Anda di halaman 1dari 8

Modul Ajar Pendidikan Pancasil Dan KewarganegaranTahun 2022

A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Drs. ZULKIFLI
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas :X
Alokasi Waktu :2 JP ( 1 X Pertemuan )

B. Elemen Capaian : Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

C. Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menganalisis norma dan aturan, hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam konstitusidan norma yang berlaku dan
mempraktikkannya,mempraktikkan membuat kesepakatan bersama di sekolah terkait dengan norma
yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta.

Peserta didik juga dapat mengkaji ide-ide para pendiri bangsa tentang pendirian tentang rumusan
Pancasila dan UUD 1945 dan mengidentifikasi tumpang tindih, kesesuaian, dan perpertentangan
antara satu regulasi dengan regulasi yang setara.

D. Kompetensi Awal

Pengenalan Konstitusi dalam pengalaman hidup sehari-hari

E. Profil Pelajar Pancasila


1. Kreatif
2. Berfikir kritis
3. Mandiri
4. Gotong royong

F. Sarana dan prasarana


Buku paket, laptop

G. Target peserta didik


Berdasarkan pemetaan , target peserta didik dikelas terbagi atas peserta didik yang memiliki capaian
tinggi / cepat dan peserta didik yang memiliki capaian lambat

H. Model pembelajaran
Luring

Komponen Inti

A. Tujuan pembelajaran
Peserta didik mampu : 1.Menganalisis bagaimana membuat sebuah kesepakatan bersama
2. mempraktekkan bagaimana membuat sebuah kesepakatan
bersama
B. Pemahaman bermakna
Kesepakatan, kesepakatan bersama, bagaimana membangun kesepakatan bersama

C. Pertanyaan pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan kesepakatan bersama ?
2. Sikap apa yang diperlukan agar kesepakatan bersama dapat dilaksanakan bersama ?
3. Bagaimana pengalaman ananda membangun kesepakatan bersama ?

D. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan ( 15 menit )
a. Guru mempersilahkan siswa untuk memulai pembelajaran
b. Peserta didik bersama guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
c. Guru memeriksa kehadiran siswa, dan bila ada yang tidak hadir guru meminta respon dari
ketua untuk mencari penyebabnya
d. Bersama siswa, guru membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
e. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah diberikan dan mengaitkan dengan
materi baru.
f. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik
 Apa yang dimaksud dengan kesepakatan bersama ?
 Sikap apa yang diperlukan agar kesepakatan bersama dapat dilaksanakan bersama ?
2. Kegiatan inti ( 60 menit )
Langkah-langkah bermain peran:
 Guru menjelaskan bahwa pertemuan kelas akan dilanjutkan dengan cara mendiskusikan
studi kasus yang akan dibagi kepada peserta didik. (5’)
 Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok besar. Masing-masing dipersilakan
untuk memilih studi kasus apa yang akan didiskusikan dalam kelompoknya. Juga memilih
kelompok mana yang akan diskusi di dalam kelas dan mana yang akan diskusi di luar
kelas. (15’)
 Masing-masing kelompok membaca satu studi kasus. Mereka dipersilakan memilih satu
moderator/fasilitator untuk membahas studi kasus tersebut. Setiap kelompok diminta
berdiskusi secara sungguh-sungguh, dengan harapan hasil akhir nanti akan ada
kesepakatan kelompok. Tidak ada skenario dan tidak harus ada penyelesaian. (15’)
 Masing-masing kelompok dipersilakan menyampaikan dua hal dalam presentasi: a)
bagaimana proses diskusi (siapa moderator, apakah lancar atau tidak), dan b) apa hasil
diskusi (apakah ada kesepakatan atau tidak). (15’)
 Guru memberikan apresiasi atas hasil diskusi studi kasus para peserta didik. Guru
menghubungkan antara apa yang telah dilakukan dan dihasilkan oleh diskusi peserta
didik dengan materi bagaimana membangun kesepakatan. (10’)

Alternatif Kegiatan Belajar


 Guru memulai kegiatan inti dengan menyampaikan materi dalam bentuk power point
atau melalui papan tulis. Peserta didik diperkenankan bertanya. (15’)
 Guru mengajak peserta didik menonton video adegan dialog atau rapat DPR, DPRD,
Pemerintah, atau rapat di tingkat desa atau RT. (15’)
 Guru melakukan brainstorming bersama peserta didik, dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, antara lain: a) apa yang terjadi dalam video tersebut; b) siapa saja yang
terlibat dalam pertemuan; c) apakah semua aktif berbicara atau menyampaikan
pendapat; d) apakah ada yang dominan; dan e) apakah moderator bersikap adil dan
akomodatif. (15’)
 Kelas dilanjutkan dengan permainan untuk menemukan kata kunci. Guru meminta
kepada peserta didik untuk berdiri membentuk lingkaran. Salah satu peserta didik
memegang spidol dan melemparkannya ke peserta lainnya secara acak. Bagi peserta yang
menerima spidol, wajib menyebutkan satu kata kunci dalam materi kesepakatan
bersama. (15’)
3. Kegiatan Penutup ( 15 mnt )
 Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka menjawab
pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah
dipahami.
 Peserta didik dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya
secara lisan.

1) Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...

2) Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge tahui
lebih dalam tentang ...
3) Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari .

Assasement

Non kognitif

1. Adakah yang sudah membaca materi untuk hari ini sebelumnya?


2. Apa yang sudah kamu baca?
3. Seberapa besar pehaman mu tentang materi yang sudah kamu baca?
4. Sulit kah menurut kamu materi yang sudah kamu baca?

Kognitif

Membuat Kesepakatan Bersama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan berarti perihal sepakat atau maknanya
konsensus. Sedangkan makna konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai
pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.Jika telusuri lebih lanjut,
kesepakatan bersama juga terkait dengan negosiasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendeinisikan
negosiasi sebagai: 1) proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama
antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain;  atau 2)
penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa. Kesepakatan
bersama dapat dikaitkan dengan integrasi sosial.Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma
dan nilai-nilai sosial sangat penting untuk menguatkan integrasi sosial. Integrasi sosial merupakan proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan
pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak
bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik berupa tantangan isik maupun konlik yang terjadi
secara sosial budaya.Dalam integrasi sosial, kesepakatan bersama mewujud dalam bentuk asimiliasi
(pembauran kebudayaan) dan akulturasi (penerimaan sebagian unsur asing). Dengan demikian dapat
disampaikan bahwa kesepakatan bersama merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama dalam
sebuah proses negosiasi, termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi sosial. Kesepakatan bersama
diperlukan di antara unsur-unsur atau para pihak yang berbeda untuk menghindari konlik dalam kehidupan
bersama. Sebenarnya, dalam proses perundingan untuk membentuk peraturan perundang-undangan juga ada
kesepakatan bersama. Dalam hal membentuk perundang-undangan, kesepakatan bersama akan
menghasilkan produk peraturan perundang-undangan. Sedangkan dalam kehidupan sosial, kesepakatan
bersama akan membuahkan peraturan bersama atau yang disebut sebagai norma. Kesepakatan dapat tertulis
dan tidak tertulis.Dalam kehidupan di masyarakat, termasuk dalam lingkungan sekolah, ada kesepakatan
bersama yang diwujudkan dalam peraturan kampung atau peraturan sekolah yang ditulis, ditempel, dan
dapat dibaca di berbagai tempat.Sedangkan kesepakatan antar teman sejawat sering kali tidak tetulis, setiap
orang mengandalkan ingatan masing-masing. Antara Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan Kesepakatan
Bersama dalam kehidupan sosial, semua memerlukan komitmen untuk dilaksanakan atau ditaati. Pelanggaran
atas kesepakatan formal kenegaraan dalam Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 atau peraturan perundang-
undangan yang lain akan menyebabkan tatanan kehidupan bernegara tidak dapat mencapai idealita yang
diharapkan bersama. Demikian pula kesepakatan bersama, tidak mengindahkan aturan bersama dalam
interaksi sosial ini akan membuat hubungan kemasyarakatan menjadi tidak harmonis dan memungkinkan
terjadi konlik sosial. Dalam membuat norma di masyarakat atau di lembaga pendidikan selalu diasumsikan
berangkat dari kesepakatan bersama. Diandaikan ada sebuah partisipasi aktif dari anggota masyarakat atau
civitas akademika dalam lembaga pendidikan. Dengan partisipasi, diharapkan sebuah norma akan lebih baik
dan dapat diterapkan lebih efektif. Mari kita coba melihat apakah sebuah norma yang ada di sekitar kita
benar-benar berangkat dari sebuah kesepakatan bersama.

Penilaian siukap , Pengayaan dan Ramedial

a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Skor Kode
Nama Siswa
o BS JJ TJ DS h Skor Sikap Nilai
1 Arief 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

b. Pengayaan

Buatlah kelompok beranggotakan 3 – 4 orang, kemudian baca dan pelajarilah teks di atas tentang
Norma

c. Ramedial
1. Apa saja kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
2. Apakah siswa yang mengalami kesulitan telah teratasi dengan baik
3. Sejauh mana tingkat keaktifan peserta didik dalam membaca teks
4. Apakah semua siswa telah aktif dalam mengikuti diskusi
5. Pada level apa rata rata peserta didik dalam pembelajaran ini
6. Bereapa persen siswa yang dinyatakan tuntas
7. Strategi bagaimana yang dapat menentukan kompetensi

Lampiran

Lembar kerja

Nama kelompok :
Nama anggota :1.
2.
3.
4.

No Pernyatan Jawaban
1.
2.
3.
4.
Objektif

LATIHAN DAN TUGAS

Essay
I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksudkan dengan “membangun kesepakatan bersama”?


Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………...........................
.....…………………………………………………………
2. Bagaimana cara membuat kesepakatan bersama?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….....................……………………………………………………………………………………
3. Apakah kalian terlibat dalam rapat untuk membangun kesepakatan bersama di masyarakat atau
di sekolah?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….....................……………………………………………………………………………………
4. Ceritakan pengalaman kalian terlibat dalam rapat!
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….....................……………………………………………………………………………………
5. Sikap apa yang diperlukan agar kesepakatan bersama dapat dilaksanakan bersama ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….....................……………………………………………………………………………………
Kunci jawaban objektif
Dan pengskoran nilai

No Penyelesaian Skor
1
2
3
4
5

Kuncijawaban essay

1. kesepakatan bersama merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama dalam sebuah
proses negosiasi, termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi sosial. Kesepakatan bersama
diperlukan di antara unsur-unsur atau para pihak yang berbeda untuk menghindari konlik dalam
kehidupan bersama.
2. Kesepakatan bersama diambil karena sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan dari level terkecil,
seperti antara 2 orang atau pihak, sampai terbesar di tingkat negara dan dunia. Sebuah
kepemimpinan yang mengarah kepada tujuan bersama, di sana dibutuhkan kesepakatan bersama.
Tidak lain agar terjadi proses mencapai tujuan secara bersama-sama, saling menghargai, saling
mendukung, dan pada akhirnya semua diharapkan akan merasakan hal yang sama ketika tujuan
tercapai.
3. Ya, seperti rapat kelas untuk membuat tata tertib kelas merupakan kesepakatan bersama atar
anggota kelas untuk mencapai tujuan bersama.
4. Penilaian diambil sesuai pendapat siswa berdasarkan logis pendapatnya tentang pengalamannya
mengikuti rapat
5. Sikap berpartisifasi aktif dalam pembuatan keputusan bersama, sikap tanggung jawab melaksanakan
keputusan bersama, sikap menghargai perbedaan pendapat tetapi apabila telah di sepakati harus
mendukung keputusan bersama.

Jawaban yang benar X 100


Jumlahsoal

Table rubric penilainpengetahuansiswauntuksoal essay

No NamaSiswa Fungsisosial Unsurteks kebahasaan Skor


1
2
3
Dst

REFERENSI

1.Bukupenunjangkurikulum 2013 matapelajaranPendidikanKewarganegaraanKelas XI, Kemendikbud, tahun


2017
2. Bank soalMapelPPKnkelompokbelajar SMK N 1 Bangkinang, Kampar, RIAU

3. Undang – UndangDasarTahun 1945 Amandmen I, II, III, IV

4. Glosarium

Mengetahui Bangkinang Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

DJUNAIDI, M.Pd Drs. ZULKIFLI


NIP.19710604 199903 1 006 NIP .19690407 199702 1 001

Anda mungkin juga menyukai