Anda di halaman 1dari 76

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN


BAHASA INGGRIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PELAJAR SMAN 6 BEKASI

(Disusun untuk memenuhi penugasan sebagai syarat mengikuti Ujian Sekolah)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Kelas XII IPA 3
Anggota Kelompok :

1. Arya Muzaki
2. Aura Sakinah
3. Azka Fauzia Najwa
4. Khaylila Ariella Arifin
5. Kholisa Afifah Cinta
6. Rama Bayu Saputra

SMA NEGERI 6 KOTA BEKASI


Jl. Asri Lestari Raya Perumahan Pondok Mitra Lestari Kota Bekasi
Telp. 021-8216704 Fax. 021-82429946 website: www.sman6kotabekasi.sch.id
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul:
DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA
INGGRIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PELAJAR SMAN 6
BEKASI
Disusun oleh
Kelompok 2
Kelas XII MIPA 3
telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah.

Disetujui oleh,
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Pembimbing 3

Iin Rinawati, S.Pd., M.Pd. Dra. Etik Susanti Tanti Kusmiati, S.Pd.
NIP. 197006011994122002 NIP. 196912081994122002 NIP. -

Mengetahui,

Kepala SMAN 6 Kota Bekasi Wakil Kepala Sekolah Bid. Kurikulum

Waluyo, M.Si. Dra. Euis Nur’aidah, M.Pd.


NIP. 196606101990021001 NIP. 196809041994122001

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Esa dengan segala izin serta ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelasaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak Penggunaan Bahasa dalam
Kehidupan Sehari-hari Pelajar SMAN 6 Bekasi”.
Banyak cerita dan kendala yang penulis alami selama mengerjakan Karya
Tulis Ilmiah ini, tetapi Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Waluyo, M.Si., selaku Kepala SMAN 6 Bekasi yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah
ini.
2. Ibu Dra. Euis Nur’aidah, M.Pd., selaku wakasek bidang kurikulum yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat Karya Tulis
Ilmiah ini.
3. Ibu Iin Rinawati, S.Pd.,M.Pd., selaku wali kelas dan guru pembimbing 1
yang telah banyak memberikan motivasi dan menghidupkan kembali
semangat penulis ketika menghadapi masalah serta antusias mendukung dan
membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Dra. Etik Susanti, selaku guru pembimbing 2 yang telah antusias
mendukung dan membantu menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Tanti Kusmiati, S.Pd., selaku guru pembimbing 3 yang telah antusias
mendukung dan membantu menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Para Anggota Kelompok 2 yang sudah mau berpartisipasi dan bekerja sama
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Ketidaksempurnaan pada Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
tanggungjawab penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
senantiasa diharapkan untuk menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
Bekasi, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………..……i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………1
B. Perumusan Masalah ………………………………………………………4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..5
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..7
A. Bahasa……………………………………………………………………..7
1. Pengertian Bahasa……………………………………………............12
2. Fungsi Bahasa………………………………………………………..12
3. Sifat Bahasa…………………………………………………………..13
B. Bahasa Indonesia…………………………………………………………15
1. Pengertian Bahasa Indonesia…………………………………………15
2. Penyempurnaan Ejaan………………………………………………..17
3. Kedudukan Bahasa Indonesia………………………………………..19
C. Bahasa Inggris……………………………………………………………22
1. Pengertian Bahasa Inggris……………………………………………22
D. Bilingual………………………………………………………………….27
1. Pengertian Bilingual………………………………………………….27
2. Jenis-jenis Blilingualisme……………………………………………31
3. Keuntungan dan Kerugian Bilingualisme……………………………32
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………..35
A. Langkah-langkah Kegiatan Survei.…………………………...……….…35
B. Hasil dan Pembahasan Survei……………………………………………38
1. Hasil Kuesioner/Angket……………………………………………...38
2. Pembahasan.……..…………………………………………………...50
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………...53
A. Kesimpulan.……………………………………………………………...53

iii
B. Saran……………………………………………………………………...54
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………56
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………….61
Lampiran 1……………………………………………………………………….61
Lampiran 2……………………………………………………………………….62
Lampiran 3……………………………………………………………………….63
Lampiran 4……………………………………………………………………….68
Lampiram 5………………………………………………………………………69
BIODATA PENULIS……………………………………………………………70

iv
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mempersatukan

bangsa Indonesia yang mempunyai beragam suku, adat istiadat, ras,

agama, dan bahasa. Para pendiri bangsa Indonesia menyadari akan

ancaman perpecahan bangsa akibat beragamnya masyarakat itu, sehingga

sejak peristiwa Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia senantiasa dibina dan

dikembangkan.1 Berbangsa Indonesia telah memiliki bahasa kesatuan yang

sekaligus menjadi bahasa Nasional. Dapat dibayangkan tanpa adanya

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan akan sangat sulit untuk

menjalin persatuan dan kesatuan bangsa. Bahasa Indonesia telah

mempermudah mengembangkan kebudayaan, mempercepat majunya

proses pendidikan dan yang terpenting ialah mempererat persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia terus tumbuh pesat. Dalam pertumbuhan itu bahasa

Indonesia banyak menerima pengaruh yang berasal dari bahasa daerah dan

bahasa asing. Bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing tersebut

saling memperhatikan dan akhirnya saling mempengaruhi. Memang dalam

pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa, kontak budaya akan

mengakibatkan kontak bahasa, akibatnya terjadi saling pengaruh.

1
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

1
2

Struktur bahasa pertama yang mempengaruhi bahasa seseorang

yang bilingual tidak dapat diabaikan. Apa lagi bagi pengguna bahasa

daerah yang bahasanya serumpun dengan bahasa Indonesia, kemungkinan

terjadi percampuran antar bahasa-bahasa itu sangat besar. Misalnya

seseorang menggunakan kata-kata bahasa Indonesia dengan menggunakan

struktur bahasa daerah.

Sebagai suatu bangsa yang hidup ditengah-tengah percaturan

politik dan kebudayaan dunia, bahasa Indonesia juga harus menerima

pengaruh dari bahasa luar (bahasa asing). Informasi yang masuk ke

Indonesia pada saat ini umumnya menggunakan kata-kata dan istilah-

istilah dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Agar dapat

mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mau tidak mau

masyarakat Indonesia diharapkan dapat memahami bahasa Inggris. Oleh

sebab itu akhir- akhir ini aneka kursus bahasa asing terutama Inggris kian

semarak. Tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak.

Lembaga sekolah juga tak mau ketinggalan zaman. Pengajaran bahasa

Inggris yang semula hanya dikenal di tingkat SMP, kini diberikan kepada

siswa SD, bahkan murid Sekolah Taman Kanak-Kanak. Dari Fenomena

diatas dapat dilihat seiring dengan perkembangan zaman, masalah

dwibahasa sering diperbincangkan. Karena itu masyarakat Indonesia

bukan hanya masyarakat yang bisa memahami satu bahasa saja, melainkan

juga bisa memahami dua bahasa atau lebih. Keadaan ini mau tidak mau

memberikan pengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik

dan benar, penggunaan bahasa Indonesia dengan struktur bahasa yang


3

bercampur dengan struktur bahasa Inggris, dapat merusak struktur bahasa

Indonesia yang baku atau formal. Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak

benar dapat memengaruhi kualitas komunikasi dalam masyarakat, hal ini

dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi, dan bila

ditinjau lebih jauh lagi kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat

memicu terjadinya perpecahan dalam negara. Oleh sebab itu kita perlu

mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar

pada masyarakat Indonesia sejak dini. Anak sebagai cikal bakal penerus

bangsa perlu untuk diberikan pembelajaran bahasa Indonesia yang baik

dan benar. Pada saat anak memasuki sekolah, mereka memiliki

kesempatan berkomunikasi dengan teman sebaya di lingkungan

sekolahnya. Mereka juga mendapat kesempatan memperluas lingkungan

sosialnya di luar lingkungan rumah. Kesempatan sini juga membuat

kemampuan berkomunikasi dan kemampuan verbal anak semakin

meningkat. 2

Pada usia sekolah, bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi

anak, jadi harus diperhatikan secara khusus. Pada waktu anak masuk

sekolah, keinginan mereka untuk belajar meningkat, hal tersebut

memberikan dorongan kuat bagi mereka untuk mempelajari kata-kata

baru. Setelah anak memasuki sekolah, kosakata mereka bertambah dengan

cepat karena diajarkan langsung, pengalaman baru dan proses sosialisasi

dengan teman-teman dan lingkungannya. Seiring dengan proses

perkembangan yang ada dalam dirinya maka perkembangan bahasa juga


2
http://repository.maranatha.edu
4

akan terus meningkat. Jika pengenalan bahasa yang baik tidak terjadi

sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata

bahasa akan dialami seumur hidup. Penelitian mengenai kemampuan

berbahasa Indonesia ini ditujukan kepada pelajar yang berada di SMAN 6

Bekasi. Pada masyarakat bilingual ada dua bahasa yang harus dipelajari,

umumnya bahasa Indonesia dan Inggris. Situasi bilingual dapat

mengakibatkan percampuran antara struktur bahasa yang satu dengan

struktur bahasa yang lain, hal ini dapat mengakibatkan pembelajaran

terhadap satu bahasa tidak optimal. Oleh sebab itu penulis merasa perlu

untuk mengadakan penelitian mengenai kemampuan berbahasa ini pada

pelajar SMAN 6 Bekasi. Di Indonesia pada saat anak memasuki sekolah

dasar mereka dihadapkan dengan mata pelajaran pelajaran bahasa

Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang

sangat penting dan wajib untuk dipelajari. Begitu pentingnya pelajaran

bahasa Indonesia ini sehingga mata pelajaran ini menjadi persyaratan bagi

kenaikan kelas siswa. Berdasarkan pengamatan yang sering dilihat oleh

penulis banyak pelajar SMAN 6 Bekasi yang sering menggunakan

percakapan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka dari itu

penulis tertarik mengamati hal tersebut. Penulis mengharapkan dengan

adanya penelitian ini, pelajar SMAN 6 Bekasi lebih menyadari akan

pentingnya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan sopan, serta tak lupa untuk menambah wawasan ilmu dengan

mempelajari bahasa inggris dengan seksama.

A. Rumusan Masalah
5

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa

masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah, yaitu:

1. Bagaimana dampak penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

dalam kehidupan sehari-hari pelajar SMAN 6 Bekasi?

2. Apa upaya pelajar SMAN 6 Bekasi dalam mengatasi penggunaan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dampak penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris dalam kehidupan sehari-hari pelajar SMAN 6 Bekasi.

2. Untuk mengetahui upaya pelajar SMAN 6 Bekasi mengatasi penggunaan

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

C. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis

Ilmiah ini dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap pelajar SMAN 6 Bekasi, khususnya diharapkan akan diperoleh

sebagian deskripsi pilihan bahasa pada masyarakat multibahasa di

SMAN 6 Bekasi.

2. Manfaat praktis penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan kajian linguistik terutama pada sosiolonguistik,

dan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lebih baik.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa diartikan dalam tiga

batasan, yaitu: 1) sistem-lambang bunyi diartikan (yang dihasilkan alat-

alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) dan konvensional

yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan suatu perasaan dan

pikiran; 2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suatu

bangsa, daerah, negara dsb); 3) percakapan (perkataan) yang baik: sopan

santun, tingkah laku yang baik. 3


Melalui bahasa, manusia dapat

menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata karma

masyarakat, dan sekaligus untuk membaurkan dirinya dengan segala

bentuk masyarakat.

Dari masa ke masa berbagai pengertian tentang bahasa telah

dikemukakan oleh para ahli. Bloom & Lahey mengungkapkan bahasa

merupakan suatu kode di mana gagasan/ide tentang dunia/lingkungan

diwakili oleh seperangkat lambang yang telah disepakati bersama untuk

melangsungkan komunikasi. 4 Bahasa merupakan sarana dimana seseorang

dapat mengungkapkan ide, konsep atau perasaannya dengan menggunakan

seperangkat lambang yang telah disepekati bersama.

3
https://kbbi.web.id/bahasa
4
Lani dan Cecilia Yuwati, Op. Cit., hlm. 34.

7
8

Menurut Leutke – Stahlman & Luckner, bahasa merupakan suatu

perpaduan atau pertemuan antara fungsi (use), isi (content) dan bentuk

(form).5 Tokoh ini mengungkapkan aspek atau bentuk dalam bahasa yang

diperlukan untuk berbahasa, yaitu isi yang merupakan topik yang

dipercakapkan seseorang yang sedang berkomunikasi, kemudian bentuk

yang dapat diartikan dengan struktur bahasa sedangkan fungsi (use) adalah

suatu alasan atau maksud dari percakapan tersebut. Menurut Owens yang

dikutip oleh Mulyono Abdurrahman, bahasa merupakan kode atau sistem

konvensional yang disepekati secara sosial untuk menyajikan berbagai

pengertian melalui berbagai pengertian melalui berbagai simbol

sembarang (arbritrary symbol) dan tersusun bedasarkan aturan yang

ditentukan.6

Menurut Poerwadarminta bahasa adalah sistem lambang yang

berupa sembarang bunyi (bunyi bahasa) dipakai orang untuk melahirkan

pikiran dan perasaan dalam memperluas pengetahuan. Bahasa adalah

sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.7

Menurut Kridalaksana, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang

dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,

berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bertolak dari pernyataan di

atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem

5
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/hakikat-bahasa/
6
Mulyono Abdurahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Depdikbud, PT.
Rineka Cipta
2009), hlm. 183.
7
Moeliono (Peny.), 2007: 88. Dikutip oleh Ayu Puspitasari, Hakikat dan Konsep Bahasa Makalah
2021
9

lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri dalam

rangka memperluas pengetahuan.8

Bahasa mula-mula timbul sebagai alat pelahir kesan batin,

kemudian, terasa sekali pentingnya sebagai alat komunikasi dan alat untuk

berpikir. Bahasa memungkinkan manusia hidup bermasyarakat dan

melahirkan kebudayaan (Sadarno, 1982 :7). 9

Bahasa hadir di mana-mana, tembus sampai ke pikiran, mengetahui

hubungan kita dengan orang lain dan bahkan meresap ke dalam pikiran.

Bahasa adalah sumber kehidupan dan kekuatan manusia. Bahasa sebagai

perantara bisa menyatukan indivudu yang satu dengan yang lain, sehingga

terbentuklah sebuah komunikasi. 10

Mengerti bahasa berarti kita dapat menggabungkan kata-kata untuk

membentuk frase, dan kemudian frase-frase disusun dan terbentuklah

klausa atau kalimat. 11


Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi di

antara masyarakat di suatu wilayah bahkan di dunia jika tidak ada bahasa

yang memerlukan alat ucap penghasil bunyi-bunyi untuk berbicara.

Manusia hanya akan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isarat

yang justru sekarang tidak semua orang dapat memahaminya.

Adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada

di sekitar mendapat tanggapan dalam pemikiran manusia. Disusun dan

diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi.

8
http;//repository.ump.ac.id Titin Noviasih, PBSID, UMP 2012
9
https://www.coursehero.com/file/96035556/jiptummpp-gdl-nurhasanah-51305-3-babiipdf/
10
Alwasilah, A. Chaedar. Sosiologi Bahasa (Bandung: Angkasa 1989) hlm 1
11
Alwasilah, A. Chaedar. Sosiologi Bahasa (Bandung: Angkasa 1989) hlm 11
10

Komuniakasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

Chaer berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang

bunyi yang arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama,

berkomunikasi dan mengindentifikasi diri. Sebagai sebuah sistem, bahasa

terbentuk oleh suatu aturan, kaidah atau pola tertentu. Apabila aturan,

kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.

Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi-bunyi itu

diciptakanlah kata-kata yang akhirnya membentuk sebuah kalimat. 12

Badudu mengatakana bahwa bahasa adalah pendukung kebudayaan

bangsa pemilik bahasa itu. Kehidupan di jaman yang serba canggih

sekarang ini, bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi beragam, tidak

hanya satu bahasa saja melainkan ada campuran bahasa lain baik dari

Negara lain atau yang terutama bahasa daerah dari bangsa itu sendiri.

Kenyataan seperti itulah yang terjadi di Indonesia. Itu semua dapat terjadi

karena bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam bahasa berdasarkan

daerah masing-masing sehingga secara tidak langsung dapat

mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.13

Menurut Wardhaungh, bahasa adalah satu simbol vokal yang

arbitrer yang dipakai dalam komunikasi manusia. Setiap apa yang

dikeluarkan oleh alat ucap manusia akan menghasilkan bunyi yang

mempunyai arti dan simbol atau tanda tertentu sesuai dengan apa yang
12
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktik Bahasa Indonesia. (Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksa 1998)
hlm 1
13
Badudu, J. S. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II (Jakarta: PT. Gramedia 1983) hlm 3
11

dimasudkan oleh pembicara. Bunyi dan simbol itu menghasilkan kata-kata

sehingga terjadilah komunikasi antara manusia. Komunikasi yang terjalin

antar manusia akan berjalan lancar apabila pembicara atau pengujar dan

pendengar memahami maksud satu sama lain. 14

Adapun menurut Gaynor, bahasa adalah satu komunikasi dengan

bunyi, yaitu lewat alat ujaran dan pendengaran, antara orangorang dari

kelompok atau masyarakat tertentu dan dengan mempergunakan simbol-

simbol yang mempunyai arti. Adanya kedua pihak antara pengujar dan

pendengar maka sebuah komunikasi akan berjalan dengan maksimal,

karena ada timbal balik antara pengujar dan pembicara. Lain halnya jika

pendengar tidak memahami apa yang dimaksudkan oleh pengujar atau

pembicara. Komunikasi tidak berjalan lancar karena terjadi kesalahan

berbahasa yang disampaikan. Oleh sebab itu, baik sebagai pengujar atau

pendengar seharusnya mengerti terdahulu kaidah-kaidah bahasa yang

digunakan dalam berkomunikasi. 15

Berdasarkan penyataan beberapa ahli yang telah disebutkan di atas

disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

berasal dari bunyi-bunyi dan simbol atau tanda dari alat ujaran dan

pendengaran yang digunakan oleh manusia. Alat ujar dan

pendengar itu digunakan untuk berinteraksi dengan manusia

lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Dapat disimpulkan juga

bahwa bahasa adalah suatu kode yang digunakan untuk mewakili

atau mengekspresikan gagasan/ide, pikiran, dan konsep serta

14
Alwasilah, A. Chaedar. Sosiologi Bahasa (Bandung: Angkasa 1989) hlm 3
15
Alwasilah, A. Chaedar. Sosiologi Bahasa (Bandung: Angkasa 1989) hlm 3
12

perasaan seseorang yang disampaikan dengan seperangkat lambang

atau aturan yang telah disepekati bersama. Melalui bahasa, orang

dapat mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain, sehingga

orang lain akan lebih mudah memahaminya dan terjadilah proses

komunikasi.

2. Fungsi Bahasa

Bahasa juga memiliki fungsi tersendiri. Berikut beberapa fungsi

bahasa:

a) Bahasa sebagai alat komunikasi Bahasa sudah digunakan sejak zaman

nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan orang lain guna

menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran seseorang.

Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan

alam sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Melalui bahasa

pulalah manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk

mencapai suatu tujuan.

b) Bahasa sebagai alat ekspresi diri Bahasa merupakan wujud dari

ekspresi diri, karena melalui bahasalah manusia dapat menyatakan

secara terbuka, segala sesuatu yang tersirat di dalam pikirannya kepada

orang lain dengan gayanya masing-masing. Ada banyak hal yang

menyebabkan manusia mengekspresikan dirinya melalui bahasa ,

diantaranya untuk membebaskan diri dari tekanan emosi, untuk

mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan, untuk menarik

perhatian orang lain dan lain sebagainya.


13

c) Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial Bahasa merupakan

alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan

lingkungan sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai

dengan kondisi daerah/Negara setempat. Misalnya apabila kita berada

di Korea, kita tidak mungkin menggunakan bahasa Sunda untuk

berinteraksi dengan penduduk sekitar, karena penduduk korea tidak

mungkin mengerti dengan bahasa yang kita gunakan. Oleh karena itu

kita harus menyesuaikan bahasa dimana kita berada.

d) Sebagai alat control sosial Bahasa mempengaruhi sikap, tingkah laku,

serta tutur kata seseorang. Apabila seseorang berbahasa dengan

menggunakan bahasa yang kasar itu merupakan cerminan diri orang

tersebut. Oleh karena itu kontrol sosial melalui bahasa sebaiknya

ditanamkan pada diri seseorang sejak dini agar seseorang dapat

berinteraksi dengan baik di masyarakat.16

3. Sifat Bahasa

Bahasa memiliki empat sifat yang secara langsung saling berkaitan

satu dengan lainnya. Empat sifat bahasa menurut Abdul Chaer

diantaranya, adalah:

a) Sistematis

Sistem dimaknai sebagai segala totalitas antara komponen-komponen

atau bagian-bagian yang saling berkesinambungan dan melengkapi satu

dengan lainnya. Dari makna sistem tersebut berarti jelas bahwa bahasa

dibentuk dari komponen atau bagian-bagian yang memiliki pola sehingga

membentuk ketotalitasan yang dapat dimaknai dan dapat dipahami oleh


16
http://gunarboy.blogspot.com/2012/10/fungsi- perkembangan-dan-kedudukan.htm
14

pengguna bahasa. Komponen bahasa meliputi huruf, kata, kalimat, paragraph,

dan lain sebagainya. 17

b) Arbitrer

Arbitrer memiliki makna “manasuka atau suka-suka penutur

bahasanya”, hal ini yang dimaksud dengan arbitrer. Penutur bahasa bebas

membuat kata atau istilah sendiri sesuai kehendaknya asalkan lawan bicara

bisa memahami dan mengetahui makna dari kata atau istilah si penutur bahasa

tersebut. Maka dari itu setiap manusia bebas untuk menciptakan kosakata

sendiri. Kebebasan inilah yang mencerminkan sifat bahasa yakni arbitrer.18

c) Konvensional

Dikatakan konvensional karena bahasa itu didasarkan atas konsep-

konsep yang terbagi rata. Hal tersebut berarti diawali dengan sifat bahasa yang

pertama yakni manasuka, yang hasil dari manasuka tersebut kemudian

disepakati bersama atau dikonvensi bersama. Sehingga dapat dimengerti

bahwa konvensional disini merupakan kesepahaman dan kebiasaan penutur

serta masyarakat (kebiasaan dan kesepakatan bersama). Sifat bahasa

konvensional merupakan syarat bagi sifat bahasa yang arbitrer, jika sudah

arbitrer maka bahasa hendaknya harus menerapkan sifat konvensional

sehingga apa yang diucapkan dapat dipahami dan dimengerti oleh si penerima

bahasa, karena memang mereka sudah sama-sama mengetahui kata perkata

yang diucapkan oleh si penutur bahasa. 19

d) Dinamis
17
Heri Indra Gunawan, S.Pd., M.Pd., BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri (Banyumas, Penerbit CV. Pena Persana 2020 hlm. 5)
18
Heri Indra Gunawan, S.Pd., M.Pd., BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri (Banyumas, Penerbit CV. Pena Persana 2020 hlm. 5)
19
Heri Indra Gunawan, S.Pd., M.Pd., BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri (Banyumas, Penerbit CV. Pena Persana 2020 hlm. 6)
15

Dinamis berarti bahasa itu akan selalu mengalami perkembangan yang

didasarkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kosakata

dan istilah-istilah baru semakin bertambah seiring dengan majunya IPTEK, hal

ini berpengaruh terhadap bahasa. Oleh karena itulah, bahasa selalu dan terus

berkembang, penciptaan kosakata baru banyak terjadi ditengah-tengah

kemajuan zaman dan ilmu pengetahuan. Hal ini berdampak pada penambahan

kata di dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia (KBBI), yang secara otomatis

KBBI semakin kaya akan kosakata dari setiap edisinya. 20

B. Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Indonesia adalah suatu Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang

terbentang luas dari sabang sampai marauke. Oleh karena itu Indonesia

memiliki beragam bahasa yang berbeda dari tiap-tiap daerah. Namun bahasa

resmi yang digunakan di Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa

Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh warga Negara Indonesia dan

sebagai bahasa persatuan antar warga. Awal mula bahasa Indonesia adalah

dari bahasa melayu. Namun semenjak Sumpah Pemuda yang di canangkan

pada tangga 28 Oktober 1928, bahasa melayu tidak lagi digunakan dan diganti

dengan Bahasa Indonesia. 21

Dilihat dari liguistiknya, bahasa Indonesia merupakan salah satu dari

berbagai ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai ialah bahasa Melayu Riau

20
Heri Indra Gunawan, S.Pd., M.Pd., BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri (Banyumas, Penerbit CV. Pena Persana 2020 hlm. 6)
21
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
16

(kepulauan Riau sekarang) sejak abad ke-19. 22


Dalam perkembagannya

banyak sekali perubahan akibat penggunaan “Bahasa Indonesia” jika nama

bahasa Melayu tetap dipakai. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa

Indonesia saat ini dari berbagai bahasa Melayu yang dipakai di Riau ataupun

Semenanjung Malaya.23 Sampai sekarang, Bahasa Indonesia adalah bahasa

yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik dari pencipaan

ataupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Walaupun dimengerti dan dibicarakan oleh bertambah dari 90% warga

Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu untuk biasanya penuturnya.

Sebagian luhur warga Indonesia memakai salah satu dari 748 bahasa yang

benar di Indonesia sebagai bahasa ibu24. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali

memakai versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek

Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Walaupun demikian, Bahasa Indonesia

digunakan sangat lapang di perguruan-perguruan, di media massa, sastra,

perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan beragam forum publik lainnya, 25

sehingga dapatlah dibicarakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua

warga Indonesia. Fonologi dan kelola bahasa Bahasa Indonesia dianggap

relatif mudah.26 Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar bisa

dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.27

2. Penyempurnaan Ejaan
22
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-indonesia/
23
Asmadi T.D. Artian Tanggal 2 Mei untuk Bahasa Indonesia. Laman Lembaga Pers Dr. Sutomo.
Edisi 08 Februari 2010.
24
Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari berita
AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008.
25
http://www.ohio.edu/LINGUISTICS/indonesian/index.html Why Indonesian is important to
learn.
26
Farber, Barry. J. How to learn any language quickly, enjoyably and on your own. Citadel Press.
1991.
27
Eliot, J., Bickersteth, J. Sumatra Handbook. Footprint. 2000
17

Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia telah mengalami beberapa

tahapan seperti Ejaan van Ophuijsen.28 Ejaan ini adalah ejaan bahasa Melayu

dengan memakai huruf latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh

Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer menyusun ejaan

baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudia dikenal dengan

nama ejaan van ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.

Dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a) Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya

harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai.

Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.

b) Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.

c) Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.

d) Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-

kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

Adapun yang dinamakan sebagai Ejaan Republik. Ejaan ini diresmikan pada

tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal

dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:

a) Huruf oe diwakili dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dan

sebagainya.

b) Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak,

rakjat, dan sebagainya.

28
http://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3065-2962/Bahasa-Asli_12353_p2k-unkris.html#cite_note-6
18

c) Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2,

ke-barat2-an.

d) Awalan di- dan kata hadapan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan

kata yang mendampinginya.

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang biasa disebut dengan

EYD jugamenjadi salah satu dari Penyempurnaan Ejaan. Ejaan ini diresmikan

pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.

Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.29 Dengan EYD,

ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, makin

dibakukan. Perubahannya antara lain:

Indonesia Malaysia
Sejak 1972
(pra-1972) (pra-1972)

Tj ch c

Dj j j

Ch kh kh

Nj ny ny

Sj sh sy

J y y

Oe u u

Mulailah berbicara dan menulis menggunakan ejaan, tatatulis dan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Maka dari itu pemerintah melalui UU RI

SISDIKNAS tahun 2003 Bab VII pasal 23 ayat ke 3 berbunyi “Bahasa Indonesia
29
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_yang_Disempurnakan
19

sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional”.

Jika kita telaah bersama UU SISDIKNAS Tahun 2003 ini mengandung makna

yang mendalam.30 Makna itu bisa diartikan, bahwasannya sebagai upaya dan

usaha yang dilakukan oleh pemerintah yakni menjadikan Bahasa Indonesia

sebagai bahasa pengantar yang wajib dan harus digunakan di semua jenjang

pendidikan baik jenjang dasar, menengah, maupun jenjang pendidikan tinggi.

Upaya ini dilakukan dan dijalankan sebagai usaha dari pemerintah supaya Bahasa

Indonesia tetap digunakan, dihayati, dicintai, serta tetap digunakan oleh seluruh

warga negara Indonesia. Pemerintah sangat mencermati, bahwasanya kemajuan

zaman dan IPTEK berpotensi juga dalam perkembangan bahasa, apabila tidak

ditanggulangi dengan UU SISDIKNAS maka eksistensi Bahasa Indonesia dapat

terganggu. Bisa jadi generasi penerus tidak lagi dapat menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

3. Kedudukan Bahasa Indonesia

a) Bahasa Nasional

Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil

Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di

Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa 10 dalam

kedudukannya sebagai bahasa nasional31, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai :

30
Heri Indra Gunawan, S.Pd., M.Pd., BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri (Banyumas, Penerbit CV. Pena Persana 2020 hlm. 4)
31
id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
20

1) Lambang kebanggaan Nasional. Sebagai lambang kebanggaan Nasional

bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa

Indonesia.

2) Lambang Identitas Nasional. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa

Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia

akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan

watak sebagai bangsa Indonesia.

3) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang

sosial budaya dan bahasanya. Beragam latar belakang sosial budaya dan

berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan,

cita- cita, dan rasa nasib yang sama melalui bahasa Indonesia. Dengan

menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial

budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

4) Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah. Manfaat bahasa Indonesia

dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia

seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan baik

ekonomi, politik, sosial, budaya. Arus informasi mempercepat hubungan

11 antarbudaya dan antardaerah karena dengan informasi yang akurat

dapat mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang sehingga

pembangunan pun akan cepat terlaksana. 32

b) Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

32
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876568/5-fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-
negara
21

Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang

diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975

dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara 33, bahasa

Indonesia befungsi sebagai :

1) Bahasa resmi kenegaraan. Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai

bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam

naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa

Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan

kenegaraan.

2) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Bahasa

Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembagalembaga

pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan

tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi

pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa

Indonesia.

3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan 12 serta

pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan

pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Keragaman kebudayaan

Indonesia berasal dari keanekaragaman suku,bahasa dan budaya yang

ada di Negara Indonesia. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi

33
id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
22

modern, agar jangkauan pemakaiannya lebih luas biasanya melalui

internet, buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah

ilmiah maupun media cetak lain guna meningkatkan pengetahuan

masyarakat Indonesia.34

C. Bahasa Inggris

1. Pengertian Bahasa Inggris

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang sangat luas

penggunaannya.  (Brumfit, 2001:35) 35


“English is an international

language that it is the most widespread medium of international

communication”. Sebagai bahasa international, bahasa inggris digunakan

sebagai sarana komunikasi antara bangsa yang memiliki bahasa yang

berbeda – beda. Perbedaan bahasa pertama tidak akan menghalangi orang-

orang dalam berkomunikasi seperti bahasa inggris. Bahasa Inggris

merupakan salah satu alat komunikasi yang digunkan secara lisan maupun

tulisan. Bahasa inggris adalah bahasa asing yang sering digunakan di

Indonesia bahkan telah diajarkan di sekolah-sekolah.

Bahasa Inggris tidak hanya sebagai persyaratan akademis untuk

penguasaan terbatas dalam aspek pengetahuan bahasa, tapi juga sebagai

bahasa sains dan teknologi. Artinya bahasa Inggris digunakan untuk

berkomunikasi dan diekstrak dalam sains dan teknologi. Sepertinya

sebagian besar menggunakan bahasa Inggris, dan bahkan beragam

34
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876568/5-fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-
negara
35
http://cuyethyun.blogspot.com/2015/08/hakikat-bahasa-inggris.html
23

dokumen dan pedoman teknis untuk penggunaan dan peningkatan

perangkat yang bisa berbahasa Inggris.

Menurut Kasihani bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama

yang dianggap penting untuk tujuan pengaksesan informasi, penyerapan

dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan

pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain. 36

Menurut Wells yang dikutip dari Depdiknas dalam Kepmendiknas

No. 22 Tahun 2006 : Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi

secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan

mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut.


37
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah

kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau

menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat

keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi

atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat.38 Oleh karena

itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi

dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang sangat luas

penggunaannya.  “English is an international language that it is the most

36
Kasihani Kasbolah, Keterampilan belajar (Jakarta: Depdikbud 2001) hlm. 43
37
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111710027.pdf
38
Raysha Amanda, perpustakaan.upi.edu 2014
24

widespread medium of international communication”.39 Sebagai bahasa

international, bahasa inggris digunakan sebagai sarana komunikasi antara

bangsa yang memiliki bahasa yang berbeda–beda. Perbedaan bahasa

pertama tidak akan menghalangi orang-orang dalam berkomunikasi seperti

bahasa inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu alat komunikasi yang

digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah bahasa asing

yang sering digunakan di Indonesia bahkan telah diajarkan di sekolah–

sekolah.

Bahasa inggris dilihat dari segi peranannnya saat ini di dunia,

Hornby menyatakan bahwa “English is the language originally of

England, now spoken in many other countries and used as a language of

international communication trough out the world” 40


pada dasarnya

bahasa inggris adalah bahasa asli Negara inggris.

Kemudian Menurut Chodijah, Pembelajaran Bahasa Inggris sangat

dibutuhkan untuk semua kalangan, baik usia dini atau dewasa sebab

bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang wajib diketahui semua

kalangan. 41 Tidak hanya dipahami dan dimengerti tapi bahasa Inggris pun

harus dikuasai. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, atau bahasa asing,

pengajaran komponen bahasa merupakan bagian dari program bahasa.

Meskipun mengajar praktis di lapangan berlangsung secara terpadu, guru

dan calon guru perlu memahami beberapa konsep penting yang berkaitan

39
http://cuyethyun.blogspot.com/2015/08/hakikat-bahasa-inggris.html
40
http://cuyethyun.blogspot.com/2015/08/hakikat-bahasa-inggris.html
41
Medina Chodijah, repository.upi.edu
25

dengan ketiga komponen bahasa, terutama yang mengenai komponen

bahasa Inggris.

Dalam pembelajaran bahasa, pengajaran komponen bahasa

merupakan bagian dari program bahasa. Pada umumnya komponen bahasa

terdiri dari tiga, yaitu grammar (tata bahasa), Vocabulary (Kosakata) dan

Pronunciation (pelafalan).

Adapun komponen-komponen bahasa menurut Kasihani42 adalah :

a) Tata bahasa atau kaidah-kaidah bahasa merupakan pola dan aturan yang

harus diikuti bila kita mau belajar suatu bahasa dengan benar. Istilah

structure atau grammar sering dipakai dalam pembelajaran bahasa Inggris

untuk komponen pertama ini. Komponen ini merupakan kerangka bahasa

yang harus diikuti agar bahasa bisa diterima.

b) Kosakata atau Vocabulary merupakan kumpulan kata yang dimiliki oleh

suatu bahasa dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa

tersebut. Kosakata bahasa Inggris yang perlu dipelajari oleh siswa sekolah

dasar diperkirakan sebanyak lebih kurang 500 kata.

c) Pelafalan atau pronunciation adalah cara mengucapkan kata-kata suatu

bahasa. Ucapan bahasa Inggris sangat berbeda dengan sistem ucapan

bahasa ibu dan bahasa Indonesia.

Untuk dapat dimengerti sebagai pembelajar bahasa Inggris, ketiga

komponen ini harus dipelajari dengan benar.

42
Suryanto, KE Kasihani, Learning by Doing I (Jakarta, Grafindo Media Pratama, 2007) hlm. 43
26

Hardjono Rayner mengemukakan bahwa bahasa Inggris

merupakan bahasa Internasional sehingga menjadi bahasa yang paling

banyak digunakan di seluruh dunia. Dapat dilihat posisi bahasa Inggris

sebagai bahasa internasional dengan adanya penutur anglofon (penutur

bahasa Inggris) yang tersebar di lima Benua. 43Bahasa Inggris tidak hanya

digunakan oleh penutur anglofon, tetapi digunakan oleh masyarakat dunia

khususnya masyarakat yang cenderung modern. Hal ini juga disebabkan

adanya berbagai keunggulan dalam bahasa Inggris, antara lain yakni dalam

kekayaan idiom-nya (ungkapan khusus), yang lebih bervariasi dan selalu

berkembang daripada bahasa eropa lainnya.

Hardjono Rayner juga menyebutkan bahwa banyak unsur yang baik

dari lingkungan kebudayaan berbagai bahasa diserap oleh bahasa ini

(bahasa Inggris). Pengaruhnya menerobos ke segala segi kehidupan; yaitu

di bidang ilmiah, politik, ekonomi, kebudayaan populer, perfilman, sampai

ke terobosan terakhir, yaitu dalam dunia internet. Dalam bahasa asing,

seseorang juga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang budaya penutur

asli agar tidak melakukan kesalahan kultural.44

Berdasarkan teori – teori dan penjelasan tentang pengertian bahasa

Inggris diatas penulis menyimpulkan bahwa bahasa itu memiliki peranan

yang sangat penting dalam kehiduan manusia, bahasa menjadi salah satu

faktor penunjang terjalinnya komunikasi antar manusia yang membawa

banyak sekali dampak perubahan dalam perkembangan kehidupan

manusia. Bisa dibayangkan ketika manusia hidup dengan tanpa ada bahasa
43
Hardjono, Rayner Everyday English Phrases (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2001) hlm. 25
44
Hardjono, Rayner Everyday English Phrases (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2001) hlm. 25
27

itu bisa dipastikan bahwa komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar

selain itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi komunikasi yang salah

pengertian satu sama lainnya. Selain itu, bahasa inggris adalah bahasa

internasional yang sering digunkan oleh masyarakat untuk berkomunikasi

dengan orang lain jadi, bahasa inggris adalah bahasa asing pertama yang

digunkan di Indonesia untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan

bangsa laian terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi yang

senantiasa menuntut setiap orang untuk dapat berkomunikasi secara

internasional sesuai dengan kepentingan dan perkembangan jaman.

D. Bilingual

1. Pengertian Bilingual

Bilingual merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang menggunakan

dua bahasa ketika berinteraksi. Kemampuan bilingual ini tidak hanya dalam

berbicara dan menulis tetapi juga kemampuan memahami apa yang

dikomunikasikan oleh oranglain, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan bilingual sebagai kemampuan

memakai dua bahasa dengan baik dan bersangkutan dengan atau mengandung

dua bahasa.45

Anak-anak yang mempunyai kemampuan bilingual dapat memahami

bahasa Inggris dengan baik, seperti mereka memahami bahasa ibunya.

Bilingual dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan kedwibahasaan. Dari

istilahnya secara harfiah sudah dapat dipahami apa yang dimaksud dengan

bilingual itu, yaitu penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa. Secara
45
https:// kbbi.kemendikbud.go.id
28

sosiolinguistik umum, bilingual itu diartikan sebagai penggunaan dua bahasa

oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.

Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai

kedua bahasa tersebut. Pertama, bahasa ibunya sendiri atau bahasa pertamanya

atau disingkat sebagai (B1). Kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa

keduanya disingkat menjadi (B2). Orang yang dapat menggunakan kedua

bahasa itu disebut orang yang bilingual (dalam bahasa Indonesia disebut juga

kedwibahasawan).

Berikut terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian

bilingualisme dari beberapa ahli bahasa.

Menurut Mackey dan Fishman dalam Chaer dan Agustina. Bilingualisme

diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam

pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. 46

Menurut Bloomfield dalam Chaer dan Agustina, Bilingualisme adalah

kemampuan seorang penutur untuk menggunakan dua bahasa dengan sama

baiknya. 47

Menurut Bloomfield seseorang disebut bilingual apabila dapat

menggunakan B1 dan B2 dengan derajat yang sama baiknya. Konsep

Bloomfield mengenai bilingualisme ini banyak dipertanyakan dan

dipersoalkan orang bagaimana mengukur kemampuan yang sama dari seorang

penutur terhadap dua buah bahasa yang digunakannya dan kalau pun sama

46
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 84
47
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 85
29

apakah B2 bisa sebaik B1 dalam penggunaannya. Pernyataan Bloomfield ini

akhirnya banyak dimodifikasi orang. 48

Menurut Robert Lado dalam Chaer dan Agustina, Bilingualisme adalah

kemampuan menggunakan bahasa oleh seseorang dengan sama baik atau

hampir sama baiknya, yang secara teknis mengacu pada pengetahuan dua buah

bahasa bagaimana pun tingkatnya. Menurut Lado penguasaan penguasaaan

terhadap kedua bahasa itu tidak perlu sama baiknya kurang pun boleh. 49

Menurut Haugen dalam Chaer dan Agustina, tahu akan dua bahasa atau

lebih berarti bilingual. Seorang bilingual tidak perlu secara aktif menggunakan

kedua bahasa itu,tetapi cukup kalau bisa memahaminya saja. Haugen juga

mengatakan, mempelajari bahasa kedua apalagi bahasa asing, tidak dengan

sendirinya akan memberi pengaruh terhadap bahasa aslinya. Lagi pula

seseorang yang mempelajari bahasa asing, maka kemampuan bahasa asingnya,

akan selalu berada pada posisi di bawah penutur asli bahasa itu. 50

Menurut Weinreich dalam Wijana dan Rohmadi, Bilingualisme adalah

kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih secara bergantian. Tingkat

penguasaan bahasa bergantung pada setiap individu yang mempergunakannya

dan bilingualisme dikatakan mampu berperan dalam perubahan bahasa. 51

Berkenaan dengan menggunakan B2, menurut Diebold dalam Chaer dan

Agustina menyebutkan adanya bilingualisme pada tingkat awal, yaitu

bilingualisme yang dialami oleh orang-orang, terutama anak-anak yang sedang


48
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 85
49
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 86
50
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 86
51
Wijana dan Muhammad Rohmadi, Sosiolinguistik : Kajian Teori dan Analisi (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2006) hlm. 23
30

mempelajari bahasa kedua pada tahap permulaan. Pada tahap ini bilingualisme

masih sangat sederhana dan dalam tingkat rendah. Namun, tidak dapat

diabaikan karena pada tahap inilah terletak dasar bilingualisme selanjutnya.52

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai biligualisme diatas dapat

disimpukan bahwa bilingualisme merupakan orang yang menguasai,

menggunakan, mengetahui atau sedang mempelajari bahasa lain selain bahasa

ibu nya atau B1. Dimana B1 merupakan bahasa ibu atau bahasa yang sudah

dimiliki dari ketika kecil dan menjadi bahasa yang digunakan sehari-hari

untuk berkomunikasi. Dan tahap selanjutnya mempelajari bahasa baru atau

bahasa asing yang bukan bahasa ibu nya atau disebut B2. Disini seseorang

akan memepelajari bahasa baru dan ketika mereka menggunakan atau

setidaknya mengetahui barulah dapat disebut bilingulaisme. Meskipun

kemampuan B2 nya tidak sebaik B1 nya orang dapat dikatakan bilingualisme.

Tetapi dengan usaha yang keras ketika seseorang ingin meningkatkan

penguasaan B2 nya dapat memungkinkan seseorang dapat menguasai B1 dan

B2 nya dengan sama baiknya. Dan pada tahap inilah seseorang bilingualisme

dapat menggunakan kedua bahasa dengan baik.

2. Jenis-jenis Bilingualisme

Adapun beberapa pembagian jenis bilinguaisme berdasarkan tipologi

bilingualisme53, yaitu (Dian Nuzulia, 2011) :

a) Bilingualisme Majemuk (compound bilingualism)

Bilingualisme yang menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa salah satu

bahasa lebih baik dari pada kemampuan berbahasa bahasa yang lain.
52
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2014) hlm. 86
53
Dian Nuzulia, http://repository.unsada.ac.id 2011
31

Bilingualisme ini didasarkan pada kaitan antara B1 dengan B2 yang

dikuasai oleh penutur. Kedua bahasa dikuasai oleh penutur tetapi berdiri

sendiri-sendiri.

b) Bilingualisme Koordinatif / sejajar

Bilingualisme yang menunjukkan bahwa pemakaian dua bahasa sama-

sama baik oleh seorang individu. Bilingualisme seimbang dikaitka dengan

taraf penguasaan B1 dan B2. Orang yang sama mahirnya dalam dua

bahasa.

c) Bilingualisme Sub-ordinatif (kompleks)

Bilingualisme yang menunjukkan bahwa seorang individu pada saat

memakai B1 sering memasukkan B2 atau sebaliknya. Bilingualisme ini

dihubungkan dengan situasi yang dihadapi B1. Adalah sekelompok kecil

yang dikelilingi dan didominasi oleh masyarakat suatu bahasa yang besar

sehinga masyarakat kecil ini dimungkinkan dapat kehilangan B1-nya.

3. Keuntungan dan Kerugian Bilingual

Menurut para pakar pendidikan keuntungan anak yang Bilingual sebagai

berikut:

1) Banyak mengerti struktur dari dua bahasa atau lebih yang

memudahkan mereka melakukan komunikasi54 (Diaz,1985;

Matlin,1994:322)

2) Lebih waspada menetapkan pengertian yang dapat berubah dalam

kedua bahasa tersebut 55

3) Lebih peka dalam beberapa aspek pragmatis dari dua bahasa tersebut 56
54
Diaz,1985; Matlin,1994:322
55
Bialystok 1987,1988;Hakuta,1886 dalam Matlin,1994:322
56
Genesee,et. Al.,1975 dalam Matlin,1994:322
32

4) Cenderung fleksibel dan kreatif serta menunjukan kelebihan pada tes

kecerdasan nonverbal yang membutuhkan pengaturan ulang dari

petunjuk yang dapat dilihat dan pada tugas dalam konsep yang

membutuhkan fleksibilitas mental.57

5) Memperlihatkan orientasi analisis yang lebih baik daripada anak yang

monolingual 58(Cummins,1978, BenZeev,1977).

6) Menggunakan hermenutik (prompt) dalam menafsirkan kalimat-

kalimat yang mengandung makna ganda (ambiguity) lebih baik

daripada anak yang monolingual 59(Cummins & Mulchahy,1978).

Kerugian anak yang bilingual adalah mereka memerlukan energi lebih banyak

untuk menghaluskan pengucapan dan biasanya mereka agak lambat dalam

membuat keputusan tentang bahasa, meskipun hal ini tidak menghalangi

komunikasi. Namun dapat disimpulkan bahwa kerugian anak yang bilingual jauh

lebih sedikit daripada keuntungan dengan menguasai lebih dari satu bahasa seperti

pendapat Taylor & Taylor(1990;340) 60 :

“Bilinguals may experience a slight disadvantage in language processing

speed over monolinguals, but this advantage is far outweighed by the advantages

of being able to function in two languages”

Pendapat Taylor & Taylor tersebut mengisyaratkan bahwa tidak ada salahnya

anak-anak mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa kedua di sekolah.

57
Matlin W. margaret, Dalam Upaya Meningkatkan kemampuan Koneksi dan Pemecahan 1994
hlm. 332
58
BEN-ZEEV, S. (1977b) "The effect of bilingualism in children from Spanish-English low
economic neighborhoods on cognitive development and cognitive strategy." Working Papers in
Bilingualism, No. 14: 83-122.
59
Cummins, J. (1978) "Lanugage and children's ability to evaluate contradictions and tautologies:
a critique of Osherson and Markman's findings." Child Development 49
60
Taylor & Taylor (1990:340) dikutip oleh Mimin Ninawati, Universitas Muhammadiyah PROF.
DR. HAMKA
33

Masalahnya, pengajaran bahasa inggris di sekolah biasanya mempersyaratkan

keformalan prosedural dan metodologis, misalnya, ada beban untuk evaluasi, ada

daftar kehadiran, membuat grammar sebagai pedoman secara ketat, dan lain-lain.

Menurut Jefferson (1922:148) 61


: “The brain effort required to master the two

languages instead of one certainly diminishes the child’s power of learning

otherthings which might and ought to be learn”. Bahwa kemampuan otak untuk

menguasai dan mengingat dua bahasa akan mengurangi kemampuan anak

mempelajari hal-hal lain yang mungkin dan sebaiknya dipelajari, Penjelasan

Jefferson tersebut mengisyaratkan bahwa kapasitas berpikir seorang anak itu

terbatas, dan pemikirannya kurang efektif karena otak menyimpan dua sistem

ilmu bahasa. 62

Berbeda dengan Jefferson, hasil penelitian Gage & Berliner; Sapir &

Nitzburg; memperoleh dua kesimpulan yaitu: Anak-anak yang bilingual:

1) Cenderung berpengaruh kurang menguntungkan terhadap prestasi belajar

yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah,

meskipun tidak berpengaruh negatif terhadap perkembangan tingkat

kecerdasan (IQ).

2) Memberi pengaruh yang kurang menguntungkan bagi perkembangan

keribadian dan sikap sosial anak yang bahasa ibunya bukan bahasa

Inggris. 63

61
Jefferson (1992:148) dikutip oleh Mimin Ninawati, Universitas Muhammadiyah PROF. DR.
HAMKA
62

63
34
BAB III

PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Kegiatan Survei

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil oleh peneliti

untuk mengumpulkan data atau informasi untuk diolah dan dianalisis secara

ilmiah. 64
Metode penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah memiliki arti yang

sangat penting karena hal itu yang membedakan antara karya tulis dengan

karya tulis yang lain.

Dalam metode penelitian yang menaati metode ilmiah, tahapan-tahaoan

penelitian harus sistematis atau terencana dengan matang. Tahapan tersebut

adalah :

a. Penentuan lokasi penelitian

b. Penentuan fokus penelitian

c. Penentuan metode penelitian

d. Penentuan sumber informasi

e. Penentuan teknik pengumpulan data

f. Penentuan metode analisis data

Dalam penelitian ini terdapat dua tahap penelitian, yaitu :

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pertama penulis membuat pertanyaan angket yang disusun berdasarkan

dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi

subjek. Pertanyaan yang telah disusun, ditunjukkan kepada yang lebih ahli

64
https://akupintar.id

35
36

dalam hal ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan dan

saran mengenai isi pertanyaan angket. Setelah mendapat masukan dan

koreksi dari pembimbing, penulis membuat perbaikan terhadap

pertanyaan yang telah disiapkan dan mempersiapkan diri untuk melakukan

spenelitian berupa angket.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penulis menyebarkan link Google Form yang berisi pertanyaan angket

kepada responden yang nantinya jawaban tersebut akan dikembangkan ke

dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Setelah angket dilakukan, penulis

memindahkan hasil jawaban dan menganalisis data serta interpertasi data

sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode

penelitian di bab ini. Setelah itu penulis memaparkan hasil dan

pembahasan dari hasil penelitian serta kesimpulan yang dilakukan, penulis

memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

Metode penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah terdiri dari:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dan kualitatif. Penilitian kuantitatif merupakan jenis penelitian

yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh)

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari

kuantifikasi. (V. Wiratna Sujarweni, 2014:39).65 Sedangkan Penelitian

Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah


65
https://elibrary.unikom.ac.id
37

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi. (Sugiyono,

2019:18).66 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak

penggunahan bahasa indonesia dan bahasa inggris dalam kehidupan

sehari-hari pelajar SMAN 6 Bekasi.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Februari s/d 12 Maret 2022 dan

rentang waktunya kondisional. Tempat penelitian berada di tempat

masing-masing responden.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. (Arikunto, 1998: 117). 67

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Pelajar kelas X,

XI, dan XII SMAN 6 Bekasi tahun ajaran 2021/2022.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket. Kuesioner/angket ini berisi beberapa pernyataan yang

dipergunakan untuk memperoleh data mengenai Dampak Penggunaan

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari Pelajar

SMAN 6 Bekasi.

B. Hasil dan Pembahasan Survei

66
http://repository.stiedewantara.ac.id
67
https://www.dosenpendidikan.co.id
38

1. Hasil Kuesioner/Angket

Berdasarkan data Dampak Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris dalam Kehidupan Sehari Hari terhadap Pelajar SMAN 6 Kota

Bekasi yang diperoleh dari hasil penelitian berupa angket, aspek yang

diamati adalah paham dan minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

dan bahasa Inggris, kosakata yang dikuasai, keuntungan mempunyai

kemampuan lebih dari satu bahasa, kesulitan yang dihadapi saat belajar

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, darimana ia belajar bahasa, contoh

percakapan campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan alasan

mengapa belajar bahasa itu penting. Pengambilan data dengan instrumen

angket Dampak Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam

Kehidupan Sehari Hari Pelajar SMAN 6 Bekasi dilakukan oleh pelajar.

Dimana pelajar memberikan penilaian terhadap diri sendiri tentang

dampak tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah hasil

penelitian Dampak Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

dalam Kehidupan Sehari Hari Pelajar SMAN 6 Bekasi.

a) Seberapa paham dan minat terhadap mata pelajaran bahasa

Indonesia
39

Diagram 3.1
Seberapa Paham dan Minat terhadap Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
1%
0.0271%
0.036
0.064
0.182

0.118

0.155

0.4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Berdasarkan diagram 3.1, diketahui bahwa jumlah paham dan minat

pelajar SMAN 6 Bekasi terhadap pelajaran bahasa Indonesia pada point 1 dengan

jumlah sebesar 0,9% sebanyak 1 orang, point 2 sebesar 0,9% sebanyak 1 orang,

point 3 sebesar 0% sebanyak 0 orang, point 4 sebesar 3,6% sebanyak 4 orang,

point 5 sebesar 6,4% sebanyak 7 orang, point 6 sebesar 11,8% sebanyak 13 orang,

point 7 sebesar 15,5% sebanyak 17 orang, point 8 sebesar 40% sebanyak 44

orang,point 9 sebesar 18,2% sebanyak 20 orang, point 10 sebesar 2,7% sebanyak

3 orang. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui jumlah pelajar yang paham

dan minat pada pelajaran bahasa Indonesia terbanyak berada di point ke 8.

b) Seberapa paham dan minat terhadap mata pelajaran bahasa Inggris


40

Diagram 3.2
Seberapa Paham dan Minat terhadap Mata Pelajaran
Bahasa Inggris

1%
2%
0.0821%
0.055

0.118

0.236

0.164

0.309

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Berdasarkan diagram 3.2, diketahui bahwa jumlah minat terhadap

pelajaran bahasa Inggris Pelajar SMAN 6 Bekasi pada point 1 jumlah sebesar

0.9% sebanyak 1 orang, point 2 sebesar 0% sebanyak 0 orang, point 3 sebesar

1.8% sebanyak 2 orang, point 4 sebesar 0.9% sebanyak 1 orang, point 5 sebesar

5.5% sebanyak 6 orang, point 6 sebesar 11.8% sebanyak 13 orang, point 7 sebesar

16.4% sebanyak 18 orang, point 8 sebesar 30.9% sebanyak 34 orang, point 9

sebesar 23.6% sebanyak 26 orang, point 10 sebesar 8.2% sebanyak 9 orang.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui jumlah pelajar yang paham dan minat

pada pelajaran bahasa Inggris terbanyak pada point ke 8.


41

c) Jumlah kosakata bahasa Indonesia yang telah dikuasai

Diagram 3.3
Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia yang telah Dikuasai
10-100
5,5%
100-500
11,2%

1.000-10.000
36%36,4%

10.000-100.000
22,7%

500-1.000
23,6%

1.000-10.000 500-1.000 10.000-100.000 100-500 10-100

Berdasarkan diagram 3.3, diketahui bahwa jumlah kosakata bahasa

Indonesia yang sudah dikuasai oleh Pelajar SMAN 6 Bekasi pada jumlah kosakata

10-100 sebesar 5,5% sebanyak 6 orang, 100-500 sebesar 11,8% sebanyak 13

orang, 500-1.000 sebesar 23,6% sebanyak 26 orang, 1.000–10.000 sebesar 36,4%

sebanyak 40 orang, 10.000-100.000 sebesar 22,7% sebanyak 25 orang.

Berdasarkan data tersebut. Dapat diketahui jumlah kosakata yang sudah dikuasai

oleh Pelajar SMAN 6 Bekasi terbesar tahun ajaran 2021/2022 pada jumlah 1.000-

10.000.
42

d) Jumlah kosakata bahasa Inggris yang telah dikuasai

Diagram 3.4
Jumlah Kosakata Bahasa Inggris yang telah Dikuasai
10.000-10.000
10-100
0.036
0.118

1.000-10.000
0.264

100-500
0.273

500-1.000
0.309

10-100 100-500 500-1.000 1.000-10.000 10.000-10.000

Berdasarkan diagram 3.4, diketahui bahwa jumlah kosakata bahasa Inggris

yang telah dikuasai pelajar SMAN 6 Bekasi adalah kosakata berjumlah 10-100

sebesar 11,8% sebanyak 13 orang, 100-500 sebesar 27,3% sebanyak 30 orang,

500-1.000 sebesar 30,90% sebanyak 34 orang, 1.000-10.000 sebesar 26,4%

sebanyak 29 orang, dan 10.000-100.000 sebesar 3,6% sebanyak 4 orang. Dapat

diketahui bahwa jumlah kosakata terbanyak yang telah dikuasai pelajar SMAN 6

Bekasi ada pada jumlah 500-1.000 dengan kosakata sebanyak 30,90%.


43

e) Keuntungan yang didapat dengan kemampuan lebih dari satu

bahasa

Diagram 3.5
Keuntungan yang didapat dengan kemampuan memahami lebih
dari satu bahasa

11% 13%

12%
13%

9%

16%

Melatih multitasking Memperluas relasi


18%
Membantu meningkatkan kapasitas diri Meningkatkan kemempuan memecahkan masalah
8%
Meningkatkan kemampuan berbicara Meningkatkan daya ingat
Memperluas daya pikir kreatid fan fleksibel Memberbaiki sikap terhdap bahasa dan budaya

Berdasarkan diagram 3.5, keuntungan yang di dapat dengan kemampuan

menggunakan lebih dari satu bahasa terhadap pelajar SMAN 6 Bekasi yang

diperoleh dari hasil penelitian berupa angket. Berikut ini adalah hasil penelitian

“Dampak penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam kehidupan

sehari hari terhadap pelajar SMAN 6 Bekasi”. Aspek tersebut meliputi tentang

melatih multitasking sebesar 64,5% sebanyak 71 orang, memperluas relasi sebesar

62,7% sebanyak 69 orang, membantu meningkatkan kapasitas diri sebesar 77,3%

sebanyak 85 orang, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah sebesar

41,8% sebanyak 46 orang, meningkatkan kemampuan berbicara sebesar 89,1%

sebanyak 98 orang, meningkatkan daya ingat sebesar 46,4% sebanyak 51 orang,

memperluas daya pikir kreatif dan fleksibel sebesar 58,2% sebanyak 64 orang,

dan memperbaiki sikap terhadap bahasa dan budaya sebesar 54,5% sebanyak 60

orang.
44

Berdasarkan data tersebut, ternyata bukan hanya 1 keuntungan saja yang

mereka rasakan kelebihan dari mempelajari bahasa lebih dari satu dan dapat

diketahui juga kecenderungan dari keuntungan yang di dapat dengan kemampuan

menggunakan lebih dari satu bahasa untuk setiap individu adalah untuk

meningkatkan kemampuan berbicara.

f) Kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia

Diagram 3.6
Kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia

Tidak ada
17%
Membedakan
baku dan tidak
baku
30%
Kosakata
24%

Kata kiasan
29%

Tidak ada Kosakata


Kata kiasan Membedakan baku dan tidak baku

Berdasarkan survei diatas kepada pelajar SMAN 6 Bekasi yang datanya

dapat dilihat dalam diagram 3.6, diketahui bahwa jumlah kesulitan saat

mempelajari bahasa Indonesia tidak terlalu banyak kesulitan akan tetapi ada

beberapa pelajar yang merasa sulit dalam menerjemahkan bahasa gaul ke bahasa

Indonesia yang baku dikarenakan banyak kosakata bahasa Indonesia yang masih

asing di dengar, terdapat pelajat yang masih sukar untuk paham dengan makna

kata kiasan, terdapat juga pelajar yang merasa kesulitan dengan kosakata, dan ada

pelajar yang tidak terbiasa dengan kata yang tepat untuk digunakan (kata baku),

membedakannya dengan yang tidak baku serta cara penulisan kalimat yang padu.
45

g) Kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris

Diagram 3.7
Kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris
Tidak ada
Lingkungan
6%
15%

Arti
14%

Grammar
48%
Vocabularies
8%

Pronounce
9%

Tidak ada Grammar Pronounce Vocabularies Arti Lingkungan

Berdasarkan survei penulis kepada pelajar SMAN 6 Bekasi yang datanya

dapat dilihat dalam diagram 3.7,, diketahui bahwa jumlah kesulitan saat

mempelajari bahasa Inggris cukup banyak dibandingkan dengan kesulitan saat

mempelajari bahasa Indonesia. Mulai dari sulitnya menghafal kosakata, sulit

untuk membernarkan pelafalan saat berbicara dengan bahasa Inggris, sulitnya

memahami arti dari kosakata dalam bahasa Inggris, hingga faktor lingkungan

yang kurang mendukung seperti halnya tidak mudah untuk menemukan lawan

bicara bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.


46

h) Sumber belajar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

Diagram 3.8
Sumber Belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

8% 14%

16%
9%

18%
17%

18%

Lingkungan Keluarga Sekolah Media Sosial


Film Musik Game

Berdasarkan diagram 3.8, diketahui bahwa darimana Pelajar SMAN 6 Bekasi

belajar bahasa Indonesia, pada kategori Lingkungan sebesar 65,5% sebanyak 72

orang, Keluarga sebesar 44,5% sebanyak 49 orang, Sekolah sebesar 85,5%

sebanyak 94 orang, Media sosial sebesar 89,1% sebanyak 98 orang, Film sebesar

81,8% sebanyak 90 orang, Musik sebesar 76,4% sebanyak 84 orang, Game

sebesar 40,9% sebanyak 45 orang. Berdasarkan data tersebut. Dapat diketahui

kecenderungan darimana Pelajar SMAN 6 Bekasi belajar bahasa Indonesia tahun

ajaran 2021/2022 pada kategori Media sosial.

Dibuktikan juga bahwa belajar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak

hanya dari 1 faktor aja melainkan ada beberapa hal yang memengaruhinya,

bahkan bisa saja lebih dari 2 faktor misal pada lingkungan dengan sekolah, dan

dari media hiburan seperti media sosial, menonton film, mendengarkan musik,

faktor ini bisa menjadi sumber belajar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
47

i) Kesulitan yang menghambat dalam pembelajaran bahasa

Diagram 3.9
Kesulitan yang Menghambat dalam Pembelajaran Bahasa

Lingkungan ku-
rang mendukung
15% Tidak ada
27%

daya ingat
38% Rasa malas
20%

Tidak ada Rasa malas


daya ingat Lingkungan kurang mendukung

Berdasarkan survei penulis terhadap pelajar SMAN 6 Bekasi yang datanya

dapai dilihat dalam diagram 3.9, dapat diketahui bahwa adanya kesulitan yang

menghambat dalam mempelajari salah satu dari bahasa Indonesia maupun bahasa

Inggris seperti halnya lingkungan sekitar yang kurang mendukung untuk

menggunakan bahasa inggris dan tidak adanya lawan bicara untuk berkomunikasi,

kesulitan untuk tetap konsisten dalam mempelajari kedua bahasa tersebut,

kesulitan terhadap tata bahasa (grammar) atau kosakata bahasa Inggris, rasa

malas yang melanda saat mempelajari bahasa, daya ingat yang kurang diasah

dengan baik serta kurangnya percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris.
48

j) Faktor penggunaan lebih dari satu bahasa

Diagram 3.10
Faktor Penggunaan Lebih dari Satu Bahasa

Lingkungan
11%
Media sosial
23%
Hobi
9%

IPTEK
19%

Film
28%
Game
10%

Media sosial Film Game IPTEK Hobi Lingkungan

Berdasarkan survei diatas yang dapat dilihat dalam diagram 3.10, dapat

disimpulkan bahwa faktor yang membuat pelajar SMAN 6 Bekasi menggunakan

lebih dari satu bahasa adalah menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan

berbicara karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling sering digunakan

atau paling umum dipakai di seluruh dunia. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang

digunakan dalam sains, penerbangan, komputer, diplomasi dan pariwisata. Bukan

hanya terbatas untuk sektor-sektor tersebut, bahasa Inggris juga digunakan untuk

sektor lainnya.

Banyaknya sektor yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar membuat bahasa ini menjadi bahasa yang penting dalam segala aspek.

Dengan mengetahui dan menguasai bahasa Inggris, akan meningkatkan (value)

atau nilai dalam diri Anda terutama saat melanjutkan pendidikan dan mencari

pekerjaan. Menguasai bahasa Inggris juga meningkatkan kesempatan untuk


49

mendapatkan pekerjaan yang baik di perusahaan multinasional di Indonesia

maupun luar negeri.

k) Bahasa yang sering digunakan antara bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris

Diagram 3.11
Bahasa yang Sering Digunakan antara Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris

18%

82%

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Berdasarkan diagram 3.11, menunjukkan bahwa bahasa yang sering

digunakan oleh pelajar SMAN 6 Bekasi adalah bahasa Indonesia sebesar 98,2%

atau sebanyak 108 orang, dan pengguna bahasa Inggris sebesar 20,9% atau

sebanyak 23 orang. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa banyak

pelajar SMAN 6 Bekasi lebih menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan

bahasa Inggris namun tidak menutup kemungkinan pula apabila mereka

menggunakan kedua bahasa tersebut dalam kesehariannya.


50

l) Alasan mempelajari bahasa itu termasuk hal penting

Diagram 3.12
Alasan Mempelajari Bahasa termasuk Hal Penting

Meningkatkan
kapasitas diri
20%
Bagian dari
Penting untuk komunikasi
masa depan 37%
14%

Menambah
wawasan
29%

Bagian dari komunikasi Menambah wawasan


Penting untuk masa depan Meningkatkan kapasitas diri

Berdasarkan diagram 3.12, dapat disimpulkan bahwa belajar bahasa itu

penting dengan alasan bisa menambah pengetahuan serta wawasan,

mempermudah berkomunikasi dengan orang lain, memperluas relasi, menentukan

minat literasi kita dikarenakan bahasa termasuk jendela dunia dan meningkatkan

kualitas diri bahkan bisa mendapat suatu pekerjaan ataupun beasiswa di lingkup

internasional dan bisa berguna untuk bertahan di era globalisasi kini hingga masa

yang akan datang.

2. Pembahasan

Berdasarkan penelitan melalui kuesioner/angket yang telah

dilakukan terhadap pelajar SMAN 6 Bekasi, penulis dapat

menyimpulkan beberapa jawaban atas rumusan masalah yang terdapat

pada bab 1 Karya Tulis Ilmiah ini.


51

a) Setelah menganalisa jawaban pelajar SMAN 6 Bekasi dalam

kuesioner/angket didapatkan beberapa dampak penggunaan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari pelajar

SMAN 6 Bekasi. Dampak tersebut berupa keuntungan bisa berbicara

menggunakan dua bahasa (Indonesia dan Inggris) yakni melatih

multitasking, memperluas relasi, membantu meningkatjan kapasitas

diri, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan

kemampuan bicara, meningkatkan daya ingat, memperluas daya pikir

kreatif dan fleksibel, serta memperbaiki sikap terhadap bahasa dan

budaya. Tidak hanya itu, pelajar SMAN 6 Bekasi juga merasa bahwa

belajar bahasa itu adalah hal yang penting dikarenakan belajar bahasa

adalah salah satu jembatan untuk membuat komunikasi dengan lawan

bicara bisa jadi lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi, di samping

memiliki keuntungan terdapat juga kesulitan yang pelajar SMAN 6

Bekasi rasakan seperti halnya, kesulitan tata bahasa dalam bahasa

Indonesia (PUEBI) dan dalam bahasa Inggris (grammar), kesulitan

mempunyai lawan bicara untuk berbicara bahasa yang baik dan benar,

rasa malas yang menghantui dan mengganggu tingkat konsisten dalam

belajar kedua bahasa tersebut serta kurangnya percaya diri.

b) Setelah menganal jawaban pelajar SMAN 6 Bekasi dalam

kuesioner/angket dapat diraih jawaban dari upaya yang akan dilakukan

pelajar SMAN 6 Bekasi untuk menggunakan lebih dari satu bahasa.

Yaitu dengan alasan menambah wawasan dan meningkatkan

kemampuan berbicara karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang


52

paling sering digunakan atau paling umum dipakai di seluruh dunia.

Bahasa Inggris menjadi bahasa yang digunakan dalam sains,

penerbangan, komputer, diplomasi dan pariwisata. Bukan hanya

terbatas untuk sektor-sektor tersebut, bahasa Inggris juga digunakan

untuk sektor lainnya. Banyaknya sektor yang menggunakan bahasa

Inggris sebagai bahasa pengantar membuat bahasa ini menjadi bahasa

yang penting dalam segala aspek. Dengan mengetahui dan menguasai

bahasa Inggris, akan meningkatkan (value) atau nilai dalam diri Anda

terutama saat melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan.

Menguasai bahasa Inggris juga meningkatkan kesempatan untuk

mendapatkan pekerjaan yang baik di perusahaan multinasional di

Indonesia maupun luar negeri sedangkan untuk mempelejari bahasa

Indonesia sendiri adalah untuk memperbaiki tutur kata yang tepat dan

sopan untuk menjadi penerus bangsa yang hebat.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh melalui angket (google form) yang diisi

oleh 110 responden yakni Pelajar SMAN 6 Bekasi. Penulis menyimpulkan

bahwa banyak pengaruh positif mempelajari dua bahasa tersebut dan merasa

bahwa mempelajari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar

memiliki berbagai manfaat yang berdampak untuk masa depan, namun

terdapat kesulitan pula dari keduanya, seperti dalam bahasa Indonesia yang

kita sering kali anggap mudah tapi karena banyak nya aturan serta kata baku

yang tak sering ditemui dalam percakapan sehari hari membuat bahasa

Indonesia ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan, serta tidak sedikit pula

pelajar yang mendapatkan nilai bahasa Inggris lebih tinggi dibandingkan

bahasa Indonesia itu sendiri, akan tetapi bahasa Inggris terdapat pula

kesulitannya yakni tata bahasa (grammar) yang sering kali terkecoh dalam

pembuatan kalimat yang baik dan benar dengan alasan lain bahasa Inggris

bukan bahasa keseharian dalam lingkungan SMAN 6 Bekasi.

53
54

B. Saran

1. Saran untuk pelajar SMAN 6 Bekasi

Dari hasil penelitian yang sudah disimpulkan, maka penulis

memberikan beberapa saran yaitu:

a. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih banyak mempelajari bahasa

baku Indonesia lebih banyak melalui membaca buku, dengan hal itu

pula bisa meningkatkan minat literasi kita terhadap suatu buku bacaan.

b. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih banyak mempelajari bahasa

Inggris melalui aplikasi (seperti: google translate, duolingo,

grammarly, dan lain lain).

c. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi dapat menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris yang benar dalam percakapan sehari hari.

d. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi yang merasa belum mahir dalam

suatu bahasa untuk bertanya kepada ahli nya (seperti guru yang

mengajar bidang tersebut atau teman yang lebih mengerti).

e. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih percaya diri terhadap bahasa

yang digunakan agar melatih komunikasi yang lebih baik di depan hal

layak umum.

2. Saran untuk penulis

Penulis mengetahui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan

masukan kepada para pembaca untuk pembelajaran selanjutnya bagi

penulis.
55

f. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih banyak mempelajari bahasa

baku Indonesia lebih banyak melalui membaca buku, dengan hal itu

pula bisa meningkatkan minat literasi kita terhadap suatu buku bacaan

g. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih banyak mempelajari bahasa

Inggris melalui aplikasi (seperti: google translate, duolingo,

grammarly, dan lain lain.)

h. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi dapat menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris yang benar dalam percakapan sehari hari

i. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi yang merasa belum mahir dalam

suatu bahasa untuk bertanya kepada ahli nya (seperti guru yang

mengajar bidang tersebut atau teman yang lebih mengerti)

j. Disarankan pelajar SMAN 6 Bekasi lebih percaya diri terhadap bahasa

yang digunakan agar melatih komunikasi yang lebih baik di depan hal

layak umum

3. Saran untuk penulis

Penulis mengetahui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan

kepada para pembaca untuk dijadikan pembelajaran selanjutnya bagi penuli


DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Yusuf. 2021. “Hakikat Bahasa: Pengertian, Sifat, Fungsi dan Ciri”,
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/hakikat-bahasa/ diakses pada
tanggal 4 Februari 2022
Abdurahman, Mulyono. 2009. “Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar”.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj0g-
ffwMX2AhUc8XMBHX6kAA8QFnoECAYQAQ&url=http%3A%2F
%2Frepository.unj.ac.id%2F1638%2F6%2F11B.%2520BAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw1XnRn_LsKcvAY70_YbN5Bq diakses pada
tanggal 4 Februari 2022
Alwasilah, A, Chaedar. 1989. “Sosiologi Bahasa”.halaman 1 dan 11,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjb1vKHwsX2AhU1_XMBHelhAs8QFnoECAMQAQ&url=https
%3A%2F%2Feprints.umm.ac.id%2F37536%2F3%2Fjiptummpp-gdl-
nurhasanah-51305-3-
babii.pdf&usg=AOvVaw3kSbTzaRbwI759pR8kS_v9 diakses pada
tanggal 4 Februari 2022
Amanda Rasya, 2014 https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjC5qjyxsX2AhVC83MBHZ2aCxcQFnoECAMQAQ&url=http%3A
%2F%2Frepository.upi.edu
%2F6024%2F4%2FS_JEP_0902473_Chapter1.pdf&usg=AOvVaw2OmY
Kq8C5CZbouPSCCVwxM diakses pada tanggal 4 Februari 2022
Anonim. https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111710027.pdf ,
diakses pada tanggal 8 Februari 2022
Anonim, “Digilib UINSBY”, http://digilib.uinsby.ac.id/12512/3/Bab%202.pdf
diakses pada tanggal 8 Februari 2022
Anonim. “Pembelajaran Bilingual” https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiB397pysX2AhUF_XMBHek6Bt8QFnoECBYQAQ&url=http%3A
%2F%2Frepo.iain-tulungagung.ac.id%2F11385%2F5%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw1gtqJhHTsbSMknuNrQbPxH , diakses pada
tanggal 8 Februari 2022
Anonim. “ Repository Maranatha Edu” https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjL5dGJv8X2AhXn7XMBHTksAm0QFnoECAMQAQ&url=http
%3A%2F%2Frepository.maranatha.edu%2F4839

56
57

%2F3%2F9630031_Chapter1.pdf&usg=AOvVaw3MB4Dp_M_LRmwNif
7mbogr diakses pada tanggal 8 Februari 2022
Anonim, 2006, “Sosiolinguistik : Kajian Teori dan Analisi”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwj-y5uvyMX2AhVf7HMBHUxOAgEQFnoECAIQAQ&url=http%3A
%2F%2Frepository.unsada.ac.id%2F1698%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw10bGN4c7csOsETAreCksHd diakses pada
tanggal 11 Februari 2022
Anonim. 2015. “Hakikat Bahasa Inggris” ,
http://cuyethyun.blogspot.com/2015/08/hakikat-bahasa-inggris.html
diakses pada tanggal 11 Februari 2022
Anonim, 2019. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiJmZuWysX2AhVhILcAHT4RBBoQFnoECAQQAQ&url=http%3A
%2F%2Frepository.stiedewantara.ac.id%2F1947%2F5%2F14.%2520BAB
%2520III.pdf&usg=AOvVaw0B9JDRupHLWJipDsvMnZ6b diakses pada
tanggal 11 Februari 2022
Anonim, 2021, “Populasi Adalah”, https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwietZClysX2AhWDWHwKHdazAfkQFnoECAUQAw&url=https%3A
%2F%2Fwww.dosenpendidikan.co.id%2Fpengertian-populasi-menurut-
para-ahli%2F&usg=AOvVaw3jykDS5XYQkkzgcGKMxWmK diakses
pada tanggal 11 Februari 2022
Badudu, J. S. 1983 “Inilah Bahasa Indonesia yang Benar”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiYn5HewsX2AhUr6XMBHdUSAQMQFnoECAMQAQ&url=https
%3A%2F%2Feprints.umm.ac.id%2F37536%2F3%2Fjiptummpp-gdl-
nurhasanah-51305-3-
babii.pdf&usg=AOvVaw3kSbTzaRbwI759pR8kS_v9 diakses pada
tanggal 14 Februari 2022
Chaer, Abdul. 1998 “Tata Bahasa Praktik Bahasa Indonesia”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjE6K2pwsX2AhXh7HMBHQHADVsQFnoECBQQAQ&url=https
%3A%2F%2Feprints.umm.ac.id%2F37536%2F3%2Fjiptummpp-gdl-
nurhasanah-51305-3-
babii.pdf&usg=AOvVaw3kSbTzaRbwI759pR8kS_v9 diakses pada
tanggal 14 Februari 2022
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin. 2014. “Sosiolinguistik Perkenalan Awal”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
58

KEwiW87z7x8X2AhW57nMBHaNLCdAQFnoECC0QAQ&url=http%3A
%2F%2Frepository.unsada.ac.id%2F1698%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw10bGN4c7csOsETAreCksHd diakses pada
tanggal 14 Februari 2022
Depdiknas, Peta Bahasa Blog BahasaKita. 2009. “Bahasa Indonesia”, https://www.
google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uac
t=8&ved=2ahUKEwj9wvT4xMX2AhVU73MBHW-CA64QFnoECAUQ
AQ&url=http%3A%2F%2Fp2k.unkris.ac.id%2Fid1%2F1-3065-2962%2F
Bahasa-Asli_12353_p2k-unkris.html&usg=AOvVaw2EvBz73wLpIdPTC3
rKsg63 , diakses pada tanggal 14 Februari 2022
Gunawan, Heri Indra. 2020 “Bahasa Indonesia Lingua Franca Pencetak Karakter
Negeri”, https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiYnJ_ew8X2AhV373MBHbOvCsUQFnoECAMQAQ&url=http%3A
%2F%2Feprints.unpam.ac.id%2F8629%2F2%2FBuku%2520Bahasa
%2520Indonesia%2520Lingua%2520Fran diakca%2520Pencetak
%2520Karakter
%2520Negeri.pdf.pdf&usg=AOvVaw3DGVbLqAnETaaW4Mpe-9rr
diakses pada tanggal 15 Februari 2022
Hardjono, “Rayner Everyday English Phrases”, https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwi9s7fWx8X2AhXFW3wKHbiYDKUQFnoECAIQAQ&url=https
%3A%2F%2Feprints.uny.ac.id%2F9520%2F3%2Fbab%25202-
05204241004.pdf&usg=AOvVaw2qh7kQLG7FdjyqA7axhadS diakses
pada tanggal 15 Februari 2022
Kasihani Kasbolah , 2001. “Keterampilan Belajar” , https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiU_4rCxsX2AhV27XMBHWmdAjoQFnoECAgQAQ&url=http%3A
%2F%2Fsyekhnurjati.ac.id%2Fjurnal%2Findex.php%2Fibtida%2Farticle
%2Fdownload
%2F179%2F167&usg=AOvVaw0IeKndOa85CZ8q6xw9Rlgc diakses
pada tanggal 15 Februari 2022
KBBI. “Pengertian Bahasa”, https://kbbi.web.id/bahasa diakses pada tanggal 15
Februari 2022
Kristina, 2021. “5 Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara”,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876568/5-fungsi-bahasa-
indonesia-sebagai-bahasa-negara diakses pada tanggal 28 Februari 2022
Kurniawan A. 2022 “Pengertian Bahasa Indonesia-Kaidah Buku , Ciri, Fungsi
Pemakaian, Paragraf, Syarat, Jenis, Para Ahli”,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-indonesia/, diakses
pada tanggal 28 Februari 2022
59

Medina Chodijah, 2013. “Pembelajaran Bahasa Inggris” ,


https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwiFw6-hx8X2AhVb63MBHaw5BUMQFnoECAMQAQ&url=http
%3A%2F%2Fsc.syekhnurjati.ac.id%2Fesscamp%2Frisetmhs
%2FBAB214111710027.pdf&usg=AOvVaw2cKjwuD9LQ1z4u_7DPf6H
A , diakses pada tanggal 5 Maret 2022
Moeliono (Peny.), dan Ayu Puspitasari. 2021. “ Hakikat dan Konsep Bahasa
Makalah”, https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj0g-
ffwMX2AhUc8XMBHX6kAA8QFnoECAYQAQ&url=http%3A%2F
%2Frepository.unj.ac.id%2F1638%2F6%2F11B.%2520BAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw1XnRn_LsKcvAY70_YbN5Bq diakses pada
tanggal 5 Maret 2022
Ninawati Mimin, “Kajian Dampak Bilingual Terhadap Perkembangan Kognitif
Anak Sekolah Dasar”, 2012, https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjRjMGYycX
2AhUC73MBHTCiBGgQFnoECAQQAQ&url=https%3A%2F
%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications%2F218706-kajian-
dampak-bilingual-terhadap-
perkemb.pdf&usg=AOvVaw0IwWNl4lmUsmN4wVzKU83d , diakses
pada tanggal 5 Maret 2022
Noviasih, Titin. 2012. http://repository.ump.ac.id/ diakses pada tanggal 5 Maret
2022
Nurhasanah. https://www.coursehero.com/file/96035556/jiptummpp-gdl-
nurhasanah-51305-3-babiipdf/ diakses pada tanggal 5 Maret 2022
Purbowati Deni, 2021, “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Mengenal
Penelitian Ilmiah”, https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/metode-
penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-mengenal-penelitian-ilmiah , diakses
pada 11 Maret 2022
Suryanto, KE Kasihani, 2007 “Learning by Doing I”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwie15q-x8X2AhU8jdgFHYHQBywQFnoECAMQAQ&url=http%3A
%2F%2Fsc.syekhnurjati.ac.id% , diakses pada tanggal 11 Maret 2022
Somba, Maria Magdalena. 2017. “Pola komunikasi balai bahasa dalam upaya
menyosialisasikan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional kepada
masyarakat’, https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source
=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi1t_7gxcX2AhVmlNgFHQ
LBDlMQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fme
dia%2Fpublications%2F91882-ID-pola-komunikasi-balai-bahasa-dalam-u
paya.pdf&usg=AOvVaw1P4MAE5E33tXgHjj9-MB53 diakses pada
tanggal 12 Maret 2022
60

University, OHIO. “Linguistik, Why Indonesian is important to learn”, https://ww


w.ohio.edu/cis/asian/languages/indonesian diakses pada tanggal 12 Maret
2022
Wikipedia, ensiklopedia bebas. 2010. “ Bahasa Indonesia”,
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwivg4XUxMX2AhVkgdgFHTiEDf0QFnoECAYQAQ&url=https%3A
%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FBahasa_Indonesia&usg=AOvVaw2OJmXGBCNmal1BCVthQr-X
diakses pada tanggal 12 Maret 2022
Wikipedia, ensklopedia bebas. 2022. “Ejaan yang disempurnakan”, Ejaan yang
Disempurnakan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas diakses
pada tanggal 12 Maret 2022
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran Kuesioner Dampak Penggunahan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
dalam Kehidupan Sehari-hari Pelajar SMAN 6 Bekasi

61
62

Lampiran 2
Lampiran Jumlah Jawaban Kuesioner
63

Lampiran 3
Lampiran Jawaban Kuesioner Pelajar SMAN 6 Kota Bekasi
64
65
66
67

Lampiran 4
68

Lampiran Tabel dan Diagram


Tabel 2.1 : Ejaan dua bahasa serumphn yakni bahasa Indonesia dan bahasa
Malaysia
Diagram 3.1 : Seberapa paham dan minat terhadap mata pelajaran bahasa
Indonesia
Diagram 3.2 : Seberapa paham dan minat terhadap mata pelajaran bahasa Inggris
Diagram 3.3 : Jumlah kosakata bahasa Indonesia yang telah dikuasai
Diagram 3.4 : Jumlah kosakata bahasa Inggri yang telah dikuasai
Diagram 3.5 : Keuntungan yang didapat dengan kemampuan lebih dari satu
bahasa
Diagram 3.6 : Kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia
Diagram 3.7 : Kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris
Diagram 3.8 : Sumber belajar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Diagram 3.9 : Kesulitan yang menghambat dalam pembelajaran bahasa
Diagram 3.10 : Faktor penggunaan lebih dari satu bahasa
Diagram 3.11 : Bahasa yang sering digunakan antara bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris
Diagram 3.12 : Alasan mempelajari bahasa termasuk hal penting

Lampiran 5
69

Dokumentasi Pengerjaan Karya Tulis Ilmiah “Dampak Penggunaan Bahasa


Indonesia dan Bahasa Inggris dalam Kehidupan Sehari-hari Pelajar SMAN 6
Bekasi.”

Dokumentasi Luring

Dokumentasi Daring
BIODATA PENULIS

A. Nama Siswa : Arya Muzaki


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010127/0044293491
D. Nomor Telepon/HP : 085719343920
E. Cita-cita : Psikolog
F. Hobi : Nonton Film

A. Nama Siswa : Aura Sakinah


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010129/0053222335
D. Nomor Telepon/HP : 085155071073
E. Cita-cita : Food Scientist/QA. Manager
F. Hobi : Mendengarkan Musik

A. Nama Siswa : Azka Fauzia Najwa


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010208/0035313910
D. Nomor Telepon/HP : 082122964721
E. Cita-cita : Public Relations
F. Hobi : Nyanyi

A. Nama Siswa : Khaylila Ariella Arifin


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010107/0050297549
D. Nomor Telepon/HP : 087809704600
E. Cita-cita : Corporate Social Responsibility
F. Hobi : Mendengarkan Musik dan Jalan-jalan

70
71

A. Nama Siswa : Kholisa Afifah Cinta


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010020/004993004
D. Nomor Telepon/HP : 081398755778
E. Cita-cita : Pengusaha Sukses
F. Hobi : Jalan-jalan

A. Nama Siswa : Rama Bayu Saputra


B. Kelas : XII IPA 3
C. NIS/NISN : 192010230/0031935039
D. Nomor Telepon/HP : 0895372514539
E. Cita-cita : Pengusaha
F. Hobi : Nonton Film

Anda mungkin juga menyukai