 4 komponen kritis yang
selanjutnya dicari akar penyebab kegagalan menggunakan FTA. Top event pada FTA didapat dari penentuan
komponen kritis menggunakan diagram paretto. Dari hasil perhitungan probabilitas menunjukan bahwa terdapat
3 basic cause yang nilai probabilitasnya mendekati angka 1 dan memerlukan tindakan lebih lanjut dari
perusahaan agar kegagalan pada Reach Stacker (RS) dapat diminimalisir.
Kata Kunci: Reach Stacker, FMEA, RPN, Paretto.
Abstract
Container service company is engaged in providing container terminal facilities. This company operates 24
hours serving all loading and unloading activities. Supporting facilities that can help smooth loading and
unloading one of them is Reach Stacker (RS). One failure that occurs is a jammed twistlock that can prevent
workers or use the work area. This research uses Failure Mode Effect Analysis (FMEA) and Fault Tree Analysis
(FTA) methods. The FMEA method is used to calculate failures in the Reach Stacker (RS) component and
calculate the Risk Priority Number (RPN) value. Then the critical components of the Reach Stacker (RS) are
determined using a Paretto diagram. The failure mode from the Paretto diagram is created for the event in the
FTA analysis to determine the basic event and minimum cutset. FMEA analysis results on Reach Stacker (RS)
obtained 28 failed modes from 27 different components. Furthermore, critical components are searched using a
paretto diagram and 4 critical components are obtained which are then searched for the root causes of failure
using FTA. The top event in the FTA is obtained from important components using a paretto diagram. From the
results of the calculation of the probability shows 3 basic causes whose probability value determines the number
1 and requests further action from the company so that the failure of the Reach Stacker (RS) can be minimized.
Keywords: Reach Stacker, FMEA, RPN, Paretto.
1. PENDAHULUAN
Perusahaan Jasa Petikemas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bongkar muat petikemas
dan menyediakan fasilitas terminal petikemas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun
internasional serta menjadi terminal berstandar kelas dunia di Indonesia yang berlokasi di Surabaya, Jawa
Timur. Perusahaan ini berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang strategis yaitu sebagai pintu gerbang
ke kawasan Indonesia bagian timur, untuk memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan
bermutu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan
layanan terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service
Excellence, kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama perusahaan tersebut. Operasional perusahaan
berlangsung selama 24 jam, sehingga pesawat angkat angkut untuk kegiatan bongkar muat yang terdapat
di perusahaan ini rentan terjadi kegagalan komponen. Maka dari itu perusahaan ini tidak akan memberi
toleransi apabila terdapat jam kerja yang hilang akibat adanya salah satu alat berat yang mengalami
kegagalan komponen.
Salah satu pesawat angkat yang digunakan untuk membantu proses bongkar muat petikemas adalah
Reach Stacker (RS). Menurut Rasyid (2012) Reach Stacker adalah mobile crane khusus untuk
mengangkat petikemas yang digunakan pada terminal petikemas. Reach Stacker sebagai salah satu
pesawat angkat yang digunakan untuk mengangkat peti kemas mempunyai peranan besar untuk
kelancaran proses bongkar muat yang ada di lapangan penumpukan atau dermaga Perusahaan Jasa
Petikemas.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan identifikasi bahaya pada setiap komponen Reach
Stacker yang bertujuan untuk mengetahui setiap risiko yang ada pada masing masing komponen Reach
Stacker. Agar kedepannya tidak terjadi risiko yang dapat membahayakan operator maupun pihak pihak
maintenance yang melakukan perawatan pada Reach Stacker. Pada penelitian ini metode yang akan di
gunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA berfungsi untuk
mengdentifikasi dan mengetahui setiap failure dan efek yang ditimbulkan dari masing masing komponen
yang terdapat pada Reach Stacker. Selanjutnya mencari tahu komponen kritis dari Reach Stacker
menggunakan Diagram Paretto. Dengan dilakukannya identifikasi bahaya pada Reach Stacker,
diharapkan pihak Perusahaan Jasa Petikemas dapat mengetahui apa saja potensi kegagalan yang dapat
terjadi serta upaya pengendalian yang tepat untuk meminimalisir terjadinya kegagalan tersebut.
2. METODOLOGI
Pada tahap ini dilakukan identifikasi penilaian risiko (RPN) terhadap komponen Reach Stacker yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko bahaya yang paling kritis dengan memperhatikan risiko yang
memiliki tingkat keparahan yang tinggi dan memiliki dampak atau keparahan yang besar serta
kemampuan deteksi untuk mencegah terjadinya dampak yang ditimbulkan. Nilai RPN didapatkan
melalui hasil perkalian antara severity (S), occurance (O), dan detection (D). Pada tabel 1, 2, dan 3
merupakan acuan yang digunakan untuk penentuan nilai S, O, dan D.
rusak/harus di ganti
Kegagalan komponen yang menyebabkan alat tidak bisa
4 Major
beroperasi
5 Catastrophic Berbahaya tanpa peringatan
(Sumber: Perusahaan Jasa Petikemas, 2019)
Hampir Pasti 5 Kemungkinan sangat tinggi risiko terjadi beberapa kali dalam
setahun.
Sangat Mungkin 4 Sebuah risiko yang mungkin terjadi lebih dari satu kali dalam 12
bulan.
Mungkin 3 Bukan tidak mungkin, resiko terjadi dan mungkin terjadi suatu saat
dalam 2-5 tahun.
Hampir Tidak
2
Mungkin Risiko dapat terjadi lagi suatu saat, namun hampir tidak mungkin
Pada hasil analisis FMEA terdapat 4 mode kegagalan dari 4 komponen yang berbeda. Nilai tertinggi
RPN pada Reach Stacker sebesar 40 yaitu pada komponen engine dengan mode kegagalan
overheating pada main engine.
12 Drive axle Gear ratio pada drive axle rusak 20 3,86 65,44
Joy Stick
13 Joystick (kadang eror) 18 3,47 68,92
Transmission
Joy Stick
14 Joystick (kadang eror) 18 3,47 72,39
Handling
15 Dinamo Starter Baterai tidak terisi arus 16 3,09 75,48
Cylinder Seal kit cylinder rusak dan komponen
16 16 3,09 78,57
dumping aus
Cylinder side Seal kit cylinder rusak dan komponen
17 16 3,09 81,66
shift aus
Dari tabel 5 didapatkan 4 kegagalan komponen yang termasuk kritis karena nilai prosentase
kumulatifnya termasuk dalam 20%. Sedangkan yang nilai prosentase kumulatifnya tidak termasuk
dalam 20% merupakan kegagalan komponen yang tidak termasuk kritis. Seperti yang terdapat dalam
tabel 5, dimana tabel yang berwarna kuning dan tebal merupakan kegagalan komponen yang termasuk
kritis.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dengan menggunakan metode FMEA dapat disimpulkan dalam Reach Stacker
terdapat 4 mode kegagalan pada 4 komponen yang berbeda dengan nilai tertinggi RPN sebesar 40 yaitu
yaitu pada komponen engine dengan mode kegagalan overheating pada main engine. Dan berdasarkan
diagram pareto didapatkan 4 komponen kritis antara lain, engine dengan mode kegagalan Overheating pada
main engine, twistlock dengan mode kegagalan Twistlock macet tidak dapat mengunci atau membuka
container, accu dengan mode accu soak, altenator dengan mode kegagalan altenator rusak/terbakar.
5. DAFTAR PUSTAKA
McDermott. (2009). The Basic of FMEA 2nd Edition. New York: CRC Press.
Ericson. (2005). Hazard Analysis Techniques for System Safety. New Jersey: Wiley-Intersciece.
Rasyid, H. A. (2012). Analisi Defleksi dan Frekuensi Natural Maksimum Pada Lengan Boom Reach
Stacker Dengan Variabel Sudut Lengan Berubah, Panjang Lengan dan Beban Maksimum . Medan:
Universitas Sumatra Utara.
Terminal Petikemas Surabaya. (2019, November). Diambil kembali dari https://www.tps.co.id
Utami, E. A. (2016). Risiko Kegagalan pada Kualitas Produksi Air Minum Isi Ulang di Kecamatan
Sukolilo Surabaya Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.