Anda di halaman 1dari 1

Bacaan : Matius 1 : 18 - 25

Tema : YESUS ADALAH IMANUEL.

Sidang Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan.


Ketika kita merayakan Natal, apakah kita sungguh-sungguh merasakan bahwa Yesus yang
datang ke dunia ini adalah “Imanuel” yaitu Allah menyertai kita. Kapan kita merasakan Yesus
adalah “Imanuel”?
Pada umumnya kita mengatakan bahwa Yesus adalah Imanuel ketika kita merasakan sukacita,
hidup berkelimpahan, dan dalam keadaan lancar. Tapi apakah kita masih bisa mengatakan Yesus
adalah Imanuel ketika kita mengalami musibah atau dalam kesusahan?
Sidang Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan.
Dari bagian Firman Tuhan ini, kita dapat melihat bagaimana Yesus yang adalah Imanuel
memimpin perjalanan hidup Yusuf dan Maria. Yusuf adalah seorang pemuda yang tulus hati,
memiliki karakter yang baik dan menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga Maria adalah seorang
gadis yang baik dan memiliki kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan. Yusuf dan Maria sudah
bertunangan dan selanjutnya pasti akan masuk ke dalam sebuah pernikahan. Hari-hari yang
dilalui mereka tentu penuh sukacita, karena Allah menyertai mereka. Tapi sebelum Yusuf
menikahi Maria mereka mengalami sebuah ujian yang berat. Tiba-tiba Maria mengandung
sebelum mereka hidup sebagai suami istri maka Yusuf berniat menceraikannya secara diam-
diam. Dalam situasi seperti ini apakah Allah menyertai mereka? Ya, Allah menyertai mereka
karena bayi yang di kandung Maria adalah Sang Imanuel. Dari kehidupan Yusuf dan Maria kita
dapat melihat Imanuel, berarti :
Pertama, Allah menyertai kita dalam segala kondisi. Allah menyertai Yusuf dan Maria
bukan hanya ketika mereka dalam keadaan sukacita, tetapi pada saat mereka dalam kebingungan
dan kesulitan Allah tetap menyertai mereka. Dalam segala kondisi yang mereka alami Allah
selalu menyertai mereka. Bagi kita lebih mudah merasakan dan mengatakan Allah menyertai kita
pada saat kita sedang berhasil daripada ketika kita mengalami kegagalan. Mengapa? Karena kita
harus jujur mengakui bahwa pada dasarnya manusia hanya mau menerima yang baik saja dari
Allah dan ingin menghindar dari sesuatu yang tidak baik.
Kedua, Allah Turut Bekerja dalam segala kondisi. Sungguh sulit dibayangkan bila Allah
tidak turut bekerja di dalam kehidupan Yusuf dan Maria. Karena masalah yang mereka hadapi
bukan hanya pada saat Maria tiba-tiba diberitahukan sedang mengandung dari Roh Kudus. Tetapi
setelah itu banyak kesulitan bahkan ancaman maut sedang menantikan mereka, sampai akhirnya
Sang Imanuel itu harus lahir di sebuah kandang yang hina. Tapi kita melihat dalam semua
kesulitan yang Yusuf dan Maria hadapi, Allah selangkah demi selangkah memimpin Yusuf dan
Maria sehingga mereka dapat melewatinya yaitu menggenapi misi yang dipercayakan Allah.
Allah sungguh turut bekerja di dalam kehidupan mereka, juga di dalam kehidupan kita. Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Ketiga, Allah tidak meninggalkan kita dalam segala kondisi. Walaupun Allah
membiarkan ada kesulitan dalam kehidupan Yusuf dan Maria, tetapi Allah tidak pernah
meninggalkan mereka. Allah selalu menguatkan Yusuf dan Maria melalui para malaikatNya.
Terutama ketika mereka harus melarikan diri ke Mesir untuk menghindari bencana pembunuhan
bayi yang diperintahkan oleh Herodes, sejak awal Allah sudah mempersiapkan emas, kemenyan
dan mur bagi mereka melalui orng-orang Majus.
Sidang Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan.
Bagaimana kita dapat merasakan dan yakin bahwa Imanuel senantiasa menyertai kita?
Seperti Yusuf dan Maria, kita harus tunduk, taat dan setia melakukan perintah Tuhan. Bagaimana
kehidupan kita saat ini? Biarlah dalam segala kondisi hidup yang kita hadapi, kita tetap tunduk,
taat dan setia melakukan Firman Tuhan, supaya kita dapat merasakan kehadiran “Allah Imanuel”
dalam kehidupan kita. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin

Anda mungkin juga menyukai