Panduan Komunitas Praktisi PSP 2022
Panduan Komunitas Praktisi PSP 2022
Penyusun:
Miranda Yasella
Cahya Wulandari
Medira Ferayanti
Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Layout/desain:
Dwinanda Setiya Haryadi
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak dapat disusun.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam
penyusunan panduan ini. Semoga rangkaian kegiatan dalam Program Sekolah
Penggerak dapat menjadi ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan menunjang
pembelajaran yang berpusat pada murid.
DAFTAR ISI 3
GAMBARAN UMUM 9
KOMUNITAS PRAKTISI 9
PERAN FASILITATOR SEKOLAH PENGGERAK DALAM KOMUNITAS PRAKTISI
9
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 9
PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11
ALUR BELAJAR DI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11
PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI 11
NARASUMBER DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11
DAFTAR PUSTAKA 33
TUJUAN PANDUAN
Tahap Merintis
Tahap merintis adalah tahapan memulai Komunitas Praktisi di dalam sekolah.
Tujuan tahap ini adalah memperkenalkan dan membentuk Komunitas Praktisi.
Terbentuk jadwal
belajar reguler.
KOMUNITAS PRAKTISI
Komunitas Praktisi adalah wadah belajar antar kepala sekolah atau guru di setiap
satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik dan mendukung peningkatan
kompetensi termasuk dalam implementasi kurikulum Merdeka.
Lokakarya Perencanaan FSP mendorong guru dan kepala sekolah yang merupakan
Pembelajaran 1 anggota komite pembelajaran untuk meneruskan
pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama
Lokakarya Perencanaan lokakarya ke guru lain melalui kegiatan Komunitas Praktisi.
Pembelajaran 2
Refleksi Satuan Pendidikan FSP mendorong guru dan kepala sekolah untuk
menyelesaikan tantangan dalam implementasi kurikulum
melalui diskusi rutin misalnya dalam kegiatan Komunitas
Praktisi.
Secara umum, kepala sekolah bersama dengan guru dalam komite pembelajaran
serta pengawas sekolah memiliki peran dalam Komunitas Praktisi yaitu:
Refleksi Satuan Pendidikan Kepala sekolah bersama perwakilan guru meneruskan apa
yang didapatkan selama proses refleksi dan mengajak
seluruh guru untuk terlibat dalam rencana tindak lanjut.
Kepala sekolah bersama guru yang tergabung dalam komite pembelajaran bisa
memulai terbentuknya Komunitas Praktisi dengan cara:
● Mendorong adanya wadah untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan
yang didapatkan ketika pelatihan komite pembelajaran selain in house
training (IHT).
● Membangun pentingnya diskusi berkala dan kelompok belajar untuk
memantau perkembangan sekolah dalam melakukan implementasi
kurikulum Merdeka misalnya dengan pertemuan Komunitas Praktisi setiap
bulan.
● Melakukan analisis kebutuhan belajar kepala sekolah dan guru dengan
dukungan pengawas sekolah.
Setiap kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dapat menjadi teman belajar
sekaligus sumber belajar/narasumber. Siapapun di dalam Komunitas Praktisi, bisa
membagikan praktik baik dan ilmu yang dimiliki.
November Toleransi/Kebhinekaan
Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran
Berikut ini merupakan tautan panduan, infografik, dan video tutorial untuk
mengakses platform Merdeka Mengajar (PMM):
Perangkat Ajar
Saat ini tersedia lebih dari
2000 referensi perangkat
ajar berbasis Kurikulum
Asesmen Murid
Merdeka.
Membantu guru
melakukan analisis
diagnostik literasi dan
numerasi dengan cepat
sehingga dapat
menerapkan
pembelajaran yang
sesuai dengan tahap
Guru dapat menggunakan fitur Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar
untuk mempelajari implementasi Kurikulum Merdeka. capaian dan
perkembangan peserta
didik.
Pelatihan Mandiri
Guru dapat memperoleh
materi pelatihan berkualitas
dengan mengaksesnya secara
mandiri
Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk dapat
terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan pemikiran
yang berbeda dari anggota komunitas yang lain. Selain itu, berada dalam
lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan
tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi Komunitas Praktisi bersama-
sama mencari solusi yang tepat.
● Menjadikan refleksi dan umpan balik menjadi bagian dari proses rutin
Lingkungan belajar yang positif dapat dibangun dengan menjadikan refleksi
sebagai bagian dari proses rutin di Komunitas Praktisi sehingga anggota
komunitas terbiasa melakukan refleksi secara mandiri, begitu pula dengan
memberikan dan menerima umpan balik. Terbuka terhadap umpan balik
adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus berkembang.
Lingkungan belajar yang positif akan mendukung proses belajar guru.
● Survei sederhana
Survei sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan terkait praktik pembelajaran atau kebutuhan belajar
dari guru.
● Rembuk diskusi
Sebagai permulaan rembuk diskusi dapat dilakukan pada forum-forum yang
sudah ada. Misalnya pertemuan rutin mingguan di sekolah atau lainnya.
● Bincang santai
Kepala sekolah juga dapat menganalisis kebutuhan pendampingan guru
melalui bincang-bincang santai di berbagai kesempatan seperti saat pulang
sekolah. Bincang santai dengan guru dapat menggali informasi yang lebih
dalam terkait masalah sehari-hari guru terkait pembelajaran.
● Observasi di kelas
Kepala sekolah dapat melakukan observasi di kelas untuk melihat
bagaimana guru melakukan pembelajaran.
Untuk melakukan observasi, pastikan hal-hal berikut ini:
1. Mendapatkan persetujuan guru yang akan diobservasi. Pastikan guru
memahami tujuan dan manfaat dari proses observasi. Ceritakan hal-
hal yang akan diobservasi dan bagaimana akan mengolah data hasil
observasi.
2. Siapkan jadwal untuk observasi.
3. Siapkan instrumen observasi yang meliputi perencanaan
pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
4. Berikan umpan balik dari hasil observasi kepada guru yang
diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi tersebut.
5. Berdasarkan hasil observasi, biasanya terhimpun persoalan dan
tantangan umum yang dihadapi sehingga menjadi ide untuk fokus isu
yang dicari solusinya bersama.
Kepala sekolah dapat mengikuti tips berikut untuk memfasilitasi rencana kegiatan
belajar:
Komunitas Praktisi adalah wadah untuk saling memberikan umpan balik baik
kepada kepala sekolah maupun guru di dalam satuan pendidikan. Terbuka terhadap
umpan balik adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus
berkembang.
Sebelum memberikan atau menerima umpan balik, kita perlu memiliki pola pikir
berkembang untuk siap belajar.
Saya terbuka dengan hal baru dan Saya tidak perlu umpan balik.
umpan balik.
Kesalahan adalah peluang belajar. Bagi saya, kesalahan dan kegagalan itu
buruk sehingga harus dihindari.
UMPAN BALIK
Umpan balik adalah informasi atau kritik yang bermanfaat tentang tindakan atau
perilaku masa lampau yang disampaikan ke individu lain (atau kelompok). Biasanya
informasi yang diberikan untuk menyesuaikan dan meningkatkan perilaku saat ini
dan di masa depan.
1. Persiapan
Persiapkan semua data yang relevan. Gunakan bahasa yang terdapat dalam
rubik misalnya hasil observasi kelas. Fokuskan pada tujuan spesifik.
Identifikasi perilaku tertentu yang perlu diberi umpan balik. Pilih 3-4
pertanyaan yang akan diberikan ke penerima umpan balik.
Cobalah merancang umpan balik untuk guru yang mengajar jenjang kelas yang
sama. Misalnya guru kelas 4A dan 4B saling memberikan umpan balik.
Tentukan terlebih dahulu fokus umpan balik dan instrumen yang akan digunakan..
Kemudian diskusikan hasilnya dan buat rencana perbaikan bersama-sama.
Komunitas Praktisi merupakan wadah belajar kepala sekolah dan guru di dalam
satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik. Untuk bisa berbagi praktik baik, kita
perlu mengenal apa itu praktik baik.
Best practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan pengalaman terbaik dari keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan tugas profesinya.
Hal ini penting untuk dilakukan karena dokumentasi tersebut dapat dijadikan
sebagai tempat untuk menyimpan sumber belajar dan sebagai media refleksi bagi
anggota. Anggota komunitas dapat mengidentifikasi praktik-praktik baik yang harus
dipertahankan dan aspek mana saja yang harus diperbaiki serta pengetahuan yang
diperoleh dari kegiatan-kegiatan esensial dalam Komunitas Praktisi tidak hilang.
Contoh dokumentasi sumber belajar bisa diakses melalui laman Ayo Guru Berbagi
(https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/)
Berikut ini merupakan contoh aktivitas yang dilakukan dalam Komunitas Praktisi.
Setiap sekolah bisa melakukan modifikasi dengan menyesuaikan kebutuhan dan
kesepakatan anggota Komunitas Praktisi.
Durasi Aktivitas
15 menit Pembukaan.
15 menit Pembentukan kelompok belajar (bisa per kelas maupun per mata
pelajaran).
15 menit Penutupan.
Kasiman, Puspowati, A., Jabar, U., Pratama, P., Lestari, P. R. D., & Silasakti,
Republik Indonesia.
content/uploads/2021/09/NEE-Guide-to-Effective-Feedback-
Conversation.pdf
Teknologi.