Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI DARI dr.BAYU AJI NUGROHO SP.

OG

HARI SABTU , 19 NOVEMBER 2022

A. Hipertensi dalam kehamilan


1. Hipertensi kronik
Dikatakan HT kronik dalam kehamilan jika tekanan darah > 140/90mmHg ,
dimulai sejak umur kehamilan < 20 minggu dengan protein urin (-)
2. Hipertensi Gestasional
Dikatakan HT gestasional dalam kehamilan jika tekanan darah > 140/90mmHg
dimulai sejak usia kehamilan > 20 minggu, protein urin (-)
3. Preeklamsia
Dikatakan preeklamsia dalam kehamilan jika tekanan darah > 140/90mmHg
tetapi < 160/110mmHg, protein urin (+)
4. Preeklamsia berat
Dikatakan preeklamsia berat dalam kehamilan jika tekanan darah >
160/110mmHg, protein urin (++)
5. Superimposed preeklamsia
Dikatakan Superimposed preeklamsia dalam kehamilan jika tekanan darah >
140/90mmHg , dimulai sejak umur kehamilan < 20 minggu dengan protein urin
(+)
6. Superimosed preeklamsia berat
Dikatakan Superimposed preeklamsia berat dalam kehamilan jika tekanan darah
> 140/90mmHg , dimulai sejak umur kehamilan < 20 minggu dengan protein urin
(++)
7. Eklamsia
Kejang pada preeklamsia

B. Tata laksana pemberian MgSo4 40% pada kasus kehamilan dengan eklamsia tanpa
kejang, kejang dan penurunan kesadaran
1. Pasang infus RL
2. Pasang DC / Kateter
3. Pasang O2
4. Pemberian dosis awal MgSo4 40% 25cc, yaitu MgSo4 diambil 4gr (10cc) di oplos
dengan aquabides 10cc, jadi masih terisa MgSo4 6gr (15cc) ,perbandingan
pemberian MgSo4 dan aqubides yaitu 1:1 , masukan di bolus secara IV perlahan
dengan waktu 10-20 menit
5. Edukasi pasien
6. Observasi 4-5 menit pasien, petugas berntanya kepada pasien terasa sesak nafas
atau tidak.
7. Lakukan persiapan rujukan ke RS
8. Beri nifedipin 10mg di sub lingual atau di bawah lidah

Dosis rumatan

MgSo4 40% yang masih sisa 6gr (15cc) dimasukan ke dalam 500cc larutan RL
secara drip waktu tetesan infus 28 TPM selama 6 jam ( 1 gr/jam)

Dosis tambahan jika didapatkan kejang berulang

Apabila dijalan pasien kejang berulang MgSo4 40% sebanyak 5cc di oplos dengan
aquabides 5cc disuntikan bolus di IV secara cepat dengan waktu 2-5 menit.Bisa di
ulang sebanyak 2-3 kali sampai tiba di RS dan bisa diberikan diazepam.

Yang perlu diperhatikan jika


a. frekuensi nafas >16 x/menit
b. reflek patela +/+
c. jumlah urine minimal 0,5 cc/kgBB/jam
d. tersedia ca Glukonas 10%

C. Pemasangan kondom kateter


Indikasi pemasangan kondom sebagai tampon tersebut adalah untuk PPH dengan
penyebab Atonia Uteri. Cara ini kemudian disebut dengan Metode Sayeba. Metode
ini digunakan sebagai alternatif penanganan HPP terutama sambil menunggu
perbaikan keadaan umum, atau rujukan.
Cara pemasangan tampon kondom adalah secara aseptik kondom yang telah
diikatkan pada kateter dimasukkan kedalam cavum uteri. Kondom diisi dengan
cairan garam fisiologis sebanyak 250-500 cc sesuai kebutuhan. Dilakukan observasi
perdarahan dan pengisian kondom dihentikan ketika perdarahan sudah berkurang.
Untuk menjaga kondom agar tetap di cavum uteri, dipasang tampon kasa gulung di
vagina. Bila perdarahan berlanjut tampon kassa akan basah dan darah keluar dari
introitus vagina. Kontraktilitas uterus dijaga dengan pemberian drip oksitosin paling
tidak sampai dengan 6 jam kemudian. Diberikan antibiotika tripel, Amoksisilin,
Metronidazol dan Gentamisin. Kondom kateter dilepas 24 – 48 jam kemudian, pada
kasus dengan perdarahan berat kondom dapat dipertahankan lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai