Nasakom adalah singkatan dari "Nasionalisme, Agama, dan
Komunisme". Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an sebagai ideologi negara Indonesia yang diharapkan dapat mempersatukan seluruh lapisan masyarakat dan kelompok politik di Indonesia. Konsep Nasakom berasal dari pandangan Soekarno bahwa nasionalisme, agama, dan komunisme adalah tiga kekuatan besar di masyarakat Indonesia yang harus bersatu untuk mencapai tujuan nasional. Nasionalisme dianggap sebagai semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan keutuhan wilayah Indonesia, agama dianggap sebagai sumber moral dan spiritual, dan komunisme dianggap sebagai ideologi yang menekankan kesetaraan sosial dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, konsep Nasakom tidak berhasil mencapai tujuannya untuk mempersatukan masyarakat Indonesia, melainkan justru memperburuk kondisi politik dan sosial di Indonesia. Terdapat perselisihan dan ketegangan antara kelompok-kelompok yang mewakili nasionalisme, agama, dan komunisme, serta tindakan represif yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak setia terhadap ideologi Nasakom. Pada akhirnya, konsep Nasakom digantikan oleh ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia setelah Soeharto mengambil alih kekuasaan pada tahun 1965. Ideologi Pancasila menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, persatuan, dan kebhinekaan sebagai fondasi negara Indonesia.