Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA


TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DI JURUSAN
PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Ni Putu Krisna Maheni

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia
e-mail: krisna_maheni@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar, lingkungan teman sebaya,
serta pengaruh gaya belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar mahasiswa di
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian Kausal. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Data
dikumpulkan dengan kuesioner dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Program Social Science) versi 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
belajar terhadap hasil belajar ditunjukkan dari nilai sig < 0.05 (0.000<0.05), terdapat pengaruh yang
signifikan antara lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar ditunjukkan dari nilai sig < 0.05
(0.017<0.05), terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar dan lingkungan teman sebaya
secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar ditunjukkan dengan nilai Fhitung>Ftabel
(28.653>0.361).

Kata kunci: gaya belajar, hasil belajar, lingkungan teman sebaya

Abstract
This research aimed to determine the influence of learning styles, peer environment, and the
influence of learning styles and peer environment toward the learning achievement of college student in
the Economic Education Department of Ganesha University of Education. This research was causal
research design. Sampling technique used stratified random sampling. Data collected by questionnaires
and documented then alayzed by multiple linier regression analysis by used help SPSS (Statistical
Program Social Science) versi 16.0. The result of the research showed that there is the influence
significant of learning styles on college student learning outcome shown from value sig < 0.05
(0.000<0.05), there is the influence significant of peer environment on college student learning outcome
shown from value sig < 0.05 (0.017<0.05), there is the influence significant of lerning styles and peer
environment on college student learning outcome shown from value Ftest > Ftable (28.653>0.361).

Keywords: learning styles, learning outcome, peer environment


PENDAHULUAN pelajaran dimulai. Pembelajaran yang
Penyelenggaraan pendidikan di dilaksanakan dengan baik akan
perguruan tinggi dilakukan melalui mempengaruhi keberhasilan belajar
proses belajar mengajar. Di dalam mahasiswa. Keberhasilan mahasiswa
pelaksanaan proses pembelajaran dalam mempelajari materi pelajaran ini
tidak selalu berjalan dengan lancar, ditunjukkan dengan perolehan skor
karena sering ditemui berbagai hasil belajar. Hasil Belajar merupakan
hambatan. Hambatan ini seperti muara dari proses pembelajaran yang
kurangnya motivasi mahasiswa untuk dapat digunakan oleh guru untuk
belajar dan masih banyak mahasiswa dijadikan ukuran atau kriteria dalam
yang membolos pada saat jam mencapai suatu tujuan pendidikan.

85
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

Menurut Slameto (2010:2) “hasil belajar kebiasaan belajar yang disenangi oleh
merupakan suatu proses usaha yang mahasiswa dalam menerima
dilakukan seseorang untuk memperoleh pembelajaran. Semua gaya belajar itu
suatu perubahan tingkah laku yang baru baik, apabila mahasiswa mengetahui
secara keseluruhan, sebagai hasil karakteristik gaya belajarnya dan
pengalamannya sendiri dalam interaksi mengoptimalkan gaya belajar tersebut.
lingkungannya”. Sedangkan menurut Menurut De Poter & Mike (2005:111)
Dimyati dan Mudjiono (2009:18) “hasil “terdapat tiga macam karakteristik gaya
belajar adalah suatu hasil yang telah belajar yaitu gaya belajar visual,
dicapai oleh siswa setelah melakukan auditori, dan kinestetik”.
kegiatan belajar”. Hal senada Gaya belajar visual adalah gaya
dipaparkan Santrock (2009:51) belajar dengan cara melihat,
menyatakan “hasil belajar adalah mengamati, memandang, dan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah sejenisnya yang terletak pada indera
ia menerima pengalaman belajarnya”. pengelihatan. Bagi orang yang memiliki
Sudjana (2005:14) berpendapat gaya ini, mata adalah alat yang paling
bahwa “hasil belajar juga merupakan peka untuk menangkap setiap gejala
kemampuan-kemampuan yang dimiliki atau stimulus (rangsangan) belajar.
siswa setelah menerima pengalaman Orang dengan gaya belajar visual
belajar dan dapat dinilai atau diukur senang mengikuti ilustrasi, membaca
melalui tes”. Menurut Suryabrata instruksi, mengamati gambar-gambar,
(2006:233), “terdapat 2 faktor yang meninjau kejadian secara langsung,
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dan sebagainya. Hal ini sangat
internal dan faktor eksternal”. berpengaruh terhadap pemilihan
Faktor internal adalah faktor metode dan media belajar yang
yang berasal dari dalam diri mahasiswa dominan mengaktifkan indera
tersebut. Sedangkan faktor eksternal penglihatan (mata). Gaya belajar visual
adalah faktor yang berasal dari luar diri adalah gaya belajar dengan cara
mahasiswa. Salah satu faktor internal melihat sehingga mata sangat
yang mempengaruhi hasil belajar memegang peranan penting. Gaya
adalah gaya belajar. Gaya belajar belajar secara visual dilakukan
adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk memperolah informasi
seseorang untuk menerima informasi seperti melihat gambar, giagram, peta,
dari lingkungan dan memproses poster, grafik, dan sebagainya. Bisa
informasi tersebut atau cara yang juga dengan melihat data teks seperti
cenderung dipilih seseorang untuk tulisan dan huruf. Seorang yang bertipe
menerima informasi dari lingkungan dan visual, akan cepat mempelajari bahan-
memproses informasi tersebut (Susilo, bahan yang disajikan secara tertulis,
2006:94). bagan, grafik, gambar. Sebaliknya
Gaya belajar seseorang merasa sulit belajar apabila dihadapkan
diartikan sabagai sebuah pendekatan bahan-bahan bentuk suara, atau
atau cara yang dilakukan seseorang gerakan. Berdasarkan berbagai kajian
untuk belajar dan dirasakan enjoy tentang gaya belajar visual, menurut De
(Woolfolk, 2010). Gaya belajar sangat Porter & Mike (2005) diketahui bahwa
perlu untuk diketahui oleh seorang indikator gaya belajar visual terdiri dari,
mahasiswa dengan tujuan untuk dapat pertama belajar dengan cara visual,
lebih mengembangkan kemampuan dan kedua mengerti baik mengenai posisi,
pengetahuan (Woolfolk, 2010). bentuk, ketiga angka dan warna, rapid
Menurut Riyatno (2012:186) “gaya an teratur, keempat tidak terganggu
belajar adalah kunci untuk dengan keribukan dan indikator yang
mengembangkan kinerja dalam kelima adalah sulit menerima instruksi
pekerjaan, di sekolah, dan dalam verbal.
situasi-situasi antar pribadi”. Maka Gaya belajar auditori adalah gaya
dapat disimpulkan gaya belajar adalah belajar dengan cara mendengar. Gaya

86
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

belajar ini lebih dominan menggunakan gaya belajar ini lebih mudah
indera pendengaran untuk melakukan menangkap pelajaran apabila bergerak,
aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia meraba, atau mengambil tindakan.
mudah belajar, mudah menangkap Misalnya, memahami makna halus
stimulus atau rangsangan apabila apabila indera perasanya telah
melalui alat indera pendengaran merasakan benda yang halus. Orang
(telinga). Orang dengan gaya belajar yang bertipe kinestetik, mudah
auditorial memiliki kekuatan pada mempelajari bahan yang berupa tulisan-
kemampuannya untuk mendengar. Oleh tulisan, gerakan-gerakan, dan sulit
karena itu, mereka sangat mempelajari bahan yang berupa suara
mengandalkan telinganya untuk atau penglihatan. Selain itu, belajar
mencapai kesuksesan belajar, misalnya secara kinestetik berhubungan dengan
dengan cara mendengar seperti praktik atau pengalaman belajar secara
ceramah, radio, berdialog, dan langsung.
berdiskusi. Dapat diambil kesimpulan bahwa
Selain itu, bisa juga mendengarkan orang yang menggunakan gaya belajar
melalui nada (nyanyian/lagu). Orang kinestetik memperoleh informasi
yang bertipe auditorial, mudah dengan mengutamakan indera perasa
mempelajari bahan-bahan yang dan gerakan-gerakan fisik. Individu
disajikan dalam bentuk suara yang mempunyai gaya belajar kinestetik
(ceramah), mudah menangkap bahan mudah menangkap pelajaran apabila
pelajaran yang diterangkan oleh guru, orang tersebut bergerak, meraba, atau
teman, atau radio/cassette. Pelajaran mengambil tindakan. Selain itu dengan
yang disajikan dalam bentuk tulisan, praktik atau pengalaman belajar secara
perabaan, gerakan-gerakan yang ia langsung.
mengalami kesulitan. Dari beberapa Berdasarkan berbagai kajian
pengertian gaya belajar auditori di atas tentang gaya belajar kinestetik, menurut
dapat di ambil kesimpulan bahwa orang De Porter & Mike (2005) diketahui
yang menggunakan gaya belajar bahwa indikator gaya belajar kinestetik
auditorial memperoleh informasi dengan terdiri dari yang pertama belajar dengan
memanfaatkan alat indera telinga. aktifikat fisik, kedua peka terhadap
Untuk mencapai kesuksesan belajar, ekspresi dan bahasa tubuh, ketiga
orang yang menggunakan gaya belajar berorientasi pada fisik dan banyak
auditorial bisa belajar dengan cara bergerak, keempat suka coba-coba dan
mendengar seperti ceramah, radio, kurang rapi, yang kelima lemah dalam
berdialog, dan berdiskusi. aktifitas verbal. Karakteristik gaya
Berdasarkan berbagai kajian belajar ini memiliki pengaruh terhadap
tentang gaya belajar auditori, menurut pencapaian hasil belajarnya. Dengan
De Porter & Mike (2005) diketahui gaya belajar mahasiswa yang dominan,
bahwa indikator gaya belajar auditori ternyata mampu mencapai nilai tes
terdiri dari belajar dengan cara yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila
mendengar, baik dalam aktivitas lisan, mereka belajar dengan cara yang tidak
memiliki kepekaan terhadap musik, sejalan dengan gaya belajarnya
mudah terganggu dengan keributan, (Coffield et al, 2004). Maka semua gaya
dan indikator yang terakhir adalah belajar yang dimiliki seseorang akan
lemah dalam aktivitas visual. membantunya untuk meraih sukses.
Dan gaya belajar kinestetik adalah Faktor eksternal yang juga
gaya belajar dengan cara bergerak, mempengaruhi hasil belajar seseorang
bekerja, dan menyentuh. Maksudnya, adalah lingkungan teman sebaya.
ialah belajar dengan mengutamakan Menurut Slavin (2009:98) “lingkungan
indera perasa dan gerakan-gerakan teman sebaya adalah suatu interaksi
fisik. Maksudnya ialah belajar dengan dengan orang-orang yang mempunyai
mengutamakan indera perasa dan kesamaan dalam usia dan status”.
gerakan-gerakan fisik. Orang dengan Lingkungan teman sebaya ini terdapat

87
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

di sekolah maupun di tempat bertanya dengan dosen biasanya akan


tinggalnya. Teman sebaya dapat muncul rasa takut tersendiri. Jadi,
menjadi sumber informasi yang tidak teman sebaya adalah hubungan
didapatkan dari keluarga. Menurut individu pada remaja dengan tingkat
Slavin (2009:98) “kedekatan teman usia yang sama serta melibatkan
sebaya yang intensif akan membentuk keakraban yang relatif besar dengan
suatu kelompok yang dijalin dengan kelompoknya. Pengaruh teman sebaya
erat dan tergantung antara satu sama sebagai bentuk untuk memperoleh
lainnya, dengan demikian hubungan dukungan agar dapat menjadi lebih baik
yang baik antara teman sebaya penting dan berprestasi.
bagi perkembangan sosial remaja yang Menurut Tirtarahardja (2005:181)
normal”. Apabila teman sebaya ini terdapat beberapa fungsi teman sebaya
memberikan peluang secara positif, antara lain pertama mengajar
maka akan mencapai perkembangan berhubungan dan menyesuaikan diri
sosial secara matang. Dan apabila dengan orang lain, kedua
teman sebaya memberikan peluang memperkenalkan kehidupan
secara negatif, maka perkembangan masyarakat yang lebih luas, ketiga
sosial akan terhambat (Irawati, 2002). menguatkan sebagian dari nilai-nilai
Muatan–muatan sikap, nilai–nilai, yang berlaku dalam kehidupan
norma, dan perilaku tertentu secara masyarakat orang dewasa, keempat
sengaja atau tidak disengaja memberikan kepada anggotanya cara-
terinternalisasi dalam pribadi anak cara untuk membebaskan diri dari
(Eggen, 2004). Teman sebaya biasanya pengaruh kekuasaan otoritas, kelima
memiliki usia dan tingkat kematangan memberikan pengalaman untuk
yang relatif sama, sehingga terjalin mengadakan hubungan yang
komunikasi yang dialogis. Sekalipun didasarkan pada prinsip persamaan
sebenarnya komunikasi anak itu lebih hak, keenam memberikan pengetahuan
condong monologis. Orang akan saling yang tidak bisa diberikan oleh keluarga
menerima dan membandingkan secara memuaskan (pengetahuan
berbagai informasi yang berbeda dari mengenai cita rasa berpakaian, musik,
latar belakang keluarganya dan juga jenis tingkah laku tertentu, dan lain-lain,
lingkungan sosial budayanya. dan terakhir memperluas cakrawala
Menurut Santrock (2009:257) pengalaman anak, sehingga ia menjadi
“kelompok teman sebaya juga menjadi orang yang lebih kompleks.
suatu komunitas belajar dimana terjadi Berdasarkan berbagai kajian
pembentukan peran dan standar sosial mengenai lingkungan teman sebaya,
yang berhubungan dengan pekerjaan menurut Santoso (2006:23) diketahui
dan prestasi”. Menurut Mappiare bahwa indikator lingkungan teman
(2003:157) “kelompok teman sebaya sebaya terdiri dari yang pertama kerja
merupakan lingkungan sosial yang sama, indikator kedua persaingan ,
pertama dimana remaja belajar hidup indikator ketiga pertentangan , indikator
bersama orang lain yang bukan keempat penerimaan atau akulturasi
anggota keluarganya”. Menurut dan indikator yang terakhir persesuaian
Santrock (2009:55) “salah satu fungsi atau akomodasi. Dilihat dari hasil
teman sebaya adalah sebagai sumber pengamatan peneliti di mahasiswa
informasi mengenai dunia di luar Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha,
keluarga”. Lingkungan teman sebaya masing-masing mahasiswa memiliki
memberikan dorongan-dorongan gaya belajar dan kelompok belajar yang
sekaligus suasana yang membangun berbeda-beda. Secara tidak langsung
apabila sedang berada di dalam kelas hal ini berdampak pada perbedaan hasil
maupun diluar kelas. Mahasiswa juga belajarnya. Seperti halnya beberapa
merasa nyaman jika belajar ataupun mahasiswa mendapat nilai atau IP di
bertanya mengenai mata pelajaran atas 3,00 bahkan ada mahasiswa yang
dengan teman sebaya karena apabila mencapai IP 4,00 namun di sisi lain

88
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

masih ada beberapa siswa yang masih sampling dengan jumlah responden 181
mendapat IP di bawah 3,00. Perbedaan mahasiswa.
yang terjadi dari perolehan IP ini diduga Jenis data yang digunakan adalah
oleh perbedaan gaya belajar dan data kualitatif dan data kuantitatif. Data
lingkungan teman sebaya setiap kualitatif yaitu data yang bukan dalam
mahasiswa. bentuk angka-angka tetapi dalam
Sesuai dengan rumusan bentuk pernyataan. Data kualitatif
masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini berupa gaya belajar
ini adalah untuk mengetahui yang dan lingkungan teman sebaya
pertama pengaruh gaya belajar mahasiswa di Jurusan Pendidikan
terhadap hasil belajar mahasiswa, Ekonomi. Dan data kuantitatif yaitu data
kedua pengaruh lingkungan teman yang berupa angka-angka. Data
sebaya terhadap hasil belajar kuantatif dalam penelitian ini berupa
mahasiswa, dan yang ketiga pengaruh indeks prestasi (IP) mahasiswa.
gaya belajar dan lingkungan teman Sumber data yang digunakan
sebaya secara simultan mempengaruhi adalah data primer dan data sekunder.
Data primer dalam penelitian ini adalah
hasil belajar mahasiswa di Jurusan
data tentang gaya belajar dan
Pendidikan Ekonomi Undiksha.
lingkungan teman sebaya mahasiswa.
METODE Dan data sekunder dalam penelitian ini
Jenis penelitian yang digunakan berupa indeks prestasi (IP) belajar yang
adalah penelitian kausal. Penelitian tertera dalam KHS (Kartu Hasil Studi)
kausal adalah suatu penelitian yang yang diperoleh dari bagian
dilakukan untuk menggambarkan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi
skema pengaruh yang lebih dalam dari Undiksha.
dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat Teknik pengumpulan data dalam
obyek yang diteliti. Penelitian ini penelitian ini yaitu kuesioner (angket)
bertujuan untuk melihat pengaruh gaya dan dokumentasi. Kuesioner
belajar dan lingkungan teman sebaya merupakan teknik pengumpulan data
terhadap hasil belajar mahasiswa yang dilakukan dengan cara memberi
berupa angka atau data. Lokasi seperangkat pertanyaan atau
penelitian ini dilaksanakan di lingkungan pernyataan tertulis kepada responden
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas untuk dijawab. Dalam penelitian ini
Ekonomi, Universitas Pendidikan digunakan instrumen angket tertutup
Ganesha. Variabel yang dilibatkan yaitu angket yang pertanyaannya
adalah variabel bebas sebagai variabel disertai dengan pilihan jawaban yang
yang mempengaruhi dan variabel terikat sudah ditentukan oleh peneliti.
sebagai variabel yang dipengaruhi. Kuesioner (angket) ini terdiri atas
Variabel bebas dalam penelitian ini beberapa pernyataan yang dapat
adalah gaya belajar (X1) dan lingkungan memberikan informasi mengenai gaya
teman sebaya (X2). Sedangkan yang belajar dan lingkungan teman sebaya
mahasiswa. Dokumentasi juga
termasuk dalam variabel terikat dalam
dipergunakan untuk mengumpulkan
penelitian ini adalah hasil belajar
data tentang hasil belajar mahasiswa di
mahasiswa (Y).
Populasi dalam penelitian ini Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha. Data yang diperoleh
Ekonomi Fakultas Ekonomi Undiksha berupa indeks prestasi (IP) yang tertera
yang berjumlah 329 mahasiswa yang dalam KHS (Kartu Hasil Studi)
terbagi menjadi 4 angkatan yaitu mahasiswa.
Pengujian instrument penelitian ini
angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016.
dilakukan pada mahasiswa di Jurusan
Teknik penentuan sampel yang
Pendidikan Matematika, Fakultas
dilakukan dalam penelitian ini
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
menggunakan metode stratified random
Alam. Dengan mengambil sampel untuk

89
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599 - 1426 Volume 11 No. 1 Tahun 2019

instrument penelitian sebanyak 30 independen dinaikkan/diturunkan.


orang responden diluar sampel yang Bentuk persamaan dari regresi linier
diteliti. Pengujian instrument ini yaitu uji berganda sebagai berikut.
validitas dan uji reliabilitas. Validitas Y = a+ Y = α +β1 X1 + β2 X2 (1)
suatu instrument penelitian adalah (Sugiyono, 2010)
suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan Keterangan :
suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Y = Dividen payout ratio
Uji Validitas digunakan untuk α = Konstanta
menunjukkan derajat ketepatan yaitu β1 = Koefisien regresi berganda variabel
ketepatan antara data yang X1
sesungguhnya terjadi pada objek β2= Koefisien regresi berganda variabel
X2
dengan data yang dikumpulkan oleh
X1 = Gaya belajar
peneliti. Uji validitas instrument
X2 = Lingkungan teman sebaya
menggunakan tehnik analisis korelasi
product moment dan menggunakan Adapun teknik untuk
bantuan SPSS (Statistical Program menganalisis regresi linier berganda
Social Science) versi 16.0 for windows pada penelitian ini menggunakan
untuk memudahkan mengolah data bantuan SPSS (Statistical Program
peneliti. Menurut Sugiyono (2010:109) Social Science) versi 16.0 for windows.
“uji validitas diperoleh dengan cara Agar model regresi tersebut
mengkorelasikan setiap skor dengan memberikan hasil estimasi yang terbaik
total skor indikator variabel, kemudian atau BLUE (Best Linier Unbiased
hasil korelasinya dibandingkan dengan Estimator) maka model regresi ini harus
nilai kritis pada signifikan 0,05”. Syarat memenuhi regresi linier klasik, yaitu
minimum instrument penelitian tidak terjadi gejala multikolinieritas dan
dikatakan valid apabila nilai Thitung lebih heteroskedastisitas. Setelah model
besar Ttabel. regresi yang diteliti bersifat BLUE, maka
Reliabilitas menunjukkan pada untuk mencapai tujuan penelitian perlu
suatu pengertian bahwa suatu dilakukan test statistik meliputi R-
instrument cukup dapat dipercaya untuk square, F-test dan t-test.
dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrument HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut sudah baik (Arikunto, Hasil
2010:221). Uji Reliabilitas digunakan Pada bagian hasil penelitian
untuk menunjukkan derajat konsistensi akan disajikan data mengenai pengaruh
yaitu konsistensi data dalam interval gaya belajar dan lingkungan teman
waktu tertentu. Uji reliabilitas di hitung sebaya terhadap hasil belajar
dengan koefisien alpha cronbach mahasiswa di Jurusan Pendidikan
menggunakan bantuan SPSS Ekonomi Undiksha. Berdasarkan hasil
(Statistical Program Social Science) penelitian yang sudah analisis terhadap
versi 16.0 for windows. Kriterianya, jika sejumlah sampel yang terpilih sebagai
nilai alpha cronbach lebih besar 0,6 responden untuk penelitian yang
menunjukkan reliabilitas yang buruk, dilakukan ini. Hasil perhitungannya
apabila nilai alpha cronbach berkisar menunjukkan bahwa adanya pengaruh
0,7 menunjukkan reliabilitas dapat positif yang signifikan antara gaya
diterima dan nilai alpha cronbach diatas belajar dan lingkungan teman sebaya
0,8 menunjukkan reliabilitas yang baik. terhadap hasil belajar mahasiswa di
Teknik analisis data yang adalah Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha.
regresi linier berganda. Menurut Hasil SPSS (Statistical Program Social
Sugiyono (2010:192) “analisis regresi
Science) untuk perhitungan analisis ini
linier digunakan untuk melakukan
dapat dilihat pada tabel 1
prediksi bagaimana perubahan nilai
variabel dependen bila nilai variabel

90
e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Tabel 1. Model Analisis Regresi Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.076 .462 13.155 .000
Gaya belajar -.033 .004 -.489 -7.439 .000
Lingkungan teman sebaya -.004 .012 -.225 -.886 .017
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang Pengujian model regresi secara
terlihat pada tabel 1 dapat kita parsial digunakan untuk mengetahui
simpulkan bahwa model regresi yang apakah masing-masing variabel gaya
terbentuk antara gaya belajar dan belajar dan lingkungan teman sebaya
lingkungan teman sebaya terhadap secara individual memiliki pengaruh
hasil belajar mahasiswa adalah Y = yang signifikan terhadap hasil belajar.
6.076 + -.489X1 + -.225X2 Untuk menguji pengaruh tersebut dapat
Dimana: digunakan uji t dengan nilai sig < 0.05.
Y = Hasil belajar hasil output SPSS (Statistical Program
X1 = Gaya belajar Social Science) dari pengujian ini dapat
X2 = Lingkungan teman sebaya dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Uji Parsial
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.076 .462 13.155 .000
Gaya belajar -.033 .004 -.489 -7.439 .000
Lingkungan teman
-.004 .012 -.225 -.886 .017
sebaya
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Interprestasi dari tabel 2 adalah sebagai yang signifikan terhadap hasil belajar
berikut. (Y).
Pertama, koefisien regresi untuk Pengujian secara simultan
variabel gaya belajar (X1) dengan nilai dilakukan untuk menunjukkan apakah
signifikansi 0.000 sehingga nilai sig < variabel terikat yaitu gaya belajar (X1)
0.05 atau nilai 0.000<0.05 maka Ha dan lingkungan teman sebaya (X2)
diterima dan Ho ditolak. Maka dapat secara bersama-sama berpengaruh
disimpulkan bahwa variabel gaya positif signifikan terhadap hasil belajar
belajar (X1) memiliki pengaruh yang mahasiswa (Y). Semua variabel yang
signifikan terhadap hasil belajar (Y). diteliti tersebut diuji secara serentak
Kedua, koefisien regresi untuk dengan menggunakan uji F atau dapat
variabel lingkungan teman sebaya (X2) dilihat pada tabel ANOVA. Dengan
dengan nilai signifikansi pada variabel menggunakan bantuan SPSS
lingkungan teman sebaya memiliki nilai (Statistical Program Social Science)
signifikansi 0.017 sehingga nilai sig < versi 16.0 for windows, didapatkan hasil
0.05 atau nilai 0.017<0.05 maka Ha uji hipotesis simultan antara gaya
diterima dan Ho ditolak. Dapat belajar dan lingkungan teman sebaya
disimpulkan bahwa variabel lingkungan dengan menggunakan uji F dapat dilihat
teman sebaya (X2) memiliki pengaruh pada tabel 3.

91
e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017

Tabel 3. Uji Hipotesis Model Regresi Secara Simultan


b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.249 2 5.125 28.653 .000a
Residual 31.835 178 .179
Total 42.084 180
a. Predictors: (Constant), Lingkungan teman sebaya, Gaya belajar
b. Dependent Variable: Hasil belajar
Berdasarkan hasil diatas terlihat nilai F belajar seseorang adalah lingkungan
hitung sebesar 28.653, diperoleh nilai teman sebaya.
rtabel pada taraf 5% signifikan sebesar Data analisis penelitian ini
0.361. ternyata nilai Fhitung sebesar menunjukkan bahwa macam-macam
28.653 > rtabel sebesar 0.361, karena gaya belajar seperti gaya belajar visual,
nilai Fhitung lebih besar dari rtabel maka auditorial, dan gaya belajar kinestetik
dapat disimpulkan bahwa secara memberikan konstribusi terhadap
bersama-sama atau simultan gaya kenaikan hasil belajar mahasiswa yang
belajar dan lingkungan teman sebaya relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap hasil mahasiswa belum menyadari gaya
belajar. belajar yang mereka miliki sehingga
mereka belum mampu mengomtimalkan
Pembahasan gaya belajar yang mereka miliki. Untuk
Berdasarkan hasil penelitian mengomptimalkan gaya belajar
yang telah dilakukan terdapat beberapa mahasiswa maka diperlukan peran
hasil penelitian. Hasil penelitian yang dosen untuk mengajak mahasiswanya
pertama adalah adanya pengaruh yang mengenali dan memahami gaya
signifikan antara gaya belajar terhadap belajarnya serta dapat memberdayakan
hasil belajar mahasiswa di Jurusan gaya belajar tersebut semaksimal
Pendidikan Ekonomi Undiksha. Kedua, mungkin. Dengan mengetahui gaya
terdapat pengaruh yang signifikan belajar mahasiswanya diharapkan
lingkungan teman sebaya terhadap dosen dapat merancang pembelajaran
hasil belajar mahasiswa di Jurusan yang mengacu pengoptimalan gaya
belajar mahasiswa. Jika gaya mengajar
Pendidikan Ekonomi Undiksha, dan
dosen sesuai dengan gaya belajar
terdapat pengaruh gaya belajar dan
mahasiswa, semua pelajaran akan
lingkungan teman sebaya secara terasa mudah dan menyenangkan.
simultan mempengaruhi hasil belajar Gaya mengajar dosen merupakan
mahasiswa di Jurusan Pendidikan strategi transfer informasi yang
Ekonomi Undiksha. diberikan kepada mahasiswanya,
Hasil penelitian ini sejalan sedangkan gaya belajar adalah
dengan Suryabrata (2006) mengatakan bagaimana sebuah informasi dapat
bahwa “terdapat 2 faktor yang diterima dengan baik oleh
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor mahasiswanya. Oleh karena itu,
internal dan faktor eksternal”. Faktor seharusanya setiap dosen memiliki data
internal adalah faktor yang berasal dari tentang gaya belajar mahasiswanya
dalam diri mahasiswa tersebut. masing-masing. Kemudian setiap dosen
Sedangkan faktor eksternal adalah harus menyesuaikan gaya mengajarnya
faktor yang berasal dari luar diri dengan gaya belajar mahasiswa
mahasiswa. Salah satu faktor internal tersebut. Mahasiswa yang memiliki hasil
yang mempengaruhi hasil belajar belajar yang tinggi didominasi oleh
adalah gaya belajar. Dan faktor mahasiswa yang mempunyai gaya
eksternal yang mempengaruhi hasil

92
e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017
belajar visual dan auditorial, sedangkan hasil belajar mahasiswa di Jurusan
mahasiswa yang memiliki gaya belajar Pendidikan Ekonomi Undiksha. Ini
kinestetik lebih rendah hasil belajarnya. berarti semakin baik lingkungan teman
Hal ini dikarenakan mata kuliah di sebaya maka semakin baik pula hasil
Jurusan Pendidikan Ekonomi sedikit belajar pada mahasiswa tersebut.
yang melakukan pembelajaran dengan Ketiga, terdapat pengaruh positif
cara praktek langsung sehingga gaya belajar dan lingkungan teman
mahasiswa kurang memahami sebaya terhadap hasil belajar
pembelajaran dengan metode mahasiswa di Jurusan Pendidikan
mengajarnya. Maka dari itu mahasiswa Ekonomi Undiksha. Maka hal ini
diharapkan mampu mengenali dan mengandung makna apabila mahasiswa
memahami gaya belajarnya serta dapat diberikan pelajaran sesuai dengan gaya
memberdayakan gaya belajar tersebut belajar mereka dan semakin baik pula
semaksimal mungkin untuk dapat lingkungan teman sebayanya maka
meningkatkan hasil belajarnya. semakin baik pula hasil belajar pada
Teman sebaya juga merupakan mahasiswa tersebut.
faktor eksternal yang mempengaruhi
hasil belajar mahasiswa. Karena Saran
Berdasarkan simpulan hasil
mahasiswa dalam masyarakat modern
penelitian yang dilakukan, beberapa
seperti sekarang ini menghabiskan
saran yang dapat diberikan yaitu.
sebagian besar waktunya bersama Mahasiswa perlu mengenali gaya
dengan teman sebaya mereka. belajar yang dimiliki dan
Kedekatan bersama teman sebaya mengoptimalkannya sehingga mampu
sangat meningkat dibandingkan menemukan metode belajar yang
kedekatan mereka dengan orang tua. sesuai dengan diri mahasiswa.
Ini dikarenakan banyak mahasiswa Mahasiswa seharusnya menyadari
Jurusan Pendidikan Ekonomi yang bahwa belajar dan mendapatkan hasil
berasal dari luar Singaraja, sehingga belajar yang tinggi adalah
mereka memilih tinggal sendiri dengan tanggungjawab mahasiswa itu sendiri,
menyewa rumah. Jika salah memilih selain itu mahasiswa juga harus bisa
teman sebaya maka akan berdampak memilih teman yang bisa memberikan
negatif bagi kita, salah satunya adalah dorongan atau dukungan yang positif.
menurunnya hasil belajar. Mahasiswa Dosen diharapkan mengajak
juga harus bisa memilih teman sebaya. mahasiswanya untuk mengenali dan
yang mampu memberikan dorongan memahami gaya belajar yang dimiliki.
atau dukungan untuk belajar serta Dosen dituntut untuk menggunakan
perilaku yang positif sehingga bisa berbagai metode pembelajaran
memperoleh hasil belajar yang lebih sehingga mampu mengkoordinir setiap
baik. gaya belajar yang dimiliki
mahasiswanya.
SIMPULAN DAN SARAN Peneliti lain diharapkan dapat
Simpulan memanfaatkan dan mengembangkan
Data yang diperoleh dari hasil hasil penelitian ini sebagai salah satu
analisis yang dilakukan, maka dapat bentuk referensi pembelajaran dan
ditarik simpulan sebagai berikut. dapat mengembangkan dan
Pertama terdapat pengaruh positif gaya memperdalam hasil penelitian ini dalam
belajar terhadap hasil belajar ruang lingkup yang lebih luas.
mahasiswa di Jurusan Pendidikan
Ekonomi Undiksha. Mahasiswa yang DAFTAR PUSTAKA
diberikan pelajaran sesuai dengan gaya Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur
belajar yang mereka miliki maka hasil Pemilihan Suatu Pendekatan
belajar yang mereka peroleh akan lebih Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
baik. Kedua, terdapat pengaruh positif
lingkungan teman sebaya terhadap

93
e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017
Coffield, F., et al. 2004. Learning Style Sugiyono. 2010. Statistik
and Padagogy in post-16 Untuk
Learning A Systema and Critical Penelitian. Bandung: Alfabeta
Review. London: Cromwell Tirtarahardja Umar. 2005. Pengantar
Press Ltd. Pendidikan. Jakarta: Rineka
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Cipta
dan Pembelajaran. Jakarta: PT Woolfolk, Anita. 2010. Educational
Rineka Cipta Psychology. London: Pearson
De Porter, Bobbi & Mike Kernacki. Education International
2005. Quantum Learning :
Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan.
Terjemahan Alwiyah
Abdurrahman. Quantum
Learning : unleasing the Genius
in You. 1992. Bandung : Kalifa.
Eggen, Paul Don Kouchak. 2012.
Strategi dan Model
Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks.
Irawati Devi. 2002. “Hubungan Antara
Penerimaan Teman Sebaya
dengan Kematangan Sosial
pada Remaja”. Skripsi (tidak
diterbitkan). Bandung:
Universitas Komputer Indonesia.
Mappiare, Andi. 2003. Pengantar
Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru
Pembelajaran: Sebagai
Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran
yang Efektif dan Berkualitas.
Jakarta: Kencana
Santrock, John W. 2009. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Salemba
Humanika
Santoso, Slamet. 2006. Dinamika
Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative
Learning (Teori, Riset, dan
Praktik). Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru Algesindo
Suryabrata S. . 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT Raya
Erafindo Persada
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar
Menjadi Makin Pintar.
Yogyakarta: Pinus Book
Publisher

94
e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017

95

Anda mungkin juga menyukai